Anda di halaman 1dari 4

Nama : Siti Kholifah

Nim/Sesi : 20190311074/KJ02

Mata Kuliah : Tugas Analisis Bahan Baku Farmasi Pertemuan 14

1. Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas [TUGAS 13]

a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bilangan gelombang !

Jawab :

Bilangan gelombang (v) adalah \kebalikan dari panjang gelombang, dinyatakan sebagai v (cm-1) yaitu dengan
rumus v = 1 / λ. Bilangan gelombang disimbolkan dengan “v” merupakan satu satuan per panjang gelombang.
Frekuensi dengan simbol menunjukkan jumlah gelombang yang terjadi per-detik. Frekuensi sering dinyatakan
dengan satuan detik-1 atau putaran per detik (Hz, Hertz). Bilangan gelombang sering dipakai untuk
menyatakan spektrum pada daerah infra merah yang berkisar dari 12800 sampai 10 cm-1.

b. Apa yang terjadi saat cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya polikromatis) mengenai
suatu zat !

Jawab :

Ketika cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya polikromatis) mengenai suatu zat, maka
cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang
peranan penting adalah elektron valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi. Elektron-
elektron yang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi)
jika dikenai suatu energi. Jika zat menyerap cahaya tampak dan ultraviolet maka akan terjadi perpindahan
elektron dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini disebut transisi
elektronik. Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya inframerah maka elektron yang ada dalam atom atau
elektron ikatan pada suatu molekul dapat hanya akan bergetar (vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron
terjadi pada energi yang lebih rendah lagi.

c. Jelaskan apa yang disebut gugus kromofor, sebutkan jenis gugus kromofor, bilamanakah gugus tersebut
bermanfaat pada analisis, mengapa !

Jawab :

Kromofor merupakan senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap yang terkonjugasi. Suatu ikatan rangkap
yang terisolasi seperti dalam etilen mengabsorpsi pada 165 nm, yaitu di luar daerah ukur yang lazim dari
spektroskopi elektron. Dua ikatan rangkap terkonjugasi memberikan suatu kromofor seperti dalam butadien
akan mengabsorpsi pada 217 nm. Panjang gelombang maksimum absorpsi dan koefisien ekstingsi molar akan
bertambah dengan bertambahnya jumlah ikatan rangkap terkonjugasi lainnya. Juga pada vitamin A-alkohol
(retinol) dan β-karoten merupakan polien dengan 1 kromofor yang terdiri dari 5 atau 11 ikatan rangkap
terkonjugasi. Dengan kata lain kromofor adalah molekul atau bagian molekul yang mengabsorbsi sinar dengan
kuat di daerah UV-Vis, misalnya heksana, aseton, asetilen, benzena, karbonil, karbondioksida, karbon
monooksida, gas nitrogen, dan azo.

Ada 3 jenis kromofor sederhana, yaitu :

• Ikatan ganda antara 2 atom yang tidak memiliki pasangan elektron bebas. Contoh : C=C •

• Ikatan ganda antara 2 atom yang memiliki pasangan elektron bebas Contoh : C= O •

• Cincin Benzena Jika beberapa kromofor berhubungan maka absorpsi menjadi lebih kuat dan berpindah ke
panjang gelombang yang lebih panjang.

d. Apa yang dimaksudkan dengan detector, tuliskan jenisnya !

Jawab :

Detektor merupakan tempat untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan secara tidak langsung
cahaya yang diabsorbsi. Detektor memiliki fungsi untuk menangkap sinar yang telah melewati sample untuk
kemudian diubah menjadi signal listrik oleh amplifier, sehingga didapatkan besaran nilai pengukuran dan
dicatat oleh recorder. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada
senyawa atau warna yang terbentuk. Detektor merekam dalam bentuk spektrum yang dinyatakan sebagai
panjang gelombang dan absorbansi, sesuai dengan jenis elektron yang terdapat dalam molekul yang dianalisis.
Makin mudah elektron bereksitasi makin besar panjang gelombang yang diabsorbsi, makin banyak elektron
yang bereksitasi makin tinggi absorban. Hasil pengukuran biasanya akan ditampilkan di layar atau di monitor
komputer jika memang sudah terhubung. Dilihat dari segi perlakukan sumber cahaya dan jumlah detektor
yang digunakan juga terbagi menjadi 4 jenis, yakni:

 Single Beam Spektrofotometer


 Double Beam Spektrofotometer
 Dual Beam Spektrofotometer
 Ratio Beam Spektrofotometer

2. Berdasarkan jurnal yang diberikan jawablah soal : [TUGAS 14]

a. Apakah judul jurnal tersebut sudah sesuai menurut anda, berikan alasannya!

Jawab :

Menurut saya judul jurnal tersebut sudah sesuai, karena penelitian ini menggunakan prinsip perhitungan
absorbansi dan luas daerah dibawah kurva yang diperoleh dari pengukuran larutan analitik menggunakan
spektrofotometer UV-Vis dan air suling sebagai pelarut dengan beberapa reagen. Reagen ini digunakan untuk
mengoksidasi senyawa kaptopril yang memiliki gugus tiol (-SH) dalam strukturnya. Kaptopril linearitas
diperoleh pada rentang konsentrasi 20 - 60 g/mL. Nilai koefisien korelasi dengan metode absorbansi dan luas
di bawah metode kurva adalah 0,9998 dan 0,9994 masing-masing.

b. Mengapa pada metode tersebut, Panjang gelombang yang digunakan adalah pada 600.5 nm, bagaimana
penentuanya.

Jawab :

Karena dalam penentuan pelarut yang digunakan untuk menentukan Panjang gelombang yaitu air suling dan
tiga jenis reagen yaitu larutan asam sulfat 1 N, larutan kanji 1%, dan larutan kalium iodat 0,1% dan saat di
reaksikan dengan larutan standar kaptopril komposit murni akan menghasilkan warna biru yang pekat, yang
nantinya digunakan untuk mendeteksi penyerapan tampak dalam rentang panjang gelombang maksimum 400
hingga 800 nm dan analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil yang diperoleh menunjukkan
panjang gelombang serapan maksimum pada 600,50. Menurut saya pada Panjang gelombang, zat akan
memberikan penyerapan paling tinggi pada larutan standar katropil penyerapan paling tinggi pada Panjang
gelombang 600,50 seperti yang kita ketahui pengukuran dilakukan pada Panjang gelombang yang sama makan
data analisis akan yang diperoleh makin akurat atau kesalahan yang muncul makin kecil. Jika analisis data
dilakukan lebih atau kurang dari Panjang gelombang 600,50 maka validasi yang akan didapatkan juga lebih
memungkinkan terjadi ketidak akuratan dan kesalahan karena bukan dilakukan pada penyerapan tinggi.

c. Nilai Correlation coefficient yang dihasilkan dari penelitian itu adalah 0.9998 dan 0.9994, apakah arti dari
koefisien korelasi tersebut !

Jawab :

Tujuan dari nilai koefisin korelasi adalah untuk mengetahui seberapa baik kurva kalibrasi menghubungkan
antara respon (y) dan konsentrasi (x). nilai korelasi dengan metode absorbansi diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0,9998 dan linieritas dengan metode dibawah kurva diperoleh koefisien korelasi adalah 0,9994.

d. Jelaskan validasi metode yang dilakukan oleh peneliti pberdasarkan jurnal tersebut !

Jawab :

Validasi metode yang digunakan peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Uji Linieritas,

Uji linieritas dilakukan dari data pengukuran kurva kalibrasi, kemudian dianalisis dengan regresi linier
sehinggadiperoleh koefisien korelasi (r) yang menunjukkan linieritasnya. Nilai linearitas yang baik adalah
0,999 r . Tujuan dari linearitas adalah untuk mengetahui seberapa baik kurva kalibrasi menghubungkan
antara respon (y) dankonsentrasi (x). Linearitas ditentukan berdasarkan nilai koefisien korelasi (r) dari
regresipersamaan y = a + bx.

2. Batas deteksi (LOD) dan batas kuantitasi (LOQ)


Batas deteksi dan batas kuantisasi ditentukan oleh regresi kurva standardiperoleh. Nilai LOD = 3,3 (SD/S)
dan LOQ = 10 (SD/S). Tanggapan standar deviasi (SD) ditentukan berdasarkan standar deviasi nilai regresi
linier y = a + b. Tujuan penentuan limit deteksi adalah untuk mengetahui jumlah analit terkecil yang masih
dapat terdeteksi tetapi belum tentu terukur dan tujuan penentuan batas kuantitatif adalah untuk
mengetahuijumlah terkecil analit yang masih dapat diukur secara akurat.

3. Uji akurasi

Uji akurasi dilakukan dengan uji temu kembali dengan metode “spiking” dengan menambahkan jumlah
standarlarutan kaptopril ke dalam larutan uji yang diketahui dari konsentrasi larutan standar yang
ditambahkan 80%,100%, dan 120%. Masing-masing dilakukan 3 kali pengulangan. Kemudian nilai
pemulihan bahan baku yang dihitung ditambahkan kelarutan uji yang dinyatakan dengan persen perolehan
kembali. Metode validasi memenuhi syarat jika pemulihan menunjukkan nilai dalamkisaran 80% sampai
120%. Tujuan penentuan akurasi adalah untuk mengetahui bahwa metode analitik memiliki derajat
kedekatan denganhasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi diukur sebagai jumlah analit
yang diperoleh Kembali

4. Uji presisi

Uji presisi dilakukan pada tingkat keterulangan dengan mengukur larutan standar kaptoprilkonsentrasi
pada 40 g / mL, 50 g / mL, dan 60 g / mL pada 3 waktu yang berbeda dalam sehari (intraday) dengan
6pengulangan masing-masing. Pengukuran larutan standar kaptopril dengan konsentrasi yang sama pada 3
kali berturut-turuthari (interday) dilakukan dengan pengulangan masing-masing sebanyak 6 kali. Nilai
deviasi standar relatif (RSD) adalah antara 1 dan 2%. Tujuan dari uji presisi adalah untuk mengetahui
kedekatan analisis jika dilakukan oleh analis yang sama denganwaktu yang berbeda. Presisi dinyatakan
dengan persentase deviasi standar relatif (RSD) atau persenkoefisien variasi.

Anda mungkin juga menyukai