Anda di halaman 1dari 6

BUDIDAYA TANAMAN KAKAO

(Theobroma cacao)

Ramidah1, Desi Amelia1, Novdi Kurniawan1


Praktikum Teknologi Produksi Tanaman Pangan Utama
Program Studi Penyuluhan Pertanian 2, Fakultas Pertanian 2, Universitas Andalas 2

ameliadesi821@gmail.com

ABSTRAK

Budidaya perkebunan kakao ditententukan oleh ketersediaan benih yang unggul dan tercukupi. Kesalahan
pemilihan bahan tanam akan mengakibatkan kerugian dalam budidaya perkebunan kakao. Oleh karena itu
pemilihan bahan tanam merupakan tindakan awal yang sangat penting dalam budidaya kakao. Adapun tujuan dari
penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas akhir praktikum Teknologi Produksi Perkebunan Utama dan
sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Praktikum. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.mengetahui pengaruh letak biji pada buah. Penelitian dilakukan
dengan 3 perlakuan media tanam yaitu P1( tanpa perlakuan), P2 ( perlakuan perendaman biji kakao dengan air
kelapa ), P3 ( Perlakuan perendaman biji kakao dengan campuran air kelapa dan bawang yang sudah di haluskan ).
Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm),panjang daun ( cm ),lebar daun ( cm ), jumlah daun
(helai),umur muncul daun pertama ( mst )dan persentase hidup ( % ).

Keywords: Kakao, Kondisi Lahan, Penyiraman, Pupuk, Pembibitan.

PENDAHULUAN beragam jenis penyakit yang menyerang


kakao,Penyakit merupakan suatu keadaan tanaman
Tanaman kakao merupakan tanaman tahunan, yang pertumbuhannya tergangguakibat adanya
karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan organisme pengganggu.
berakibat buruk dalam pengusahaannya, walaupun Dalam upaya peningkatan produksi kakao upaya
diberi perlakuan kultur teknis yang baik tidak akan yang dapat dilakukanadalah melakukan budidaya
memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal kakao, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah
yang dikeluarkan tidak akan kembali karena adanya penggunaan benih yang tepat. Benih kakao termasuk
kerugian dalam usaha tani. Untuk menghindari benih rekalsitran, yaitu benihyang tidak tahan
masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan dikeringkan, peka terhadap suhu dan kelembaban
kakao yang baik. rendah,berdaya simpan rendah dan peka terhadap
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu perubahan lingkungan simpan. Benih rekalsitran tidak
komoditi perkebunan utama andalan nasional. Sejak mengalami pengeringan pada saat masak, terlepas dan
awal tahun 1980-an, pertumbuhan dan perkembangan tersebardengan kondisi kadar air yang relatif tinggi
kakao semakin pesat di Indonesia. Kondisi iklim, lahan yaitu berkisar antara30%-70%.
dan permintaan terhadap kakao mendorong Pada kondisi tersebut, metabolisme tetap aktif dan
meningkatnya pembangunan perkebunan kakao proses menuju perkecambahan tetap berlangsung
Indonesia (Suryani dan Zulfebriansyah, 2007). meskipun dalam keadaan istirahat (quiscent). Bila
Kakao (Theobroma cacao L.) Merupakan salah satu benih tersebutdikeringkan, perubahan sub seluler mulai
jenis tanaman perkebunan yang sangat banyak terjadi pada saat terjadi desikasi dan menurunnya kadar
dimanfaatkan oleh dunia industri dan dapat diolah air, akibatnya viabilitas benih juga menurun (Esrita,
menjadi berbagai macam produk baru yang bernilai 2009).
ekonomi tinggi. Kakao merupakan penghasil devisa
negara terbesar ketiga pada sub sektor perkebunan Pembibitan adalah suatu kegiatan untuk
setelah karet dan kelapa sawit. Pentingnya tanaman menghasilkan atau memproduksi bibit. Kegiatan yang
kakao dalam perekonomian indonesia membuat dilakukan dalam pembibitan terdiri dari perencanaan
permintaan tanaman kakao meningkat. pembibitan, pembangunan persemaian, penyiapan
Salah satu kiat sukses bertanam kakao adalah media bibit, perlakuan pendahuluan terhadap benih
keberhasilan dalampengendalian penyakit. Ada sebelum disemaikan, penyemaian benih, penyapihan
1
bibit, pemeliharaan bibit, pengepakan dan menurunnya viabilitas benih sejalan dengan
pengangkutan bibit serta administrasi pembibitan menurunnya kadar air dan kecepatan kerusakan sel
(Willy, 2010). akibat pengeringan (Yuniarti, 2009).
Tanaman kakao dapat diperbanyak secara vegetatif Syarat media tanam yang baik adalah harus
dan generatif. Perbanyakan vegetatif dilakukan dengan mempunyai sifat-sifat yang mudah dalam menyerap
cara okulasi dan stek. Sedangkan perbanyakan dan menahan air dalam waktu yang relatif lama. Media
generatif yaitu perbanyakan menggunakan biji kakao tanam tidak boleh terlalu basah karena dapat menjadi
yang sudah masak untuk kemudian dikecambahkan penyebab tumbuhnya jamur yang dapat mengakibatkan
sehingga dapat menjadi bibit dan dikembangbiakkan. kerusakan bahkan kematian bibit kakao (Hartman dan
Perbanyakan tanaman kakao secara generatif dengan Kester, 1983).
menggunakan benih yang diambil dari tanaman kakao Pertumbuhan bibit yang baik dan sehat adalah hal
produksi, baik dari pertanaman kakao klonal maupun yang penting dalam mendukung pertumbuhan bibit
pertanaman kakao hibrida jenis kakao yang dapat saat tumbuh di lapangan (Hatta, 2006). Langkah awal
dianjurkan untuk perbanyakan secara generatif adalah usaha budidaya kakao dalam mendukung
benih kakao hibrida yang tanaman hibridanya teruji pengembangan tanaman kakao agar berhasil dengan
mempunyai produktivitas tinggi dan tahan terhadap baik ialah mempersiapkan bahan tanam di tempat
hama penyakit. pembibitan (Pinem, 2011).
Sedangkan perbanyakan vegetatif tanaman kakao
dapat dilakukan dengan cara okulasi, stek atau kultur BAHAN DAN METODE
jaringan. Perbanyakan vegetatif yang lazim dilakukan
adalah okulasi karena penyetekan masih sulit Waktu dan Tempat
dilakukan di tingkat perkebunan dan kultur jaringan
masih dalam penelitian. Okulasi dilakukan dengan Praktikum dilakukan setiap hari Sabtu, pukul
menempelkan mata kayu pada kayu batang bawah 10: 30 WIB di lahan atas pertanian Universitas
yang telah disayat kulit kayunya dengan ukuran Andalas. Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera
tertentu, diikat dan dipelihara sampai menempel
Barat.
dengan sempurna walaupun tanpa ikatan lagi
(Puslitkoka, 2010).
Bahan dan Alat
Faktor yang mempengaruhi pembibitan tanaman
kakao seperti juga tanaman perkebunan yang lain
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah air, cahaya matahari, unsur hara, suhu, dan
adalah benih kakao, polybag, pupuk dolomit, pupuk
kelembaban. Pertumbuhan vegetatif bibit terbagi atas
kandang, air kelapa, dan air bawang merah.
pertumbuhan daun, batang dan akar. Faktor-faktor
Alat yang digunakan adalah Cangkul, wadah
yang mempengaruhi proses pertumbuhan daun dan
persemaian.
batang ialah hormon dan nutrisi (faktor dalam), status
air dalam jaringan tanaman, suhu udara dan cahaya
Prosedur Penelitian
(faktor luar). Pertumbuhan akar dipengaruhi suhu
media tumbuh, ketersediaan oksigen (aerasi), faktor
fisik media tumbuh, pH media tumbuh, selain faktor
dalam dan status air dalam jaringan tanaman.
Pertumbuhan daun dan perluasan batang menentukan
luas permukaan daun dan struktur tajuk yang sangat
penting sehubungan dengan proses fotosintesis.
Sedangkan perluasan akar akan menentukan jumlah
dan distribusi akar yang kemudian akan berfungsi
kembali sebagai organ penyerap unsur hara mineral.
(Sri, R. 2014)
Pada umumnya biji diambil dari bagian tengahnya
sebagai benih, karena besarnya seragam sehingga
diharapkan pertumbuhannya akan seragam. Perlu
diketahui biji kakao tidak mempunyai masa istirahat
(dormansi), sehingga harus segera dikecambahkan atau
langsung ditanam di polibag (Marsono, dan Sigit,
2005).
Kesulitan dan permasalahan penanganan benih
rekalsitran menjadi problem tersendiri dalam budidaya
jenis tersebut. Permasalahan dalam pengadaan biji
sangat terkait dengan musim berbuah yang tidak dapat
diprediksi atau tidak secara periodic. Selain itu benih
jenis ini diketahui memiliki keterbatasan yaitu cepat
2
Penelitian dilakukan dengan 3 perlakuan media Tanaman (cm) (helai)
tanam yaitu P1( tanpa perlakuan), P2 ( perlakuan Akar resam 1.83 4.55
perendaman biji kakao dengan air kelapa ), P3 Cocopeat 2.21 4.22
( Perlakuan perendaman biji kakao dengan campuran Moss 2.38 3.77
air kelapa dan bawang yang sudah di haluskan ). Kombinasi 1.60 4.44
Untuk persiapan media tanam langkah kerjanya Data pada tabel berbeda tidak nyata berdasarkan uji F taraf α=5
adalah pertama, alat yang akan digunakan dan bahan
yang akan dibutuhkan disiapkan; kedua media tanam

Jumlah embrio somatik (buah)


40
dicampurkan sesuai dengan perlakuan lalu dimasukkan 33
35
ke dalam polybag sebanyak ulangan yang sudah 30 26 27
ditetapkan. Kemudian bahan tanam disiapkan dengan 25 21 20 21
pertama membelah buah kakao dan mengambil biji 20
bagian tengah saja. Selanjutnya biji di kupas kulit ariya 15
10
untuk menghilangkan lendirnya lalu untuk 5 0 0 0
menghilangkan pulp atau testa nya dengan mengupas 0
menggunakan pisau dengan hati hati tanpa membuat
biji terluka. Kemudian benih disemai dengan
menggunakan tisu basah selama beberapa hari sampai
radikula muncul. Suhu dan Iradiasi
Setelah radikula pada biji terlihat maka dilakukan Gambar1. Jumlah embrio somatik setelah iradiasi dan
penanaman benih ke polybag. penanaman dilakukan ke pengujian suhu tinggi varietas Dewata.
semua polybag dengan kedalaman sekitar 2 cm dan
radikula mengarah kebawah. Kemudian ditutup dengan PEMBAHASAN
media tanam tanpa memadatkannya lalu disiram. Hasil-1 (Ganti dengan variabel hasil yang diperoleh)
Setelah benih ditanam maka polybag diletakkan Pembahasan harus disesuaikan dengan hasil yang
pada lokasi yang ternaungi atau tidak terkena matahari diperoleh baik yeng tertera pada gambar maupun tabel.
langsung dan hujan atau juga bisa dengan memberikan Semua narasi pembahasan harus merujuk pada gambar
naungan pada lokasi pembibitan. dan tabel. Judul tabel ditulis ditulis singkat namun
Untuk perawatan pembibitan yang lengkap dan berada diatas tabel kemudian diberi
dilakukan adalah penyiraman yang dilakukan sekali keterangan data dibaah tabel. Tabel harus dituliskan
sehari dan pencabutan gulma jika ada yang tumbuh. dalam format tabel dari Microsoft Excel (.xlsx).Tabel
Selain itu juga dilakukan penggantian bibit yang gagal berukuran lebar maksimal 16 cm.
tumbuh dalam waktu 2 minggu pertama. bibit yang Seluruh gambar harus dirujuk dalam teks. Gambar
digunakan sebagai pengganti adalah bibit yang dan ilustrasi harus menggunakan resolusi tinggi dan
memiliki umur tanam yang sama. kemudian dilakukan kontras yang baik dalam format JPEG, PDF atau TIFF.
pengamatan setiap minggunya untuk mendapat data Resolusi minimal untuk foto adalah 300 dpi (dot per
pertumbuhan bibit kakao. inch), sedangkan untuk grafik dan line art adalah 600
dpi. Gambar hitam putih harus dibuat dalam mode
grayscale, sedangkan gambar berwarna dalam mode
HASIL DAN PEMBAHASAN RGB. Gambar dibuat berukuran lebar maksimal 160
mm.
Hasil
Hasil dan Pembahasan harus ditulis sebagai kalimat
yang saling berhubungan. Naskah dengan pembahasan KESIMPULAN
yang panjang harus dibagi menjadi beberapa bagian.
Pembahasan harus menggambarkan hubungan sebab- Tanaman kakao merupakan tanaman tahunan atau
akibat terutama menjelaskan mengapa dan bagaimana tanaman perkebunan yang diambil bijinya untuk diolah
hasil penelitian tersebut diperoleh. Pembahasan menjadi berbagai olahan makanan misalnya cokelat.
bukanlah untuk mengungkapkan kembali hasil Proses budidaya tanaman kakao umumnya sama
penelitian dalam bentuk kalimat. dengan tanaman tahunan lainnya. Perbedaan tanaman
kakao dengan komoditas lainnya adalah penanganan
pasca panen. Perlakuan media tanam juga dapat
Hasil-2 mempengaruhi pertumbuhan kakao sehingga
Xxxxxxxxx xxxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxxxx memerlukan media tanam yang cocok digunakan
xxxxxxxx sebagai penanaman untuk menghasilkan produksi yang
baik. Dalam pelaksanaan praktikum, media yang
Tabel 1. Tinggi tanaman dan jumlah daun N. sangat cocok adalah media tanah 100 %. Pemberian
sumatrana pada 12 MST. perlakuan pada benih sebelum munculnya radikula
ternyata memberikan efek pada benih tersebut,
Media Tinggi Jumlah Daun
3
diantaranya benih berjamur atau pun busuk. Oleh
karena itu, sebelum di tanam pada media tanam yang
sudah di sediakan benih di kecambah kan
menggunakan tisu basah selama 3-4 hari sebelum
tanam.

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada


Allah SWT atas Rahmat dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum
Produksi Tanaman Perkebunan Utama pada tahun
ajaran 2021/2022. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua
yang selalu dan senantiasa memberikan doa dan
semangat pada penulis, penulis juga menyampaikan
ucapan terima kasih kepada : Dosen penanggung jawab
praktikum ( Ibu Meisilva Erona S, SP.MSi) dan juga
asisten dosen kami (Eka Oktela Palja dan Dara Savitri)
yang senantiasa sabar dalam memberikan pengarahan
dan membimbing dalam proses praktikum ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih kepada teman teman
yang senantiasa membantu sehingga praktikum ini
dalam terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Sri Rahayu.2014. budidaya kakao (Theobroma cacao


L). Kutai: Sekolah Tinggi Pertanian Kutai
Timur Sangatta press.
Suryani, D dan Zulfebriansyah. 2007. Komoditas
Kakao : Potret dan Peluang Pembiayaan.
Economic Review No. 210 Desember
2007.Diakses dari
http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/Komoditas
%20Kakao.pdf
Warintek. 2004. Komposisi media tanam pada
pembibitan kakao (Theobroma cacao L.).
http:/www.warintek.com. (Diakses pada tanggal
28 Mei 2021)
Willy, Bryan. 2010. Standar Pembibitan.
http://bryanwilly32.blogspot.com/
2010/07/standar-pembibitan. html diakses
tanggal 28 Mei 2021
Yuniarti, Naning dan Rustam Evayusvita. 2009.
Teknik Pengemasan Benih Rekalsitran Untuk
Transportasi. Bogor: Balai Penelitian Teknologi
Perbenihan Bogor
Zaenuddin, 2012. Klasifikasi Tanah Dasar teori bagi
peneliti tanah dan pelaksaan pertania di
Indonesia. Yogyakarta: Gajah MadaUniversity
Press.

4
LAMPIRAN

GAMBAR KETERANGAN

Penyemaian benih kakao

Penanaman benih kakao

Penyiraman pada tanaman kakao

Tanaman kakao mulai tumbuh

5
Tanaman kakao sudah tumbuh

Kondisi pembibitan kakao

Anda mungkin juga menyukai