KELUARGA BERENCANA ( KB )
Disusun oleh :
FLORENCIA IRENE
(21216042)
A. Pengertian
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian.
Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan
kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia
tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan
dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya
untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998dalamHidayati, 2009).
Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinana
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga
kecil, bahagia, sejahtera. Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan atau pencegahan
konsepsi. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai cara dapat dilakukan, antara lain
penggunaan pil KB/ kontrasepsi oral, suntikan atau intravaginal, penggunaan alat dalam
saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi dalam rahim/implan), operasi (tubektomi,
vasektomi) atau dengan obat topikal intravaginal yang bersifat spermisid.
B. Tujuan Program KB
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi
program KB di muka adalah “membangun kembali dan melestarikan pondasi yang
kokoh bagi pelaksana program KB nasional yang kuat di masa mendatang, sehingga
visi untuk mewujudkan keluarga berkualitas dapat tercapai.” Sedangkan tujuan utama
program KB nasional adalah untuk memenuhi perintah masyarakat akan pelayanan KB
dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, menurunkan tingkat/ angka kematian ibu,
bayi dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka
membangun keluarga kecil berkualitas.
C. Sasaran KB
1. Sasaran Langsung
Yaitu pasangan usia subur (PUS) agar mereka menjadi peserta keluarga berencana
lestari sehingga memberikan efek langsung pada penurunan fertilitas.
2. Sasaran Tidak Langsung
Yaitu organisasi-organisasi kemasyarakatan, instansi pemerintahan maupun swasta,
tokoh-tokoh masyarakat (Wanita dan Pemuda) yang diharapkan dapat memberikan
dukungan terhadap proses pembentukan sistem keluarga kecil bahagia sejahtera
(Mochtar, 1998dalamHidayati, 2009).
E. Metode Kontrasepsi
1. KB Suntik
Metode Keluarga Berencana ini dapat menghalangi ovulasi (masa subur), mengubah
lendir serviks (vagina) menjadi kental, menghambat sperma dan menimbulkan
perubahan pada rahim. Cara kerja KB suntik pun dapat mencegah terjadinya
pertemuan sel telur dengan sperma dan mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Suntikan Keluarga Berencana terbagi menjadi suntik perbulan atau suntikan terpadu,
contohnya dan suntikan per tiga bulan (suntikan progestin). Suntikan progestin (Depo
Provera atau Niisterat) atau suntikan yang diberikan tiap dua atau tiga bulan sekali ini
aman untuk ibu menyusui atau yang tidak boleh menggunakan tambahan estrogen.
Suntikan progestin lebih menyebabkan perubahan seputar haid dan berat badan
bertambah.
Kerugian penggunaan KB suntik ialah Anda akan mengalami gangguan haid, dimana
siklus haid bisa memendek atau memanjang, pendarahan banyak atau sedikit,
spotting, sampai tidak haid sama sekali. KB suntik pun tidak dapat dihentikan
sewaktu-waktu, naiknya berat badan, terlambatnya kembali kesuburan setelah
penghentian pemakaian, dan jika digunakan dalam jangka panjang dapat terjadi
perubahan pada lipid serum, menurunkan densitas tulang, serta keringnya vagina
yang dapat menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, dan jerawat.
2. Pil KB
Komposisi Pil KB Andalan berbentuk kemasan untuk dikonsumsi selama 28 hari.
Terdiri dari 21 tablet pil berwarna kuning yang setiap tabletnya mengandung 0.15 mg
Levonorgestrel (hormon Progestin) dan 0.03 mg Etinilestradiol (hormon Estrogen)
dan 7 tablet salut gula berwarna putih yang tidak mengandung hormon. Mekanisme
KerjaPil KB Andalan akan mencegah pelepasan sel telur yang telah diproduksi oleh
indung telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Hormon yang terkandung dalam
pil KB Andalan akan memperkental lendir leher rahim sehingga mempersulit sel
sperma masuk kedalam rahim. Hal ini berguna untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya pembuahan dan kehamilan. Selain itu, Pil KB Andalan akan menebalkan
dinding rahim, sehingga tidak akan siap untuk kehamilan. Kualitas Apabila
digunakan secara rutin dan tepat waktu, Pil KB Andalan 99,7% ampuh mencegah
kehamilan. Kualitas telah memenuhi standard internasional , Membantu mencegah
kehamilan di luar rahim, kanker indung telur, kanker rahim, kista dan kanker
payudara.
Hormon yang terkandung pada setiap pil merupakan perpaduan bahan yang sangat
baik, sehingga kandungan hormon dan komposisi zat disetiap pil adalah sama. Hal ini
tentu sangat berpengaruh untuk meminimalisasi kemungkinan efek samping dan
meningkatkan efektifitas kerja dari pil ini.
Keunikan Setiap produk tentu saja memiliki keunikan. Pil KB Andalan memiliki juga
memiliki keunikan, antara lain :
Efek samping rendah
Nyaman
Menjaga siklus haid agar lebih teratur
Menjaga kestabilan berat badan
Menjaga kesehatan kulit
Kandungan hormon rendah
Kembali subur dengan cepat
Efek Samping Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat individual
dan sementara dan terjadi di awal pemakaian seperti :
Mual
Sakit kepala ringan
Pada masa 3 bulan pertama mungkin akan terjadi spotting diantara masa haid
Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat individual dan
sementara dan terjadi di awal pemakaian seperti:
Pil KB Andalan diminum di hari pertama haid
Pil KB Andalan harus diminum satu tablet setiap hari pada waktu yang sama
untuk mengurangi kemungkinan efek samping
Pil KB Andalan tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit kelamin dan
HIV/AIDS
Bila lupa minum 1 butir pil hormonal (berwarna kuning) maka harus minum 2
butir pil hormonal segera setelah Anda mengingatnya
Apabila lupa meminum 2 butir atau lebih pil hormonal (berwarna kuning), maka
dalam 7 hari gunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual atau hindari
hubungan seksual selama 7 hari
Apabila lupa meminum 1 butir pil pengingat (berwarna putih) maka buang pil
pengingat yang terlupakan.
3. IUD / AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Komposisi Batang plastik berbentuk T berukuran 3 cm dengan balutan tembaga
seluas kurang lebih 380 mm2. Mekanisme Kerja IUD Andalan akan mencegah
pelepasan sel telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Selain itu mengurangi
mobilitas sperma ag`r tidak dapat membuahi sel telur serta mencegah sel telur yang
telah dibuahi menempel pada dinding Rahim . Kualitas IUD Andalan efektif
mencegah kehamilan hingga 99,4% apabila dipasang sesuai dengan prosedur oleh
bidan atau dokter terlatih.
Keunikan :
Sangat murah dan efisien karena cukup sekali pemakaian yang dibantu oleh
tenaga medis
Pilihan kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang minim efek samping
Efektif mencegah kehamilan selama 10 tahun
Cepat mengembalikan kesuburan, sehingga dapat segera hamil jika diinginkan
Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
Efektif mencegah kehamilan ektopik
Efek Samping
Secara umum, efek samping yang timbul tidak akan bersifat permanen. Efek
samping hanya akan bersifat sementara tergantung dari penerimaan tubuh terhadap
IUD. Efek samping yang bersifat sementara tersebut antara lain:
Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama pemakaian
Pembengkakan panggul bisa terjadi setelah terkena infeksi penyakit kelamin
Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS dan HIV dan AIDS
Perhatian :
Anda hanya perlu sekali dalam setahun untuk datang ke dokter atau bidan untuk
memeriksakan keberadaan IUD Anda
Pemasangan IUD harus dilakukan oleh tenaga medis yang telah dilatih
IUD dapat dipasang segera setelah melahirkan, setelah plasenta keluar
Kapan saja bisa dipasang tidak harus sedang haid asalkan Anda tidak sedang
hami
4. Implant
Implant adalah obat kontrasepsi yang berbentuk seperti tabung kecil, sebesar korek
api-lah kira-kira.Didalamnya terkandung hormon progesteron yang akan dikeluarkan
sedikit demi sedikit. Dosis : Norplant terdiri dari 6 kapsul silastik, dimana setiap
kapsulnya berisi levornorgestrel sebanyak 36 mg. Sedang Implanon terdiri 1 kapsul
silastik yang berisi etonogestrel sebanyak 68 mg, yang dilepas tiap hari kurang lebih
30 microgram/hari
Efektifitas
Sangat tinggi, kegagalannya teoritis 0,2%, dalam praktek 1 – 3%.
Keuntungan Implant :
Tidak menekan produksi ASI
Praktis, efektif
Tidak ada faktor lupa
Masa pakai panjang
Membantu mencegah anaemia
Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan
Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen.
Kekurangan Implant :
Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih
Petugas kesehatan harus dilatih khusus
Implant mahal
Implant sering mengubah pola haid. karena adanya hormon progesterone yang
terkandung di dalamnya, perdarahan ringan diantara masa haid, juga timbul
sakit kepala ringan. karena mengandung hormone maka tentu saja akan
berpengaruh pada metabolism tubuh. Sama seperti halnya pil atau suntik, tidak
jarang pengguna implant yang tidak cocok akan mengalami masa menstruasi
yang berbeda-beda
Susuk mungkin dapat terlihat dibawah kulit.
Efek samping.
Pada dasarnya keluhannya sama dengan kontrasepsi suntik yaitu :
Gangguan haid
Jerawat
Perubahan libido
Keputihan
Perubahan berat badan
Bila terjadi hal-hal tersebut diatas konsultasikan kepada dokter anda untuk
memperoleh konseling dan penanggulangan.
5. Kontrasepsi tubektomi
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan)
seorang perempuan secara permanen. Sterilisasi tuba bisa dilakukan 24-48 jam pasca
melahirkan pada persalinan tanpa komplikasi dan bayi diyakinkan sehat.
Kelebihan:
Konseling mutlak diperlukan
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Tidak mengganggu hubungan seks dan perubahan dalam fungsi seksual
Sangat efektif dan permanen
Tindakan pembedahan yang aman dan sederhana
Tidak ada efek samping
Kelemahan :
Dapat menyesal di kemudian hari saat ingin memiliki anak lagi
Rasa sakit atau tidak nyaman dalam jangka pendek setelah tindakan
Harus dilakukan dojter terlatih atau dokter spesialis
Harus dipertimbangkan dengan baik karena bersifat permanen (tidak dapat
dipulihkan kembali) kecuali dengan operasi rekanalisasi
6. Kontrasepsi masektomi
Sterilisasi berencana bisa dilakukan pada 6-8 minggu postpartum pada pasangan
yang benar-benar yakin dan bayi dalam keadaan sehat. Vasektomi adalah prosedur
klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi prida dengan jalan melakukan okusi
vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi
(penyatuan dengan ovum) tidak terjadi.
Kelebihan :
Sangat efektif dan permanen
Tidak ada efek samping jangka panjang
Konseling dan persetujuan mutlak diperlukan
Kelemahan:
Komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat tindakan,
akibat reaksi anafilaksi yang disebabkan oleh penggunaan lidokain atau manipulasi
berlebihan terhadapa anyaman pembuluh darah di sekitar vasa deferensia.
F. Efek Samping
1. Gangguan Haid
- Gejala : tidak mengalami haid, pendarahan bercak-bercak, perdarahan di luar
siklus haid, perdarahan yang lebih lama
- Penyebabnya : karena adanya ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium
mengalami perubahan histologi, keadaan amenorhea disebabkan atropi
endrometrium
2. Depresi
- Gejala : perasaan lesu, tidak semanga
- Penyebab : diperkirakan adanya hormon progesteron terutama yang berisi lg- non
steroid menyebabkan kekurangan Vit B6 dalam tubuh, dan adanya retensi garam
3. Perubahan Libido
- Gejala : terjadi pnurunan / peningkatan dorongan seksual
- Penyebab : penurunan libido terjadi karena efek progesteron terutama yang
bersifat lg – non steroid menyebabkan vagina kering, namun demikian faktor
psikis dapat juga berpengaruh dalam hal ini. Sebetulnya libido ini meningkat /
menurun sangat subjektif sifatnya, oleh karena itu gejala ini harus di waspadai
dengan cermat dan seksama untuk memastikan bahwa klien telah mengalami
penurunan / peningkatan libido
4. Keputihan
- Gejala : keluarnya cairan berwarna putih dari vagina atau adanya cairan putih dari
mulut vagina
- Penyebab : oleh karena efek progesteron merubah pH vagina, sehingga jamur
mudah tumbuh di vagina dan menimbulkan keputihan
- Catatan khusus : Keluarnya lendir fisiologi, keputihan fisiologi
5. Jerawat
- Gejala : timbul jerawat pada wajah
- Penyebab : terutama lg – na progestine menyebabkan kadar lemak meningkat
- Catatan Khusus : jerawat bisa timbul juga karena : alergi terhadap kosmetik,
perawatan kulit yang kurang hygiene dan kulit berminyak
6. Rambut Rontok
- Gejala : rambut rntok selama pemakaian suntikan / isa samapi sesudah
penghentian suntikan
- Penyebab : Progesteron terutama lg – Norprogestine dapat mempengaruhi fonikel
rambut sehingga timbul kerontokan rambut.
7. Perubahan BB
- Gejala : BB bertambah / naik rata-rata untuk tiap tahun bervariasi antara 2,3 – 2,9
kg.
- Penyebab : belum terlalu jelas
8. Pusing / sakit kepala
- Gejala sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi / seluruh bagian kepala dan
terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat
- Penyebab : hal ini biasanay berkaitan dengan reaksi tubuh terhadap progesteron
9. Mual dan muntah
- Gejala : rasa mual sampai muntah, terjadi pada bulan pertama suntikan
- Penyebab : kemungkinan karena reaksi tubuh terhadap hormon progesteron yang
mempengaruhi produksi keasaman lambung
G. Kontra Indikasi
- Hamil atau dicurigai hamil
- Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
- Penderita kanker payudara
- DM disertai komplikasi
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BERENCANA
A. Pengkajian
1. Data Subyektif
a. Identitas
Yang dikaji meliputi biodata dan suami mulai dari nama, umur, suku, agama,
pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat, no. telp.
b. Keluhan Utama
Dikaji keluhan klien yang berhubungan dengan penggunaan KB suntik kombinasi
tersebut antara lain amenorea/ perdarahan tidak terjadi, perdarahan bercak,
meningkatnya/ menurunnya BB.
c. Riwayat KB
Dikaji apakah klien pernah menjadi akseptor KB lain sebelum menggunakan KB
kombinasi dan sudah berapa lama menjadi akseptor KB tersebut.
d. Riwayat Obstetri Lalu
Dikaji riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
e. Riwayat Menstruasi Lalu
Dikaji menarche pada umur berapa, siklus haid, lamanya haid, sifat darah haid,
dysmenorhea atau tidak, flour albus atau tidak.
f. Riwayat Kesehatan Klien
Dikaji apakah klien menderita penyakit jantung, hipertensi, kanker payudara,
DM, dan TBC.
g. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikaji apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit jantung, DM, TBC,
hipertensi dan kanker payudara.
h. Pola Kehidupan
Dikaji meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat, pola aktivitas, pola
aktivitas seksual, pola personal hygiene, dan kebiasaan sehari-hari.
2. Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB, TB, suhu badan,
kesadaran.
b. Pemeriksaan Khusus
1) Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem, conjungtiva
tidak pucat, sklera tidak ikterus.
2) Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, adanya
bendungan vena jugularis.
3) Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada payudara.
4) Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba adanya
infeksi kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
5) Ekstremitas : dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan ekstrimitas
atas, adanya varices pada ekstremitas bawah.
B. Diagnosa
1. Nyeri b.d bekas luka suntik
2. Cemas b.d kurang pengetahuan tentang kontrasepsi metode suntikan
3. Ketakutan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tetang pil KB.
4. Nyeri kepala berhubungan dengan pil yang tidak sesuai.
5. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan terjadinya
mual dan muntah.
C. Intervensi
1. Nyeri b.d bekas luka suntik
Tujuan : nyeri berkurang
Kriteria Hasil :
Intensitas nyeri berkurang
Tampak rileks
Intervensi Rasional
a. Kaji tingkat nyeri a. Dapat dilakukan penanganan secara
cepat dan tepat.
b. Berikan instruksi dalam tehnik b. Mendorong relaksasi dan
pernafasan sederhana memberikan klien cara mengatasi
dan mengontrol tingkat
ketidaknyamanan.
c. Anjurkan klien menggunakan c. Relaksasi dapat membantu
tehnik relaksasi.Berikan instruksi menurunkan tegangan dan rasa
bila perlu takut,yang memperberat nyeri dan
menghambat kemajuan persalinan
d. Berikan tindakan kenyamanan d. Meningkatkan
(mis. Masage,gosokan punggung, relaksasi,menurunkan tegangan dan
sandaran bantal, pemberian ansietas dan meningkatkan koping
kompres sejuk, pemberian es batu) dan kontrol klien
Doenges ME, 2001, Rencana Keperawatan MaternaL/Bayi : Pedoman untuk Perencanaan
dan Dokumentasi Perawatan Klien, Edisi 2 EGC Jakarta.