Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik atau siswa
dengan pendidik atau guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. usaha sadar dari
guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya
kemampuan baru yang berlaku dalam waktu tertentu dan karena adanya
usaha.
Berdasarkan hasil analisis pada video GPO membaca cerita secara
bergilir di kelas 1 SD pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia, terdapat siswa
yang masih belum lancar membaca, belum sesuai dengan kriteria. Pada
kegiatan pembelajaran siswa kurang aktif. Ketika diberi perintah untuk maju
membaca siswa berisik dan bermain sendiri. Hal ini diperparah karena
kurangnya dukungan orang tua serta minimnya sarana prasarana penunjang
proses belajar mengajar, sehingga mengakibatkan tingkat pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran rendah.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, dilaksanakan tes praktik
membaca . Setelah diamati ternyata dari banyaknya siswa di dalam kelas
hanya terdapat beberapa siswa saja yang bisa membaca. Dengan demikian
siswa yang masih belum bisa membaca perlu tindakan belajar lebih lanjut
agar siswa dapat belajar membaca dengan baik.
Berdasarkan pengamatan dapat dilihat bahwa pelaksanaan dan hasil
belajar siswa masih lemah dan belum sesuai dengan tujuan. Hal tersebut
apabila dibiarkan akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Oleh
karena itu penulis melakukan perbaikan pembelajaran.
Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran penulis harus
melakukan identifikasi masalah. Identifikasi dimaksudkan untuk mengetahui

1
masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran. Dari hasil diskusi
dapat ditetapkan masalah yang timbul adalah:

1. Identifikasi Masalah:
1). Anak tidak focus pada pembelajaran
2). Anak mengobrol pada waktu pembelajaran
3). Anak tidak mau maju untuk membaca cerita
4). Ada anak yang bermain yoyo pada saat pembelajaran ; dan
Anak pasif dalam pembelajaran

2. Analisis Masalah:

Disamping mengidentifikasi masalah, peneliti melakukan analisis


masalah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab timbulnya
masalah. Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat, refleksi dan
kajian pustaka, penyebab timbulnya masalah adalah :
1). Guru tidak menggunakan media konkrit;
2). Guru menyapaikan materi secara klasikal;
3). Guru tidak menggunakan medote yang berfariasi; dan
4). Guru tidak menggunakan metode yang menuntut siswa aktif dalam
pembelajaran.

3. Alternatif dan Prioritas Masalah.


Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti minta pertimbangan
supervisor. Atas dasar faktor penyebab di atas dan saran supervisor
alternatif pemecahan masalah dipresentasikan pada media. Metode yang
digunakan adalah metode permainan dan simulasi membaca nyaring
untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap muatan pelajaran Bahasa
Indonesia materi membaca nyaring.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan analisis masalah serta alternatif
pemecahan masalah, maka fokus perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap
muatan pelajaran Bahasa Indonesia kelas 1 pada materi membaca di SD
dengan menggunakan metode permainan simulasi”.

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian ini dapat
ditetapkan:
1. Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap muatan pelajaran Bahasa
Indonesia pada materi Membaca Nyaring dengan metode Simulasi
2. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam mengelola pembelajaran dengan
penggunaan metode Simulasi

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
- Memberikan motifasi belajar pada siswa
-Meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam belajar
-Meningkatkan keaktifan belajar siswa
2. Bagi Guru
-Meningkatkan wawasan guru untuk menggunakan berbagai macam
metode
-Meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar
3. Bagi Sekolah
-Memberikan edukasi yang baik bagi para guru di sekolah
-Meningkatkan kinerja para guru disekolah agar bisa lebih semangat
dalam memberikan metode pengajaran yang bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai