S
DENGAN GEDS DI RUANG SULAIMAN 3
RS. ROEMANI
SEMARANG
Disusun oleh :
CHRISTIAN ADHI K
G3A021117
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
No. Rekam Medis :592xxx
Tempat, Tanggal lahir : 31 Desember 1945
Umur : 77 tahun
Ruang Rawat Inap : Sulaiman 3
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMP
Pekerjaan :-
Suku : Jawa
Bahasa : Indonesia
Alamat : Semarang
Pembiayaan Kesehatan : BPJS
Kelas Ruangan : Kelas I
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. M
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Hubungan dengan Klien : Istri
Alamat : Semarang
Tindakan yang akan dilakukan pada Ny. S bertujuan agar eliminasi fekal
membaik setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan kontrol
pengeluaran feses meningkat, konsistensi feses membaik, frekuensi defekasi
membaik, dan peristaltik usus membaik. Intervensi yang diberikan adalah identifikasi
penyebab diare, identifikasi riwayat pemberian makanan, monitor warna, volume,
frekuensi, dan konsistensi tinja, monitor tanda gejala hipovolemi, monitor jumlah
pengeluaran diare, berikan asupan cairan jalur intravena, ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap, anjurkan makanan porsi kecil tapi sering, dan kolaborasi
pemberian obat.
Pada tanggal 11 Mei 2022 pukul 09.58 WIB dilakukan pengkajian dan
didapatkan hasil pasien masih BAB cair 4x dan perut masih terasa melilit hilang
timbul, tekanan darah 92/55mmHg, nadi 76x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu
36,7oC. Dari hasil data tersebut ditegakkan diagnosa diare berhubungan dengan proses
infeksi. Implementasi yang dilakukan adalah memonitor warna, volume, frekuensi,
dan konsistensi tinja, memonitor tanda gejala hipovolemi, memonitor jumlah
pengeluaran diare, memonitor terapi, memonitor lab elektrolit dan trombosit,
menganjurkan makanan porsi kecil tapi sering. Kolaborasi pemberian RL 500 ml 20
tpm, ranitidine injeksi 50mg/12 jam, ceftriaxon injeksi 2 gram/24 jam, ketorolac
injeksi 30 mg/24 jam, New diatab oral 3x2, buscopan 10 mg tab 3x1, parasetamol 500
mg 3x1, KSR cap 3x1.
Pada tanggal 12 Mei 2022 pukul 14.50 WIB pasien mengatakan jika diare
berkurang 2 kali, sakit perut berkurang. Implementasi yang dilakukan adalah
memonitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja, memonitor jumlah
pengeluaran diare, menganjurkan makan porsi sedikit tapi sering, terapi yang
diberikan adalah infus RL 20 tpm, ranitidin injeksi 50mg/12 jam, ceftriaxone injeksi 2
gram/24 jam, ketorolac injeksi 30 mg/24 jam, ciprofloxacin infus 2mg/ml 200mg/12
jam, new diatab oral 32, buscopan 10 mg tab 3x1, parasetamol 500 mg 3x1, codei 20
mg 3x1, KSR cap 3x1.
Pada tanggal 13 Mei 2022 pukul 14.46 pasien mengatakan belum BAB lagi
dan sakit perut berkurang. Implementasi yang dilakukan adalah memonitor warna,
volume, frekuensi, dan konsistensi tinja, memonitor jumlah pengeluaran diare,
menganjurkan makan porsi sedikit tapi sering, terapi yang diberikan adalah infus RL
20 tpm, ranitidin injeksi 50 mg/12 jam, ceftriaxon injeksi 2 gr/24 jam, ketorolac
injeksi 30 mg/24 jamnew diatab oral 3x2, buscopan 10 mg tab 3x1, parasetamol 500
mg 3x1, codein 20 mg 3x1, KSR cap 3x1.
Pada tanggal 14 Mei 2022 pukul 14.30 WIB dilakukan evaluasi tindakan
keperawatan, didapatkan hasil evaluasi pasien sudah tidak diare dan perut sudah tidak
melilit. Keadaan umum pasien baik, tekanan darah 94/58mmHg, pernafasan
18x/menit, nadi 64x/menit, suhu 36,3oC. Implementasi keperawatan dihentikkan dan
acc pulang kontrol poli dalam.
C. PENGELOLAAN KLIEN
1. Proses Penerimaan Klien Baru
Proses penerimaan klien baru dilakukan di IGD ke ruang Sulaiman 3 oleh
petugas IGD kepada perawat di ruang Sulaiman 3. Pasien datang ke IGD dengan
keluhan lemes karena BAB cair berampas sebanyak 10 kali. Setelah dilakukan
perawatan di IGD dengan pemasangan infus RL, injeksi ranitidin, injeksi hyosin,
diatab oral 2 tab, dan KSR, pasien dipindahkan ke Sulaiman 3 dan ditempatkan di bed
302 petugas IGD mengantarkan pasien ke ruang perawatan dan memberikan
dokumentasi rekam medis kepada perawat jaga. Perawat kemudian melengkapi
pengkajian ruangan di catatan rekam medis dan melengkapi pengkajian di komputer.
2. Proses Orientasi Ruangan Pada Pasien
PPJP melakukan orientasi kepada Ny. S dan keluarga mengenai ruang
perawatan di ruang Sulaiman 3. Perawat menunjukan pada keluarga tata letak ruang
rawat, letak kamar mandi, menjelaskan tentang pentingnya untuk melakukan cuci
tangan serta lokasi sarana cuci tangan yang tersedia, menunjukan ruangan perawat
jika memiliki keperluan untuk menemui perawat serta bagaimana cara untuk
menghubungi jika kondisi klien atau keluarga tidak memungkinkan ke nurse station,
menjelaskan mengenai keterangan gelang identitas, jam besuk, pelayanan gizi, serta
kapan waktu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Keluarga juga telah dijelaskan mengenai penggunaan bed yang dapat diatur
sesuai dengan kebutuhan, pentingnya pemasangan pengaman tempat tidur agar
mengurangi terjadinya risiko jatuh, kemudian keluarga diminta untuk menandatangi
lembar bukti bahwa klien sudah mendapatkan orientasi dari perawat.
PPJP juga telah menjelaskan mengenai hak dan kewajiban klien dan keluarga,
tata tertib RS Roemani, cara cuci tangan yang benar, tangan yaitu 5 moment cuci
tangan dengan 6 langkah dengan menggunakan handwash dan handscrub, serta
penggunaan APD masker
Hak – hak yang diperoleh klien selama di rawat di RS Roemani Semarang:
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban klien.
Tata tertib klien, pengunjung dan penunggu klien yang ada di RS Roemani:
a. Klien, penungggu, pengunjung tidak dibenarkan menggunakan dan/atau
membawa barang berharga (perhiasan), perlengkapan tidur, ember dan barang
lainnya yang tidak masuk dalam almari klien
b. Jam berkunjung klien :
20 : Mandiri
Berdasarkan hasil pengkajian barthel index, Tn. S dari hari pertama sampai ketiga
didapatkan skor 16 yang termasuk dalam kategori ketergantungan ringan. Untuk
pasien rawat inap, menurut Douglas (1984) standar waktu pelayanan pasien rawat
inap dengan kebutuhan perawatan ringan memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam.
Sehingga jumlah kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan klien per shift-nya
adalah:
Dari perhitungan di atas maka disimpulkan bahwa 1 orang klien dengan tingkat
ketergantungan ringan membutuhkan 1 perawat dalam setiap shift kerja. Jadi dalam
24 jam dibutuhkan 3 orang perawat.
Dimensia 15
Lemah 10 10 10 10 10
Normal 0