DISUSUN OLEH
KRISTIYANA NOVIYANTI 201910315184
Unit Satuan Pengawasan Internal merupakan salah satu unit kerja Perusahaan yang
menjalankan fungsi internal audit atau pengawasan internal sesuai amanat Undang-Undang
No. 11 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Menteri BUMN No.
PER.01/MBU/2011 tahun 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, yang telah diperbarui oleh
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- 09/MBU/2012 tanggal 6
Juli 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) Pada Badan Usaha MIlik Negara.
Kedudukan Satuan Pengawasan Internal dalam struktur organisasi Perseroan berada di bawah
langsung Direktur Utama. Dalam Hal ini Executive Vice President sebagai pemimpin Satuan
Pengawasan Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Satuan Pengawas
Internal melaporkan hasil pengawasan internal Perusahaan langsung kepada Direktur Utama.
Program peningkatan kompetensi Satuan Pengawasan Internal telah disajikan pada Bab
Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
Pihak Yang Mengangkat dan Memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal Satuan
Pengawas Internal dipimpin seorang Executive Vice President (EVP). Satuan Pengawas
Internal dapat melaporkan hasil pengawasan internal Perusahaan langsung kepada Direktur
Utama. EVP Satuan Pengawas Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama
dengan persetujuan Dewan Komisaris.
Satuan Pengawas Internal telah memiliki Piagam (Audit Charter) yang diterbitkan pada 13
Oktober tahun 2016. Adapun Piagam Satuan Pengawasan Internal (SPI) tersebut merupakan
dokumen formal yang menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan audit
intern oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) di perusahaan. Piagam ini berisi pengakuan
keberadaan dan komitmen pimpinan atas fungsi Satuan Pengawasan Internal (SPI) di
perusahaan.
Bab I : Pendahuluan
Bab V : Organisasi
Bab X : Penutup
1. Menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk antara lain
menentukan prosedur dan lingkup pelaksanaan pekerjaan audit;
2. Memiliki akses tak terbatas ke seluruh Direktorat/Divisi/Unit/ Satuan Kerja terhadap
dokumen (hard copy dan elektronik), properti, dan personil yang terkait dengan
penugasan audit;
3. Mengalokasikan sumber daya, menentukan frekuensi pemeriksaan, memilih objek
pemeriksaan, menemukan ruang lingkup pemeriksaan, serta menetapkan teknik
pemeriksaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pemeriksaan;
4. Meminta bantuan yang diperlukan pada saat pelaksanaan pemeriksaan kepada audit dan
tenaga ahli lainnya, yang berasal dari pihak internal maupun eksternal PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero);
5. Memiliki akses untuk berkomunikasi secara langsung dengan Direktur Utama;
6. Terhadap adanya hambatan yang membatasi wewenang dan mempersulit pelaksanaa
pemeriksaan, Satuan Pengawasan Internal wajib melaporkan hal tersebut kepada Direktur
Utama.
Satuan Pengawasan Internal tidak mempunyai kewenangan dalam pelaksanaan dan
tanggung jawab atas aktivitas yang diaudit, antar lain:
1. Menjalankan fungsi operasional secara langsung untuk PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) maupun entitas anak perusahaan;
2. Memulai dan menyetujui transaksi yang tidak berkaitan dengan Satuan Pengawasan
Internal;
3. Memberikan pengarahan/perintah secara langsung kepada karyawan di luar personil
Satuan Pengawasan Internal, kecuali karyawan tersebut diperbantukan di Satuan
Pengawasan Internal;
4. Bertanggung jawab langsung terhadap personil, departemen atau aktivitas yang menjadi
obyek pemeriksaan;
5. Memberhentikan karyawan atau membubarkan departemen terkait dengan temuan audit;
6. Menyusun dan menjalankan prosedur, sistem atau aktivitas operasional yang menjadi
milik obyek pemeriksaan.
Komposisi Personil Satuan Pengawasan Internal
Komposisi Satuan Pengawasan Internal berjumlah 26 (dua puluh enam) personil dan telah
memiliki sertifikasi profesi. Rincian komposisi dan sertifikasi profesi personil Satuan
Pengawasan Internal adalah sebagai berikut:
Sertifikasi Profesi Personil Satuan Pengawasan Internal
Prinsip Dasar
Seluruh auditor di Satuan Pengawasan Internal diharapkan dan menegaskan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Integritas
Dapat membangun kepercayaan sehingga menghasilkan keputusan (judgement) yang
handal;
2. Objektivitas
Dapat membuat penilaian yang seimbang di setiap keadaan dan tidak dipengaruhi
oleh kepentingan-kepentingan diri sendiri atau pun orang lain dalam membuat
penilaian;
3. Kerahasiaan
Menjaga nilai dan kepemilikan informasi yang diterima dengan tidak
mengungkapkannya tanpa izin otoritas yang berwenang, kecuali ada ketentuan
perundang-undangan/ hukum atau kewajiban profesional untuk melakukannya;
4. Kompetensi
Dapat menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Standar Perilaku
1. Berperilaku dan bersikap jujur, obyektif, profesional dan cermat dalam melaksanakan
tugas, serta memenuhi tanggung jawab profesinya;
2. Memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi terhadap profesi, perusahaan dan unit
kerja Satuan Pengawasan Internal, namun tidak boleh secara sadar terlibat dalam
kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum;
3. Menghindari kegiatan atau perbuatan yang dapat merugikan profesi dan perusahaan;
4. Mematuhi sepenuhnya Standar Profesi Internal Audit, kebijakan manajemen dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi atau
kelompok yang dapat merugikan perusahaan;
6. Tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun dan dari siapapun, baik langsung
maupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi sikap profesionalisme dan
objektivitas pelaksanaan audit;
7. Melaporkan semua hasil pemeriksaan yang bersifat material dengan mengungkapkan
kebenaran sesuai fakta yang ada dan tidak menyembunyikan hal yang dapat
merugikan perusahaan atau menjadi permasalahan hukum;
8. Menahan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan atau yang
dapat meragukan kemampuannya untuk melakukan tugas dan tanggung jawab secara
objektif;
9. Melakukan tugas sesuai kompetensi profesional yang dimilikinya;
10. Meningkatkan kompetensi, efektifitas dan kualitas tugasnya;
11. Menandatangani Pakta Integritas setiap awal tahun.
Kaidah Acuan
Selama tahun 2019, SPI telah melaksanakan19 (Sembilan belas) penugasan audit rutin
Cabang Pelabuhan dan Kantor Pusat, 13 (tiga belas) audit performansi Anak Perusahaan IPC
dan 1 (satu) auti khusus pembangunan dan pengembangan Terminal Kijing.
Hasil pelaksanaan audit tahun 2019, secara keseluruhan menghasilkan 369 temuan.
Selanjutnya, terhadap temuan atau rekomendasi tersebut akan dilakukan monitoring progres
tindak lanjut penyelesaiannya.