Anda di halaman 1dari 3
Roscoe Pound juga dikenal sebagai pendiri aliran sociological jurisprudence. Aliran ini tumbuh dan berkembang di Amerika Serikat. Melalui karya besarnya yang berjudul Scope and Purpose of Sociological Jurisprudence, pada tahun 2012, inti pemikiran dari aliran ini terletak pada penekanan bahwa hukum yang baik adalah yang sesuai dengan hukum yang hidup di masyarakat (Erwin, 2011: 195). Lili Rasjidi mengemukakan perbedaan antara sociological jurisprudence dan sosiologi hukum, yakni sociological jurisprudence merupakan suatu mazhab dalam filsafat hukum yang mempelajari pengaruh timbal balik antara hukum dan masyarakat serta sebaliknya, sedangkan sosiologi hukum mempelajari pengaruh masyarakat kepada hukum dan sejauh mana gejala-gejala yang ada dalam masyarakat itu dapat memengaruhi hukum. Di samping itu, juga diselidiki sebaliknya pengaruh hukum terhadap masyarakat (Rasjidi dan Shidarta, 1989: 195). Aliran ini lahir dari proses dialektika antara aliran hukum positif dan aliran historis yang kemudian menghasilkan sintesis berupa sociological jurisprudence. Aliran hukum positif memandang tiada hukum, kecuali perintah yang diberikan oleh penguasa (Jaw is command of lawgiver). Sebaliknya, mazhab sejarah menyatakan hukum timbul dan berkembang bersama dengan masyarakat. Aliran hukum positif lebih mementingkan akal, sedangkan mazhab historis menyatakan bahwa hukum timbul dan berkembang bersama dengan masyarakat. Aliran hukum positif lebih mementingkan akal, sedangkan mazhab historis lebih mementingkan : enganggap Keduanya iological jurisprudence ie tt Ds penglian dan soil erat al pentingnya (Darmodihardjo aisudan bersaha menekankan aden sca jgdaedimasian beasts Mt x buku dan sisi apr 5 penganantara okt formal dan bu aliran ini adalah menciptakan keseimbangé hidup dalam masyarakat. - 7 (Opel eer! ibaga_kemasyarakatan yang ber! aan "| onal sia. Sean itu, dianjurkan untuk paaenigent hukum Sebaga sua poses natn yng dibedskanya dengan hukum yang tui (Caw in books), Selah satu pendapa erkenal Pound adalah hukum ita 100! o social engineering (hukum sebagai pranata sosial atau hukum sebagai al ‘untuk membangun masyarakat) (Erwin, 2011: 197). Lebih lanjut, Pound menegaskan bahwa saat ter Kepentingan dalam masyarakat, yang akan muncul adal Roscoe Pound membedakan tiga golongan utama. yang kepentingannya | dilindungi oleh hukum. Pertama, public interest yang ‘meliputi kepentingan | rena Sebagai badan hukum dalam tugasnya untuk memelibare habitat | sesara dan Kepentingan negara sebagai penjaga dari Kepentingan sosial, Kedua, kepentingan orang perorangan yang dibedakan Pound menjadi tiga, | yakni Kepentingan pribadi (fisik, kebebasan, kemauan, kehormat Kepercayaan, dan pendapat), epentingan-kepentingan dalam hubungan di rumah tangga, dan kepentingan mengenai harva benda. Ketiga, kepentingan sosial yang meliputi keamanan umum, pangtmanan sumber-sumber daya Sosial, kemajuansosil, dan kehidupan inividua, | jai imbangan antaa ah kemajuan hukum | tan, privacy, | sosial yang dapat menjadi kenya hhukum yang mendasari semua huk dan pernyataan kemauan. Keer hubungen hokum atau melakukan pengawac menghalanginya, atau tidak memberlakukannye rede visoanukannya, { Aran sociological jurisprudence melihat mac Atakat dari pong i hukum yang salah satu perinciannya ‘meliputi fungsi dari tnkum eat ‘masyarakat, Fungsi hukum adalah kerangka ideologis perubahan strut war Kultur masyarakat (Radjagukguk, 1983: 72), tay dan terletak pada ken wataan Nan hulu (fata. hulgum, Fakta-fakta urn adalah kebiasaan, dominasi, pemilikan, Tego ini melaksanaka hubungan- Dalam paradigma sociological juriprudence yang melihat fungsi dari hukum terhadap masyarakat dengan spesifikasi fungsi hukum sebagai kerangka ideologis perubahan struktur dan kultur masyarakat, dapat ditanggapi struktur dan kultur yang dimaksud menyangkut sebuah proses transformasi struktur dan kultur yang tidak mudah (Hartono, 1991: 78). Kesimpulan yang dapat kita ambil, yaitu aliran ini memandang hukum sebagai kenyataan dan bukan sebagai kaidah. Hukum baru dapat disebut hukum jika ada jaminan eksternal bahwa aturan itu dapat dipaksakan melalui paksaan fisik ataupun psikologis. Para peletak aliran ini menyadari bahwa pada prinsipnya aliran socioligal jurisprudence begitu memberi penekanan terhadap pentingnya keseimbangan antara hukum formal dan hukum yang hidup di masyarakat. Perkembangan hukum sesuai dengan perkembangan masyarakat menurut aliran ini geraknya dimulai dari yang irasional menuju yang rasional.

Anda mungkin juga menyukai