BAB II
PEMERIKSAAN ASPAL
2.1.2 Peralatan
Alat penetrasi yang dapat digerakkan pemegang jarum naik-turun tanpa
gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm.
Pemegang jarum seberat (47,5 0,05) gram yang dapat dilepas dengan
mudah dari alat penetrasi untuk peneraan.
Pemberat dari (50 0,05) gram dan (100 0,05) gram masing-masing
dipergunakan untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100 gram dan
200gram.
Jarum penetrasi dibuat dari stailess steel mutu 440C, atau HRC 54 sampai
60 dengan ukuran dan bentuk menurut gambar No. 2 ujung jarum harus
berbentuk kerucut terpancung.
Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silender dengan
dasar yang rata berukuran sebagai berikut :
Penetrasi Diameter Dalam
Dibawah 200 55 mm 35 mm
Sampai 300 70 mm 45 mm
2.1.5 Perhitungan
Dari hasil pemeriksaan satu jenis aspal diperoleh data angka penetrasi
dari 5 kali pembacaan sebagai berikut:
Tabel 2.1 : Data hasil pemeriksaan penetrasi aspal
Data
Pembacaan 1 66 mm
Pembacaan 2 65 mm
Pembacaan 3 67 mm
Pembacaan 4 60 mm
Pembacaan 5 64 mm
Rata – Rata 64,4 mm
2.1.6 Pembahasan
Selisih harga angka penetrasi dari pembacaan-pembacaan tersebut ada
yang melampaui angka toleransi = 4 mm hal ini disebabkan karena ketidak
tepatan dalam pembacaan waktu serta Human Error.
Dari kelima pembacaan tersebut disimpulkan bahwa harga rata-rata
angka penetrasinya 64,4 mm.
Tabel 2.2 : Toleransi hasil penetrasi sebagai berikut :
Hasil penetrasi
0 – 49 50 –149 150 – 249 200
(mm)
Toleransi (mm) 2 4 6 8
2.2.2 Peralatan
a. Termometer sesuai dengan daftar no. 1.
b. Cincin kuningan
c. Bola baja, diameter 9,53 mm, berat 3,45 sampai 3,55 gram.
d. Alat pengarah bola
e. Bejana gelas, tahan pemanasan mendadak dengan diameter dalam 8,5 cm
dengan tinggi sekurang-kurangnya 12 cm.
f. Penjepit.
C diatas titik lembeknya dan untuk aspal tidak melebihi 1110 C diatas titik
lembeknya.
2. Waktu untuk pemanasan ter tidak melebihi 30 menit sedangkan untuk
aspal tidak melebihi 2 jam.
3. Panaskan 2 buah cincin sampai mencapai suhu tuang contoh, dan letakan
kedua cicin diatas pelat kuningan yang telah diberi lapisan dari campuran
talk dan sabun.
2.2.5 Perhitungan
Dari hasil pembacaan diperoleh nilai :
- Pembacaan suhu benda uji : I = 550 C
II = 550 C
55+55
- Suhu rata-rata 2 = 550 C
Jadi suhu titik lembek adalah 550C
2.2.6 Kesimpulan
a. Titik lembek terjadi akibat kecepatan pemanasan yang tertahan pada cincin
yang berdiameter 19,85 mm.
b. Pemanasan dan pengadukan contoh yang dilakukan secara tidak benar
akan mengakibatkan gelembung-gelembung udara masuk.
c. Dari hasil percobaan di atas di dapatkan suhu titik lembek aspal dan ter
adalah 55. Hal ini berarti aspal akan lembek pada saat suhu diatas 55 0C.