Anda di halaman 1dari 2

“Duh, Gigiku Sakit Nyut-Nyutan.

Kata Dokter, Aku Perlu Perawatan Saluran Akar”


Memahami Apa itu Perawatan Saluran Akar Gigi

drg. Citra Veony Finastika, M.M

Hai, Sobat Dokgimu.


Pernahkah sobat mengalami gigi berlubang hingga menimbulkan sakit yang berdenyut? Atau
sobat pernah mengalami bengkak pada gusi yang disebabkan oleh gigi berlubang?
Hmm, jika sobat mengalami hal tersebut, mungkin sobat perlu Perawatan Saluran Akar.

Apa itu Perawatan Saluran Akar (PSA)?


Perawatan saluran akar (PSA) adalah perawatan yang dilakukan dengan membuang jaringan
pulpa yang telah terinfeksi. Selanjutnya, bagian kamar pulpa dan saluran akar dibersihkan
dan diisi oleh bahan pengisi. Kamar pulpa dan saluran akar merupakan bagian gigi yang
terdapat pembuluh darah dan saraf. Saraf inilah yang memiliki fungsi sensorik untuk
merasakan suhu panas dan dingin. Pada umumnya, PSA dilakukan untuk mengatasi nyeri
yang disebabkan oleh peradangan atau infeksi pada pulpa yang dapat disebabkan oleh gigi
berlubang atau cedera pada gigi.

Kondisi Apa yang Membutuhkan Perawatan Saluran Akar (PSA)?


1. Gigi terasa sakit saat menggigit atau mengunyah, terkena makanan atau minuman,
khususnya yang dingin atau terlalu panas. Rasa sakit dapat terus berlanjut dalam
durasi yang cukup lama, meski makanan atau minuman tersebut sudah tidak
dikonsumsi. Selain itu, rasa sakit juga dapat timbul sewaktu-waktu, misalnya saat
akan tertidur atau tengah malam, dan umumnya diikuti dengan sakit kepala.
2. Pembengkakan gusi. Umumnya gusi akan tampak memerah karena peradangan
disertai benjolan yang berisi cairan (nanah). Gusi mudah berdarah dan timbul cairan
putih kekuningan yang terasa asin.
3. Perubahan warna gigi menjadi lebih gelap. Hal ini terjadi karena kerusakan gigi
mencapai jaringan saraf, sehingga aliran darah ke gigi terhenti dan gigi menjadi non
vital (mati).

Bagaimana Proses Perawatan Saluran Akar (PSA)?


1. Pengambilan foto rontgen gigi yang akan dilakukan PSA, untuk mengetahui kondisi
pulpa dan seberapa luas infeksi atau peradangan yang terjadi.
2. Memberikan bius lokal agar pasien tetap nyaman selama tindakan dilakukan.
3. Menempatkan pelindung karet (rubber dam) di atas gigi yang akan dirawat agar gigi
tetap bersih serta terhindar dari air liur dan kontaminasi.
4. Membuka bagian gigi hingga diperoleh akses untuk menjangkau saluran akar.
5. Membersihkan saluran akar gigi yang terinfeksi menggunakan alat dan larutan
khusus, sehingga diperoleh saluran akar yang bersih dari infeksi dan siap untuk
dilakukan pengisian saluran akar.
Jika kondisi peradangan dan infeksi cukup berat, umumnya dokter akan memberikan
pengobatan terlebih dahulu dengan memberikan medikamen dalam saluran akar dan
tambalan sementara. Dalam 1 minggu, dokter akan memeriksa kembali apakah masih
terdapat infeksi. Jika masih, akan diberikan pengobatan kembali untuk mengatasi
infeksi tersebut. Namun jika tidak, perawatan bisa dilanjutkan dengan pengisian
saluran akar, dilanjutkan dengan penambalan gigi yang permanen atau pembuatan
mahkota (crown) gigi dengan bahan yang lebih kuat.
Apa yang Perlu dilakukan setelah Perawatan Saluran Akar (PSA)?
Setelah PSA selesai, gigi dapat berfungsi kembali meski kondisi gigi telah non vital. Namun,
sangat penting untuk tetap merawat gigi yang telah dirawat PSA, agar gigi dapat terjaga dan
bertahan dengan baik dalam waktu yang lama. Tips merawat gigi setelah PSA:
1. Hindari mengunyah makanan yang terlalu keras dengan gigi yang telah dirawat PSA.
2. Sikat gigi selama 2 menit di pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur,
gunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan pasta gigi untuk gigi sensitif
yang juga membantu meredakan nyeri gigi. 
3. Gunakan benang gigi setiap hari. Berkumur dengan obat kumur jika diperlukan. 
4. Kontrol rutin setiap 6 bulan sekali di dokter gigi. 

Perawatan saluran akar yang sedini mungkin, dapat menghilangkan nyeri pada gigi yang
sangat mengganggu dan komplikasi pun bisa tercegah. Jangan takut untuk segera
konsultasikan dengan dokter gigi, agar perawatan yang tepat dapat dilakukan. Semoga sobat
Dokgimu sehat selalu ya!

Referensi:
Berman, L., Hargreaves, K., 2020, Cohen's Pathways of the Pulp 12th Edition, Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai