Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE STUDI KASUS

3.1 Rancangan Studi Kasus


Berdasarkan judul penelitian, peneliti akan memilih desain penelitian
eksperiman yang cocok. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan desain
penelitian pre-exsperimental designs dengan rancangan penelitian one-
group pretest-posttest design. Ciri tipe penelitian ini adalah mengungkap
hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek atau
tidak ada kelompok pembanding (kontrol). Artinya, Penelitian ini hanya
menggunakan satu kelompok sampel tanpa menggunakan kelompok kontrol.
Kelompok sampel diberi tes awal (pretest) lalu diberikan perlakuan terapi
hipnosis 5 jari dan kemudian diberikan terakhir (posttest) (Sugiyono, 2018).

pretest Terapi Hipnosis Lima Jari posttest


O1 X O2
Bagan 3.1 Rancangan Penelitian

Keterangan :
O1 : Nilai pretest (tingkat kecemasan pada pasien hipertensi sebelum
diberikan terapi rehipnosis lima jari)
X : Perlakuan (penerapan terapi hipnosis lima jari untuk menurunkan
tingkat kecemasan pada pasien hipertensi)
O2 : Nilai posttest (tingkat kecemasan pada pasien hipertensi sesudah
diberikan terapi hipnosis lima jari)

3.2 Subjek studi kasus


Subyek penelitian adalah sumber dari mana data dapat diperoleh
(Arikunto, 2016:129). Peneliti akan menggunakan 2 sampel penelitian,
dimana 2 sampel tersebut harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016).
Kriteria inklusi dari sempel ini adalah:
a) Bersedia dilakukan intervensi dengan menandatangani inform consent
b) Pasien hipertensi yang belum mendapatkan terapi, dan mengalami
cemas ringan sampai sedang.
c) Pasien dalam kondisi stabil yang dilihat dari tanda vital
d) Pasien sadar, dan tidak mengalami gangguan jiwa
e) Pasien kooperatif

2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan
subyek yang memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab
(Nursalam, 2016). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

a) Pasien hipertensi yang mengalami cemas berat/ panik


b) Pasien dengan tanda vital tidak stabil
c) Pasien yang menolak di terapi
3.3 Fokus Studi Kasus
Fokus studi kasus merupakan kajian utama dari permasalahan yang
akan dijadikan titik acuan studi kasus. Fokus studi identik dengan variabel
penelitian yaitu perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda
terhadap sesuatu. Dalam hal ini yang menjadikan fokus studi adalah
pengaruh terapi hipnosis lima jari terhadap tingkat kecemasan pada pasien
hipertensi di dukuh pucungkerep desa sengon kecamatan subah kabupaten
batang.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penentuan contruct sehingga menjadi
variabel yang dapat diukur. Difinisi operasional menjelaskan cara tertentu
yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan contruct,
sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replica
pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran
contruct yang lebih baik (Sujarweni, 2015:75). Definisi operasional dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari adanya perbedaan interpretasi
makna yang dapat menimbulkan kerancuan dan kesalahan dalam
mengartikan judul penelitian ini, yaitu “Pengaruh Terapi Hipnosis Lima
Jari pada Pasien Hipertensi di Dukuh Pucungkerepn Desa Sengon Kec.
Subah Kab.Batang”. Secara keseluruhan, batas operasional dari variabel
tersebut dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional

Variabel Hipnosis lima jari 1. Prosedur _ _


independen: adalah intervensi Terapi
Terapi keperawatan untuk Hipnosis
Hipnosis mengurangi Lima Jari
Lima Jari kecemasan dengan 2. Perlengkapan
cara membantu untuk
klien untuk melaksanaka
menghipnosis n Terapi
dirinya sendiri Hipnosis
dengan Lima Jari
membayangkan
kejadian-kejadian
menyenangkan
dalam hidupnya.
Tujuan hipnosis
lima jari yaitu untuk
membantu
mengurangi
kecemasan,
ketegangan, stres
dan pikiran
seseorang.

Variabel Kecemasan 1. Lembar 0 = tidak ada - Skor


dependent: (ansietas) adalah skala HARS gejala sama kurang
dari 14
Tingkat kekhawatiran yang (Hamilton sekali
= tidak
Kecemasan tidak jelas dan Anxiety 1 = satu gejala ada
menyebar, berkaitan Rating yang ada kecema
san
dengan tidak pasti Scale) 2=
- Skor 14-
dan tidak berdaya. sedang/separuh 20 =
Kecemasan gejala yang kecema
san
(ansietas) berbeda ada
ringan
dengan rasa takut, 3 = berat/lebih - Skor 21-
yang merupakan dari separuh 27 =
penilaian intelektual gejala yang kecema
san
terhadap bahaya. ada sedang
kecemasan 4 = sangat - Skor 28-
(ansietas) adalah berat semua 41 =
kecema
respon emosional gejala ada
san
terhadap penilaian berat
tersebut. - Skor 42-
52 =
kecema
san
berat
sekali/p
anik

3.5 Instrumen Studi Kasus


Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono,
2018).
1. Lembar kesanggupan menjadi responden
2. Lembar observasi intervensi hipnosis lima jari terhadap tingkat kecemasan
pada pasien hipertensi
3. Prosedur hipnosis lima jari
4. Lembar pengukuran cemas dengan HRSA
3.6 Metode Pengumpulan Data
Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang
valid. Untuk bisa mendapatkan data yang valid, maka peneliti harus
mengetaui macam- macam data. Jenis data yang diperlukan dan
dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Dimana data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan (Sugiyono, 2018). Berdasarkan hal itu, data tergolong menjadi
dua bagian yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau pengambilan
data langsung pada sumber objek sebagai informasi yang dicari
(Sugiyono, 2018). Data primer dalam penelitian ini didapatkan dengan
menggunakan lembar observasi dan terapi hipnosis lima jari yang akan
dilakukan pada penderita hipertensi yang ada di dukuh pucungkerep desa
sengon kec.subah kab.batang.
B. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain tidak
langsung dari subyek penelitian. Data sekunder dapat berupa data dari
dokumentasi atau data laporan yang tersedia mengenai instansi yang
bersangkutan. (Sugiyono, 2018). Data sekunder pada penelitian ini
didapatkan dari artikel terkait seperti majalah, surat kabar, browsur
dan internet yang berhubungan dengan judul.
3.7 Lokasi & Waktu Studi Kasus
Lokasi studi kasus ini adalah di Dukuh Pucungkerep Desa Sengon
Kec. Subah Kab. Batang pada tanggal 2 agustus 2021.
3.8 Analisis Data
A. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang mengukur satu variable dari
hasil penelitian, analisis ini bertujuan untuk menjelaskan atau
mendiskripsikan karakter setiap variable penelitian yaitu pemberian
terapi hipnosis lima jari sebagai variable independent dan Tingkat
kecemasan pada pasien hipertensi sebagai variable dependent
(Notoatmodjo, 2018).
B. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi yaitu pengaruh terapi
hipnosis lima jari terhadap tingkat kecemasan pada pasien hipertensi di
dukuh pucungkerep, desa sengon, kec. subah, kab. batang.
3.9 Etika Studi Kasus
Menurut Notoatmodjo (2018) masalah etika yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Informed Consent (Persetujuan)
Informed Consent (Persetujuan) adalah bentuk persetujuan antara
peneliti dengan concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Peneliti menjelaskan tujuan peneliti kepada calon responden. Calon
responden bersedia menjadi responden maka dipersilahkan untuk
menandatangani lembar persetujuan. Jika subyek tidak bersedia, maka
peneliti harus menghargai hak responden.
2. Right to Justice
Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang
memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara
tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
hasil penelitian yang telah disajikan dan kerahasiaan informasi yang
telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok
data yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.
3. Right to Full Disclosure
Responden memiliki hak untuk mendapatkan jaminan dari
perlakuan yang diberikan, seorang peneliti harus memberikan penjelasan
secara rinci serta bertanggungjawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada
responden.
4. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberika jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya.
5. Beneficience
Etika penelitian ini menuntut peneliti untuk melakukan hal yang
baik kepada responden, dengan begitu dapat mencegah timbulnya
sesuatu yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai