Anda di halaman 1dari 19

Introduction to Sustainable

Development (ARCH6119)
Putri Saviera Quaralia - 2301942311
Lecturer: Noegi Noegroho, ST., MLP

Ujian Akhir
Semester | 2021
SDG mulai diperkenalkan sejak Konferensi Lingkungan di Stockholm
tahun 1972. Namun demikian, konsep dan cara pembangunan
berkelanjutan memerlukan waktu lama untuk dapat diterima oleh para
Latar aktor dunia internasional.
Belakang Lahirnya Deklarasi tentang Sustainable Development Goals (SDGs)
Munculnya pada tahun 2015 merupakan lanjutan dari MDGs dari tahun 2000
dengan tujuan yang lebih siap dan memenuhi tantangan masa depan
SDG dunia, menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat
secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial
masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan
yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga
peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
The 17 Sustainable Development Goals
Isu yang
diangkat

Referensi
Media Online
WEBSITE
Background

Terdapat sebuah statment "Sustainable Development


Begins with Children". Iya, anak menjadi salah satu
faktor penting dan berharga dalam pencapaian
SDGs. Entah sebagai faktor penentu maupun
penggerak pencapaian.
Seseorang yang disebut dengan anak adalah orang
yang belum mencapai usia 18 tahun.
Permasalahan
Pendidikan
Anak 4,5 Juta

Indonesia
Anak berusia 7-18 tahun
tidak melanjutkan Sekolah
A

Keterangan
A: Anak SD dan SMP disabilitas B
tidak melanjutkan sekolah
B: Anak 15 tahun tidak dapat
membaca
C
C: Anak 15 tahun rendah dalam
matematika
D: Anak tidak memperoleh
manfaat PAUD (hanya 1 dari 3 D

anak yang menjalani masa PAUD)


0% 25% 50% 75%
Data UNICEF Indonesia 2016
Permasalahan utama yang
menyebabkan masalah yang telah
dipaparkan pada slide sebelumnya:

Tidak tersedia fasilitas yang memadai


Rendahnya kualitas tenaga pendidik
Kurangnya ketersediaan dana pendidikan
SDG 4
Jika melihat pemaparan sebelumnya,
kondisi pendidikan di Indonesia masih
sangat rendah dan buruk, akar
permasalahannya dari mana? Jawabannya
EDUATION

akan ditemukan pada bagian studi kasus!


QUALITY

Sebelum Membahas semakin panjang,


cari tau dulu yuk, indikator SDG poin 4
apa aja yang terkait dengan
permasalahan ini!
Quantitative Progress
4.1 menjamin semua anak tanpa terkecuali untuk bisa menyelesaikan pendidikan dasar
dan menengah tanpa dipungut biaya, setara, dan berkualitas, dengan pembelajaran yang
relevan dan efektif.
4.2 menjamin semua anak memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak
usia dini, pendidikan pra-sekolah dasar.
4.5 Menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan, dan menjamin akses yang
sama untuk anak-anak dalam kondisi rentan.
4.a Membangun dan meningkatkan fasilitas pendidikan yang ramah anak, ramah
penyandang cacat dan gender.
4.c Secara signifikan meningkatkan pasokan guru yang berkualitas, termasuk melalui
kerjasama internasional.
Rendahnya kualitas, profesionalisme,
serta kuantitas tenaga pengajar
Studi Kasus: dalam jenjang PAUD hingga SMA

Masalah Pengajar yang tidak berkualitas akan menghasilkan


siswa yang tidak berkualitas pula.
utama Tenaga Pendidik belum mampu memanfaatkan

Pendidikan teknologi informasi.


Kurangnya kemampuan guru dalam proses
di Kota kegiatan belajar mengajar.

Palu, Distribusi guru yang tidak merata

Sulawesi
Ternyata salah satu faktor utama buruknya
Tengah pendidikan adalah kurang berkualitasnya
Tenaga Pengajar.

Sorce: Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Kota Palu tahun 2016-2021
Jika masalah tersebut tidak
ditangani
Terjadi ketimpangan antara
1 sekolah yang memiliki guru
berkualitas dan sekolah yang tidak.

Menyebabkan rendahnya indeks


2 pembangunan manusia sebab
kualitas murid yang tidak dibentuk.

ketercapaian SDG dan menjadi


3 negara maju menjadi lebih sulit
untuk Indonesia
Analisis masalah (penyebab dalam studi kasus)
1 Tidak dapat melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi;
kekurangan biaya (miskin)

2 Tidak berkompetisi; guru-guru kurang


mendapat pelatihan dan evaluasi yang
tidak ketat

3
Kurang minatnya orang-orang yang
berpendidikan untuk menjadi guru.
kebijakan yang telah dilakukan
pemerintah Palu

Pemerintah Kota Palu telah membiayai


pendidikan magister untuk 50 guru
berprestasi di Kota Palu.
Menganggarkan dana hingga Rp7 Triliun
khusus permasalahan pulsa data dan
listrik sekolah.
Pemerataan sarana dan prasarana pada
empat wilayah kota Palu yaitu: Kecamatan
Ulujadi, Tawaeli, Palu Utara, dan
Kecamatan Palu Barat.
Solusi "membumi" melalui peran
pemuda
Campaign
Saat ini sangat banyak orang-orang yang memiliki pendidikan yang
tinggi namun tidak tertarik menjadi guru, padahul guru memegang
kunci penting dalam memajukan Indonesia. Sasaran campaign ini
menargetkan pemuda mengenai penting dan mulianya menjadi
seorang guru, dan agar pekerjaan guru ini tidak dianggap sebelah
mata.
Keterlibatan Pemuda
Pemuda memiliki peranan yang sangat penting saat ini,
memberikan pengaruh kuat dan penuh inovasi. Dalam mengisi
kekosongan dan kekurangan, dapat dibuka sebuah volunteer dari
pemuda untuk turut mengabdikan diri ke masyarakat dengan
menjadi guru. Hal ini juga membuat pemuda untuk produktif.
Solusi Pelatihan
Di kondisi globalisasi saat ini, banyak tenaga pendidik yang
tidak dapat mengikuti perkembangan zaman akibat
ketidakmampuan adaptasi maupun pelatihan. Diluar skill
teknologi, skill pengajaran yang efektif juga sangat
dibutuhkan. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan yang
tepat dan sesuai kemampuan oleh tiap tenaga kerja.

Sasaran yang tepat tersebut dapat dilakukan dengan membuat


integrasi pengawasan langsung melalui CCTV. Dan setelah itu
akan dibuatkan kelompok berdasarkan kemampuan pengajaran
mereka. Melalui integrasi pengawasan ini akan membuat
pemerintah mengetahui permasalahan dan kekurangan langsung
dari tiap tenaga pengajar. Serta, materi dan kurikulum pelatihan
akan dibuat lebih tepat.
Solusi ini juga berangkat dari pengalaman pelatihan yang saya lihat dari
Ibu saya yang merupakan seorang guru. Ibu saya yang telah beberapa
kali mengikuti pelatihan dan merupakan seorang pelatih guru di Palu,
mendapat pelatihan Nasional yang sama dengan guru yang belum ikut.
Dan hal ini membuat pelatihan tidak efektif
Keterkaitan
solusi
dengan
poin SDGs

Poin SDG yang terlibat dalam solusi ini adalah SDG 4 sebagai poin
utama, SDG 17 untuk mendukung pencapaian target poin 4 serta
SDG 11 sebagai lingkungan eksternal yang mendukung
kondusifitas.
Kaitannya dengan 3 pilar

Pilar sosial yang berkelanjutan berkaitan


SOCIAL dengan masalah sosial dengan
kesejahteraan kita, yang mencakup
aspek-aspek seperti kesehatan,
pendidikan, pekerjaan, dll. Pilar sosial
yang terwujud maksimal harus mendapat
dukungan dan persetujuan dari seluruh
pemangku kepentingan, dan komunitas
tempatnya beroperasi. Oleh karena itu,
dalam mewujudkan SDG poin 4, harus
melibatkan dukungan berbagai pihak.
Thankyou!

Stay Healthy

Anda mungkin juga menyukai