Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
===============================

MATA KULIAH : METODOLOGI PENELITIAN PEMASARAN


HARI/TANGGAL : Rabu, 15 Juni 2022
DOSEN : Dr. Andreas Ari Sukoco, SE, MM, M.Min

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Buat dan kumpulkan Proposal Penelitian
Jawaban:
ABSTRAK
PENGARUH DAYA TARIK WISATA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
MINAT BERKUNJUNG ULANG DI PANTAI KONDA MALOBA, SUMBA
TENGAH, NUSA TENGGARA TIMUR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi dan kualitas pelayanan secara
simultan dan parsial terhadap minat kunjung kembali pada wisatawan di pantai Konda
Maloba. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah wisatawan
Pantai Konda Maloba yang melakukan aktivitas snorkeling. Jumlah sampel sebanyak 100
responden. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Uji
instrumen menggunakan uji validitas dan reliabillitas. Teknik analisis yang digunakan adalah
regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Promosi dan kualitas pelayanan secara
simultan berpengaruh terhadap minat kunjung kembali, (2) Secara parsial, promosi tidak
berpengaruh terhadap minat kunjung kembali sedangkan kualitas pelayanan berpengaruh
terhadap minat kunjung kembali.

Kata kunci: Promosi, Kualitas Pelayanan, Minat Kunjung Kembali.

ABSTRAK
THE EFFECT OF TOURISM ATTRACTION AND QUALITY OF SERVICES ON
REVISIT INTEREST IN KONDA MALOBA BEACH, CENTRAL SUMBA, NUSA
TENGGARA TIMUR

This study aims to determine the effect of promotion and service quality
simultaneously and partially on the interest in returning tourists to the Konda Maloba beach.
This type of research is quantitative. The population of this research is Konda Maloba Beach
tourists who do snorkeling activities. The number of samples is 100 respondents. The sample
selection technique used is purposive sampling. The instrument test uses validity and
reliability tests. The analysis technique used is multiple linear regression.

The result of the research shows that: (1) Promotion and service quality
simultaneously affect the interest in returning, (2) Partially, promotion does not affect the
interest in returning, while the quality of service affects the interest in returning.

Keywords: Promotion, Quality of Service, Interest in Returning.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada saat ini berwisata sudah menjadi tren dan kebutuhan manusia yang sangat
penting. Walaupun termasuk kebutuhan sekunder, namun kegiatan ini sangat
membantu seseorang menghilangkan kejenuhan dan menyegarkan pikiran agar
semangat untuk menghadapi rutinitas harian yang padat dan memerlukan konsentrasi
tinggi. Pariwisata merupakan aktivitas perjalanan yang dilakukan sementara waktu
dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau
mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan
waktu senggang serta tujuan-tujuan lainnya (Koen Meyers, 2009).
Sektor pariwisata merupakan sektor ekonomi yang penting di Indonesia. Pada
tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah
komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Menurut data Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia (2011), pada tahun 2010, jumlah wisatawan
mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7.002.944 orang atau meningkat
sebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya dan menyumbangkan devisa bagi
negara sebesar 7.603,45 juta dollar Amerika Serikat, sedangkan untuk jumlah
wisatawan nusantara sejumlah 122.312.000 orang.
Perkembangan pariwisata di Indonesia ini tidak jauh dari kegiatan pemasaran
yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait. Pemasaran adalah sistem
efektifitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu
memuaskan keinginan pasar dalam rangka mencapai tujuan organisasional (Tjiptono,
2005:2). Dalam kegiatan pemasaran ada 4 alat penting, yaitu: Produk (product),
Tempat (place), Harga (price), dan Promosi (promotion) (Kotler, 2005:17)
Konda Maloba merupakan salah satu di antara banyaknya pantai yang ada di
Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Saya tertarik melakukan
penelitian disini karena pantai ini memiliki suatu keindahan dan keunikan
tersendiri yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin berwisata ke alam
terbuka khususnya pantai. Tetapi, dengan potensi yang dimiliki pantai ini termasuk
dalam kategori pantai yang jarang di kunjungi di pulau Sumba. Sehingga, diperlukan
adanya perhatian khusus dari pemerintah daerah dan pihak swasta maupun
masyarakat setempat dalam mengembangkan daya tarik di wisata ini. Sangat
diperlukan usaha yang maksimal dalam mempromosikan wisata secara lokal maupun
global dan mengembangkan pelayanan yang terbaik bagi wisatawan dengan tujuan
meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan jumlah pengunjung di
Pantai Konda Maloba.
Pantai Konda Maloba ini adalah pantai yang tidak banyak diketahui oleh
orang dan belum dijadikan wisata pantai seperti saat ini, pantai ini hanya diketahui
oleh masyarakat sekitar yang berada dekat dengan Pantai Konda Maloba dan belum
banyak orang yang mengetahui akan keindahan dan potensi pantai ini. Dengan
demikian, belum banyak wisatawan yang mengetahui adanya pantai Konda Maloba
ini sehingga perlu adanya promosi dan pelayanan yang dilakukan.
Permasalahan lain yang dihadapi kepariwisataan Pantai Konda Maloba adalah
belum maksimalnya pertumbuhan usaha pariwisata, seperti usaha rekreasi dan
hiburan umum. Untuk itu peranan dari pengelola sangatlah penting untuk
mempromosikan, menambah sarana prasarana dengan pelayanan yang baik, agar
dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara lebih banyak lagi dalam
meningkatkan minat pengunjung.
Dengan banyaknya berbagai wisata pantai yang dimiliki Kabupaten Sumba
Tengah, maka persaingan para pengelola pantai harus lebih baik lagi dengan
menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari wisata lain dengan mengedepankan
kreatifitas, inovatif, dan memberikan pelayanan wisata yang baik guna meningkatkan
jumlah pengunjung harus mengembangkan upaya strategi pemasaran, promosi dan
pelayanan sehingga para pengunjung lebih tertarik lagi untuk mengunjungi pantai
tersebut. Dengan mengedepankan pelayanan dan beberapa fasilitas-fasilitas yang ada
pun dapat menarik minat pengunjung untuk dapat mendatangi suatu obyek wisata.
Wisata pantai di pulau Sumba memiliki potensi dan keberagaman keunikan
yang dimiliki untuk dikembangkan. Secara jangka panjang, bukan hal mustahil jika
wisata pantai dapat menjadi obyek wisata nasional seperti Pulau Bali. Pengembangan
obyek wisata dapat dilakukan dengan bentuk peningkatan kualitas dan penambahan
fasilitas yang ada di Pantai Konda Maloba. Namun, dalam pelaksanaannya diperlukan
suatu dasar analisis ekonomi agar manfaat yang diberikan obyek wisata tersebut
sesuai dengan permintaan dan kemampuan yang ditawarkan oleh konsumen atau
pengunjung.
Di era saat ini, pengunaan strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan
obyek wisata sangatlah penting karena saat ini banyak muncul obyek wisata baru
sebagai kompetitor. Penerapan strategi pemasaran yang tepat akan mendatangkan
wisatawan dan membuat wisatawan yang telah berkunjung memiliki minat untuk
berkunjung kembali. Minat kunjung kembali adalah dorongan seseorang untuk
melakukan kegiatan berkunjung kembali ke tujuan yang pernah didatangi (Nuraeni,
2014:4). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung
kembali, yaitu kualitas pelayanan, citra destinasi, daya tarik wisata, dan promosi.
Promosi dan kualitas pelayanan dapat menjadi faktor penting dalam mempengaruhi
minat kunjung kembali.
Kegiatan promosi (Kotler, 2002:41) adalah berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan yang menonjolkan keistimewaan produknya yang membujuk konsumen
agar membelinya. Promosi memiliki fungsi untuk menciptakan image atau kesan
tentang apa yang diiklankan. Semakin bagus promosi yang dilakukan maka akan
menarik wisatawan untuk berkunjung kembali. Kualitas pelayanan (Tjiptono, 2006:6)
adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan cara
penyampaiannya agar dapat memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan tersebut.
Kesan kualitas pelayanan yang diterima oleh wisatawan akan mempengaruhi perilaku
wisatawan yang datang. Semakin memuaskan kualitas pelayanan yang diterima
wisatawan maka akan menarik wisatawan untuk berkunjung kembali.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil penelitian yang berjudul
“PENGARUH DAYA TARIK WISATA DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP MINAT BERKUNJUNG ULANG DI PANTAI KONDA
MALOBA, SUMBA TENGAH, NUSA TENGGARA TIMUR”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Apakah promosi dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh terhadap
minat kunjung kembali?
2. Apakah promosi dan kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap
minat kunjung kembali?

C. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi masalah agar tidak terlalu luas dan menyimpang, maka penulis
membuat batasan – batasan dalam penelitian ini:
1. Penelitian ini dilakukan di Pantai Konda Maloba.
2. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah wisatawan yang pernah
berkunjung dan melakukan aktivitas di Pantai Konda Maloba.
3. Promosi menurut persepsi wisatawan melalui pemilihan media promosi,
kemenarikan promosi, dan frekuensi promosi.
4. Kualitas pelayanan menurut wisatawan sejak dari pelabuhan terdekat, selama
melakukan kegiatan di Pantai Konda Maloba.

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh promosi dan kualitas pelayanan secara simultan
terhadap minat kunjung kembali.
2. Untuk mengetahui pengaruh promosi dan kualitas pelayanan secara parsial
terhadap minat kunjung kembali.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi pihak pengelola obyek wisata
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak pengelola obyek wisata
dalam memberikan gambaran mengenai kondisi di Pantai Konda Maloba dan
dapat memberikan masukan bagi pihak pengelola obyek wisata untuk
menentukan kebijakan-kebijakan lebih lanjut dalam upaya menarik wisatawan.

2. Bagi Universitas Kristen Duta Wacana


Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak lain
yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut dan sebagai referensi bacaan dan
ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pemasaran dan pariwisata

3. Bagi peneliti
Penulis berharap dapat menerapkan ilmu – ilmu yang diperoleh selama
menempuh kuliah, menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman baru
di bidang pemasaran pariwisata yang nantinya dapat dijadikan bekal untuk
terjun ke dunia kerja

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
Arti pemasaran menurut The American Marketing Association (AMA) adalah “an
oerganizational function and a set of processes for creating, communicating, and
delivering value to customers and for managing customers relationships in ways
that benefit the organization and its stake holders” atau pemasaran adalah suatu
fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
dan memberi nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya
(Kotler & Keller, 2006:6). Kotler (2000:9), mendefinisikan pemasaran atau
marketing adalah “a societal process by which individuals and groups obtain what
they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and
services of value with other” atau proses sosial yang di dalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Tjiptono (2005:2), pemasaran merupakan sistem efektifitas bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan
pasar dalam rangka mencapai tujuan organisasional.
Ada 10 tipe entitas yang biasa dipasarkan oleh pemasar (Kotler & Keller 2006:8),
yaitu:
a. Barang (goods): barang – barang fisik.
b. Jasa (services): pelayanan yang bersifat non fisik, yang menyertai atau tidak
menyertai produk barang fisik.
c. Acara (events): kegiatan atau peristiwa yang dibutuhkan oleh orang banyak.
d. Pengalaman (experiences): kegiatan seseorang yang dapat dinikmati oleh
orang lain.
e. Orang (persons): keahlian atau ketenaran seseorang.
f. Tempat (places): tempat suatu kota yang memiliki keunggulan, keunikan
(sejarah) atau keindahan alam.
g. Properti (properties): hak kepemilikan bisa berupa benda nyata (real estate)
atau financial (saham atau obligasi).
h. Organisasi (organizations): lembaga atau wadah yang dapat memberikan
citra atau nilai jual dari suatu produk.
i. Informasi (information): informasi dapat diproduksi atau dipasrkan
(sekolah, surat kabar).
j. Ide (ideas): setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan atau
ide dasar. Produk dan jasa adalah platform untuk menyerahkan beberapa
gagasan atau manfaat.

2. Manajemen Pemasaran
Menurut Kotler Keller (2009:6), Manajemen Pemasaran adalah “as the art and
science of choosing target markets and getting, keeping, and growing customers
through creating, delivering, and communicating superior customer value” atau
seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Sedangkan menurut Alma (2007:130), manajemen pemasaran adalah kegiatan
menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi segala
kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Dalam mencapai tujuan suatu organisasi, pemasar menyusun program atau
rencana pemasaran yang terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat-alat
pemasaaran yang digunakan. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah
seperangkat alat pemasaaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus
mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler, 2005:17), “is the set of
marketing tools that the firm uses to persue its marketing objectives in the target
market”. McCarthy (dalam Kotler, 2005:17) mengklasifikasikan alat-alat itu
menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P, yaitu:
a. Produk (product) Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang
ditawarkan perusahaan pada pasar untuk mendapatkan perhatian untuk
dimiliki dan digunakan sebagai pemuas keinginan.
b. Harga (price) Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh
konsumen untuk mendapatkan suatu produk dimana harga diukur dari nilai
yang ada pada produk tersebut.
c. Tempat (place) Tempat adalah suatu tempat dimana produsen dapat
menawarkan produknya pada konsumen yang membutuhkannya.
d. Promosi (promotion) Promosi adalah berbagai aktivitas produsen untuk
mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran
yang diharapkan untuk membelinya.

3. Jasa
Menurut Tjiptono (2006:6) jasa merupakan aktivitas bermanfaat atau kepuasan
yang ditawarkan untuk dijual. Menurut Supranto (2006:227) jasa merupakan suatu
kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada
dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses
mengkonsumsi barang tersebut.
Ada 4 karakteristik jasa (Tjiptono: 2006), yaitu:
a. Tidak berwujud (intangibility): tidak dapat dilihat, diraba, dirasa, atau
dicium sebelum jasa tersebut dibeli dan dikonsumsi.
b. Tidak dapat dipisahkan (inseparatibility): proses memproduksi dan
konsumsi jasa terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dalam hal ini interaksi
antara penyedia jasa dengan konsumen merupakan ciri khusus dalam
pemasaran jasa dan akan mempengaruhi hasil (outcome) jasa tersebut.
c. Keberagaman (variability): jasa banyak memiliki variasi bentuk, kulitas dan
jenis tergantung pada siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan serta
penerima jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.
d. Tidak tahan lama (perishability): jasa merupakan komoditas yang tidak
tahan lama, tidak dapat disimpan, meskipun demikian ada pengecualian
dalam karakteristik ini. Dalam kasus tertentu jasa dapat disimpan yaitu
dalam bentuk pemesanan (reservasi tiket pesawat dan kamar hotel),
peningkatan permintaan akan suatu jasa pada saat permintaan sepi (misalnya
minivacation weekends di hotel-hotel tertentu) dan penundaan jasa (misal
asuransi).

4. Pariwisata
Pengertian pariwisata menurut Meyers (2009) adalah aktivitas perjalanan yang
dilakukan sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan
alasan bukan untuk menetap atau mencari mafkah melainkan hanya untuk
memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur dan tujuan-
tujuan lainnya.
Menurut UU No. 10 Tahun 2009, pariwisata adalah berbagai macam kegiatan
wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh
masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. Menurut Yoeti
(2009:113), jenis-jenis pariwisata dapat dibedakan menurut alasan atau tujuan
perjalanannya yaitu:
a. Business Tourism yaitu jenis pariwisata yang pengunjungnya datang untuk
tujuandinas, usaha, atau yang berhubungan dengan pekerjaannya.
b. Vacational Tourism yaitu jenis pariwisata yang pengunjungnya melakukan
perjalanan wisata untuk berlibur, menikmati akhir pekan, atau sedang cuti.
c. Educational Tourism yaitu jenis pariwisata yang pengunjungnya melakukan
perjalanan untuk studi atau mempelajari sesuatu di bidang ilmu pegetahuan,
seperti study tour.

5. Wisatawan
Menurut Pendit (1965:11) wisatawan adalah setiap orang yang mengadakan
perjalanan untuk memuaskan hasrat ingin tahu, untuk mengurangi ketegangan
pikiran, beristirahat dan mengembalikan ketegangan pikiran dan jasmaninya pada
alam lingkungan yang berbeda dengan lingkungan sehari-hari. Mereka adalah
orang-orang yang berlibur, yang mengadakan perjalanan wisata untuk menambah
pengetahuan dan mengendorkan ketegangan pikiran.
Wisatawan menurut Economic Commision of League of Nation (Spilane
1987:24) adalah setiap orang yang mengadakan perjalanan selama 24 jam atau lebih
dalam suatu negara dimana ia tidak biasanya tinggal Melihat sifat perjalanan dari
ruang lingkup di mana perjalanan wisata dilakukan.

6. Kualitas Pelayanan
Menurut Tjiptono (2006:6) kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan
dan keinginan konsumen serta ketepatan cara penyampaiannya agar dapat
memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan tersebut. Dalam kualitas pelayanan
yang baik, terdapat beberapa jenis kriteria pelayanan, antara lain:
a. Ketepatan waktu pelayanan, termasuk di dalamnya waktu untuk menunggu
selama transaksi maupun proses pembayaran.
b. Akurasi pelayanan, yaitu meminimalkan kesalahan dalam pelayanan
maupun transaksi.
c. Sopan santun dan keramahan ketika memberikan pelayanan.
d. Kemudahan mendapatkan pelayanan, yaitu seperti tersedianya sumber daya
manusia untuk membantu melayani konsumen, serta fasilitas pendukung
seperti komputer untuk mencari ketersediaan suatu produk.
e. Kenyamanan konsumen, yaitu seperti lokasi, tempat parkir, ruang tunggu
yang nyaman, aspek kebersihan, ketersediaan informasi, dan lain
sebagainya.

7. Promosi
Kegiatan promosi menurut Kotler (2002:41) adalah berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan yang menonjolkan keistimewaan produknya yang membujuk
konsumen agar membelinya. Sedangkan menurut Suryana (2001:112) promosi
adalah cara mengkomunikasikan barang dan jasa yang ditawarkan supaya
konsumen mengenal dan membeli. Menurut Kismono (2001:374), perusahaan perlu
menetapkan tujuan promosi yang akan membantu tercapainya tujuan perusahaan
secara lebih luas. Program-program promosi dapat didasarkan atas satu atau lebih
tujuan berikut ini:
a. Memberikan informasi.
Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi
kepada konsumen pontensial tentang produk yang ditawarkan, dimana
konsumen dapat membelinya, dan berapa harga yang ditetapkan. Konsumen
memerlukan informasiinformasi tersebut dalam pengambilan keputusan
pembeliannya.
b. Meningkatkan penjualan.
Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara meningkatkan penjualan.
Perusahaan dapat merancang promosi penjualan dengan memberikan kupon
belanja, sampel produk, dan sebagainya. Untuk membujuk konsumen
mencoba produk yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah atau
dengan tambahan keuntungan yang lain.
c. Menstabilkan penjualan.
Pada saat pasar lesu, perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi agar
tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti.
d. Memposisikan produk.
Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan menekankan
keunggulan produknya dibandingkan produk pesaing. Strategi promosi yang
tepat, seperti iklan, dapat membantu perusahaan.
e. Membentuk citra produk.
Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu image
konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan dapat
menggunakan media iklan untuk membangun citra produknya di mata
konsumen.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey yang
bersifat kuantitatif. Penelitian survey adalah metode yang digunakan untuk penelitian
yang menggunakan kuisioner dan wawancara. Penelitian kuantitatif adalah penelitian
dengan mengumpulkan data yang berupa angka atau data berupa kata-kata atau
kalimat yang dikonversi menjadi data berbentuk angka (Nanang, 2014:20).

B. Subyek dan Objek Penelitian


1. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang diteliti adalah wisatawan yang pernah
berkunjung dan melakukan aktivitas snorkeling di Pantai Konda Maloba.
2. Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah promosi, kualitas
pelayanan, dan minat kunjung kembali di Pantai Konda Maloba.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Pantai Konda Maloba.
2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan satu minggu pada bulan April.

D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi variabel
a) Variabel Bebas (independent variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang keberadaannya mempengaruhi besar
atau kecilnya nilai dependent variable baik secara positif maupun negatif.
Peneliti menggunakan simbol X untuk mewakili variabel bebas. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah (X1) promosi dan (X2) kualitas pelayanan.

b) Variabel Terikat (dependent variable)


Variabel terikat adalah faktor – faktor yang diobservasi dan diukur untuk
menentukan adanya variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak
muncul atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan simbol Y untuk mewakili variabel
terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat kunjung kembali
(Y).

E. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006:69), populasi merupakan keseluruhan objek
yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas maupun yang
tidak terbatas. Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan Pantai Konda
Maloba yang melakukan aktivitas.

2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik
populasi (Sumarni dan Wahyuni, 2006:70). Apa yang dipelajari dari sampel, maka
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Sampel dari penelitian ini adalah
wisatawan yang pernah berkunjung ke Pantai Konda Maloba dan melakukan
aktivitasnya.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:126). Kriteria yang ditetapkan oleh peneliti
adalah wisatawan yang pernah berkunjung ke Pantai Konda Maloba minimal dua kali
dan melakukan berbagai aktivitas.

G. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data
primer penelitian ini diperoleh secara langsung melalui hasil kuisioner yang telah diisi
oleh responden penelitian dan wawancara kepada pihak obyek wisata untuk
mengetahui gambaran umum obyek wisata tersebut.

H. Teknik Pengumpulan
Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
dan wawancara. Kuisioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dangan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab dan wawancara.

I. Teknik Pengujian
Instrumen Instrumen penelitian yang baik akan menghasilkan data yang benar dan
data yang benar akan menghasilkan kesimpulan yang sesuai dengan keadaan yang
sesungguhnya. Agar instrumen penelitian dapat menghasilkan data yang benar, maka
instrumen tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itu, instrumen penelitian harus diuji
validitas dan reliabilitas.

J. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier
Berganda. Analisis Regresi Linier Berganda adalah hubungan secara linier antara dua
atau lebih variabel independen (X1, X2, .... Xn) dengan variabel dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel indipenden berhubungan
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
variabel indipenden mengalami kenaikan atau penurunan

2. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai


a. pengertian penelitian kuantitatif
Jawaban: Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang didasarkan
pada filsafat positivisme, digunakan dalam meneliti sampel dan populasi penelitian,
teknik pengambilan sampel umumnya dilakukan secara acak atau random sampling,
sedangkan pengumpulan datanya dilakukan dengan cara memanfaatkan instrumen
penelitian yang dipakai, analisis data yang digunakan bersifat kuantitatif dan bisa
diukur dengan tujuan untuk menguji hipotesa yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menentukan hubungan antar variabel
dalam sebuah populasi. Ada perbedaan tujuan antara penelitian kuantitatif deskriptif
dan eksperimental. Penelitian kuantitatif deskriptif bertujuan untuk menemukan
hubungan antar variabel yang hanya terjadi sekali. Sedangkan kuantitatif
eksperimental bertujuan mengukur hubungan variabel sebelum dan sesudah dan
melihat sebab-akibat daru fenomena yang diteliti.

b. cara pengumpulan data dalam metode kuantitatif


Jawaban:
1) Angket (kuesioner)
Metode pengumpulan data dengan angket atau kuesioner adalah teknik yang
menggunakan daftar pertanyaan untuk dijawab oleh sejumlah responden. Cara ini
bersifat fleksibel dan mudah dilakukan, sebab Anda dapat memperoleh banyak
data atau informasi dalam satu waktu sekaligus.
Selain tidak membutuhkan banyak waktu dalam proses pengerjaannya, contoh
teknik pengumpulan data kuantitatif ini juga tidak mengharuskan peneliti hadir
secara langsung. Terlebih lagi, angket mampu menghasilkan data dan informasi
dengan tingkat validitas yang tinggi.

2) Wawancara (interview)
Metode ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung
kepada narasumber terkait. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara
nantinya diurai dan diolah kembali dalam penelitian.

3) Studi Pustaka dan dokumen.


Studi pustaka dilakukan dengan menghimpun data-data relevan yang sesuai topik
penelitian, entah itu dari buku, berita, artikel ilmiah, ataupun sumber kredibel
lainnya. Sementara, studi dokumen mengandalkan arsipan seperti sumber tertulis,
gambar, foto, serta film.

c. Cara menilai /validasi dari penelitian kuantitatif


Jawaban: Dalam pengujian validitas terhadap kuesioner, dibedakan menjadi 2, yaitu
validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item yang disusun
menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu dengan yang lain ada
kesamaan). Pengukuran validitas faktor ini dengan cara mengkorelasikan antara skor
faktor (penjumlahan item dalam satu faktor) dengan skor total faktor (total
keseluruhan faktor).
Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap
item total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara
skor item dengan skor total item. Bila kita menggunakan lebih dari satu faktor berarti
pengujian validitas item dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor
faktor, kemudian dilanjutkan mengkorelasikan antara skor item dengan skor total
faktor (penjumlahan dari beberapa faktor).
Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang
digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah
suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu
item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada
taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan
terhadap skor total.
Untuk melakukan uji validitas ini menggunakan program SPSS.  Teknik
pengujian yang sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah
menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Analisis ini
dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total
adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi
signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan
dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap à Valid. Jika r hitung ≥ r tabel
(uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi
signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).

3. Jelaskan pengertian di bawah ini


a. Populasi
Jawaban: Populasi adalah keseluruhan, totalitas atau generalisasi dari satuan, individu,
objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang akan
diteliti, yang dapat berupa orang, benda, institusi, peristiwa, dan lain-lain yang di
dalamnya dapat diperoleh atau dapat memberikan informasi (data) penelitian yang
kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Dalam sebuah penelitian populasi harus didefinisikan dengan jelas; apa atau
siapa dimana atau kapan. Apa atau siapa lebih kepada isi dari penelitian, sedangkan
dimana diartikan sebagai luasan penelitian, dan kapan dimaksudkan sebagai waktu.

b. Sampel
Jawaban: Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama bersifat representatif dan menggambarkan populasi sehingga
dianggap dapat mewakili semua populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel
berguna untuk membantu para peneliti dalam melakukan generalisasi terhadap
populasi yang diwakili.
Sampel merupakan sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu yang dapat mewakili populasinya. Sampel digunakan jika
populasi yang di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh
populasi. Kendala tersebut dapat terjadi karena adanya keterbatasan biaya, tenaga dan
waktu yang di miliki peneliti. Sampel yang akan digunakan dari populasi haruslah
benar-benar dapat mewakili populasi yang diteliti.

c. Teknik pengambilan sampel


Jawaban: Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi. Sampel
yang merupakan sebagian dari populasi tersebut, kemudian diteliti dan hasil penelitian
(kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi).
Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak
atau random sampling yang dikenal juga sebagai probability sampling, dan sampel
tidak acak atau nonrandom samping yang dikenal juga sebagai non probability
sampling.

Anda mungkin juga menyukai