Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

UANG DAN PERANANNYA DALAM PEREKONOMIAN

Disusun Oleh:

1. Andi Irawan

2. A

3. A

UNIVERSITAS TERBUKA

2016
UANG DAN PERANANNYA DALAM PEREKONOMIAN

KEGIATAN BELAJAR 1

A. Definisi Uang

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar

yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang dapat

diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.

Sedangkan uang dalam ilmu ekonomi modern uang adalah sesuatu yang

tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-

barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.

Suatu benda bisa disebut uang jika memiliki syarat:

1. Diterima secara umum (acceptability)

2. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu/stabil (stability of

value)

3. Mudah dibawa (portability)

4. Tahan lama (durability)

5. Kualitasnya cenderung sama (uniformity)

6. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity)

7. Mudah disimpan dan tidak mengurangi nilai (divisibility)

B. Fungsi Uang

1. Sebagai alat tukar (medium of exchange)

Alat tukar merupakan fungsi utama uang karena pada dasarnya penggunaan uang

adalah untuk mempermudah pertukaran barang dan jasa. Adanya uang

menjadikan perusahaan lebih fleksibel karena antara pembeli dan penjual tidak

perlu memiliki keinginan timbal balik seperti pada pola Barter.


2. Sebagai satuan hitung (unit of account)

Fungsi uang sebagai satuan hitung karena uang dapat digunakan untuk

menunjukkan:

a. Nilai berbagai macam barang/jasa

b. Besarnya kekayaan

c. Besar kecilnya pinjaman

3. Uang sebagai penyimpan nilai (Store of value)

Berfungsi sebagai alat penyimpan nilai karena uang dapat digunakan untuk

mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang.

4. Uang sebagai alat pembayaran yang tertunda

Transaksi yang dilakukan dalam perekomonian banyak dilakukan dengan

pembayaran yang ditunda atau secara kredit.

C. Jenis Uang dan Uang Yang beredar

1. Jenis Uang

Uang dapat dibedakan menjadi dua yaitu uang komoditas dan uang fiat. Yang

dimaksud uang komoditas adalah uang yang memiliki nilai intrinsik, yaitu nilai

yang tetap dimiliki oleh uang walapun sudah tidak digunakan sebagai uang.

Contoh uang komoditas ini adalah uang emas dan perak. Permintaan akan emas

dan perak sebagai uang juga bertambah dengan pesat sekali. Secara garis besar

penyebab utama dari kesulitan tersebut adalah:

a. Memperlukan tempat untuk menyimpannya.

Kemajuaan ekonomi yang diikuti pula oleh perkembangan perdagangan

menyebabkan nilai transaksi berkali lipat besarny sehingga lebih banyak uang

dibutuhkan dalam transaksi tersebut.


b. Merupakan benda yang berat

Dengan makin besarnya nilai transaksi karena makin majunya ekonomi, mata

uang emas dan perak yang dipertukarkan akan makin besar pula jumlahnya.

c. Sulit untuk ditambah jumlahnya

Pertambahan emas dan perak tidak berjalan secepat perkembangan nilai

perdagangan.

Uang fiat yaitu uang yang tidak memiliki nilai intriksik. Hingga sekarang

pengunaan uang fiat sebagai uang banyak digunakan oleh negara-negara didunia,

termasuk diindonesia. Pada awalnya uang kartal (uang logam dan uang kertas)

diterbitkan oleh pemerintah republik indonesia, kemudian sejak 1968 hak

pencetaan uang oleh pemerintah dicabut dan hak untuk menciptakan uang

tersebut disebut Hak Oktroi.

D. Konsep Kekayaan Berlikuiditas Tinggi

Kekayaan berlikuiditas tinggi adalah harta harta yang bersifat uang, yauitu

berbagai jenis kekayaan yang dapat ditukarkan tanpa terjadi kerungiaan nilai.

Terdapat beberpa kekayaan yang bersifat uang tetapi tidak dapat dengan begitu saja

digunakan untuk memperoleh barang-barang. Tetapi mereka dapat denga mudah

menukarnya dengan uang, seperti tabungan, deposito berjangka, dan surat pinjaman

jangka pendek pemerintah dan sertifikat bank indonesia.


KEGIATAN BELAJAR 2

A. PERMINTAAN TERHADAP UANG

Menurut J.M. Keynes permintaan akan uang memiliki 3 (tiga) alasan, yaitu :

1. Transaksi

Permintaan uang untuk bertransaksi mengacu kepada penggunaan uang untuk

transaksi sehari-hari dalam pemenuhan kebutuhan seperti pembelian bahan baku,

pembayaran upah dan pembayaran listrik.

2. Berjaga-jaga (Precantionary Motive)

Permintaan uang untuk ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan darurat yang tidak

dapat diperhitungkan sebelumnya oleh sebab itu uang digunakan bertujuan untuk

jaga-jaga karena masa depan tidak dapat diprediksi.

3. Spekulasi

Permintaan uang untuk ditujukan memperoleh keuntungan secara cepat, karena

mengetahui peluang ekonomi yang menguntungkan.

Permintaaan uang ialah jumlah uang yang diminta oleh spekulasi. Faktor yang

mempengaruhi masing-masing tujuan permintaan uang ini berbeda-beda, yaitu

permintaan uang untuk tujuaan transaksi, dan berjaga-jaga lebih dipengaruhi oleh

faktor pendapatan nasional makin tinggi pendapatan, makin besar permintaan uang

untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.

Secara matematis,kondisi ini dapat diungkapkan dalam bentuk fungsi seperti

tampak pada bentuk persamaan (5.1)

Mtp= f(Y)

Dimana Mtp adalah permintaaan uang untuk tujuan transaksi, dan Y adalah

pendapatan
Dalam bentuk persamaan matematis, faktor yang mempengaruhi permintaan

uang untuk spekulasi adalah seperti tampak pada persamaan (5.2)

Msp= f (r)

Dimana Msp adalah permintaan uang untuk tujuan spekulasi, dan r adalah tingkat

suku bunga.

B. Penawaran Uang dan Harga

Berbeda dengan keynes , ahli-ahli ekonomi terdahulu mendasarkan analisisnya

kepada efek dari perubahan-perubahan penawaran uang dari tingkat harga. Teori

keuangan ini dibedakan menjadi 2 yaitu teori kuantitas (quantity theory of money) dan

teori keseimbangan tunai (cash balance theory) walaupun mempunyai bentuk yang

berbeda, kedua terori tersebut mempunyai pandangan yang sama, yaitu : “perubahan

dalam penawaran uang akan menibulkan perubahan yang sama persentasinya dengan

tingkat harga”. Kenaikan penawaran uang kan menaikan harga pada tingkat yang

sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat yang

sama”.

a. Teori kuantitas uang

Teori kuantitas uang umumnya dijelaskan dengan mengunakan persamaan

pertukaran, seperti tampak pada persamaan ( 5.3) yang dinyatakan sebagai

berikut:

M.V= P.Y

Dimana :

M = kuantitas uang

V= laju peredaran uang

P= tingkat harga
Y= jumlah barang dan jasa yang diperjual belikan dalam perekonomian

Teori kuantitas uang dikemukan oleh Irving Fisher, yang secara ringkas ditulis

sebagai berikut : “perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan

perubahan yang sama tingkatnya terhadap harga-harga, dan perubahan kedua

variabel tersebut adalah kearah yang sama”. Jadi jika penawaran uang bertambah

sebnyak 5% maka harga-harga akan bertambah sebanyak 5% juga, demikian pula

sebaliknya.

b. Teori keseimbangan tunai

Teori keseimbangan uang tunai dikembangkan oleh Alfred Marshall seorang

ahli ekonomi beberapa tahun sebelum Irving Fisher mengembangkan teori

kuantitas. Seperti halnya teori kuantitas uang, teori keseimbangan tunai juga

berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan

perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Teori ini juga memngunakan

persamaan:

M= k.P.T

Dimana, M, P, T mempunyai arti yang smaa dengan teori kauntitas uang, dan k

adalah bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap dipegang oleh mereka dalam

bentuk tunai.

Teori-teori klasik ini mendapatkan beberapa kritikan dari ahli ekonomi yang

beraliran moderen, atau golongan kaynesian. Mereka berpendapat bahwa teori

kuantitas mengandungan beberapa kelemahan dan tidak dapat memberikan

penjelasan yang baik mengenai sifat hubungan antara penawaran uang dan tingkat

harga serta kegiatan ekonomi negara.

Untuk menjelaskan proses penciptaan uang oleh bank bank umum perlu dibuat

beberapa pemisalan yaitu:


1. Rasio cadangan yang ditetapkan adalah 20%.

2. Semua kelebihan cadangan akan dipinjamkan oleh setiap bank umum kepada

langganannya

3. Transaksi-transaksi selalu dibayar dengan mengukan cek.

4. Seluruh tabungan yang dimasukkan kedalam setiap bank umum adalah

tabungan giral.
KEGIATAN BELAJAR 3

A. Bank Sentral

Menurut fungsinya, bank sentral dapat didefinisikan sebagai suatu lembaga keuangan

yang diberi tanggung jawab untuk menjaga kestabilan harga, mengatur dan

mengawasi kegiatan lembaga-lembaga keuangan, dan menjaga kestabilan neraca

pembayaran . Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia . Hal ini sesuai dengan

UU No 13 tahun 1968 yang kemudian di tegaskan lagi dengan UU No 23 tahun 1999.

1. Perbedaan kegiatan bank sentral dan bank umum

Jika dibandingkan terdapat perbedaan antara kegiatan yang dijalankan oleh bank

sentral dan bank umum perbedaan itu antara lain:

a. Dalam perekonomian hanya terdapat satu bank sentral

Berbeda dengan bank umum yang mempunyai jumlah yang lebih banyak,

hanya ada satu bank sentral dalam perekonomian. Meskipun demikian bank

sentral mempunyai kemajuan yang lebih besar dalam mempengaruhi kegiatan

ekonomi jika dibandingkan dengan kemampuan bank umum

b. Kepemilikan bank

Bank sentral adalah bank yang dimiliki pemerintah, berbeda dengan bank umu

yang kebanyakan dimiliki oleh pihak swaasta

c. Tujuan kegiatan

Tujuan bank umu terutama adalah berusaha agar kegiatannya dapat

menghasilkan dan memberikan keuntungan yang maksimum kepada para

pemiliknya. Sedangkan bank sentral didirikan untuk mengatur dan mengawasi

kegiatan bank bank umum dan lembaga keuangan lainya.

d. Keuasaan untuk mencetak uang kertas dan logam


Pemerintah memberikan hak kepada bank sentral untuk mencetak uang logam

dan uang kertas. Tidak berarti dengan tidak adanya kekuasaan bank umum

untuk mencetak uang kertas dan logam, maka bank umum tidak mempunyai

kekuasaan untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar.

2. Fungsi Utama Bank Sentral

Bank sentral memiliki 5 fungsi utama sebagai berikut:

a. Bank sentral sebagai bank kepada pemerintah

b. Bank sentral sebagai bank kepada bank umum

c. Mengawasi bank umum, dan lembaga keuangan lainnya

d. Mengawasi kestabilan kurs valuta asing

e. Mencetak uang logam dan uang kertas

B. Kebijakan moneter

1. Operasi pasar terbuka

Agar oprasi pasar terbuka dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan dua

jenis keadaan yaitu:

a. Bank bank perdagangan tidak memiliki cadangan

b. Dalam ekonomi telah tersedia cukup banyak surat surat berharga yang

cukup diperjual belikan.

2. Suku Bunga Diskonto

Salah satu tugas dari bank sentral adalah mengawasi kegiatan bank – bank

perdagangan agar tidak kehilangan kepercayaan dari masyarakat .

3. Giro Wajib Minimum

Dua instrumen di atas baru dapat dilaksanakan bila sebagian besar bank –

bank perdagangan tidak memiliki cadangan dana yang berlebihan .

Anda mungkin juga menyukai