Anda di halaman 1dari 4

Nama : FATIMAH SETIAWATI

NPM : 20141006
MATA KULIAH : INOVASI PENDIDIKAN

INOVASI KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN (PERTEMUAN 12)

A.     Pengertian Inovasi


Inovasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang baru dalam situasi social tertentu yang
digunakan untuk menjawab atau memecahkan suatu permasalahan. Dilihat dari bentuk atau
wujudnya “sesuatu yang baru” itu dapat berupa ide, gagasan, benda atau mungkin tindakan.
Sedangkan dilihat dari maknanya, sesuatu yang baru itu bias benar-benar baru yang belum
tercipta sebelumnya yang kemudian disebut denan invention, atau dapat juga tidak benar-benar
baru sebab sebelumnya sudah ada dalam konteks social yang lain yang kemudian disebut dengan
istilah discovery. Proses invention, misalkan penerapan metode atau pendekatan pembelajaran
yang benar-benar baru dan belum dilaksanakan di mana pun untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pembelajaran, contohnya berdasarkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kita
dapat mendesain pembelajaran melalui Hand Phone yang selama ini belum ada, sedangkan
proses discovery, misalkan pemggunaan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPA di
Indonesia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran tersebut, yang
sebenarnya model pembelajaran tersebut sudah dilaksanakan di negara-negara lain, atau
pembelajaran melalui jaringan internet. Jadi dengan demikian inovasi itu dapat terjadi melalui
proses invention atau melalui proses discovery.
Merujuk kepada penjelasan diatas, maka inovasi kurikulum dan pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu ide, gagasan atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang kurikulum dan
pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan.
Dalam bidang pendidikan, inovasi biasanya muncul dari adanya keresahan pihak-pihak
tertentu tentang penyelenggaraan pendidikan. Misalkan, keresahan guru tentang pelaksanaan
proses belajar mengajar yang dianggapnya kurang berhasil keresahan pihak administrator
pendidikan tentang kinerja guru atau mungkin keresahan masyarakat terhadap kinerja dan hasil
bahkan sistem pendidikan. Keresahan-keresahan itu pada akhirnya membentuk permasalahan-
permasalahan yang menuntut penanganan dengan segera. Upaya untuk memecahkan masalah
itulah muncul gagasan dan ide-ide baru sebagai suatu inovasi. Dengan demikian, maka dapat kita
katakan bahwa inovasi itu ada karena adanya masalah yang dirasakan, hampir tidak mungkin
inovasi muncul tanpa adanya masalah yang dirasakan.

B.     Masalah pendidikan sebagai sumber inovasi


Ada beberapa masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita. Sekalipun telah
diberlakukannya otonomi daereh sebagai konsekuansi penerapan undang-undang nomor 22
tahun 1999, permasalahan itu tampaknya akan tetap ada, bahkan akan semakin kompleks.
Masalah tersebut adalah masalah relevansi, masalah kualitas, masalah efektivitas dan efisiensi,
masalah daya tamping sekoloah yang terbatas.

1.      Masalah relevansi pendidikan


pertama, relevansi pendidikan dengan lingkungan hidup siswa, artinya apa yang
diberikan disekolah harus sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat tempat
siswa tinggal.
Kedua, relecansi pendidikan dengan tuntutan kehidupan siswa baik untuk masa ekarang
maupun masa yang akan dating. Relevansi ini mengandung pengertian bahwa isi kurikulum
harus mampu menjawab kebutuhan siswa pada masa yang akan datang.
Ketiga, relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja. Relevansi ini mengandung
pengertian bahwa sekolah memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan anak didik yang
memiliki keterampilah dan kemampuan sesuat dengan tuntutan dunia kerja.

2.      Masalah kualitas pendidikan


Rendahnya kualitas pendidikan dilihat dari
 sisi proses, adalah adanya anggapan bahwa selama ini proses pendidikan yang dibangun
oleh guru dianggap cenderung terbatas pada penguasaan materi pelajaran atau bertumpu
pada megembangan aspek kognitif tingkat rendah, yang tidak mampu mengembangkan
kreativitas berpikir.
 sisi hasil, rendahnya kualitas pendidikan dapat dilihat dari tidak meretanya setiap sekolah
dalam mencapai rata-rata Nilai Ujian Nasional. Ada sekolah yang dapat mencapai rata-
rata UN yang tinggi, namun di lain pihak banyak sekolah yang mencapai UN jauh
dibawah standar.
3.      Masalah efektivitas dan efisiensi.
 Efektivitas berhubungan dengan tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang
didesain oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, baik tujuan dalam skla yang
sempit seperti tujuan pembelajaran khusus, maupun tujuan dalam skala yang lebih luas,
seperti tujuan kurikuler, tujua institusional dan bahkan tujuan nasional.
 Efisiensi berhubungan dengan jumlah biaya, waktu dan tenaga yang digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu.
4.      Masalah daya tampung yang terbatas.
Masalah lain yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah terbatasnya daya tampung
sekolah khususnya pada tingkat SLTP. Masalah ini muncul setelah keberhasilan
penyelenggaraan SD inpres, yang mengakibatkan meledaknya lulusan sekolah dasar, sehingga
menuntut pemerintah untuk menyediakan fasilitas agar dapat menampung para lulusan SD
yang hendak melanjutkan ke SLTP.

C.      Difusi dan keputusan inovasi


Difusi adalah proses komunikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bentuk inovasi
antara warga masarakat sasaran sebagai penerima inovasi dengan menggunakan saluran tertentu
dan dalam waktu tertentu pula.
 Difusi sentralisasi adalah difusi yang bersifat memusat. Artinya segala bentuk keputusan
tentang komunikasi inovasi ditentukan oleh orang- orang yang merumuskan bentuk
inovasi.
 difusi desentralisasi proses penyebaran itu seluruhnya ditentukan oleh pembawa dan
perumus perubahan secara spontan, sedangkan yang dimaksud difusi desentralisasi proses
penyebaran informasi inovasi dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
Bagaimana agar terjadi proses difusi sehingga inovasi itu mudah diterima oleh anggota
masyarakat atau sasaran inovasi? Hal ini tergantung beberapa factor di antaranya:
1.      Faktor pembiayaan (Cost).
2.      Risiko yang muncul sebagai akobat pelaksanaan inovasi.
3.      Kompleksitas.
4.      Kompabilitas.
5.      Tingkat keandalan.
6.      Keterlibatan.
7.      Kualitas penyuluh.

D.     Ciri-cir inovasi.


Seperti yang telah di bahas sebelumnya, inovasi termasuk inovasi pendidikan merupakan
pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru ataupun berupa praktik-praktik tertentu ataupun
berupa produk dari suatu hasil olah-pikir dan olah teknologi yang diterapkan melalui tahapan
tertentu.
Roger mengemukakan ada empat cirri penting yang mempengaruhi difusi inovasi, termasuk
inovasi pendidikan, yaitu:

1). Esensi inovasi itu sendiri


2). Saluran komunikasi
3). Waktu dan proses penerimaan
4). System social

Hambatan-hambatan inovasi
 Estimasi yang tidak tepat
 Konflik dan motivasi
 Inovasi tidak berkembang.
 Masalah financial
 Penolakan dari kelompok penenu
 Kurang adanya hubungan social

G.     Berbagai jenis inovasi dalam kurikulum dan pembelajaran.


1.      Pemberlakuan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
2.      Penyelenggaraan sekolah lanjutan pertama terbuka (SLTPT)
3.      Pengajaran melalui modul

KESIMPULAN

Inovasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang baru dalam situasi social tertentu yang digunakan
untuk menjawab atau memecahkan suatu permasalahan. Dilihat dari bentuk atau wujudnya
“sesuatu yang baru” itu dapat berupa ide, gagasan, benda atau mungkin tindakan. Sedangkan
dilihat dari maknanya, sesuatu yang baru itu bias benar-benar baru yang belum tercipta
sebelumnya yang kemudian disebut dengan invention, atau dapat juga tidak benar-benar baru
sebab sebelumnya sudah ada dalam konteks social yang lain yang kemudian disebut dengan
istilah discovery.
Ada beberapa masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita. Sekalipun telah diberlakukannya
otonomi daereh sebagai konsekuansi penerapan undang-undang nomor 22 tahun 1999,
permasalahan itu tampaknya akan tetap ada, bahkan akan semakin kompleks. Masalah
tersebut adalah masalah relevansi, masalah kualitas, masalah efektivitas dan efisiensi, masalah
daya tampung sekoloah yang terbatas.
1.      Masalah relevansi pendidikan
2.      Masalah kualitas pendidikan
3.      Masalah efektivitas dan efisiensi.
4.      Masalah daya tampung yang terbatas.
Difusi adalah proses komunikasi atau saling tukar informasi tentang suatu bentuk inovasi antara
warga masarakat sasaran sebagai penerima inovasi dengan menggunakan saluran tertentu dan
dalam waktu tertentu pula.

Anda mungkin juga menyukai