Soaltasmetodologi 222
Soaltasmetodologi 222
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
===============================
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Buat dan kumpulkan Proposal Penelitian
Jawaban:
ABSTRAK
PENGARUH DAYA TARIK WISATA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
MINAT BERKUNJUNG ULANG DI PANTAI KONDA MALOBA, SUMBA
TENGAH, NUSA TENGGARA TIMUR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi dan kualitas pelayanan secara
simultan dan parsial terhadap minat kunjung kembali pada wisatawan di pantai Konda
Maloba. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah wisatawan
Pantai Konda Maloba yang melakukan aktivitas snorkeling. Jumlah sampel sebanyak 100
responden. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Uji
instrumen menggunakan uji validitas dan reliabillitas. Teknik analisis yang digunakan adalah
regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Promosi dan kualitas pelayanan secara
simultan berpengaruh terhadap minat kunjung kembali, (2) Secara parsial, promosi tidak
berpengaruh terhadap minat kunjung kembali sedangkan kualitas pelayanan berpengaruh
terhadap minat kunjung kembali.
ABSTRAK
THE EFFECT OF TOURISM ATTRACTION AND QUALITY OF SERVICES ON
REVISIT INTEREST IN KONDA MALOBA BEACH, CENTRAL SUMBA, NUSA
TENGGARA TIMUR
This study aims to determine the effect of promotion and service quality
simultaneously and partially on the interest in returning tourists to the Konda Maloba beach.
This type of research is quantitative. The population of this research is Konda Maloba Beach
tourists who do snorkeling activities. The number of samples is 100 respondents. The sample
selection technique used is purposive sampling. The instrument test uses validity and
reliability tests. The analysis technique used is multiple linear regression.
The result of the research shows that: (1) Promotion and service quality
simultaneously affect the interest in returning, (2) Partially, promotion does not affect the
interest in returning, while the quality of service affects the interest in returning.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Apakah promosi dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap
minat kunjung kembali?
2. Apakah promosi dan kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap
minat kunjung kembali?
C. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi masalah agar tidak terlalu luas dan menyimpang, maka penulis
membuat batasan – batasan dalam penelitian ini:
1. Penelitian ini dilakukan di Pantai Konda Maloba.
2. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah wisatawan yang pernah
berkunjung dan melakukan aktivitas di Pantai Konda Maloba.
3. Promosi menurut persepsi wisatawan melalui pemilihan media promosi,
kemenarikan promosi, dan frekuensi promosi.
4. Kualitas pelayanan menurut wisatawan sejak dari pelabuhan terdekat, selama
melakukan kegiatan di Pantai Konda Maloba.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh promosi dan kualitas pelayanan secara simultan
terhadap minat kunjung kembali.
2. Untuk mengetahui pengaruh promosi dan kualitas pelayanan secara parsial
terhadap minat kunjung kembali.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi pihak pengelola obyek wisata
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak pengelola obyek wisata
dalam memberikan gambaran mengenai kondisi di Pantai Konda Maloba dan
dapat memberikan masukan bagi pihak pengelola obyek wisata untuk
menentukan kebijakan-kebijakan lebih lanjut dalam upaya menarik wisatawan.
3. Bagi peneliti
Penulis berharap dapat menerapkan ilmu – ilmu yang diperoleh selama
menempuh kuliah, menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman baru
di bidang pemasaran pariwisata yang nantinya dapat dijadikan bekal untuk
terjun ke dunia kerja
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
Arti pemasaran menurut The American Marketing Association (AMA) adalah “an
oerganizational function and a set of processes for creating, communicating, and
delivering value to customers and for managing customers relationships in ways
that benefit the organization and its stake holders” atau pemasaran adalah suatu
fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
dan memberi nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya
(Kotler & Keller, 2006:6). Kotler (2000:9), mendefinisikan pemasaran atau
marketing adalah “a societal process by which individuals and groups obtain what
they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and
services of value with other” atau proses sosial yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Tjiptono (2005:2), pemasaran merupakan sistem efektifitas bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan
pasar dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
Ada 10 tipe entitas yang biasa dipasarkan oleh pemasar (Kotler & Keller 2006:8),
yaitu:
a. Barang (goods): barang – barang fisik.
b. Jasa (services): pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau tidak
menyertai produk barang fisik.
c. Acara (events): kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak.
d. Pengalaman (experiences): kegiatan seseorang yang dapat dinikmati oleh
orang lain.
e. Orang (persons): keahlian atau ketenaran seseorang.
f. Tempat (places): tempat suatu kota yang memiliki keunggulan, keunikan
(sejarah) atau keindahan alam.
g. Properti (properties): hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate)
atau financial (saham atau obligasi).
h. Organisasi (organizations): lembaga atau wadah yang dapat memberikan
citra atau nilai jual dari suatu produk.
i. Informasi (information): informasi dapat diproduksi atau dipasrkan
(sekolah, surat kabar).
j. Ide (ideas): setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan atau
ide dasar. Produk dan jasa adalah platform untuk menyerahkan beberapa
gagasan atau manfaat.
2. Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler Keller (2009:6), Manajemen Pemasaran adalah “as the art and
science of choosing target markets and getting, keeping, and growing customers
through creating, delivering, and communicating superior customer value” atau
seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Sedangkan menurut Alma (2007:130), manajemen pemasaran adalah kegiatan
menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi segala
kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Dalam mencapai tujuan suatu organisasi, pemasar menyusun program atau
rencana pemasaran yang terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat-alat
pemasaaran yang digunakan. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah
seperangkat alat pemasaaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2005:17), “is the set of
marketing tools that the firm uses to persue its marketing objectives in the target
market”. McCarthy (dalam Kotler, 2005:17) mengklasifikasikan alat-alat itu
menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P, yaitu:
a. Produk (product) Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang
ditawarkan perusahaan pada pasar untuk mendapatkan perhatian untuk
dimiliki dan digunakan sebagai pemuas keinginan.
b. Harga (price) Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh
konsumen untuk mendapatkan suatu produk dimana harga diukur dari nilai
yang ada pada produk tersebut.
c. Tempat (place) Tempat adalah suatu tempat dimana produsen dapat
menawarkan produknya pada konsumen yang membutuhkannya.
d. Promosi (promotion) Promosi adalah berbagai aktivitas produsen untuk
mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran
yang diharapkan untuk membelinya.
3. Jasa
Menurut Tjiptono (2006:6) jasa merupakan aktivitas bermanfaat atau kepuasan
yang ditawarkan untuk dijual. Menurut Supranto (2006:227) jasa merupakan suatu
kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada
dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
mengkonsumsi barang tersebut.
Ada 4 karakteristik jasa (Tjiptono: 2006), yaitu:
a. Tidak berwujud (intangibility): tidak dapat dilihat, diraba, dirasa, atau
dicium sebelum jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi.
b. Tidak dapat dipisahkan (inseparatibility): proses memproduksi dan
konsumsi jasa terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini interaksi
antara penyedia jasa dengan konsumen merupakan ciri khusus dalam
pemasaran jasa dan akan mempengaruhi hasil (outcome) jasa tersebut.
c. Keberagaman (variability): jasa banyak memiliki variasi bentuk, kulitas dan
jenis tergantung pada siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan serta
penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.
d. Tidak tahan lama (perishability): jasa merupakan komoditas yang tidak
tahan lama, tidak dapat disimpan, meskipun demikian ada pengecualian
dalam karakteristik ini. Dalam kasus tertentu jasa dapat disimpan yaitu
dalam bentuk pemesanan (reservasi tiket pesawat dan kamar hotel),
peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya
minivacation weekends di hotel-hotel tertentu) dan penundaan jasa (misal
asuransi).
4. Pariwisata
Pengertian pariwisata menurut Meyers (2009) adalah aktivitas perjalanan yang
dilakukan sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan
alasan bukan untuk menetap atau mencari mafkah melainkan hanya untuk
memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur dan tujuan-
tujuan lainnya.
Menurut UU No. 10 Tahun 2009, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan
wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Menurut Yoeti
(2009:113), jenis-jenis pariwisata dapat dibedakan menurut alasan atau tujuan
perjalanannya yaitu:
a. Business Tourism yaitu jenis pariwisata yang pengunjungnya datang untuk
tujuandinas, usaha, atau yang berhubungan dengan pekerjaannya.
b. Vacational Tourism yaitu jenis pariwisata yang pengunjungnya melakukan
perjalanan wisata untuk berlibur, menikmati akhir pekan, atau sedang cuti.
c. Educational Tourism yaitu jenis pariwisata yang pengunjungnya melakukan
perjalanan untuk studi atau mempelajari sesuatu di bidang ilmu pegetahuan,
seperti study tour.
5. Wisatawan
Menurut Pendit (1965:11) wisatawan adalah setiap orang yang mengadakan
perjalanan untuk memuaskan hasrat ingin tahu, untuk mengurangi ketegangan
pikiran, beristirahat dan mengembalikan ketegangan pikiran dan jasmaninya pada
alam lingkungan yang berbeda dengan lingkungan sehari-hari. Mereka adalah
orang-orang yang berlibur, yang mengadakan perjalanan wisata untuk menambah
pengetahuan dan mengendorkan ketegangan pikiran.
Wisatawan menurut Economic Commision of League of Nation (Spilane
1987:24) adalah setiap orang yang mengadakan perjalanan selama 24 jam atau lebih
dalam suatu negara dimana ia tidak biasanya tinggal Melihat sifat perjalanan dari
ruang lingkup di mana perjalanan wisata dilakukan.
6. Kualitas Pelayanan
Menurut Tjiptono (2006:6) kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan
dan keinginan konsumen serta ketepatan cara penyampaiannya agar dapat
memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan tersebut. Dalam kualitas pelayanan
yang baik, terdapat beberapa jenis kriteria pelayanan, antara lain:
a. Ketepatan waktu pelayanan, termasuk di dalamnya waktu untuk menunggu
selama transaksi maupun proses pembayaran.
b. Akurasi pelayanan, yaitu meminimalkan kesalahan dalam pelayanan
maupun transaksi.
c. Sopan santun dan keramahan ketika memberikan pelayanan.
d. Kemudahan mendapatkan pelayanan, yaitu seperti tersedianya sumber daya
manusia untuk membantu melayani konsumen, serta fasilitas pendukung
seperti komputer untuk mencari ketersediaan suatu produk.
e. Kenyamanan konsumen, yaitu seperti lokasi, tempat parkir, ruang tunggu
yang nyaman, aspek kebersihan, ketersediaan informasi, dan lain
sebagainya.
7. Promosi
Kegiatan promosi menurut Kotler (2002:41) adalah berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan yang menonjolkan keistimewaan produknya yang membujuk
konsumen agar membelinya. Sedangkan menurut Suryana (2001:112) promosi
adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan supaya
konsumen mengenal dan membeli. Menurut Kismono (2001:374), perusahaan perlu
menetapkan tujuan promosi yang akan membantu tercapainya tujuan perusahaan
secara lebih luas. Program-program promosi dapat didasarkan atas satu atau lebih
tujuan berikut ini:
a. Memberikan informasi.
Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi
kepada konsumen pontensial tentang produk yang ditawarkan, dimana
konsumen dapat membelinya, dan berapa harga yang ditetapkan. Konsumen
memerlukan informasiinformasi tersebut dalam pengambilan keputusan
pembeliannya.
b. Meningkatkan penjualan.
Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara meningkatkan penjualan.
Perusahaan dapat merancang promosi penjualan dengan memberikan kupon
belanja, sampel produk, dan sebagainya. Untuk membujuk konsumen
mencoba produk yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau
dengan tambahan keuntungan yang lain.
c. Menstabilkan penjualan.
Pada saat pasar lesu, perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar
tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.
d. Memposisikan produk.
Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan menekankan
keunggulan produknya dibandingkan produk pesaing. Strategi promosi yang
tepat, seperti iklan, dapat membantu perusahaan.
e. Membentuk citra produk.
Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu image
konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat
menggunakan media iklan untuk membangun citra produknya di mata
konsumen.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey yang
bersifat kuantitatif. Penelitian survey adalah metode yang digunakan untuk penelitian
yang menggunakan kuisioner dan wawancara. Penelitian kuantitatif adalah penelitian
dengan mengumpulkan data yang berupa angka atau data berupa kata-kata atau
kalimat yang dikonversi menjadi data berbentuk angka (Nanang, 2014:20).
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi variabel
a) Variabel Bebas (independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang keberadaannya mempengaruhi besar
atau kecilnya nilai dependent variable baik secara positif maupun negatif.
Peneliti menggunakan simbol X untuk mewakili variabel bebas. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah (X1) promosi dan (X2) kualitas pelayanan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik
populasi (Sumarni dan Wahyuni, 2006:70). Apa yang dipelajari dari sampel, maka
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Sampel dari penelitian ini adalah
wisatawan yang pernah berkunjung ke Pantai Konda Maloba dan melakukan
aktivitasnya.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:126). Kriteria yang ditetapkan oleh peneliti
adalah wisatawan yang pernah berkunjung ke Pantai Konda Maloba minimal dua kali
dan melakukan berbagai aktivitas.
G. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data
primer penelitian ini diperoleh secara langsung melalui hasil kuisioner yang telah diisi
oleh responden penelitian dan wawancara kepada pihak obyek wisata untuk
mengetahui gambaran umum obyek wisata tersebut.
H. Teknik Pengumpulan
Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
dan wawancara. Kuisioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dangan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab dan wawancara.
I. Teknik Pengujian
Instrumen Instrumen penelitian yang baik akan menghasilkan data yang benar dan
data yang benar akan menghasilkan kesimpulan yang sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya. Agar instrumen penelitian dapat menghasilkan data yang benar, maka
instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itu, instrumen penelitian harus diuji
validitas dan reliabilitas.
2) Wawancara (interview)
Metode ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung
kepada narasumber terkait. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara
nantinya diurai dan diolah kembali dalam penelitian.
b. Sampel
Jawaban: Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama bersifat representatif dan menggambarkan populasi sehingga
dianggap dapat mewakili semua populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel
berguna untuk membantu para peneliti dalam melakukan generalisasi terhadap
populasi yang diwakili.
Sampel merupakan sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu yang dapat mewakili populasinya. Sampel digunakan jika
populasi yang di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh
populasi. Kendala tersebut dapat terjadi karena adanya keterbatasan biaya, tenaga dan
waktu yang di miliki peneliti. Sampel yang akan digunakan dari populasi haruslah
benar-benar dapat mewakili populasi yang diteliti.