Anda di halaman 1dari 2

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Pengawas


Angkatan : I
Nama Mata Pelatihan : Bela Negara Kepemimpinan Pancasila
Nama Peserta : NASRUN, ST
Nomor Daftar Hadir : -
Lembaga Penyelenggara
Pelatihan : PUSLATBANG KHAN

A. Pokok Pikiran
(Diisi tentang pokok-pokok pikiran dalam modul disertai dengan contoh
kasus, peristiwa, profil tokoh atau konsep pendukung hasil dari
pelaksanaan pencarian individu)
Negara Indonesia adalah Negara Besar dan terdiri dari berbagai Suku,
Agama dan berbagai Golongan, dalam sejarah, Negara Indonesia
didirikan dengan penuh Perjuangan, bukan sebagai hadiah, tapi
diperjuangkan dengan tetesan darah dan air mata, Negara Indonesia
diproklamirkan pada Tanggal 17 Agustus 1945 oleh Pendiri Bangsa
Bung Karno dan Bung Hatta dengan dukungan seluruh rakyat
Indonesia, proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan setelah
melewati proses yang panjang, lepas dari penjajahan belanda dan
jepang.
Setelah proklamasi dan lepas dari penjajahan belanda dan jepang,
Indonesia masih menghadapi berbagai ancaman dari dalam maupun
dari luar, sejarah mencatat bagaimana peristiwa pemberontakan DI/TII,
PRRI Permesta, PKI Madiun, G 30 S PKI dan berbagai ancaman lainnya
mampu dihadapi dengan dukungan penuh rakyat Indonesia,namun
ancaman terhadap Negara Indonesia harus terus di waspadai, karena
ancaman sebenarnya terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu ancaman nyata dan
ancaman tidak nyata, ancaman nyata lebih mudah dideteksi dan
dihadapi secara nyata dengan perang terbuka, namun kita jangan abai
terhadap ancaman tidak nyata yang bisa menghancurkan bangsa dan
negara bila kita abai dan tidak mampu mendeteksi ancaman yang tidak
nyata tersebut.
Salah satu ancaman tidak nyata yang dapat menjadi ancaman serius
bagi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
Teknologi Informasi, Perkembangan Teknologi khususnya perkembangan
Teknologi sangat pesat ditandai dengan keluarnya produk-produk baru
dengan semakin canggih dan beragam, jika kita tidak mampu memfilter
pengelolaan teknologi, niscaya akan berdampak negatif dan berakibat
merusak dan menghancurkan kehidupan bangsa dan negara Indonesia,
kita perlu menganalisa dengan serius permasalahan ini, meski kita tidak
menafikan saat ini kebutuhan terhadap teknologi dirasakan oleh seluruh
dunia. Saat ini seluruh dunia sedang menjalani transformasi digital
dalam seluruh pekerjaan dan pelayanan, mau tidak mau, kita harus
menghadapi transformasi ini, namun kita harus dapat
mentransformasikannya dalam hal positif, misalnya sebagai ASN kita
memanfaatkan teknologi untuk mendukung penyelesaian pekerjaan dan
pelayanan kepada masyarakat, bukan menyibukkan diri semata dengan
permainan semisal mobile legend, PUBG dan permainan melalaikan
lainnya yang menjadikan pekerjaan yang seharusnya menjadi tugas kita
menjadi tersendat dan cenderung tidak terselesaikan. Salah satu hal
lainnya dari kesalahan pemanfaatan teknologi adalah kita cenderung
tidak mendampingi anak kita dalam penggunaan teknologi, sehingga
cenderung menjadikan generasi muda bangsa ini menjadi lalai dengan
teknologi dan tidak lagi berpikir aktif sehingga tidak lagi kreatif dan
mampu berinovasi yang diakibatkan sibuk dengan game yang
melalaikan.
Ancaman tidak nyata lainnya yang juga harus diwaspadai adalah
fenomena komunitas Lesbian, Gay, Biseks dan Transgender (LGBT) yang
sudah semakin eksis dan mencoba memperjuangkan diri menjadi
komunitas yang diakui secara legal oleh Bangsa Indonesia, ini bila kita
tidak mampu menganalisa dan menghadapinya maka niscaya dapat
merusak bangsa dan negara Indonesia ke depan.
Dalam menghadapi segala jenis ancaman tersebut, ASN sebagai salah
satu unsur yang salah satu fungsinya adalah sebagai perekat persatuan
dan kesatuan bangsa harus memiliki Etika, Integrits, Kemampuan Bela
Negara dengan memantapkan penguasaan dan penghayatan serta
penerapan Wawasan Kebangsaan yang merupakan cara pandang
terhadap bangsa dan negara sehingga menumbuhkan rasa cinta
terhadap tanah air dan diharapkan dapat menganalisa dan menetralisir
segala jenis ancaman yang mungkin saja dihadapi oleh Bangsa
Indonesia kedepannya.

B. Penerapan
(Diisi dengan gagasan Peserta tentang penerapannya untuk
mengembangkan kinerja)
Dalam kinerja sehari-hari. Kita perlu menerapkan sikap dan perilaku
yang bisa menumbuhkan cinta tanah air sehingga meningktkan
kepekaan kita terhadap ancaman-ancaman kepada Bangsa Indonesia,
misalnya dengan mendengarkan lagu Indonesia raya setiap hari sebelum
memulai pekerjaan atau membuka buku atau video yang menerangkan
atau menjelaskan perjuangan bangsa Indonesia sehingga memantapkan
wawasan kebangsaan kita dalam memandang dan mengenali jati diri
bangsa dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Kemudian dalam bekerja, sebagaimana disampaikan oleh pendiri bangsa
kita bung karno, “ jangan kamu tanyakan apa yang negara berikan
kepadamu tetapi tanyakanlah apa yang bisa kamu berikan kepada
negara”, sehingga ketika bekerja, kita harus bekerja secara total, jangan
mengharapkan kepada imbalan yang kita terima, tapi memberikan
pelayanan yang melayani secara total sehingga secara langsung dan
tidak langsung berkonstribusi untuk pembnagunan bangsa dan negara
ini kedepan.

Anda mungkin juga menyukai