Anda di halaman 1dari 6

Persoalan - Pesoalan Dalam Suatu Sistem Ekonomi

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah perbandingan sistem ekonomi

Dosen pengampu :
M. Musyafa, S.HI,. M.E

Disusun oleh:
AGUNG

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH
TAMBAKBERAS JOMBANG
2019/2020
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang

Tata kelola suatu negara itu mencakup banyak, diantaranya adalah


ekonomi. Ekonomi tidak akan berjalan dengan baik ketika tidak ada
pendorongnya, yaitu faktor produksi. Dari hal tersebut, maka dibutuhkan
jalur khusus agar faktor produksi menjadi pendorong suatu ekonomi yaitu
sistem ekonomi. Menjadi jalur penggubung serta badan pengelola, maka
suatu sistem mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Dan dari banyaknya sistem ekonomi, negara mencocokkan diri terhadap
salah satu sistem tersebut

B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, maka bisa dibuat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana persoalan dari sistem ekonomi tersebut ?

C. Tujuan masalah
Dari rumusan masalah diatas, maka bisa dibuat tujuan masalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui persoalan suatu sistem ekonomi
Bab ll
Pembahasan
1. Persoalan dalam sistem ekonomi
Sesungguhnya dalam realitas, sebelum orang-orang Erop menyusun
teori-teori tentang ekonomi, telah diturunkan oleh Allah SWT sebuah analisis
tentang Ekonomi yang khas di daerah Arab.Hal yang lebih menarik adalah
bahwa analisis ekonomi tersebut tidak mencerminkan keadaan bangsa Arab
pada waktu itu, tetapi adalah untuk seluruh dunia. Jadi sesungguhnya hal
tersebut merupakan hidayah dari Allah SWT, Tuhan yang mengetahui
sedalam-dalamnya akanisi dan hakikat segala sesuatu. Sistem Ekonomi Islam
atau Syariah sekarang ini sedang banyak di perbincangkan di
Indonesia.Banyak kalangan masyarakat yang mendesak agar Pemerintah
Indonesia segera mengimplementasikan sistem Ekonomi Islam dalam system
perekonomian Indonesia seiring dengan hancurnya sistem Ekonomi
Kapitalisme.Konsep Ekonomi Islam Ekonomi Islam bukan wacana baru
dalam dunia sosial dan ilmiah.Ekonomi Islam merupakan realitas yang terus
menghadirkan kesempurnaan dirinya ditengah-tengah beragamnya sistem
sosial dan ekonomi konvensional yang berbasis pada paham materialisme
sekuler. Ekonomi Islam juga merupakan realitas ilmiah yang senantiasa
menampakkan jati dirinya di antara konstalasi ilmu-ilmu sosial yang berbasis
sekulerisme bahkan atheisme.Didalam kedua arus tersebut, ekonomi Islam
mewakili sebuah kekuatan baru yang sedang membentuk dirinya untuk
menjadi sebuah sistem dan diskursus yang matang serta mandiri dalam
penalaran ilmiah.Kehadirannya bukan saja menjadi sebuah jawaban dari
ketidak keadilan sistem sosial ekonomi kontemporer, melainkan juga sebagai
kristalisasi usaha intelektual yang berlangsung sangat panjang dalam kurun
waktu sejarah kaum muslimin. Ekonomi Islam dalam arti sistem ekonomi
merupakan sebuah sistem yang telah terbukti dapat mengantarkan umat
manusia kepada falah (kesejahteraan yang sebenarnya).Memang benar bahwa
semua sistem ekonomi, baik yang telah terkubur oleh sejarah maupun yang
sedang menuai pujian bertujuan untuk mengantarkan kesejahteraan kepada
pemeluknya.Jika kesejahteraan itu dimanefestasikan pada peningkatan
income perkapita yang tinggi maka kapitalis modern akan mendapat angka
maksimal. Akan tetapi income perkapita yang tinggi bukan satu-satunya
komponen pokok yang menyusun arti kesejahteraan.Al falah dalam
pengertian Islam mengacu kepada konsep Islam tentang manusia itu
sendiri.Dalam Islam esensi manusia ada pada ruhaniahnya.Karena itu seluruh
kegiatan duniawi termasuk dalam aspek ekonomi diarahkan tidak saja untuk
memenuhi tuntutan fisik jasadiah melainkan juga memenuhi kebutuhan
ruhani dimana ruh merupakan esensi manusia. 1
Masalah ekonomi senantiasa menarik perhatian berbagai macam
lapisan masyarakat dan individu. Berbagai penelitian telah dibuat untuk
menyelesaikan masalah tersebut, walaupun begitu usaha dalam mengatasi
masalah ini secara keseluruhan banyak menemui kegagalan dan sangat sedikit
keberhasilan yang diperoleh. Berangkat dari kegagalan tersebut, maka mulai
bermunculan berbagai ekonomi alternative, diantaranya gagasan ekonomi
yang berdasarkan kerakyatan yang dikenal dengan ekonomi kerakyatan dan
ekonomi berdasarkan Islam, yang dikenal sebagai ekonomi Islam. Sistem
ekonomi Islam sangat melindungi kepentingan setiap warganya, baik yang
kaya maupun yang miskin, dengan memberikan tanggung jawab moral
terhadap si kaya untuk memperhatikan si miskin. Islam mengakui sistem hak
milik pribadi secara terbatas, setiap usaha apa saja yang mengarah pada
penumpukkan kekayaan yang tidak layak dalam tangan segelintir orang
dicela. Sebab kekayaan hanyalah amanat yang harus disebarkan manfaatnya
dengan sebaik mungkin. Ekonomi rakyat adalah sektor kegiatan ekonomi
orang kecil (wong cilik) yang juga sering disebut dengan istilah ekonomi
kerakyatan. Mereka adalah petani kecil, nelayan, peternak, pekebun,
pengrajin, pedagang kecil dan sebagainya. Prinsip ekonomi kekrakyatan yang
berdasarkan keadilan yang sangat sesuai dengan tatanan dan nilai-nilai Islam,
1
Mujib, abdul. 2017. “Realita sistem perbankan syari’ah dan ekonomi islam”. Jurnal masharif al-
Syari’ah : jurnal ekonimi dan perbankan syari’ah. Vol, 12. No, 1.
dan ekonomi kerakyatan pun tidak bisa dipungkiri menjadi sebuah solusi
untuk menuju perekonomian yang diidamkan.2

2
Sukardi, didi. Dkk. Desember 2017. “Tinjauan hukum ekonomi islam dan UUD 1945 terhadap
koperasi perikanan laut mina sumitra indramayu”. Al-mustashfa : jurnal penelitian hukum
ekonomi islam. Vol. 14, no. 2,
http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/al-mustashfa/article/view/2156
Daftar pustaka

Mujib, abdul. 2017. “Realita sistem perbankan syari’ah dan ekonomi islam”.
Jurnal masharif al-Syari’ah : jurnal ekonimi dan perbankan syari’ah. Vol,
12. No, 1.
Sukardi, didi. Dkk. Desember 2017. “Tinjauan hukum ekonomi islam dan UUD
1945 terhadap koperasi perikanan laut mina sumitra indramayu”. Al-
mustashfa : jurnal penelitian hukum ekonomi islam. Vol. 14, no. 2,
http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/al-
mustashfa/article/view/2156

Anda mungkin juga menyukai