Disusun Oleh :
Widya Maulida
206080087
MARS 32
PROGRAM STUDI
PASCASARJANA MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
2022
i
LEMBAR PERSETUJUAN RESIDENSI
LAPORAN RESIDENSI
Oleh :
Widya Maulida
NPM 206080087
(Dr. Cicilia Windyaningsih, SMIP, SKM, M.Kes) (dr. Elia Rahma Barasilla, MARS)
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
1. Prof. Dr. Tri Budi W. Rahardjo, drg., MS. Selaku Rektor Universitas Respati
Indonesia, yang telah memberikan kesempatan untuk lebih banyak menimba ilmu
manajemen tentang Rumah sakit
2. Dr. Ign A. Wirawan Nugrohadi, M.Si selaku dekan Pascasarjana yang telah
memberikan fasilitas dan kemudahan kemudahan selama kurikulum perkuliahan
berlangsung di Universitas Respati Indonesia
3. Dr. Cicilia Windyaningsih, SMIP, SKM, M.Kes selaku Kepala Program Studi
Manajemen Administrasi Rumah Sakit dan Dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan, arahan dan kesempatan serta meluangkan waktu
membimbing saya untuk melakukan residensi ini.
4. dr. H. Badarul Muchtar WD, Sp.OG selaku Direktur Rumah Sakit Anugrah
Bunda Khatulistiwa Pontianak yang telah memberikan izin untuk mengadakan
residensi
5. dr. Elia Rahma Barasilla, MARS selaku Kepala Bagian Pelayanan dan juga
sebagai Pembimbing Lapangan yang selalu memberikan masukan dan arahan
selama residensi di lapangan.
6. Ibu Novita Larapardigasari selaku kepala Unit Pendaftaran dan Informasi RS
Anugrah Bunda Khatulistiwa yang mendukung membimbing dan memberikan
akses ke sumber data yang diperlukan selama residensi.
7. Ibu Peni selaku Unit Diklit yang selalu mendukung dan memberikan akses ke
sumber data yang diperlukan selama residensi.
iii
8. Yang tersayang orang tua saya yang selalu mendoakan dan memberikan
perhatian dan pemberi semangat.
9. Rekan rekan S2 Prodi MARS Angkatan 32 yang selalu memberikan support dan
doa.
Penulis,
Widya Maulida
iv
DAFTAR ISI
v
1.1 DAFTAR BAGAN
vi
BAB I
LATAR BELAKANG
1
Peningkatan pembangunan kesehatan di RS Anugerah Bunda
Khatulistiwa yang di tandai dengan diminati, terpercaya, dan terpilih dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat di Kalimantan Barat”
RS ABK (Rumah Sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa) didirikan pada
tahun 2006 dan mulai beroperasi pada tanggal 29 September 2006 sebagai
RSIA Anugerah Bunda Khatulistiwa, dan merupakan Rumah Sakit swasta
murni pertama di Kota Pontianak. Pada tahun 2017 izin operasional berganti
menjadi Rumah Sakit Umum yaitu Rumah Sakit Anugerah Bunda
Khatulistiwa. Berlokasi di kawasan strategis Kota Pontianak di jalan Ahmad
Yani 1 yang merupakan jalan protokol Kota Pontianak, sehingga
memudahkan akses pengunjung.
RS ABK hadir dengan berbagai fasilitas kesehatan baik untuk layanan
rawat jalan, medical check up maupun rawat inap. RS ABK memiliki 54
kamar dengan total 83 tempat tidur yang dibagi ke dalam 6 tipe kamar rawat
inap termasuk ruang rawat intensif (NICU dan ICU). Dilengkapi pula dengan
sarana penunjang diagnostik yang modern seperti Dental Panoramik, USG 4
Dimensi, Laparoskopi, Histeroskopi, dan lain-lain. Dengan dibukanya
beberapa unit layanan unggulan dan salah satunya adalah : Morula IVF
Pontianak, sebagai pusat rujukan kasus Infertil untuk Pulau Kalimantan.
Didukung tenaga SDM yang berkualitas dan profesional, diharapkan RS
ABK dapat memberikan layanan kesehatan yang terpercaya bagi masyarakat.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan residensi, penulis mampu memahami
gambaran secara menyeluruh tentang informasi pelayanan rumah sakit
Anugerah Bunda Khatulistiwa secara umum.
2. Tujuan Khusus
Diperolehnya informasi tentang cakupan pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Anugrah Bunda Khatulistiwa.
2
1.3 Manfaat Residensi
1. Bagi rumah sakit
Rumah Sakit dapat memanfaatkan kegiatan residensi ini sebagai evaluasi
dan kontrol dalam membantu rumah sakit untuk menyelesaikan masalah
yang bersifat teknis operasional dalam pelayanan rumah sakit.
2. Bagi mahasiswa
Melalui residensi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam
bidang administrasi dan manajemen rumah sakit khususnya pelaksanaan
pelayanan informasi dan penerimaan pasien, Selain itu juga mendapatkan
pengalaman dalam berkomunikasi dengan para praktisi di rumah sakit
dalam rangka menerapkan hasil perkuliahan pada proses administrasi
rumah sakit secara nyata. Serta mengasah kemampuan melakukan
pengkajian terhadap suatu masalah organisasi melalui pendekatan
diagnosis organisasi, pendekatan sistem, dan pendekatan pemecahan
masalah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien.
c. Rumah sakit adalah dimana tempat orang sakit mencari dan
menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan
klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan tenaga profesi
kesehatan lainnya diselenggarakan.
d. Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk
pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.
5
q. keselamatan kerja,
r. pemeliharaan sarana,
s. pelayanan lain,
t. perpustakaan.
Jenis-jenis pelayanan di rumah sakit adalah :
a. Pelayanan jasa yaitu : rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, rawat
intensip, bedah sentral, forensif, penunjang medis.
b. Pelayanan ADM yaitu :
1) Eksternal : surat keterangan sehat, surat keterangan
kematian, surat keterangan sakit, surat visum et repertum,
surat keterangan kelahiran, resume medis untuk asuransi.
2) Internal : gaji, kenaikan pangkat, kepesertaan jamsostek,
penyediaan alat kerja, dll.
6
Kualitas jasa menurut ISO 9000 adalah :”Degree to which a set of
inherent characteristic fulfils requirement” artinya derajat yang dicapai
oleh karakteristik yang inherent dalam memenuhi persyaratan. Jadi
kualitas sebagaimana yang diinterprestasikan ISO 9000 merupakan
perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana
keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan. Pelanggan
yang menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik
itu memenuhi kebutuhannya.
Menurut Goest dan Davis dalam Sugiarto (2018) kualitas adalah
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas dan mutu
dalam industri pelayanan adalah suatu penyajian produk atau jasa sesuai
dengan ukuran yang berlaku ditempat produk tersebut diadakan dan
penyampaiannya setidaknya sama dengan yang diinginkan dan diharapkan
oleh konsumen.
7
a. Tersedia dan berkesinambungan
b. Dapat diterima dan wajar
Pelayanan kesehatan yang baik adalah yang dapat diterima
(acceptable) oleh masyarakat dan bersifat wajar (approviate),
artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan
keyakinan dan kepercayaan masyarakat
c. Mudah dicapai
Pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah dicapai (accessible),
pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut
lokasi. Dengandemikian untuk dapat mewujudkan pelayanan
kesehatan yang baik maka pengaturan distribusi sarana kesehatan
menjadi sangat penting
d. Mudah dijangkau
Pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dijangkau oleh
masyarakat, terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian untuk
dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik maka
pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting
e. Bermutu
Pengertian mutu (quality) disisni adalah pelayanan kesehatan yang
menunjukkan pada tingkat kesempurnaan yang disatu pihak dapat
memuaskan para pemakai jasa pelayanan
Menurut Parasuraman et al dalam Wijono (2017), dimensi ukuran kualitas
jasa/ pelayanan terdiri dari :
a. Tangibels (bukti langsung/nyata)
Dimensi mutu pelayanan yang meliputi penampilan fisik dari
fasilitas, peralatan, karyawan dan peralatan komunikasi
b. Reliability (kehandalan)
Dimensi mutu pelayanan yang berupa kemampuan untuk
memberikan pelayanan jasa/ yang telah dijanjikan secara konsisten
dan dapat diandalkan (akurat)
8
c. Responsiveness (cepat tanggap)
Dimensi mutu pelayanan tentang kemampuan untuk membantu
pelanggan (pasien) dan menyediakan jasa/ pelayanan yang cepat
dan tepat
d. Assurance (kepastian)
Dimensi mutu pelayanan yang mencakup pengetahuan dan
keramahtamahan para karyawan dan kemampuan mereka untuk
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, kesopanan dan sifat
dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko
atau keragu-raguan
e. Empathy (empati)
Dimensi mutu pelayanan yang meliputi pemahaman pemberian
perhatian secara individual kepada pelanggan, kemudahan dalam
melakukan komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan
pelanggan.
9
kesehatan yang dituju. Identifikasi pasien yang tepat sesuai kebutuhan
pelayanan kesehatan pasien, misi serta sumber daya yang ada di rumah
sakit/ puskesmas, akan meningkatkan mutu asuhan pasien dan efisiensi
penggunaan sumber daya yang tersedia di rumah sakit.
c. Jenis Pasien
Pasien dapat dikategorikan sebagai pasien rawat jalan (pasien poliklinik
dan pasien gawat darurat) dan pasien rawat inap.
1) Dari segi pelayanan, pasien yang datang dapat dibedakan menjadi :
a) Pasien yang dapat menunggu. Pasien berobat jalan yang datang
dengan perjanjian.
b) Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat.
c) Pasien yang segera ditolong (pasien gawat darurat).
2) Menurut jenis kedatangan, dapat dibedakan menjadi :
a) Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
b) Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya
untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan.
3) Kedatangan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan, dapat
disebabkan :
a) Dikirim oleh praktek dokter atau bidan diluar fasilitas
pelayanan kesehatan.
b) Dikirim oleh rumah sakit lain/ Puskesmas/ Rumah Bersalin/
jenis pelayanan kesehatan lainnya.
c) Datang atas kemauan sendiri
10
BAB III
PROFIL RUMAH SAKIT ANUGRAH BUNDA KHATULISTIWA
11
3.4. FASILITAS PELAYANAN
Secara umum pelayanan RS Anugerah Bunda Khatulistiwa terdiri dari 8 jenis
pelayanan yang meliputi pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, dan
pelayanan penunjang lainnya. Adapun jenis pelayanan yang ada dirumah sakit
Anugerah Bunda Khatulistiwa Adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Medik Umum
a. Pelayanan Medik umum Dasar
b. Pelayanan Medik Gigi dasar
c. Pelayanan KIA/KB
d. Pelayanan “Medical Check Up”
2. Pelayanan gawat Darurat
a. Pelayanan Ruang Gawat Darurat
b. Pelayanan Bedah dan Kamar Bersalin
c. Pelayanan ICU dan NICU
3. Pelayanan Spesialistik
a. Pelayanan Penyakit Dalam
b. Pelayanan Kesehatan Anak
c. Pelayanan Obstetri dan Ginekologi
d. Pelayanan Bedah
e. Pelayanan THT
f. Pelayanan Mata
g. Pelayanan Kulit dan Kelamin
h. Pelayanan Kardiologi
i. Pelayanan Syaraf
j. Pelayanan Bedah Syaraf
k. Pelayanan Orthopedi
l. Pelayanan Anastesi
m. Pelayanan Radiologi
n. Pelayanan Patologi Klinik
o. Pelayanan Patologi Anatomi
p. Pelayanan Gigi Pedodonti
q. Pelayanan Gigi Konservasi
12
4. Pelayanan Sub Spesialistik
a. Pelayanan Sub Spesialis Bedah Anak
b. Pelayanan Sub Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastrohepatologi
c. Pelayanan Sub Spesialis Obstetri Ginekologi Onkologi
d. Pelayanan Sub Spesialisasi IVF
5. Pelayanan Keperawatan
a. Keperawatan Umum
b. Keperawatan Khusus :ICU dan NICU
6. Pelayanan Penunjang Medik
a. Pelayanan Laboratorium dan Bank Darah
b. Pelayanan Gizi
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Sterilisasi Instrumental (CSSD)
e. Pelayanan Hemodialisa
f. Pelayanan Rekam Medik
g. Pelayanan Rehabilitasi Medik
h. Pelayanan Radiologi
7. Pelayanan Penunjang Non Medik
a. Pelayanan Laundry/Linen
b. Pelayanan Jasa Boga
c. Pelayanan Teknik, Pemeliharaan Sarana RS,Pengolahan Limbah dan
Air Bersih
d. Pelayanan Transportasi
e. Pelayanan pemulasaraan Jenazah
f. Pelayanan Keamanan
g. Pelayanan Kantin
h. Pelayanan Rumah Tangga dan Perlengkapan
i. Pelayanan Bimbingan Rohani
8. Pelayanan Administrasi
a. Pelayanan Informasi dan Penerimaan Pasien
b. Pelayanan SDM dan K3 rumah Sakit
c. Pelayanan Umum dan Keuangan
13
d. Pelayanan SISTIM Informasi Rumah Sakit
3.5. KETENAGAAN
Dalam mendukung pelayanan kesehatan pada masyarakat di RS Anugerah
Bunda Khatulistiwa memiliki sumber daya manusia yang terdiri dari tenaga
medis, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan lainnya dan non kesehatan dapat
dilihat pada table 3.2.Berdasarkan status kepegawaian berjumlah
14
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
ANUGERAH BUNDA KHATULISTIWA
DEWAN KOMISARIS
DIREKSI
KEUANGAN &
UMUM
INSTALASI INSTALASI
LABORATORIUM FARMASI
INSTALASI INSTALASI
GAWAT DARURAT KAMAR BERSALIN
& KAMAR BEDAH
17
4.2. PEMBAHASAN
Salah satu kegiatan Administrasi di Rumah Sakit yang pertama
adalah penerimaan pasien di rawat jalan atau rawat inap. Dalam menangani
pelayanan pendaftaran pasien akan terdapat permasalahan yang disebabkan
adanya pasien yang kurang mengerti tata cara pendaftaran, sehingga akan
memakan waktu dalam menjelaskan dan menyebabkan pegawai menjadi
lambat dalam melayani pasien lainnya. Penerimaan pasien rawat jalan dan
Rawat Inap di Rumah Sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa cukup baik dan
sesuai dengan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik tentang sistem
informasi manajemen Rumah Sakit yang terintegrasi komputerisasi. Namun
ada sedikit keterlambatan saat penerimaan pasien diantaranya saat pasien
kurang membawa persyaratan untuk berobat dan masih ada terjadinya error
pada sistem informasi di bagian pendaftaran. Dilihat pada hasil diatas bahwa
pengaruh prosedur penerimaan pasien rawat jalan mempunyai pengaruh yang
kuat terhadap efektivitas pelayanan. Untuk itu Dalam pelaksanaan
penerimaan pasien rawat jalan, pasien sering tidak mengambil nomor antrian
terlebih dahulu dikarenakan tidak adanya tulisan atau alur yang menyatakan
bahwa pasien wajib mengambil nomor antrian terlebih dahulu sebelum
melakukan pendaftaran. Akibat dari tidak adanya nomor antrian ini adalah
ada kemungkinan pasien akan dilayani tidak sesuai dengan waktu
kedatangannya. Selain itu juga dapat mengakibatkan pelayanan penerimaan
pasien rawat jalan tidak rapi karena setiap pasien pasti ingin dilayani
secepatnya. Dengan adanya nomor antrian, maka penumpukan pasien dapat
terhindarkan dan juga pasien menjadi lebih tertib. Maka dari itu
dibutuhkannya tulisan yang menyatakan pasien harus mengambil nomor
antrian terlebih dahulu atau membuat alur yang mudah dipahami oleh pasien.
Alur pasien menggambarkan tentang bagan tahapan pelayanan dari awal
pasien datang sampai pelayanan berakhir atau pulang dari suatu fasilitas
pelayanan kesehatan (Budi, 2011).
Menurut Hatta (2010) setiap fasilitas pelayanan kesehatan rumah sakit
maupun puskesmas harus membuat kebijakan dan prosedur sesuai dengan
tenaga dan fasilitas yang dimilikinya. Kebijakan dan prosedur tersebut
18
merupakan pedoman bagi petugas agar dapat melaksanakan kegiatan
penerimaan pasien rawat jalan dan Inap dengan konsisten. Kegiatan di tempat
penerimaan pasien belum ada prosedur yang tertulis. Sebaiknya prosedur
penerimaan dibuat tertulis karena hal ini dilakukan untuk mengontrol
pekerjaan yang telah dilakukan sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat
konsisten dan sesuai aturan. Selain itu prosedur juga diletakkan di tempat
yang mudah dibaca oleh petugas penerimaan pasien karena prosedur
merupakan serangkaian langkah yang saling terhubung sebagai pedoman
pekerjaan sehingga mencapai tujuan yang telah ditentukan
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis sudah melaksanakan resisdensi di Rumah Sakit
Anugerah Bunda Khatulistiwa dari pembahasan sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan yaitu prosedur penerimaan pasien di Rumah Sakit sudah
baik namun belum cukup efektif dikarenakan adanya ketidaklengkapan
informasi data dari pihak pengantar pasien atau keluarga pasien kepada
petugas untuk di input datanya, mengakibatkan ada nya jeda atau waktu
tunggu pendaftaran pasien lain sehingga mempengaruhi waktu
pelayanan.Permasalahan yang timbul dari prosedur penerimaan pasien di
Rumah Sakit diantaranya kekeliruan petugas karena sistem informasi di
pendaftaran pada saat akan mendaftarkan pasien error sehingga petugas
menjadi mengulang mendaftarkan pasien kembali sehingga pasien menunggu
lebih lama. Upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan oleh pihak
Rumah Sakit, petugas pendaftaran mensosialisasikan kelengkapan data pasien
seperti KTP atau kartu pengenal lainnya kepada pasien atau pihak pengantar
pasien serta mensosialisasikan bahwa kelengkapan identitas atau informasi
identitas pasien sangat penting dalam proses pendaftaran, dan petugas
pendaftaran berupaya untuk menginput data pasien kembali dengan cepat dan
Pelayanan rumah sakit haruslah mengalami peningkatan terhadap kualitas
layanan itu.
5.2 Saran
1. Untuk RS Anugerah Bunda Khatulistiwa harus memberikan pelayanan
mulai dari informasi dan penerimaan Pasien hingga pelayanan Rawat Inap
dan Rawat Jalan yang berkualitas serta pelayanan kesehatan yang nyaman.
Dan diharapan pihak manajemen dapat membuat dan memperjelas
petunjuk dan prosedur perawatan rawat inap dan Rawat Jalan pada saat
pasien masuk dan pulang.
2. RS Anugerah Bunda Khatulistiwa harus meningkatkan kualitas pelayanan
baik dari fisik bangunan, peralatan dan sarana kerja maupun sumber daya
20
manusia agar dapat menjaga dan mempertahankan kualitas pelayanan dan
profesionalisme di segala bidang.
3. RS Anugerah Bunda Khatulistiwa khususnya di Unit Pelayanan Informasi
Dan Penerimaan Pasien harus melakukan evaluasi kinerja petugas serta
sarana fisik yang ada secara berkala sehingga dapat memantau kualitas
pelayanan kesehatan.
21
DAFTAR PUSTAKA
22