1. Pendahuluan
Pendahuluan
Telah disepakati oleh para pakar keperawatan di Indonesia (2007) tentang nilai “value”
keperawatan. Konsep nilai keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
mengacu pada Internasional Council of Nursing (ICN).
Setiap profesi memiliki Kode Etik, kode etik profesi merupakan pernyataan yang
komprehensif dari bentuk tugas dan pelayanan dari profesi dalam menjalankan tugas
profesinya, dan memberi tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan praktek dibidang
profesinya, baik yang berhubungan dengan klien, keluarga, masyarakat dan teman
sejawat, profesi, diri sendiri.
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti materi pokok ini peserta mampu menjelaskan aspek etik dalam
keperawatan.
Sub Materi Pokok
1. Pengertian nilai (value) keperawatan
2. Pengertian etik keperawatan
3. Prinsip dan nilai etik keperawatan
4. Penanganan dilemma etik
5. Analisis dilemma etik
2. Pengertian nilai (value) keperawatan
Value atau nilai-nilai keperawatan merupakan beliefs tentang suatu ide yang berarti, sikap,
objek, prilaku dan yang lainnya yang menjadi standar dan mempengaruhi perilaku
seseorang dalam menjalankan peran dan fungsinya dalam praktik keperawatan. Dengan
perkataan lain value menggambarkan cita-cita dan harapan-harapan ideal dalam praktik
keperawatan.
Selain keyakinan atau nilai keperawatan dalam menjalankan tugas keperawatan, anda juga
perlu memahami bagaimana nilai-nilai yang
Setiap kegiatan yang lakukan dalam merawat pasien, seorang perawat akan menampilkan
yang terbaik sehingga apa yang dikerjakannya akan mempengaruhi pasien kita yakini itu
dapat terlaksana dengan baik dengan landasan etika keperawatan.
3. Pengertian etika keperawatan
Etika merupakan pengetahuan tentang moral dan susila, sistem nilai, kesepakatan,
penilaian terhadap apa yang benar dan apa yang salah, apa yang merupakan kebaikan
dan apa yang merupakan keburukan, apa yang merupakan kebajikan dan apa yang
merupakan kejahatan, apa yang dikendaki dan apa yang ditolak.
Gambar diatas merupakan contoh perilaku yang tidak beretika sehingga sangat berpengaruh
terhadap citra profesi.
“Semoga saudara tidak pernah menunjukkan perilaku yang tidak beretika”.
Keperawatan memiliki Kode Etik sebagai ciri profesi, didalam kode etik keperawatan diatur
hubungan perawat terhadap dirinya dengan kilen, praktiknya, masyarakat, teman sejawat dan
profesinya. Dalam menjalin hubungan ke lima komponen tersebut seorang perawat harus
menerapkan prinsip-prinsip etik dalam keperawatan.
Nilai-nilai Etik
a. Kesehatan dan kesejahteraan
Perawat peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan serta membantu orang lain
mencapai tingkat kesehatan yang optimal dalam rentang situasi sehat normal, sakit, cedera
atau dalam proses menghadapikematian.
Apakah saudara memiliki nilai etik ini ?
Perawat selalu peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat umum. Dalam
perilaku kehidupan sehari-harinya selalu berupaya untuk mencegah terjadinya kondisi
penyimpangan kesehatan dan kesejahteraan melalui upaya pendidikan kesehatan,
memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat. Perawat membantu memenuhi
kebutuhan dasar klien apabila dirawat dan apabila hidup tidak bisa dipertahankan lagi,
perawat berupaya untuk mengurangi penderitaannya dan membimbing dalam menghadapi
kematian dengan damai dan bermartabat. Perawat berpartisipasi secara aktif dalam
penyelesaian masalah pelayanan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain, khususnya dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi keperawatan melalui riset.
b. Pilihan
Perawat mendukung dan menghargai otonomi klien serta membantunya mengekspresikan
kebutuhan dan nilai kesehatan serta mendapatkan informasi pelayanan yangtepat.
Perawat bertanggung jawab untuk mencarikan dan memberikan informasi yang lengkap
tentang resiko dan keuntungan dari beberapa alternatif tindakan yang ditawarkan serta
memberikan kebebasan untuk menentukan pilihan. Apabila klien tetap menolak semua
alternatif yang ditawarkan, perawat tetap berupaya agar menentukan pilihan yang
mempunyai dampak paling kecil. Sepertinya anda
c. Martabat
Perawat menghargai dan mengadvokasi martabat dan kehormatan diri manusia. Perawat
dalam melaksanakan asuhan bertanggung jawab terhadap kebutuhan, nilai-nilai dan pilihan
klien. Perawat juga mempunyai perhatian terhadap kelompok resiko serta mengadvokasi
martabat klien dalam penggunaan teknologi di tatanan pelayanan kesehatan. Perawat
mengobservasi kondisi kesehatan dan social yang memungkinkan seseorang hidup
bermartabat sepanjang hidupnya dan selama proseskematian.
d. Akuntabilitas
Perawat bertindak secara konsisten sesuai dengan standar praktik dan tanggung jawab
profesi.
Perawat baik perawat klinik, manajer, pendidik maupun peneliti, harus menyadari tanggung
jawab profesinya dan akuntabel dalam mengawal mutu asuhan keperawatan. Walaupun
tanggung jawabnya berbeda namun semua berorientasi pada praktik keperawatan yang
aman, kompeten dan berlandaskan etik.
Menjalankan aktifitas pelayanan keperawatan yang bekualitas dengan memperhatikan
prinsip-prinsip etika dalam membina hubungan selama pekerjaan tentu akan menghadapi
kendala, kendala yang paling sering dijumpai oleh sorang perawat adalah berada dalam
situasi dilemma dalam mengambil keputusan.
5. Penanganan dilemma etik
Dilema Etik : dilemma etik dapat diartikan dimana perawat dihadapkan harus memilih
diantara dua atau beberapa pilihan yang tidak diinginkan
Karakteristik dilema etik
Pelaksanaan
1. Menerima pengaduan tertulis yang dikirimkan baik oleh atasan langsung
perawat, atau klien/keluarganya
2. Melakukan identifikasi tentang kasus yang diadukan, bahwa kasus tersebut
benar terjadi, dilengkapi dengan bukti lapangan dan bukti pelaporan
3. Mempersiapkan persidangan yang meliputi:
Opsi mana yang akan menghasilkan paling banyak manfaat dan paling
sedikit bahaya?
Pendekatan utilitarian: Tindakan etik adalah tindakan yang akan
menghasilkan keseimbangan paling besar pada manfaat daripada bahaya.
Meskipun tidak seorangpun memperoleh yang mereka mau, Akankah hak-
hak dan martabat setiap orang tetap dihormati? Pendekatan Hak: tindakan
etik adalah tindakan seseorang yang paling menghargai hak-hak semua
pihak yang terlibat.
Opsi mana yang paling adil untuk semua pemangku kepentingan?
Pendekatan keadilan dan kejujuran : tindakan etik dimana seseorang
memperlakukan orang lain sama, atau jika tidak sama, perlakukan secara
proporsional dan jujur.
Opsi mana yang dapat membantu semua pihak untuk berpartisipasi lebih
penuh dalam kehidupan sebagai bagian dari sebuah keluarga, kelompok
masyarakat, atau masyarakat seluruhnya.
Pendekatan umum yang lazim: Tindakan etik dimana seseorang
berkontribusi paling banyak terhadap pencapaian kehidupan bersama
yangberkualitas
Akankah Saudara ingin menjadi seseorang yang bertindak dengan cara
seperti ini (misal; seseorang yang menjadi sumber semangat atau kasih
sayang)?
Pendekatan by virtue: tindakan etik dimana seseorang memiliki kebiasaan
dan nilai-nilai kemanusiaan pada tingkat terbaik.
Pertimbangkan semua perspektif ini, mana opsi yang paling benar atau
terbaik untuk dilakukan?
Jika Saudara menjelaskan pada seseorang yang Saudara hormati mengapa
Saudara memilih opsi ini, apa yang akan dikatakan orang tsb? Jika Saudara
harus menjelaskan keputusan Saudara didepan TV, senangkah Saudara
melakukannya?
b) Melakukan evaluasi apakah informasi yang dijelaskan sudah dipahami atau belum
c) Individu / pasien tersebut membubuhkan tanda tangan pada formulir khusus.
Ada beberapa peran dokter dan perawat dalam informed consent. Perawat sebagai
advokasi :
Dokter:
Berperan sebagai pemberi penjelasan/informasi jika berhalangaan dapat diwakilkan
kepada dokter lain dengan sepengetahuannya
3. Hak Klien
Beberapa hak pasien secara umum adalah : mempunyai hak untuk dinformasikan (to be
informed) , mempunyai hak untuk didengarkan (to be heard), mempuyai hak untuk memilih
(to be choice) dan mempunyai hak untuk diselamatkan (to be safety).
4. Kewenangan perawat
Saat ini kewenangan perawat diatur dalam peraturan berlaku sebagai yang tercantum
dalam Undang-Undang Keperawatan nomor 38 tahun 2014 dan Permenkes nomor 26
tahun 2019 dan peraturan lainnya yang mengatur tentang praktik keperawatan.
Praktik keperawatan didasarkan pada standar profesi perawat Indonesia, meliputi 3 ranah
meliputi yaitu:
1) Professional, etis, legal dan peka budaya
3) Pengembanganprofessional
Legal issue dalam praktik keperawatan yang sering dijumpai seperti: kelalaian dalam
praktik keperawatan, dan DNR (Do Not Resucitation)
Kelalaian dalam praktik keperawatan disebabkan beberapa faktor seperti:
DNR (Do Not Resucitation), adalah suatu pernyataan tertulis langsung untuk tidak
melakukan resusitasi jantung paru pada pasien dalam keadaan henti jantung.
8. SEKARANG SAYA TAHU
Aspek legal dalam praktik keperawatan tercantum dalam UU no 23 th 1992 yang telah
disempurnakan menjadi UU No.36/ tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU no.38 tahun
2014 tentang Keperawatan. Peraturan Pemerintah No.32/ tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 148/1 /2010, tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat; dan Permenkes RI no 17 tahun 2013 tentang
Perubahan atas Permenkes no 148 tahun 2010 dan kemudian Permenkes 26 tahun 2019
tentang Peraturan pelaksana UU no 38 tahun 2014 tentang Keperawatan. Permenkes no
161 / Menkes/ I / 2010 tentang Registrasi Tenaga kesehatan. Kemudian Permenkes no 46
tahun 2013 tentang registrasi tenaga kesehatan dan diperbaharui pada Permenkes no 83
tahun 2019 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.