Anda di halaman 1dari 2

Nama : Masina Wahyuni Putri

Nim : 043354693

Menurut pendapat Anda, mengapa perilaku intoleransi ini bisa terjadi? Lalu, apa gagasan
yang bisa Anda sumbangkan untuk mengatasi persoalan intoleransi ini?

JAWABAN:

Keberagaman adalah suatu kondisi masyarakat di mana terdapat banyak perbedaan dalam
berbagai bidang, seperti suku, bangsa, ras, keyakinan, dan antar golongan. Keberagaman yang
dimiliki Indonesia harus diimbangi dengan sikap toleransi warganya untuk mempertahakan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sikap toleransi ini ditunjukkan untuk menghormati adanya
perbedaan pendapat agama, ras, dan budaya yang dimiliki kelompok atau individu. Kurang
memahami keragaman dalam masyarakat Indonesia menyebabkan sikap intoleransi. Berdasarkan
Kamus besar Bahasa Indonesia, intoleransi adalah paham atau pandangan yang mengabaikan
seluruh nilai-nilai dalam toleransi. Dapat diartikan sikap intoleransi merupakan sikap tidak
tenggang rasa atau tidak toleran.

Sikap intoleransi yang terjadi di Indonesia saat ini tentunya tidak muncuk dengan sendirinya.
Pastinya ada beberapa dorongan- dorongan eksternal maupun internal. Pembentukan sikap pada
setiap individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah pengalaman pribadi,
kebudayaan, pendidikan, media massa dal lain lain. Ada empat pemicu yang membuat seseorang
melakukan aksi intoleransi :

 Pertama, perbedaan dalam memahami ajaran agama secara tekstual. Pemahaman ini
menghasilkan pengalaman yang berbeda bagi sesama penganut satu agama.
 Kedua, aksi pemaksaan hak asasi yang dilakukan oleh kaum mayoritas kepada pihak
minoritas. Aksi lainya adalah pemakaian atribut keagaaman secara berlebihan dan
menyombongkan diri dengan segala atribut yang dipakainya.
 Ketiga, perbedaan adat istiadat juga dapat menjadi pemicu terjadinya kasus intoleransi,
faktor adat istiadat ini menyebabkan konflik yang dilator belakangi fanatisme/ fanatic
kesukuan.
 Keempat adalah ketidak adilan dari pihak aparatur negara ataupun pemerintah dalam
menangani berbagai masalah atau konflik yang terjadi, mereka cenderung memihak pada
salah satu kubu dengan alasan yang bermacam macam seperti uang, agama, golongan,
bahkan kasta.

Aksi intolernasi juga menjalar di lembaga pendidikan negeri maupun swast di Indonesia. Mereka
menerapkan aturan diskriminas pada kelompok tertentu. Contoh nyata masuknya sikap
intoleransi di lembaga pendidikan adalah pemaksaan aturan pemakaian jilbab kepada siswi
muslim di sekolah negeri maupun swasta. Dengan adanya peraturan / pemaksaan tersebut
sekolah sekolah/ lembaga pendidikan tersebut maka jika salah satu siswi dalam satu lingkup
sekolah tersebut tidak berjilbab maka dianggap keimananya atau ketaatan seorang siswi tersebut
kurang. Masalah seperti inilah yang menurut saya sangat mengerikan, karena bagi saya mau
berjilbab ataupun tidak berjilbab maka sesorang tidak boleh dipakasa, artinya adalah dalam
masalah ini jilbab adalah sebuuah pilihan bukan menjadi sebuah paksaan.

Dalam buku Pluralisme, Konflik, dan Perdamaian (2002) oleh Elga Sarapung, beberapa cara
menghindari sikap intoleransi sebagai berikut:

1. Tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain


2. Peduli terhadap lingkungan sekitar
3. Tidak mementingkan suku bangsa sendiri atau sikap yang menganggap suku bangsanya
lebih baik
4. Tidak menonjolkan suku, agama, ras, golongan, maupun budaya tertentu
5. Tidak menempuh tindakan yang melanggar norma untuk mencapai tujuan
6. Tidak mencari keuntungan diri sendiri daripada kesejahteraan orang lain

Yang bisa saya sumbangkan untuk mengatasi persoalan intoleransi ini adalah dengan membuat
dua langkah atau kebijakan harus kita ambil untuk mengatasi intoleransi. 

 Pertama dan terpenting ialah menyegarkan kembali dalam jiwa masyarakat kita,
khususnya generasi muda, tentang betapa luhur perjuangan maupun cita-cita
kemerdekaan bangsa kita.
 Kedua ialah menyadarkan segenap lapisan masyarakat kita akan hakikat "bangsa" dan
"demokrasi" sebagai yang niscaya tegak dan berkiprah di dalam keberagaman dan
niscaya terjalin dalam suatu hubungan simbiosis.

Referensi : https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/22/165337469/dampak-negatif-intoleransi-
dan-cara-menghindarinya.

Anda mungkin juga menyukai