Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TELAAH KURIKULUM BAHASA ARAB


Disusun memenuhi tugas kelompok mata kuliah Telaah Kurikulum Bahasa Arab
Dosen pengampu : Dr. Isop Safe’i, M,Ag.

Penyusun :
Hazmi Hasyfil Ghali Ridwan 1202030048
M. Arriza Fazrika 1202030062
Muhammad Firdaus 1202030076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


JURUSAN PENDIDIDKAN BAHASA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Hanya dengan izin-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah telaah kurikulum Bahasa arab yang berjudul “Silabus Mata Pelajaran
Bahasa Arab” ini tepat pada waktunya. Tak lupa juga shalawat serta salam kepada suri tauladan
kita yakni Nabi Muhammad SAW,kepada keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh ummat
nya.

Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Telaah Kurikulum Bahasa Arab . Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun makalah ini. Kami cukup menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Karena itu kami mengharapkan daran dan kritik yang bersifat membangun demi
kebaikan makalah mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi
harapan dari berbagai pihak.

Bandung, 09 Juni 2022

Penyusun
Daftar isi

KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii
Daftar isi ................................................................................................................................................. iii
BAB II ....................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Silabus....................................................................................................................... 3
C. Prinsip Pengembangan Silabus ................................................................................................... 6
D. Prinsip Penyusunan Silabus......................................................................................................... 9
BAB III .................................................................................................................................................... 10
PENUTUP ............................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1) Pengertian Silabus
1. Kunandar
Menurut kunandar (2011), silabus merupakan rencana pembelajaran yang
dibuat berdasarkan standar kompetensi, materi pokok pembelajaran,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi penilaian, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, penilaian dan alokasi waktu.
2. Aisah
Tidak jauh berbeda dengan pandangan Aisah tentang silabus. Silabus sebagai
rancangan pembelajaran mata pelajaran atau kelompok tertentu. Adapun
cakupan silabus yang disusun, yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok, indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran dan kompetensi
untuk penilaian.
Silabus dibuat berdasarkan standar isi yang berisi identitas mata pelajaran,
kompetensi dasar, standar kompetensi, materi pembelajaran dan masih banyak
lagi.
3. Yulalewati
Sementara Yulaelawati mendefinisikan silabus sebagai rancangan yang
digunakan untuk mengatur pelaksanaan pembelajaran dan penilaian. Dimana
silabus dibuat secara tersusun dan memuat komponen tertentu agar mencapai
penguasaan kompetensi dasar.
4. BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)
Menurut BNSP, silabus dipergunakan untuk merancang kegiatan
pembelajaran dan pengelolaan kelas. Silabus juga dapat diartikan sebagai
penjabaran dari Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran,
indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran, untuk mengetahui kompetensi
penilaian hasil belajar dan masih banyak lagi.
Itulah beberapa pendapat tentang silabus. Dari beberapa pendapat di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa silabus sebagai sarana untuk membuat
rancangan pembelajaran. Guna mengatur dan memperlancar laju pendidikan.
Mulai dari memperlancar proses belajar dan membantu dalam proses penilaian
belajar anak.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari konsep silabus mata pelajaran Bahasa Arab
2. Apa saja komponen dari silabus
3. Bagaimana prinsip pengembangan silabus
4. Apa saja langkah-langkah dalam menyusun silabus

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui definisi konsep silabus mata pelajaran bahasa arab
2. Untuk mengetahui komponen-komponen dari silabus
3. Untuk mengetahui prinsip dalam penyusunan silabus
4. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam menyusun silabus
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Silabus

a) Kunandar
Menurut kunandar (2011), silabus merupakan rencana pembelajaran
yang dibuat berdasarkan standar kompetensi, materi pokok pembelajaran,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi penilaian, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, penilaian dan alokasi waktu.
b) Aisah
Tidak jauh berbeda dengan pandangan Aisah tentang silabus. Silabus
sebagai rancangan pembelajaran mata pelajaran atau kelompok tertentu.
Adapun cakupan silabus yang disusun, yaitu standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok, indikator pencapaian, kegiatan
pembelajaran dan kompetensi untuk penilaian.
Silabus dibuat berdasarkan standar isi yang berisi identitas mata
pelajaran, kompetensi dasar, standar kompetensi, materi pembelajaran dan
masih banyak lagi.
c) Yulalewati
Sementara Yulaelawati mendefinisikan silabus sebagai rancangan yang
digunakan untuk mengatur pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.
Dimana silabus dibuat secara tersusun dan memuat komponen tertentu agar
mencapai penguasaan kompetensi dasar.
d) BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)
Menurut BNSP, silabus dipergunakan untuk merancang kegiatan
pembelajaran dan pengelolaan kelas. Silabus juga dapat diartikan sebagai
penjabaran dari Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran,
indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran, untuk mengetahui kompetensi
penilaian hasil belajar dan masih banyak lagi.
Itulah beberapa pendapat tentang silabus. Dari beberapa pendapat di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa silabus sebagai sarana untuk membuat
rancangan pembelajaran. Guna mengatur dan memperlancar laju
pendidikan. Mulai dari memperlancar proses belajar dan membantu dalam
proses penilaian belajar anak.

Adapun tujuan dalam membuat Silabus


a. Acuan Membuat Rencana Pembelajaran
Kelihatannya hanya menyusun pembelajaran, ternyata silabus
berfungsi membantu dalam membuat acuan rencana pembelajaran.
Mulai dari rencana pembelajaran tentang kajian mata pelajaran,
pengembangan penilaian hasil pembelajaran ataupun pengelolaan
kegiatan pembelajaran.
b. Pedoman Penyusunan Buku Siswa
Sudah rahasia umum jika dalam belajar siswa membutuhkan
buku pegangan sebagai pendamping pembelajaran bukan
Ternyata salah satu fungsi silabus adalah membantu penulis
buku menyusun isi buku sesuai dengan kompetensi yang relevan
dengan kurikulum ataupun satuan pendidikan yang diberlakukan
dinas pendidikan.
c. Sebagai Aktualisasi Kurikulum
Rancangan pembelajaran yang dibuat, nantinya pun akan di
kembangkan lagi ke dalam bentuk perangkat pembelajaran.
Adapun fungsi pengembangan silabus tersebut, yaitu membantu
dalam memaksimalkan dan menjadi sarana untuk
mengaktualisasikan kurikulum secara operasional di tingkat satuan
pendidikan. Aktualisasi inilah yang sebenarnya memudahkan guru
untuk melakukan pembelajaran lebih nyaman.

B. Komponen-komponen dari Silabus


Berikut ini adalah beberapa komponen yang harus ada dalam pengembangan
silabus.
I. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari oleh
peserta didik untuk jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi
Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi dari Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dalam bentuk kualitas. Kompetensi inti bukan untuk
diajarkan, akan tetapi untuk dibentuk melalui pembelajaran mata pelajaran
yang relevan. Setiap mata pelajaran harus relevan dengan kompetensi inti
yang telah dirumuskan tau berkontribusi terhadap pembentukan kompetensi
inti.
II. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran.
Mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran harus dengan
memperhatikan urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau
tingkat kesulitan materi, keterkaitan antara kompetensi inti dengan
kompetensi dasar dalam mata pelajaran, dan keterkaitan antara standar
kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
III. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pencapaian Kompetensi merupakan perilaku yang dapat
diukur atau diamati untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar
tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indikator digunakan sebagai penanda pencapaian kompetensi dasar
yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapat diobservasi. Indikator juga digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian.

IV. Materi Pokok


Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari peserta
didik sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai
dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasarkan
indikator pencapaian belajar.
Secara umum materi pokok memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indikator pencapaian kompetensi.

V. Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Strategi pembelajaran
dapat berupa kegiatan tatap muka dan non tatap muka atau pengalaman
belajar. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar
peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar
yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan
pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.

VI. Penilaian
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
dapat berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remidial
bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria
ketuntasan, dan program pengayaan untuk peserta didik yang telah
memenuhi kriteria ketuntasan.
VII. Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah
kompetensi. Penetapan alokasi waktu dalam pengembangan silabus
disesuaikan dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk
satu semester atau satu tahun.
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan materi, kedalaman,
tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan
waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh
peserta didik yang kompleks dan beragam.

VIII. Sumber Belajar


Sumber belajar adalah rujukan, objek atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan
elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi.

C. Prinsip Pengembangan Silabus

Pengembangan silabus yang dilakukan oleh setiap satuan pendidikan harus


tetap berada dalam bingkai pengembangan kurikulum nasional, sehingga perlu
memerhatikan prinsip-prinsip pengembangan silabus.
Berikut ini beberapa prinsip yang harus diikuti dalam pengembangan silabus.
1. Ilmiah; pengembangan silabus harus dilakukan dengan prinsip ilmiah, yang
mengandung arti bahwa keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi
muatan dalam silabus harus benar, logis dan dapat dipertanggungjawabkan
secara keilmuan.
2. Relevan; cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
dalam silabus sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat perkembangan
fisik, intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik.
3. Sistematis; komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten; adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, pengalaman belajarr, sumber belajar dan sistem
penilaian.
5. Memadai ; cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual; cakupan indikator, materi pokok, pengalaman
bekajar, sumber belajar dan sistem penilaian memerhatikkan perkembangan
ilmu, teknologi dan seni mutahir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang
terjadi.
7. Fleksibel; keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah
dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh; komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).
Selain prinsip-prinsip pengembangan tersebut di atas, Ada beberapa langkah
yang harus ditempuh oleh guru dalam mengembangkan silabus sebagai berikut.
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
- urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
- keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran;
- keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang
pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
- potensi peserta didik;
- relevansi dengan karakteristik daerah;
- tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual
peserta didik;
- kebermanfaatan bagi peserta didik;
- struktur keilmuan;
- aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
- relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
- alokasi waktu.
3. Mengembangkan Kegiatan
Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan
pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik.
Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
- Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
- Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
- Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki
konsep materi pembelajaran.
- Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
4. Merumuskan Indikator
Pencapaian Kompetensi Indikator merupakan penanda pencapaian
kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan
sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.Penilaian merupakan
serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
D. Prinsip Penyusunan Silabus

Adapun Prinsip dalam Penyusunan Silabus sebagai berikut.


1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial,
emosional, dan spritual peserta didik.
3. Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
5. Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman
peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Silabus sebagai sarana untuk membuat rancangan pembelajaran. Guna mengatur


dan memperlancar laju pendidikan. Mulai dari memperlancar proses belajar dan
membantu dalam proses penilaian belajar anak. Adapun tujuan dengan dibuatnya
silabus ini yaitu: 1) Sebagian acuan dalam pembuatan rencana pembelajaran; 2) Sebagai
pedoman dalam penyusunan buku siswa; dan 3) Sebagai aktualisasi dari kurikulum.
Adapun beberapa komponen yang harus terdapat dalam pengembangan silabus ini,
yaitu: 1) Kompetensi Inti; 2) Kompetensi Dasar; 3) Indikator Pencapaian Kompetensi;
4) Materi Pokok; 5) Pembelajaran; 6) Penilaian; 7) Alokasi Waktu; dan 8) Sumber
Belajar.
Dengan begitu, setelah kita mampu memahami tahapan-tahapan yang perlu adanya
dalam penyusunan silabus ini diharapkan kita kedepannya dalam pelaksanaan di
lapangan mampu dan siap untuk membuat silabus sesuai dengan apa yang telah kita
pelajari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

88, C. (2014, Oktober). Blogspot.com. Retrieved from chikma88.blogspot.com:


https://chikma88.blogspot.com/2014/10/langkah-langkah-menyusun-
silabus.html?m=1
Abdhul, Y. (2022). deepublish.com. Retrieved from Silabus : Pengertian, Tujuan, dan Tahap
Membuat Silabus:
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://penerbitbukudeepu
blish.com/silabus/amp/&ved=2ahUKEwjBxtDo0qD4AhVySmwGHZ2ACvgQFnoEC
EcQAQ&usg=AOvVaw2VLfYBNgEzqRuj4XwPIOg9
MEDP. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Dirjen Pendidikan Islam Depag RI.
RI, D. A. (2004). Kurikulum 2004. Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam.
Rosyidi, A. W. (2012). Menegok Kurikulum Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah. In U. M.
Malang, Makalah Pendampingan Pengembang Bahan Ajar Bahasa Arab. Malang.

Anda mungkin juga menyukai