Mengapa Harus Zeolite
Mengapa Harus Zeolite
Permasalahan tanah di Indonesia adalah kadar bahan organik yang rendah, KTK
rendah dan cepat merosotnya kesuburan tanah dan kemasaman tanah tinggi. Kadar
bahan organik tanah-tanah pertanian di Indonesia terus mengalami pelandaian
karena petani umumnya hanya memupuk dengan pupuk kimia secara terus-
menerus tanpa atau sedikit sekali dengan penambahan bahan organk.
Akibatnya, selain kadar bahan organik tanah menjadi semakin masrm dan keras,
terjadi pula kerusakan struktur tanah dan berkurang populasi sebagian besar
mikroorganisme tanah. Pada kondisi seperti itu, tanah meniadi tidak responsif
terhadap pemupukan, sehingga produksi turun.
Bahan yang dapat digunakan untuk keperluan di atas selain kompos adalah Zeolit.
Kedua bahan tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan. Bahan organik
mempunyai kelebihan memberikan efek yang luas meliputi sifat fisik kimia dan
biologi tanah, tetapi kelemahannya ketersediaannya terbatas dan mudah
terdekomposisi sehingga harus sering ditambahkan ke dalam tanah.
Zeolite batuan berasal dari endapan magma hasil letupan gunung berapi jutaan
tahun yang lalu, sehingga banyak mengandung mineral yang dibutuhkan oleh
tanaman.
Zeolite mempunyai kecenderungan menjerap NH+ and K+ serta mempunyai KTK
yang tinggi menjadi pembenah tanah yang tangguh dan menyimpan unsur hara
yang efektif serta memperkecil kebocoran Nitrat ( minerals have a high affinity for
NH+ and K+, combined with a high CEC, making the material an effective
amendment material for soils and sand to improve the overall CEC of the material
and enhance the retention of essential nutrients, and reduce Nitrate leaching).
Karena itu, jika kedua bahan pembenah tanah tersebut digabungkan, maka akan
diperoleh bahan kompos-zeolit.
Bumi Indonesia dikaruniai deposit pembenah tanah Zeolit yang sangat besar, yang
dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan pertanian di Indonesia.
Untuk menghemat pemakaian di tingkat petani, Zeolit dapat diaplikasikan pada zona
perakaran (alur pertanaman) khususnya untuk tanaman hortikultura seperti kentang,
wortel, terong, cabai, dan lain-lain, dan tanarnan perkebunan (sawit, karet, kakao,
dan lain-lain).
Pemakaian Zeolit dicampur dengan pupuk urea, dengan perbandingan 1:3 dapat
meningkatkan hasil padi ± 25 persen. Namun demikian berdasarkan penelitian IPB,
substitusi 30 persen pupuk Urea dengan Zeolit tidak berdampak terhadap
penurunan produksi yang mengindikasikan adanya efisiensi pemakaian pupuk.
Potensi dan deposit sumber daya Zeolit sebagai pembenah tanah cukup berlimpah
di negeri kita. Zeolit di Indonesia sekitar 205 juta ton yang tersebar di beberapa
provinsi, seperti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan jenisnya,
terdapat 40 jenis Zeolit: klinoptilolit, kabazit, mordenit, filipsit,dan erionit.
Memperhatikan struktur elemen pembentuk Zeolit alami, terdapat Ca, Mg, Na, K, Al,
Si, dan H2O yang mempunyai sifat basa, sehingga dapat mengurangi kemasaman
tanah (pH) ke arah netral yang merupakan salah satu indikator sifat kimia tanah, dan
juga memberikan indikasi tentang kesuburan tanah, dengan nilai sekitar 22,2
mek/100 gram – 177,6 mek/100 gram tanah.
Zeolit tersebut harus diproses melalui suatu teknologi berupa bubuk dengan ukuran
60 sampai 100 mesh, dan granular dengan diameter sekitar 1--3 mm.