Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANDIRI

PENGENDALIAN INTERNAL PADA


PT PELINDO II CABANG TANJUNG PRIOK
Mata Kuliah : Audit Internal
Dosen Pengampu : Dr. Mulyadi, SE, Akt, MM, MSi, SAS, CA, CPMA

DISUSUN OLEH
KRISTIYANA NOVIYANTI 201910315184

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


PRODI AKUNTANSI
UNIVESITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
BEKASI
2022
 SATUAN PENGAWASAN INTERNAL

Unit Satuan Pengawasan Internal merupakan salah satu unit kerja Perusahaan yang
menjalankan fungsi internal audit atau pengawasan internal sesuai amanat Undang-Undang
No. 11 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Peraturan Menteri BUMN No.
PER.01/MBU/2011 tahun 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, yang telah diperbarui oleh
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- 09/MBU/2012 tanggal 6
Juli 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) Pada Badan Usaha MIlik Negara.

 Struktur Organisasi dan Ketua Satuan Pengawasan Internal

 Kedudukan Satuan Pengawasan Internal Dalam Struktur Organisasi

Kedudukan Satuan Pengawasan Internal dalam struktur organisasi Perseroan berada di bawah
langsung Direktur Utama. Dalam Hal ini Executive Vice President sebagai pemimpin Satuan
Pengawasan Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Satuan Pengawas
Internal melaporkan hasil pengawasan internal Perusahaan langsung kepada Direktur Utama.

 Profil Kepala Satuan Pengawasan Internal


 Program Peningkatan Kompetensi Satuan Pengawasan Internal

Program peningkatan kompetensi Satuan Pengawasan Internal telah disajikan pada Bab
Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
Pihak Yang Mengangkat dan Memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Internal Satuan
Pengawas Internal dipimpin seorang Executive Vice President (EVP). Satuan Pengawas
Internal dapat melaporkan hasil pengawasan internal Perusahaan langsung kepada Direktur
Utama. EVP Satuan Pengawas Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama
dengan persetujuan Dewan Komisaris.

 Internal Audit Charter

Satuan Pengawas Internal telah memiliki Piagam (Audit Charter) yang diterbitkan pada 13
Oktober tahun 2016. Adapun Piagam Satuan Pengawasan Internal (SPI) tersebut merupakan
dokumen formal yang menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan audit
intern oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI) di perusahaan. Piagam ini berisi pengakuan
keberadaan dan komitmen pimpinan atas fungsi Satuan Pengawasan Internal (SPI) di
perusahaan.

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Visi, Misi, Tata Nilai Strategis

Bab III : Kode Etik Bisnis

Bab IV : Fungsi, Tugas, Tanggung Jawab, Kewenangan dan Akuntabilitas

Bab V : Organisasi

Bab VI : Program Kerja Pengawasan Tahunan

Bab VII : Pelaporan dan Monitoring

Bab VIII : Komunikasi Satuan Pengawasan Internal

Bab IX : Evaluasi Piagam Satuan Pengawasan Internal

Bab X : Penutup

 Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit

Tugas dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Internal adalah:


1. Melakukan evaluasi terhadap kecukupan dan efektivitas manajemen risiko, pengendalian
intern, dan tata kelola Perusahaan;
2. Menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan dengan berbasis risiko (risk-based audit)
dan disampaikan kepada Dewan Komisaris Cq. Komite Audit untuk mendapatkan
pertimbangan dan saran-saran;
3. Melaksanakan Program Kerja Pengawasan Tahunan yang telah disetujui oleh Direktur
Utama dan Program Kerja dimaksud dikomunikasikan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Cq. Komite Audit;
4. Menjaga profesionalitas auditor dengan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman yang cukup, serta sertiikasi yang diperlukan;
5. Memberikan rekomendasi dan informasi yang obtektif tentang kegiatan yang diperiksa
pada semua unit kerja di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero);
6. Melaporkan hasil pengawasan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris;
7. Memonitor, menganalisis dan melaporkan hasil pemantauan terhadap tindak lanjut atas
rekomendasi audit;
8. Melakukan audit investigasi atau audit khusus atas aktivitas yang terindikasi pidana dan
melaporkan hasil investigasi tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris;
9. Melakukan rapat kordinasi secara periodik dengan Komite Audit;
10. Membuat program penilaian untuk mengevaluasi mutu pelaksanaan audit yang
dilakukan;
11. Berkoordinasi dengan audit eksternal;
12. Melaksanakan Probity Audit terhadap objek-objek tertentu atas perintah Direktur Utama;
13. Melakukan pemantaun tindak lanjut temuan hasil audit oleh auditor internal maupun
eksternal dan hasilnya dilaporkan kepada Direktur Utama dan tembusannya disampaian
kepada Dewan Komisaris Cq. Komite Audit.
 Kewenangan Satuan Pengawasan Internal

Satuan Pengawasan Internal berwenang untuk:

1. Menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk antara lain
menentukan prosedur dan lingkup pelaksanaan pekerjaan audit;
2. Memiliki akses tak terbatas ke seluruh Direktorat/Divisi/Unit/ Satuan Kerja terhadap
dokumen (hard copy dan elektronik), properti, dan personil yang terkait dengan
penugasan audit;
3. Mengalokasikan sumber daya, menentukan frekuensi pemeriksaan, memilih objek
pemeriksaan, menemukan ruang lingkup pemeriksaan, serta menetapkan teknik
pemeriksaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pemeriksaan;
4. Meminta bantuan yang diperlukan pada saat pelaksanaan pemeriksaan kepada audit dan
tenaga ahli lainnya, yang berasal dari pihak internal maupun eksternal PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero);
5. Memiliki akses untuk berkomunikasi secara langsung dengan Direktur Utama;
6. Terhadap adanya hambatan yang membatasi wewenang dan mempersulit pelaksanaa
pemeriksaan, Satuan Pengawasan Internal wajib melaporkan hal tersebut kepada Direktur
Utama.
 Satuan Pengawasan Internal tidak mempunyai kewenangan dalam pelaksanaan dan
tanggung jawab atas aktivitas yang diaudit, antar lain:
1. Menjalankan fungsi operasional secara langsung untuk PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) maupun entitas anak perusahaan;
2. Memulai dan menyetujui transaksi yang tidak berkaitan dengan Satuan Pengawasan
Internal;
3. Memberikan pengarahan/perintah secara langsung kepada karyawan di luar personil
Satuan Pengawasan Internal, kecuali karyawan tersebut diperbantukan di Satuan
Pengawasan Internal;
4. Bertanggung jawab langsung terhadap personil, departemen atau aktivitas yang menjadi
obyek pemeriksaan;
5. Memberhentikan karyawan atau membubarkan departemen terkait dengan temuan audit;
6. Menyusun dan menjalankan prosedur, sistem atau aktivitas operasional yang menjadi
milik obyek pemeriksaan.
 Komposisi Personil Satuan Pengawasan Internal

Komposisi Satuan Pengawasan Internal berjumlah 26 (dua puluh enam) personil dan telah
memiliki sertifikasi profesi. Rincian komposisi dan sertifikasi profesi personil Satuan
Pengawasan Internal adalah sebagai berikut:
 Sertifikasi Profesi Personil Satuan Pengawasan Internal

 Kode Etik Auditor


 Independensi dan Obyektifitas
1. Seluruh auditor di Satuan Pengawasan internal dilarang terlibat dalam pengambilan
keputusan dan kegiatan operasional PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), anak
perusahaan, perusahaan afiliasi, dan kerja sama operasi yang dapat mengganggu
indepndensi Satuan Pengawasan Internal;
2. Seluruh auditor di Satuan Pengawasan Internal dilarang merangkap jabatan dari
kegiatan operasional di lingkungan perusahaan baik induk meupun entitias anak
perusahaan yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan (conflict of interest);
3. Seluruh auditor di Satuan Pengawasan Internal harus memiliki sikap mental yang
obyektif dan independen, tidak memihak dan menghindari kemungkinan timbulnya
pertentangan kepentingan (conflict of interest).

 Prinsip Dasar
Seluruh auditor di Satuan Pengawasan Internal diharapkan dan menegaskan prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Integritas
Dapat membangun kepercayaan sehingga menghasilkan keputusan (judgement) yang
handal;
2. Objektivitas
Dapat membuat penilaian yang seimbang di setiap keadaan dan tidak dipengaruhi
oleh kepentingan-kepentingan diri sendiri atau pun orang lain dalam membuat
penilaian;
3. Kerahasiaan
Menjaga nilai dan kepemilikan informasi yang diterima dengan tidak
mengungkapkannya tanpa izin otoritas yang berwenang, kecuali ada ketentuan
perundang-undangan/ hukum atau kewajiban profesional untuk melakukannya;
4. Kompetensi
Dapat menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.

 Standar Perilaku

1. Berperilaku dan bersikap jujur, obyektif, profesional dan cermat dalam melaksanakan
tugas, serta memenuhi tanggung jawab profesinya;
2. Memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi terhadap profesi, perusahaan dan unit
kerja Satuan Pengawasan Internal, namun tidak boleh secara sadar terlibat dalam
kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum;
3. Menghindari kegiatan atau perbuatan yang dapat merugikan profesi dan perusahaan;
4. Mematuhi sepenuhnya Standar Profesi Internal Audit, kebijakan manajemen dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi atau
kelompok yang dapat merugikan perusahaan;
6. Tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun dan dari siapapun, baik langsung
maupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi sikap profesionalisme dan
objektivitas pelaksanaan audit;
7. Melaporkan semua hasil pemeriksaan yang bersifat material dengan mengungkapkan
kebenaran sesuai fakta yang ada dan tidak menyembunyikan hal yang dapat
merugikan perusahaan atau menjadi permasalahan hukum;
8. Menahan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan atau yang
dapat meragukan kemampuannya untuk melakukan tugas dan tanggung jawab secara
objektif;
9. Melakukan tugas sesuai kompetensi profesional yang dimilikinya;
10. Meningkatkan kompetensi, efektifitas dan kualitas tugasnya;
11. Menandatangani Pakta Integritas setiap awal tahun.

 Kaidah Acuan

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Satuan Pengawasan Internal harus mematuhi dan


mengacu pada:

1. Piagam Satuan Pengawasan Internal;


2. Standar Profesi Audit Internal yang berlaku, yaitu IPPF (International Professional
Practices Framework of Internal Auditing), termasuk practical guide dan practice
advisory;
3. Peraturan-peraturan pengawasan internal lainnya yang berlaku di Perusahaan;
4. Peraturan-peraturan internal lainnya yang terkait yang berlaku di Perusahaan.
 Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Internal Audit Tahun 2019
Selama tahun 2019, Satuan Pengawasan Internal telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan
Rencana Kerja Manajemen yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun pelaksanaan kegiatan
audit tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Melakukan audit rutin Kantor Pusat dan Cabang;
2. Melakukan Audit khusus pembangunan dan pengembangan Terminal Kijing;
3. Membuat Laporan Quality Assurance Improvement Program (QAIP);
4. Monitoring tindaklanjut rekomendasi audit menggunakan e-Audit;
5. Peningkatan kapasitas fungsi Internal Audit pada level 3;
6. Sinergi IPC Group di bidang pengawasan;
7. Peningkatan komunikasi dengan para stakeholder (khususnya Direktur
Utama/Komisaris);
8. Penyusunan Audit Universe beradasarkan review risk profile dari Manajemen Risiko
tahun 2020;
9. Penyusunan program kerja pengawasan tahunan tahun 2020;
10. Monitoring tindaklanjut rekomendasi audit;
11. Peningkatan kompetensi Auditor;
12. Pengembangan pengetahuna dalam pengelolaan Internal Audit;
13. Optimalisasi aplikasi data analytic;
14. Optimalisasi implementasi e-Audit.

 Temuan dan Tindak Lanjut Hasil Audit

Selama tahun 2019, SPI telah melaksanakan19 (Sembilan belas) penugasan audit rutin
Cabang Pelabuhan dan Kantor Pusat, 13 (tiga belas) audit performansi Anak Perusahaan IPC
dan 1 (satu) auti khusus pembangunan dan pengembangan Terminal Kijing.

Hasil pelaksanaan audit tahun 2019, secara keseluruhan menghasilkan 369 temuan.
Selanjutnya, terhadap temuan atau rekomendasi tersebut akan dilakukan monitoring progres
tindak lanjut penyelesaiannya.

Anda mungkin juga menyukai