0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
60 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang penilaian, pengendalian, dan penyediaan obat di Puskesmas Donggala. Terdapat 5 langkah utama yaitu (1) perhitungan kebutuhan obat tahunan, (2) pengajuan usulan kebutuhan obat ke instalasi farmasi kabupaten, (3) permintaan obat di luar formularium, (4) penerimaan obat dari instalasi farmasi setiap 3 bulan, dan (5) evaluasi stok obat. Tujuannya agar
Deskripsi Asli:
Penilaian, Pengendalia, Penyediaan dan Pengadaan Obat
Judul Asli
8.2.1. EP 1 SOP PENILAIAN,PENGENDALIAN,PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT
Dokumen ini membahas tentang penilaian, pengendalian, dan penyediaan obat di Puskesmas Donggala. Terdapat 5 langkah utama yaitu (1) perhitungan kebutuhan obat tahunan, (2) pengajuan usulan kebutuhan obat ke instalasi farmasi kabupaten, (3) permintaan obat di luar formularium, (4) penerimaan obat dari instalasi farmasi setiap 3 bulan, dan (5) evaluasi stok obat. Tujuannya agar
Dokumen ini membahas tentang penilaian, pengendalian, dan penyediaan obat di Puskesmas Donggala. Terdapat 5 langkah utama yaitu (1) perhitungan kebutuhan obat tahunan, (2) pengajuan usulan kebutuhan obat ke instalasi farmasi kabupaten, (3) permintaan obat di luar formularium, (4) penerimaan obat dari instalasi farmasi setiap 3 bulan, dan (5) evaluasi stok obat. Tujuannya agar
No.Dokumen : SOP/UKP/c.8/ 027/2016 No.Revisi : 00 SOP Tanggal terbit : 01 Juni 2016 Halaman :2
UPTD PUSKESMAS dr. Hi. Syahriar, M.kes DONGGALA 197004052000121006
1. Pengertian Penilaian, pengendalian penyediaan obat/ perbekalan farmasi adalah suatu
kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan perbekalan farmasi di unit pelayanan kesehatan dasar 2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk menilai, mengendalikan dan mengevaluasi penyediaan perbekalan farmasi sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan perbekalan farmasi di unit pelayanan kesehatan dasar 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Donggala No.000/001.C8/SK/III/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi 4. Referensi 1.Buku pedoman pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan Puskesmas. 2.Direktorat jenderal pelayanan kefarmasian dan ahli kesehatan, depkes RI Jakarta. Cetakan kedua 2004. 5. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas farmasi memperkirakan / menghitung pemakaian obat rata – langkah rata perbulan di puskesmas induk dan seluruh unit pelayanan untuk menyusun rencana kebutuhan obat selama satu tahun. 2. Petugas farmasi mengajukan usulan obat ke instalasi farmasi kabupaten (IFK) sesuai ketersediaan obat / alkes di IFK. 3. Petugas farmasi mengajukan usulan obat yang tidak tersedia di luar formularium untuk memenuhi kebutuhan. 4. Petugas farmasi meminta persetujuan dari kepala puskesmas tentang usulan obat yang tidak tersedia di formularium. 5. Petugas farmasi menerima obat / alkes dari IFK berdasarkan permintaan yang diusulkan setiap 3 (tiga) bulan sekali. 6. Petugas farmasi menyimpan obat / alkes yang datang dari IFK di logistik farmasi di Puskesmas. 7. Petugas farmasi menginventaris obat dan menulis di penerimaan dan dikartu stok sebagai pengendali stok. 8. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat yang stok berlebih untuk menghindari obat kadaluarsa. 9. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat yang kosong stok untuk digantikan dengan obat pengganti lain dengan fungsi yang sama. 10. Petugas farmasi mengevaluasi stok obat, kamar obat dan logistik farmasi di puskesmas, jika terjadi kekurangan maka diusulkan permintaan bon obat tambahan. 6. Unit terkait Apotek