Anda di halaman 1dari 2

PENILAIAN,PENGENDALIAN,PENYEDIAAN

DAN PENGGUNAAN OBAT


No.Dokumen : SOP/UKP/c.8/ 027/2016
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 01 Juni 2016
Halaman :2

UPTD PUSKESMAS
dr. Hi. Syahriar, M.kes
DONGGALA
197004052000121006

1. Pengertian Penilaian, pengendalian penyediaan obat/ perbekalan farmasi adalah suatu


kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai
dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/kekosongan perbekalan farmasi di unit
pelayanan kesehatan dasar
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk menilai, mengendalikan dan
mengevaluasi penyediaan perbekalan farmasi sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/kekosongan perbekalan farmasi di unit
pelayanan kesehatan dasar
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Donggala
No.000/001.C8/SK/III/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi
4. Referensi 1.Buku pedoman pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan
Puskesmas.
2.Direktorat jenderal pelayanan kefarmasian dan ahli kesehatan, depkes RI
Jakarta. Cetakan kedua 2004.
5. Prosedur/ Langkah- 1. Petugas farmasi memperkirakan / menghitung pemakaian obat rata –
langkah rata perbulan di puskesmas induk dan seluruh unit pelayanan untuk
menyusun rencana kebutuhan obat selama satu tahun.
2. Petugas farmasi mengajukan usulan obat ke instalasi farmasi
kabupaten (IFK) sesuai ketersediaan obat / alkes di IFK.
3. Petugas farmasi mengajukan usulan obat yang tidak tersedia di luar
formularium untuk memenuhi kebutuhan.
4. Petugas farmasi meminta persetujuan dari kepala puskesmas tentang
usulan obat yang tidak tersedia di formularium.
5. Petugas farmasi menerima obat / alkes dari IFK berdasarkan
permintaan yang diusulkan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
6. Petugas farmasi menyimpan obat / alkes yang datang dari IFK di
logistik farmasi di Puskesmas.
7. Petugas farmasi menginventaris obat dan menulis di penerimaan dan
dikartu stok sebagai pengendali stok.
8. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat yang
stok berlebih untuk menghindari obat kadaluarsa.
9. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis obat yang
kosong stok untuk digantikan dengan obat pengganti lain dengan
fungsi yang sama.
10. Petugas farmasi mengevaluasi stok obat, kamar obat dan logistik
farmasi di puskesmas, jika terjadi kekurangan maka diusulkan
permintaan bon obat tambahan.
6. Unit terkait Apotek

Anda mungkin juga menyukai