Anda di halaman 1dari 6

FOTODETEKTOR

Rekayasa Optik

Disusun oleh :

Yuli Sartika 140310150029


Abdul Haris 140310150035
Hamdan 140310150047
Muhammad Risyad Naufal 140310150069

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2018

FOTODETEKTOR
Komponen utama dalam subsistem penerima (receiver) SKSO (Sistem
Komunikasi Serat Optik) adalah detektor cahaya dalam bentuk divais
optoelektronik yang dikenal sebagai fotodetektor. Fotodetektor merupakan devais
semikonduktor yang bekerja/berfungsi dengan memanfaatkan prinsip kerja dari
sambungan p-n pada struktur semikonduktor. Fotodetektor berbeda dengan LD
dan LED. Pada LD dan LED elektron dan hole dipertemukan dengan pengaruh
bias maju untuk menimbulkan proses rekombinasi yang menghasilkan emisi
cahaya, sedangan pada fotodetektor pasangan elektron dan hole terpisah dengan
pengaruh bias balik untuk menghasilkan arus foto dengan bantuan foton.

1. Pengertian Fotodetektor

Secara sederhana fotodetektor dapat artikan sebagai alat yang digunakan


pendeteksi cahaya. Berdasarkan fungsinya fotodetektor dapat dibagi menjadi 3
macam yaitu fotodetektor berbasis semikonduktor, fotodetektor berbasis tabung
photomultiplier dan fotodetektor berbasis bolometers. Namun fotodetektor yang
sering digunakan adalah fotodetektor berbasis semikonduktor. Fotodetektor
semikonduktor dapat dibagi menjadi dua jenis. Pembagian tersebut didasarkan
pada proses fisik mendasar yang mempengaruhi tingkat sensitifitas radiasi optik
pada fotodetektor. Jenis-jenis fotodetektor tersebut adalah detektor interband dan
detektor intersubband. Detektor interband merupakan detektor yang bergantung
pada pasangan elektron dan hole, sedangkan detektor intersubband merupakan
detektor yang bergantung pada rekayasa struktur pita untuk menghasilkan keadaan
terikat dan kontinum mini-band di pita konduksi atau pita valensi suatu material.
Sebagian besar fotodetektor yang berbasis semikonduktor seperti fotodioda masuk
dalam jenis detektor interband. Dalam makalah ini fokus pembahasan fotodetektor
yang dibahas adalah fotodetektor berbasis semikonduktor yaitu fotodioda.

2. Fotodioda
Fotodioda adalah salah satu jenis detektor cahaya yang berfungsi untuk
mengkonversi cahaya menjadi arus atau tegangan (tergantung mode operasi
devais). Fotodioda terdiri dari filter optik, built-in lenses, dan juga luas
permukaan. Dioda pada fotodioda memiliki waktu respon yang lambat ketika luas
permukaanmya meningkat.

Beberapa jenis fotodioda mungkin terlihat seperti suatu LED, dimana


fotodioda-fotodioda tersebut memiliki dua ujung terminal. Pada kondisi forward
bias, arus konvesional akan mengalir dari anoda ke katoda, mengikuti arah panah
pada simbol dioda. Sementara arus foto (photocurrent) mengalir pada arah
sebaliknya.

Material-material yang diperlukan untuk membuat suatu fotodioda beserta rentang


panjang gelombang spektrum elektromagnetiknya adalah sebagai berikut:

- Untuk silicon: λ = 190-1100nm


- Untuk Germanium: λ = 400-1700nm
- Untuk Indium gallium arsenide: λ = 800-2600nm
- Untuk Lead (II) sulfide: λ = <1000-3500nm
- Untuk Mercury, cadmium Telluride: λ = 400-1400nm
Dikarenakan band-gap nya yang lebih baik, fotodioda berbasis semikonduktor Si
dapat menghasilkan noise lebih rendah dari fotodioda berbasis semikonduktor Ge.

3. Prinsip Kerja Fotodioda


Prinsip kerja suatu fotodioda yaitu ketika sebuah foton (yang memiliki
energi gap lebih besar dari energi gap material penyusun) mengenai permukaan
dioda, maka foton akan membangkitkan elektron pada pita valensi dan
menyebabkan elektron tereksitasi ke pita konduksi sehingga kemudian dihasilkan
pasangan elektron-hole (EHP). Peristiwa tersebut biasa kita kenal sebagai efek
fotoelektrik. Jika penyerapan cahaya terjadi pada persimpangan daerah deplesi,
pembawa muatan akan menjauhi daerah persimpangan (junction) karena adanya
medan listrik pada daerah deplesi. Sehingga hole akan bergerak menuju anoda,
elektron bergerak menuju katoda dan kemudian akan menyebabkan munculnya
arus foto (photocurrent).

Photon datang memiliki


energi ≥ energi band-gap,
photon akan memberikan
energinya pada elektron dan
membangkitkannya (di
depletion region) sehingga
elektron teriksitasi dari pita
valensi ke pita konduksi.
PN Junction Diode

4. Aplikasi Fotodioda

Beberapa aplikasi fotodioda:

- Aplikasi-aplikasi fotodioda melibatkan aplikasi yang serupa dengan


fotodetektor, seperti fotokonduktor, tabung photomultiplier.
- Dioda yang digunakan pada divais elektronik seperti detektor asap (smoke
detectors), compact disc player, TV, dan remote control pada VCR, lampu
jalan.
- Fotodioda juga banyak digunakan dalam berbagai aplikasi medis seperti
instrumen untuk menganalisis sampel, computed tomography detectors,
dan blood gas monitor.

Selain itu banyak digunakan juga apa komunikasi optik.


Daftar Pustaka

1. M. O. Tjia dan R. E. Siregar. 2016. Pengantar Sistem Komunikasi Serat


Optik. Bandung : Penerbit ITB.
2. P. Fay. 2016. Photodetectors. USA. Jurnal : doi:10.1016/B978-0-12-
803581-8.01813-0.
3. https://www.elprocus.com/photodiode-working-principle-applications/
diakses tanggal 28 November 2018 pukul : 16.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai