Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PERSONAL HYGIENE, IVA TEST & PAPSMEAR”

Dosen Pembimbing :

Erlin Puspita, SST, M. Keb

Disusun Oleh :

Flowrensya Cantika A . P17124020007

PRODI DIII KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PERSONAL HYGIENE, IVA TEST & PAPSMEAR”

Topik : Personal Hygiene, IVA Test & Papsmear

Sub Topik : Mengetahui pentingnya Personal Hygiene, serta tujuan dilakukannya

IVA Test & Papsmear

Sasaran : Ny. L dan Keluarga

Waktu : 20 Menit

Hari/ Tanggal : Selasa/ 14 Juni 2022

Pukul : 10.00 WIB

Tempat : Rumah Ny. L

Penyuluh : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta 1

Tujuan :

a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami dan lebih
mengerti mengenai Personal Hygiene, serta tujuan dilakukannya IVA Test & Papsmear
b. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu :
1. Mendefinisikan pengertian Personal Hygiene, IVA Test & Papsmear
2. Menyebutkan tujuan, dampak dan prinsip Personal Hygiene
3. Mengetahui pentingnya melakukan pemeriksaan IVA Test & Papsmear
Metode penyuluhan :

a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya Jawab

Media Edukasi

a. Flipchart
b. Leaflet

Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Kegiatan penyuluhan Peserta Waktu


1 Pembukaan a. Membuka kegiatan a. Menjawab 3 menit
dengan mengucapkan salam
salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d. Kontrak waktu
e. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2 Isi Memberikan penjelasan tentang : a. Peserta 5 menit
a. Menjelaskan pengertian, mendengarkan
tujuan, dampak dan dan
prinsip Personal Hygiene memperhatikan
b. Menjelaskan pentingnya penjelasan
melakukan pemeriksaan yang diberikan
IVA Test & Papsmear
3 Evaluasi a. Beri kesempatan klien a. Peserta 5 menit
untuk bertanya bertanya
b. Penyuluh bertanya pada b. Peserta
peserta menjawab
4 Terminasi a. Kesimpulan a. Memperhatikan 2 menit
b. Mengucap terima kasih b. Mendengarkan
atas perhatian peserta c. Menjawab
c. Mengucap salam penutup salam

Evaluasi

Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang ditetapkan dengan
kriteria evaluasi sebagai berikut :

a. Evaluasi Struktur
1. Seluruh anggota keluarga hadir/ikut dalam kegiatan penyuluhan
2. Penyuluhan dilaksanakan di rumah keluarga
3. Kegiatan dilakukan pada hari sesuai jadwal
b. Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
2. Peserta tidak meninggalkan ruangan sebelum kegiatan selesai
3. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
c. Evaluasi Hasil
1. Peserta mengetahui pentingnya Personal Hygiene, IVA Test & Papsmear
2. Peserta dapat menyebutkan pengertian, tujuan, dampak dan prinsip Personal
Hygiene
3. Peserta mengetahui pentingnya melakukan pemeriksaan IVA Test & Papsmear
4. Peserta aktif bertanya mengenai Personal Hygiene, IVA Test & Papsmear
MATERI

A. Personal Hygiene
Personal hygiene merupakan suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan
Kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Pemeliharaan personal hygiene
berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan
fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki personal hygiene baik, apabila orang
tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan
mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan
kerapihan pakaiannya. Dengan personal hygiene yang baik dapat meminimalkan pintu
masuk (portal of entry) mikroorganisme yang ada dimana-mana dan akhirnya mencegah
seseorang terkena penyakit. (Hafifah et al., 2021)

Adapun tujuan personal hygiene, meliputi:


a. Meningkatkan derajat Kesehatan
b. Memelihara kebersihan diri
c. Memperbaiki personal hygiene
d. Pencegahan penyakit
e. Meningkatkan percaya diri
f. Menciptakan keindahan

Dampak yang timbul pada masalah Personal Hygiene :


a. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpelihara kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering
terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
b. Dampak Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.
Prinsip- prinsip perawatan Personal Hygiene meliputi :

a. Bidan menggunakan keterampilan komunikasi terapeutik.


b. Bidan mempertimbangkan keterbatasan fisik klien.
c. Bidan menghormati pilihan budaya, kepercayaan nilai dan kebiasaan klien.
d. Bidan menjaga kemandirian klien.
e. Menjamin privasi klien.
f. Menyampaikan rasa hormat dan mendorong kesehatan fisik klien.
g. Menghormati klien lansia.
(Perawat et al., 2019)

B. IVA Test & Papsmear


IVA Test adalah sebuah pemeriksaan skrinning pada kanker serviks dengan
menggunakan asam asetat 3-5% pada inspekulo dan dapat dilihat dengan pengamatan
secara langsung (Nugroho, 2010 dalam Rahayu 2015)
Pemeriksaan IVA Test merupakan salah satu upaya deteksi dini kanker serviks yang
lebih sederhana, murah, mudah, hasil langsung didapat, dan bisa dikerjakan oleh tenaga
Kesehatan yang sudah dilatih hamper di semua tingkat pelayanan Kesehatan, bahkan di
Puskesmas sekalipun. Pemeriksan IVA test cukup dengan mengoleskan asam asetat 5%
di daerah serviks wanita dengan pemeriksaan inspekulo, dan ditunggu hasilnya saat
pemeriksaan itu juga. Bila didapatkan warna putih pada serviks, maka dinyatakan IVA
test positif. Kemudian pasien dengan IVA test positif disarankan untuk melakukan
pemeriksaan atau konsultasi ke dokter spesialin kebidanan dan kandungan untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Papsmear merupakan suatu Tindakan untuk deteksi dini kanker serviks dengan cara
pengambilan sampel usapan di daerah squamo-columnar junction, di daerah serviks
dengan menggunakan alat spatula Ayre. Pelaksanaan pemeriksaan Papsmear dengan cara
pemeriksaan inspekulo, yaitu dengan membuka serviks menggunakan speculum/cocor
bebek, yang dikerjakan oleh tenaga kerja yang sudah dilatih. Kemudian hasil usapan
tersebut akan diperiksa seara mikroskopik oleh tenaga kerja yang berwenang. (Brahmana
& Suryandari, 2020)
Maka dari itu pentingnya dilakukan skrining bertujuan untuk mendeteksi perubahan
prakanker, yang jika tidak diobati, dapat menyebab- kan kanker. Wanita yang ditemukan
memiliki kelainan pada skrining perlu ditindak lanjuti, diagnosis dan pengobatan, untuk
mencegah perkembangan kanker atau untuk mengobati kanker pada tahap awal. (Nonik
Ayu Wartini, 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Brahmana, I. B., & Suryandari, G. (2020). Edukasi Pemeriksaan Pap Smear dan IVA Test
sebagai Upaya Deteksi Kanker Serviks di Dusun Sleman III RW 10 ,. Proceeding of The
URECOL, 260–267.
Hafifah, V. N., Widad, S., Mabruro, N., & Laila, N. (2021). PKM Konseling Personal Hygiene
pada Lansia di Wilayah Pesantren Nurul Jadid Karanganyar Paiton Probolinggo. GUYUB:
Journal of Community Engagement, 2(3), 655–661.
https://doi.org/10.33650/guyub.v2i3.2790
Nonik Ayu Wartini, N. I. (2016). Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Inspeksi Visual Asam
Asetat (IVA). Jurnal Ners Dan Kebidanan, 6(1), 27–34.
https://doi.org/10.26699/jnk.v6i1.ART.p027
Perawat, Y., Selatan, S., & Makassar, S. P. (2019). F1D874E6D50057645a45Cca93265953a.

Anda mungkin juga menyukai