Anda di halaman 1dari 5

KRITIK ARSITEKTUR

MENGKRITIK SUATU OBJEK ARSITEKTUR

Disusun Oleh :

MUH FIKRI DZAKY (D051171521)

WI

Program Studi Arsitektur

Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin

2021
KRITIK NORMATIF
Kritik normatif adalah adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia
manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model,
pola, standar, atau sandaran sebagai sebuah prinsip. Melalui suatu prinsip,
keberhasilan kualitas lingkungan buatan dapat dinilai. Suatu norma tidak saja
berupa standar fisik yang dapat dikuantifikasi tetapi juga non fisik yang kualitatif.
Norma juga berupa sesuatu yang tidak konkret dan bersifat umum dan hampir
tidak ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah benda konstruksi.Kritik
Normatif terbagi dalam 4 metode yaitu :  
1.            Kritik Doktrinal (Doctrinal Criticsm) Norma yang bersifat general, pernyataan
yang tak terukur,memiliki ciri :
·         Dasar dalam pengambilan keputusan desain arsitektur yang berangkat dari
keterpesonaan dalam sejarah arsitektur.
·         Sejarah arsitektur dapat meliputi : Nilai estetika, etika, ideologi dan seluruh
aspek budaya yang melekat dalam pandangan masyarakat.
·         Doktrin bersifat tunggal dalam titik pandangnya dan biasanya mengacu pada
satu ‘ISME’ yang dianggap paling baik.

2.      Kritik Sistematik (Systematic Criticism) Norma penyusunan elemen-elemen


yang saling berkaitan untuk satu tujuandalam hal ini akan dibahas mengenai
metode Tipe. Metode Tipe adalah suatu norma yang didasarkan pada model yang
digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik.2.      Memiliki ciri:
·    Menggantungkan pada hanya satu prinsip akan mudah diserang sebagai :
menyederhanakan (simplistic), tidak mencukupi (inadequate) atau kadaluarsa (out
of dated )
·    Alternatifnya adalah bahwa ada jalinan prinsip dan faktor yang dapat dibangun
sebagai satu system untuk dapat menegaskan rona bangunan dan kota.
3.      Kritik Tipical (Typical Criticism) Norma yang didasarkan pada model yang
digeneralisasi untuk satu katagori bangunan yang spesifik.3.      Memiliki ciri:
·    pendekatan yang mempunyai uraian urutan secara tersusun. Contoh. Bangunan
sekolah, tipe yang ada ialah seperti ruang kelas, ruang guru,ruang kepala sekolah,
ruang kesenian,  lab, perpustakaan, kantin, gudang, toilet. 
4.      Kritik Terukur (Measured Criticsm) Sekumpulan dugaan yang mampu
mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif.Memiliki ciri:
·         digunakan untuk memberi arah yang lebih kuantitatif. Hal ini sebagai bentuk
analogi dari ilmu pengetahuan alam.
·         Pengolahan melalui statistik atau teknik lain akan mengungkapkan informasi
baru tentang objek yang terukur dan wawasan tertentu dalam studi.

·         Bilangan atau standard pengukuran secara khusus memberi norma bagaimana


bangunan diperkirakan pelaksanaannya.
Contoh Bangunan:

    MUSEUM SERANGGA DAN TAMAN KUPU

 Museum Serangga merupakan salah satu museum yang terletak didalam kawasan Taman Mini
Indonesia Indah. Museum serangga ini didirikan atas prakasa pengurus Perhimpunan Kebun
Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) dan Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) dengan restu
alm. Ibu Tien Soeharto. Tujuan utama dari museum ini adalah memperkenalkan keanekaragaman
dunia serangga dan merangsang keinginan serta kepedulian masyarakat terhadap peran dan
potensinya dialam.
Diresmikan oleh Presiden Soehartoselanjutnya pada tahun 1998 atas prakasa Bpk.
Soedjarwo dari yayasan Sarana Wana Jaya, pada tanggal 20 April 1993 yang bertemapatan
dengan dengan HUT TMII yang ke-18. Museum ini memiliki luasan sekitar 500m². Namun pada tahun
1998, TMII menambahkan fasilitas terbaru yaitu Taman Kupu yang dilengkapi dengan laboratorium, kebun pakan
dan kandang penangkaran dengan seluas 1500 m2.
Muse
um ini memiliki ciri khas bangunan modern, dapat dilihat dari bentukan atap dan fasadnya
menonjolkan kesan modern yang kental. Penggunaan bahan material kaca juga sangat
ditonjolkan dari fasad hingga pada bagian dalam berupa langit-langit menggunakan bahan kaca
bermotif. Pada bagian atap bangunan tersebut juga memiliki keunikan sendiri yaitu seperti
undakan yang bebrbeda ketinggian dengan bentuk kubah.
Bangunan ini menerapkan gaya arsitektur modern, dikarenakan menggunakan variasi
bentukan untuk massa bangunannya sendiri serta macam material yang digunakan. Arsitektur
Modern mulai berkembang sekitar awal abad ke 19 dimana pada waktu itu mulai muncul
revolusi industry. Perkembangan ini ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi, ilmu
pengetahuan, social ekonomi sehingga memberikan pengaruh terhadap gaya arsitekturnya yang
berubah ke bentuk arsitektur modern. Perubahan ini dapat kita lihat melalui sistem konstruksi
dan struktur bangunan yang mengalami perubahan pada perkembangan kota, dan perubahan
dalam kebudayaan. Lama kelamaan arsitektur lama mulai ditinggalkan dan mengikuti
perkembangan zaman.
Arsitektur modern Mulai menonjol setelah PD I (1917) bersamaan dangan hancurnya sarana, prasarana
dan ekonomi. Konsep ruang arsitektur sebelumnya dititik beratkan hanya pada kegiatan, emosi & kemulyaan, maka
pada masa ini faktor terbentuknya ruang juga ditunjang faktor komposisi, rasio, dimensi manusia. Penggunaan
konsep ekonomis mulai ditrapkan. Efisiensi dalam penggunaan bahan mulai Nampak yaitu terlihat dengan
munculnya bentuk bentuk kubus, terutama pada bangunan bertingkat tinggi antara (arsitektur “kotak korek” dengan
menggunakan struktur beton dan baja). Konsep “Open Space” Nampak dengan menggunakan jendela kaca yang
lebar dan menerus.
Konsep baru dan sangat mendasar dari arsitektur modern antara lain adalah FORM
FOLLOWS FUNCTION yang dikembangkan oleh Louis Sullivan (Chicago), dengan beberapa
ciri sebagai berikut:
·         Ruang yang dirancang harus sesuai dengan fungsinya.
·         Struktur hadir secara jujur dan tidak perlu dibungkus dengan bentukan masa lampau (tanpa
ornamen).
·         Bangunan tidak harus terdiri dari bagian kepala, badan dan kaki.
·         Fungsi sejalan/menyertai dengan wujud.

SUMBER:
http://rizkyan-maulanang.blogspot.com/2011/11/kritik-normatif-kritik-arsitektur.html
https://rizkavita.wordpress.com/2016/10/09/arsitektur-era-klasik-modern/
http://miasiibungsu.blogspot.com/2013/05/periode-perkembangan-sejarah-arsitektur.html
http://silvanaekasari.blogspot.com/2013/02/kritik-arsitektur-museum-serangga.html

Anda mungkin juga menyukai