Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 1

MEMBUAT RANGKUMAN
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP (PDGK4302)
MODUL 1

DISUSUN OLEH :

NAMA : MARLIN
NIM : 859748329
POKJAR : DURUKA B
SEMESTER : 8/118

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ KENDARI
2021
MODUL 1
HAKIKAT PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Kegiatan Belajar 1

A. Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap

Hakikat pembelajaran kelas rangkap ( PKR )Pembelajaran kelas rangkap yang merupakan
model pembelajaran dengan mencampur beberapa siswayang terdiri dari beberapa
tingkatan atau kelas dalam satu kelas dan pemeblajaran yan g diberikan oleh satu orang
guru saja dalam beberapa waktu dan juga PKR merukpakan suatu bentuk pembelajaran yang
mensyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam saat yang
sama dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda ( IG.AK.WARDHANI 1998 ).

B. Kita perlu belajar PKR

Kita perlu belajar PKR alasannya disebabkan oleh beberapa faktor :

1. A lasan Geografis
Meliputi sulitnya lokasi, terbatasnya sarana transportasi, permukiman yang berpindah -
pindah dan adanya mata pencaharian khusus seperti menangkap ikan, menebang kayu
dan sebagainya,mendorong penggunaan PKR.
2. Alasan Demokrafis
Bersifat faktual dan praktis , PKR sering dikaitkan dengan sekolah kecil di daerah
terpencil yang penduduknya sedikit, disekolah ini biasanya hanya ada satu gurusampai
dengan tiga orang guru untuk melayani siswa kelas 1 sampai 6 .Disamping itu jumlah di
sekiolah di setiap kelas sedikit yang menghasruskan guru menggabungkan kelas agar
agar bisa mengajar semua siswa di sekolah dalam artian dalam satu ruangan kelas
ditempati oleh beberpa siswa dari beberpa kelas.
3. Alasan Kurang guru
Walaupun jumlah guru mencukupi, sulit menari guru yang dengan suk cita mau
mengajar di daerah terpencil, selain itu terbatasnya transportasi, alat dan media
komunikasi dapat menciut nyali guru untuk bertugas di daerah terpencil dan faktor
lainnya.
4. Alasan terbatasnya ruang kelas
Untuk daerah terpencil, memang tidak diperlukan ruang kelas lebih dari satu karena
jumlah muridnya kecil, namun daerah lain menunjukkan walaupun jumlah muridnya
cukup besar, jumlah ruang kelas yang yang tersedia jauh lebih kecil dari pada jumlah
rombongan belajar. Dan salah satu cara adalah menggambungkan 2 atau lebih
rombongan yang diajar oleh seorang guru,sehingga PKR diperlukan.
5. Alasan adanya guru yang tidak hadir
Alasan ini tidak berlaku untuk sekolah di daerah terpencil, di kota besarpun berlaku
seperti Jakarta yang terkena musibah banjir dapat menghambat guru untuk datang
mengajar tetapi tidak dengan daerah terpencil yang tidak terkena musibah dan
beruntung karena beru mah tak jauh dari sekolah, harus mengajar kelas yang tidak ada
gurunya.
6. Alasan lainnya
Realita yang dihadapi seorang guru, baik ia mengajar di daerah terpencil maupun di
daerah perkotaan adalah ia menghadapi murid dengan tingkatkemampuan dan
kemajuan belajar yang berbeda. Di daerah perkotaan yang padat penduduknya, ada
kemungkinan seorang guru menghadapi murid lebih dari40 sampai 50 orang. Hal I ipun
dapat terjadi di suatu sekolah favorit karena besarnya minat orang tua anak- anak
mereka ke sekolah tersebuit, sementara jumlah ruang kelas dan mungkin pula gurunya
tidak mencukupi. Sulit mengharapkan berlangsungnya proses belajar mengajar yang di
harapkan yang efisisen dan efektif jika itu terjadi dalam sebuah kelas dengan jumlah
murid diatas 40 orang, maka PKR dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat. Satu
ruang kelas yang tadinya berjumlah 40 orang atau lebih, yang diajar seorang guru pada
waktu dan pada m,ata pelajaran yang sama maka dengan PKR memungkinkan untuk
memilah murid menjadi dua atau lebih sub kelas yang terdiri atas 10 sapai 20 murid. Di
setiap subkelas inilah dalam waktu yang hampir bersamaan berlangsung pembelajaran
dengan bimbingan guru, tutor sebaya atau tutor kakak.

C. TUJUAN, FUNGSI DAN MANFAAT PKR

Di Jomtien (Thailand ) pada tahun 1990 para ahli pendidikan, tokoh masyarakat, politisi dan
pemerintah sepakat untuk mencetuskan sebuah deklarasi yaitu EDUCATION FOR ALL atau
pendidikan untuk semua orang. Dalam pemerintah Indonesia telah merancang wajib belajar
senbilan tahun. Setiap anak indonesia walaupun mereka berada di daerah sulit, kecil dan
terpencil harus dapat menyelesaikan SD, kemudian melanjutkannya ke Smp. Tampaknya
pendekatan PKR dapat menjawab keterbatasan yang kita hadapi. PKR dilaksanakan oleh
guru yang memahaminya, akan efektif dalam mewujudkan wajib belajar hingga di pelosok
tanah air kita.

Dengan demikian tujuan, fungsdi dan manfaat PKR dapat kita kaji dari berbagai aspek
berikut.

1. Quantity dan Equity


PKR memungkinkan kita dapat memenuhi asas quantity ( jumlah ) dan Equity (
pemerataan) yaitu dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.Dengan jumlah guru
yang kita miliki didikan dan pengajaran yang lebih luas dan mencakup jumlah murid yang
lebih besar ( quantity ).Kitapu dapat memberikan pelayanan yang lebih merata dan adil
(equity ) hingga ke daerah pelosok dan kantong - kantong permukiman yang tersebar.
2. Ekonomis
Dengan seorang guru atau beberapa guru saja proses pembelajaran dapat
berlangsung.Begitu juga dengan satu atau beberapa ruang kelas, proses pembelajaran
dapat berlangsung. Dengan demikian satuan biaya pendidikan yang ditanggung
pemerintah dan masyarakat akan jauh lebih kecil, bersamaan dengan itu dengan jumlah
dana pendidikan yang sama, perluasan pelayanan pendidikan dapat diberikan hingga ke
daerah yang sulit, kecil dan terpencil.
3. Pedagogis
Pendidikan kita di kritik sebagai suatu sistim yang belum mampu menghasilkan lulusan
atau tenaga kerja yang mandiri.Lulusan kita dinilai tidak kreatif, pasif dan mudah
menyerah. Pengalaman sejumlah negara yang mempraktikkan PKR menunjukkan bahwa
strategi ini mampu meningkatkan kemandirian murid. Seorang guru PKR berusaha kuat
untuk mendorong agar anak aktif dan mandiri. Murid yang pintar dan cerdas diminta
untuk membantu murid yang ketinggalan. Murid – murid banyak di berikan tugas
individual, tugas berpasangan atau bekerja dalam kelompok kecil.Merekapun dilibatkan
secara aktif untuk menciptakan dan menambah sumber belajar, khususnya dengan
memanfaatkan bahan yang ada di sekitar sekolah, rumah, dan desa mereka. Pajangan
yang dibuat murid – murid dapat dianggap sebagai sarana belajar melalui pengalaman (
Experiental learning).
4. Keamanan
Dengan pendekatan PKR, pemerintah dapat mendirikan SD di lokasi yang mudah
dijangkau oleh anak, kekhawatiran orang tua terhadap kemungkinan terjadi kecelakaan
pada anak – anak mereka berkurang. Mengunjungi SD yang jauh selain dapat
meningkatkan pengulangan kelas dan putus sekolah, kemungkinan saja dapat
mengundang kecelakaan seperti perahu terbalik, diterkam, disengat, dibelit atau digigit
binatang buas ataupun tergelincir ke jurang pada waktu mereka pergo kesekolah
ataupun pulang disetiap saat dapat terjadi.

D. PRINSIP YANG MENDASARI PKR


Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) merupakan salah satu bentuk pembelajaranyang perlu
dikuasai oleh guru sekolah dasar (SD).Sebagai salah satupembelajaran, PKR mengikuti prinsi-
prinsip pembelajaran secara umum sebagaimana halnya bentuk-bentuk pembelajaran
lainnya.
Perli kita pahami bahwa pembelajaran mengandung makna yang berbeda dari kegiatan
belajar mengajar. Coba kita pikirkan apa perbedaan keduanya.
- Pada pembelajaran, kegiatan belajar dapat terjadi dengan atau tanpa guru artinya murid
dapat belajar dalam berbagai situasitanpa tergantung pada guru.Misalnya,murid dapat
belajar dari buku,berdiskusi dengan teman ataupun mengamati sesuatu.
- Bentuk pembelajaran PKR mengikuti prinsip-prinsippembelajaran secara umum,
missalnya prinsip perbedaan individual murid yang harus diperhatikan guru,
membangkitkan motivasi murid, belajar terjadi jika murid aktif sehingga guru berusaha
mengaktifkan murid.

PKR mempunyai prinsip khusus sebagai berikut :

1. Keserempakan Kegiatan Pembelajaran


Dalam PKR, guru menghadapi duya kelas atau lebih pada waktu yang sama.Prinsip
utama PKR adalah kegiatan pembelajaran terjadi secara bersamaan atau
serempak.Kegiatan yang terjadisecara serempak tentu harus bermutu dan bermakna
artinya kegiatan tersebut mempunyai tujuan yang yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum/kebutuhan murid dan dikelola secara benar.Dengan demikian jika ada
kegiatan yang dikerjakan muridhanya u ntuk mengisi kekosongan pembelajaran yang
demikian itubukan PKR yang diharapkan.
2. Kadar Tinggi Waktu Keaktifan Akademik ( WKA )
Selama berlangsungnya PKR, semua murid harus secara aktif menghayati pengalaman
belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan kurikulum maupun yang berkaitan
dengan tujuan-tujuan yang bersifat jangka panjang seperti kemampuan berpikir kritis,
mandiri, bertanggung jawab dan bekerja sama.Oleh karena itu, PKR tidak memberi
banyak toleransi pada banyak WKA yang hilang karena guru tidak terampil mengelola
PKR .Misalnya, waktu tunggu ya ng terlampau lama, pemebentukan kelompok ya g
berkepanjangan, atau pindak kelas yang menyita waktu, makin banyak waktu yang
terbuang untuk keperluan seperti itumakin rendah kadar WKA. WKA yang tinggi tidak
selalu berkadar tinggi. Kualitas pengalaman belajar yang dihayati murid sangant
menentukan kadar WKA. Kualiatas dan lamanya kegiatan berlangsung mentukan tinggi
rendahnya kadar WKA.
3. Kontak Psikologis Guru dan Murid ya g Berkelanjutan
Dalam PKR, guru harus selalu berusa dengan berbagai cara agar setiap dan semua
muridn merasa mendapat perhatian dari guru secara terus menerus.Agar mampu
melakukan hal itu guru harus menguasai berbagai teknik.Menghadapi dua kelas atau
lebih pada saat yang sama kemudian mampu meyakinkan murid bahwa guru selalu
berada bersama mereka bukanlah pekerjaan yang mudah.
- Guru harus mampu melaksanakan Tindakan Intruksional
Tindakan Intruksional adalah tindakan yang berlangsung berkaitan dengan penyampaian
isi kurikulum, seperti menjelaskan, memberi tugasatau mengajukan perta nyaan.
- Tindakan pengelolaan adalah tindakan yang berkaitan dengan penciptaan dan
pengembalian kondisi kelas yang optimal, misalnya menunjukkan sikap tanggap dan
peka, mengatur tempat duduk sehingga semua murid dapat memandang guru, memberi
petunjuk yang jelas atau menegur murid yang gaduh selama pelajaran berlangsung.
Mengunjungi murid yang sedang b ekerja dalam kelompok atau bekerja sendiri,
merupakan salah satu contoh untuk memelihara kontak psikologis guru-murid secara
berkelanjutan.

4. Dalam PKR, Terjadi Pemanfaatan Sumber Secara Efisien


Dalam pembelajaran, sumber dapat berupa peralatan/sarana, nara(orang) dan
waktu.Agar terjadi WKA yang tinggi semua jenis sumber tersebut harus dimanfaatkan
secara efisien.Lingkungan dan barang-barang bekas dan segala peralatan yang ada di
sekolah dapat dimanfaatkan oleh guru PKR demikian juga dengan orang dan
waktu.Murid yang mempunyai kemampuan lebih tinggi( baik dari kelas yang sama
maupun dari kelas yang lebih tinggidapat dimanfaatkan sebagai tutor).Waktu harus
dialokasikan secara cermat sehingga menghasilkan WKA yang berkadar tinggi.Seorang
guru PKR harus mampu memanfaatkan waktu secara efisien sehingga waktu yang
terbuang dapat diperkecil bahkan dihindari.

5. Guru harus membiasakan murid untuk mandiri


Prinsip ini sebenarnya merupakan akibat langsung dari keempat prinsip diatas, jika guru
mampu menerapkan keempat prinsip tersebut maka murid akan terbiasa mandiri dalam
artian kemampuan murid untuk belajar mandiri akan memungkinkan guru PKR
mengelola pembelajaran secara lebih baik sehingga kadar WKA menjadi semakin
tinggi.Dan sebaliknya akan memungkinkan guru semakin mudah menerapkan keempat
prinsip yang lain.
Kegiatan Belajar 2

Gambaran PKR Yang Ideal dan Praktek Yang Terjadi di Lapangan

A. Bagaimana kah Praktik Mengajar Kelas Rangkap Saat ini


Dari beberapa contoh mengajar yang ada yang dilakukan seorang guru yang ada pada modul
1 di kegiatan belajar 2, praktik PKR di lapangan masih banyak yang menyimpang dari
gambaran PKR yang ideal . Pembelajaran masih banyak berlangsung secara bergilir sehingga
masih banyak waktu yang terbuang. Pemanfaatan sumber belum makasimal, supervisi guru
terhadap belajar murid masih kurang. Sebagai akibat dari semuanya inikadar WKA menjadi
rendah, pembelajaran menjadi membosankan dan tentu saja hasil belajar tidak sesuai de
ngan harapan.

B. Gambaran PKR Yang Ideal ( Yang diinginkan)


Secara terencana menerapkan prinsip-prinsip PKR akan menyebabkan belajar menjadi
menyenangkan dan menantang, guru menjadi kreatifmemanfaatkan sumber belajar, murid
aktif, iklim kelas ceria, menyenangkan sehingga muncul kerjasama dan persaingan yang
sehat antar murid.Pembelajaran seperti ini jelas meningkatkan kadar WKA sehingga hasil
belajar juga meningkat.
Guru PKR yang ideal harus mampu berperan sebagai administrator, perancang kurikulum,,
pembawa pembaruan dan penasehat disamping profesionalserta kreatif.
TUGAS 3 :
(MEMBUAT ULASAN ILMIAH BERUPA TULISAN TENTANG PRAKTEK PEMBELAJARAN KELAS
RANGKAP)

PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP


(PDGK4302 )

DISUSUN OLEH :
NAMA : MARLIN
NIM : 859748329
POKJAR : DURUKA
SEMESTER : VIII (DELAPAN)

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ KENDARI
2021
A. LATAR BELAKANG

Pendidkan memiliki peran yang sangat besar dalam kemajuan suatu bangsa, hal ini
disebabkan karena pendidikan merupakan pilar penerang persaingan di zaman yang serba
modern .Pendidikan merupakan usaha sadar membentuk kepribadian atau kedewasaan manusia
seutuhnya baik secara mental, Intelektual maupun secara emosional. Indonesia salah satu
Negara yang menjunjung tinggi pendidikan sebagai hak bagi setiap warga negaranta, seperti yang
telah diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 31 (ayat 1 ) yang menyebutkan bahwa ‘’ setiap warga
Negara berhak mendapatkan pendidikan ‘’.

Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga Negara, maka pendidikan itu juga berlaku
untuk anak-anak usia sekolah yang ada diberbagai daerah termasuk daerah terpencil yang minim
dengan sarana dan prasarana, kurangnya guru serta jauh dari lengkapnya fasilitas yang digunakan
untuk belajar.

Model Pembelajaran Kelas Rangkap ( PKR ) merupakan salah satu strategi yang diterapkan
dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah tersebut,
pembelajaran kelas rangkap suatu bentuk pembelajaran yang mengisyaratkan seorang guru
mengajar dalam satu ruangan atau lebih dalam saat yang sama dan menghadapai dua tingkat
yang berbeda.Selain itu realita yang dihadapi seorang guru baik yang mengajar diperkotaan
maupun yang ada di daerah terpencil adalah menghadapi murid dengan tingkat kemampuan
belajar yang berbeda.

Dalam masalah disparitas kualitas hasil belajar rata – rata murid SD di kota – kota besar
umumnya jauh lebih tinggi dari pada rekan – rekan guru yang ada di daerah terpencil. Raka Joni
(1996) menyatakan bahwa ‘’ Memahami hakikat atau esensi PKR diharapkan tidak lagi
memandang PKR sebagai suatu masalah yang sulit diatasi, justru sebaliknya PKR adalah suatu
tangtangan yang pasti dapat diatasi dengan kata lain PKR adalah suatu kenyataan atau realita
yang harus dihadapi , bahkan PKR tidak hanya sebagai kenyataan yang tidak dapat diletakkan,
melainkan PKR mempunyai sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki oleh guru yang tidak
mengajar rangkap.

B. MENGAPA PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP DIPRAKTEKKAN

1. Dilihat dari segi pengertian PKR diantaranya :


a). Menurut Sagala ( 2012 : 61 ) Pembelajaran adalah membelajarakan siswa dengan asas
pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan,
merupakan proses komunikasi 2 arah, mengajar yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik
sedangkan belajar yang dilakukan olehpeserta didik atau murud pembelajaran yang selalu
mengarah kea rah yang lebih baik.
b). Menurut dalam kamus bahasa Indonesia
Kata rangkap memiliki arti Doubel yang bermakna dua, tiga kelas yang seferajat. Dalam hal
ini Rangkap dapat digolongkan dalam penggolongan kelas ketika dilihat dari bidang
pendidikan.
c). Menurut Djalil ( 2011: 1,4) Pembelajaran kelas rangkap adalah satu bentuk pembelajaran
yang mengisyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam
saat yang sama dan menghadapi dua atau lebih tingkat yang berbeda.

Berdasarkan uraian diatas, pembelajaran kelas rangkap adalah pembelajaran yang


dilakukan oleh seorang guru kepada dua atau lebih kelas yang berbeda baik secara tingkat
ataupun kemampuan siswa. Namun di Indonesia seri ng kita jumpai pembelajaran kelas
rangkap yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap dua atau lebih tingkat
yang berbeda. Dijelaskan pula ada beberapa alasan mengapa pembelajaran kelas rangkap
perlu Diterapkan ( Djalil, 2011 : 1,4-1.6 ) antara lain :

1. Alasan Geografis, Indonesia memiliki wilayah yang luas memungkinkan terdapat


masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.
2. Alasan Demografis, sekolah yang kekurangan murid karena sedikitnya anak usia sekolah.
3. Kurang guru, guru tidsak mau ditugaskan di daerah sulit, kecil dan terpencil.
4. Keterbatasan ruanga, hal ini menjadi salah satu faktor untuk digabungkan satu kelas
dengan kelas yang lain dan memungkinkan kelas rangkap.
5. Adanya guru yang tidak hadir.
6. Menghadapi siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda.

Selain faktor yang diuraikan diatas, ada pula faktor lainnya seperti tidak meratanya
pendistribuasian guru baik di kota maupun di daerah terpencil, minimnya guru yang
memilikikompetensi professional dan kompetensi pedagogik sebagian di daerah Indonesia.

2). Dilihat dari prinsip Pembelajaran Kelas Rangkap

Prinsip pembelajaran kelas rangkap secara umum sama dengan pembelajaran pada
umumnya, seperti prinsip perbedaan individu yang harus diperhatikan oleh guru, prinsip
menumbuhkan semangat dan motivasi dalam belajar dan sebagainya.Namun pembelajaran
kelas rangkap memiliki prinsip khusus sebagai berikut sebagaimana yang yang dikemukakan
oleh Djalil (2011:1.10-1.11) antara lain :

a). Keserempakan kegiatan pembelajaran


Guru menghadapi dua kelas murid atau lebih pada waktu yang sama, oleh karena itu
prinsip utama pembelajara kelas rangkap adalah kegiatan pembelajaran terjadi bersamaan
atau Serempak.

b). Kadar tinggi waktu keaktifan akademik


Saat berlangsungnya pembelajaran kelas, semua murid harus secara aktif menghayati
pengalaman belajar yang bermakna, baik yang berkaitan dengan tuntutan kurikulum
maupun yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang berjangka panjang.

c). Kontak psikolgis guru dan murid berkelanjutan


Guru harus selalu berusaha dengan berbagai cara agar semua murid mersa mendapatkan
perhatian guru secara terus menerus.Guru harus dapat melakukan tindakan intruksional
yang tepat.Tindakan intruksional yaitu tindakan yang langsung berkaitan dengan
penyampaian isi kurikulum, seperti menjelaskan, member tugas dan mengajukan
pertanyaan.
d). Pemantapan sumber secara efisien
Dalam pembelajaran kelas rangkap ketika ketiga prinsipsebelumnya terpenuhi maka
sangat memungkinkan guru dalam memanfaatkan sumber belajar yang ada, sehingga
diharapkan guru dapat menanamkan sikap kemandirian dalam belajar.pemanfaatan
sumber secara efisien sangat menunjang proses pembelajaran kelas rangkap.

C. BAGAIMANA PRAKTEKNYA DILAKSANAKAN DALAM BERBAGAI SITUASI DAN KONDISI


TERMASUK HAMBATANNYA

PKR diterapkan di sekolah-sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan


yang terjadi disekolah yang bersangkutan, misalnya dengan PKR dapat meningkatkan motivasi
siswa dalam hal belajar dan memperbaiki sekolah dalam hal kinerja dan pencapaian secara
optimal, efektif dan efisiendalam membantu guru dalam proses belajar siswa dalam penyajian
materi dengan ruangan yang berbeda untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

o Model pembelajaran PKR dapat memudahkan siswa dalam memahami materi serta bias
meningkatkan motivasi belajardengan memilih salah satu strategi pembelajaran untuk
pencapaian yang diharapkan dengan menerapkan PKR agar memperoleh suatu
pendekatan bagi sekolah yang melakukan PKR.
o Disamping itu, dalam penerapannya PKR tidak hanya cocok untuk menggabungkan jumlah
murid yang kecil dari berbagai tingkatan kelas yang berbeda tetapi dapat juga memperkecil
jumlah murid yang terlalu besar dalam satu kelas dengan cara menempatkan mereka di
dalam beberapa sub kelas dengan tingkat kelas yang sama.

Pemelajaran model PKR ada beberapa macam bentuk dapat diterapkan dalam
pelaksanaannya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan disekolah-sekolah bagi
yang akan menerapkannya, diantaranya :

1. Model PKR 221

Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas ( missal 5 dan 6),dengan dua mata
pelajaran yang berbeda ( missal ipa dan ips)dalam satu ruangan.

Dalam penerapannya model ini sebagai berikut :

- Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan pengantar
dan pengarahan dalam satu ruangan, dengan menggunakan dua papan tulis atau satu
papan tulis yang di bagi dua.Tuliskan topic dan hasil belajar dari dua kelas tersebut dengan
langkah-langkah yang akan ditempuh selama pertemuan.

- Pada kegiatan inti 1,2,3 lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai dengan
tujuan masing-masing kelas.selama kegiatan berlangsung adakan pemantapan, bimbingan,
balikan sesuai dengan keperluan,gunakan ketrampilan dasar mengajar yang sesuai.

- Pada kegiatan penutuplebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah didepan kelas untuk
mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang baru saja berlangsung. kemudian
berikan tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan pertemuan berikutnya.
2. Model PKR 222

- Pada model PKR 222 ini, guru menghadapi dua kelas ( misal 5 dan 6 ) untuk mengajar mata
pelajaran yang berbeda ( matematika dan ipa )di ruangasn kelas yang berbeda ( dua ruangan
yang berdekatan yang berhubungan dengan pintu atau sekat).

Dalam penerapannya model ini sebagai berikut :

- Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid ( misal murid
kelas 5 dan 6 ) dalam satu rauanganyang tempat duduknya mencukupi.Berikan pengantar
dan pengarahan umum seperti yang dilakukan pada model PKR 221.Bila tidak
memungkinkan dapat menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman / teras,
dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruangan masing-masing tetapi guru berada di
pintu yang menghubungkan antara dua kelas.

- Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menitberikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai
masing-masing kelas.Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai oada saat guru
menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga murid rebut.Atur
kepindahan guru dari ruang ke ruang, artimya jangan banyak menggunakan waktu di satu
ruang,ada saat dimana guru berdiri di pintu penghubung.

- Pada kegiatan penutuplebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di pintu penghubung


menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenal materi dan kegiatan
belajar yang baru berlaku.Berikan komentar dsn pengantar sesuai dengan keperluan,
setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas , kemudian
persiapan untuk jam pelajaran.

- Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid sedemikian
rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu penghubung.

3. Model PKR 333

Pada model PKR 333 ini, guru menghadapi tiga kelas untuk mengajarkan tiga mata pelajaran (
missal kelas 4 dengan mata pelajaran matematika, kelas 5 dengan mata pelajaran ips dan kelas 6
dengan mata pelajaran ipa) dalam tiga ruangan.

Untuk penerapan model PKR ini perlu diikuti dengan petunjuk sebagai berikut :

- Pada kegiatan kurang lebih 10 menit pertama kumpulkan semua murid 4,5,6, dalam satu
ruangan yang memiliki tempat duduk yang cukup.Berikan pengantar dan pengarahan
umum.Bila tidak mungkin menyatukan murid dalam satu ruangan, dapat mencari tempat di
luar ruangan, misal halaman/teras sekolah atau taman sambil berdiri atau duduk.Berikan
pengantar atau arahan umum yang berisi prosedur kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh
semua murid.

- Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit, terapkan berbagai metode yang cocok dengan
memanfaatkan sumber belajar yang ada atau yang tersedia.Penggunaan LKS sangat
dianjurkan terutama pada kegiatan belajar murid bersifat mandiri.Dengan demikian kegiatan
belajar murid tidak tergantung pada kehadiran guru dimuka kelas atau tempat
belajar.Tingkatkan kadar kemandirian belajar murid, proses saling membimbing antar tutor
atau teman sejawatsangat dianjurkan.Guru selalu memanfaatkan kegiatan murid dan untuk
ini guru berada diantara masing-masing kelompok.

- Pada kegiatan penutuplebih kurang 10 menit terakhir, guru harus berada diantara masing-
masing kelompok atau kelas untuk mengadakan reviuw umum tentang kegiatan belajar yang
telah dilakukan murid.Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan, lalu berikan tindak
lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas .Kemukakan hal-hal yang perlu dipersiapkan
untuk pembelajaran berikutnya.

- Model PKR 333 ini memang agak rumit dalam pengelolaannya. Maka diperlukan stamina guru
yang memadai karena adanya daya gerak pedagogis yang tinggi.

Adapun hambatan dalam pelaksanan pembelajaran kelas rangkap ( PKR ) sebagai berikut :

1. Hambatan model PKR 221

- Siswa tidak dapat fokus dengan apa yang sedang dipelajari atau dikerjakan karena
terganggu aktifitas kelas lainnya.

- Tidak semua guru memiliki kemampuanmengelola siswa heterogendalam rua gan yang
sama.

- Bertambahnya pekerjaan administrative, pekerjaan akademik, pelayanan dan tanggung


jawab guru karena guru mengajar kelas rangkap.

2. Hambatan model PKR 222

- Jika tidak ada ruangan yang cukup untuk memberikan pengantar dan pengarahan umum
(kegiatan pendahuluan ) untuk dua kelas secara bersamaan maka harus mencari ruangan
atau tempat lain.
- Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat
berlangsung terus menerus.
- Terlalu banyak memakan waktu karena guru harus berpindah-pindah ruangan.
- Jika siswa merasa ‘’ anak tiri ‘’ jika guru tidak dapat membagi waktu dengan baik antar kelas
yang satu dengan lainnya.
- Jika tidak terdapat pintu penghubung antar kedua kelas, guru harus melakukankegiatan
penutupsecara terpisa.
- Pekerjaan guru secara administrative, akademik, pelayanan dan tanggung jawabterhadap
siswa karena mengajar kelas rangkap.

3. Hambatan model PKR 333

- Jika tidak ada ruangan yang cukup untuk memberikan pengantar dan pengarahan umum
(kegiatan pendahuluan) un tuk tiga kelas secara bersamaan, maka harus mencari ruangan
/ tempat lain.
- Perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat
berlangsung terus menerus.

- Terlalu memakan waktu dibandingkan model PKR 222 karena guru harus berpindah pindah
tiga ruangan.

- Sisiwa merasa menjadi anak titik jika guru tidak membagi waktudengan baik antar kelas
yang satu dengan yang lainnya.

- Kegiatan penutup harus dilakukan dua kali ( dua kelas dan satu kelas ) apabila terdapat
pintu penghubung antar ruangan, namun harus dilakukan tiga kali secara terpisah apabila
tidak ada pintu penghubung antar rua ngan.

- Bertambahnya pekerjaan administrative, pekerjaan akademik, pelayanan dan tanggung


jawab guru terhadap siswa karena guru mengajar tiga kelas.

- Guru kesulitan memadukan materi yang diajarkannya, melakukan perencanaan


pembelajaran , pelaksanaan pembelajaran dan cara mengevaluasi proses pembelajaran
yang dilakukan serta kesulitan memadukan strategi untuk menghadapi permasalahan yang
timbul dalam pengelolaan kelas untuk ketiga model pembelajaran kelas rangkap yang
sering ditemui guru dalam penerapannya.

D. SARAN, SUMBER DAN DAFTAR PUSTAKA

SARAN

- Perlu dilakukan pembekalan untuk guru dalam hal penyusunan perencanaan pembelajaran
Kelas rangkap dan pelatihan teknik yang konfrehensif dan teknik instrument penilaian Dan
teknik pelaksanaannya.

- Guru jangan hanya terpaku pada satu metode, akan tetapi harus diselingi dengan metode lain
agar siswa tidak pasif.

- Guru dan siswa hendaknya memperhatikan waktukarena waktu yang tersedia sangatlah
minim, oleh karena itu gunakanlah waktu seefisien mungkin dan perlu diingat bahwa guru dan
siswa dihadapkan pada target yaitu ujian dan kurikulum sehingga mau tidak m au guru dan
siswa hendaknya memiliki buku pedoman agar supaya target dan tujuan yang diinginkan dapat
tercapai secara maksimal.

- Sebaiknya sebelum menggunkan pembelajaran kelas rangkap di kelas, maka terlebih dahulu
guru harus memetakan materi yang dapat di PKR kan.

- Sebelun mengajar guru sudah siap dengan RPP PKR yang disesuaikan dengan karakteristik
permasalahan kekurangan guru yang dihadapi di sekolah.
SUMBER DAN DAFTAR PUSTAKA

1. Judul : Penerapan Pembelajaran Kelas Rangkap di SD Negeri 012 Tanjung Palas Menggunakan
Metode Ceramah Materi Pendidikan Agama Islam Tahun Pelajaran 2016/2017. JEHUDIN, S.Pd .Guru
Pendidikan Agama Islam SDN 012 Tanjung Palas. Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME VOL.2 NO.2).
ISSN 2442-9511 .Oktober 2016

- Arif, Arman Pengantar ilmu pendidikan agama islam, 2002, Jakarta, Ciputat Pres.

- Bernadid, Imam, filsafat ilmu pendidikan, system dan metode, 1987, Yogyakarta yayasan penerbit
IKIP.

- Hadi, Sutrisno, Metodologi Research 1986, Yogyakarta, Andi offset.

2. Judul : Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Melalui Kelas Rangkap Untuk Meningkatkan
Motivasi Dan Kemampuan Penggunaan SoftwarePresentasi di SDN 1 SAMARINDA.ELSJE THEODORA
MASASAWET. ANDA SUPANDA. Jurnal Edubio Tropika , Volume 3,Nomor 1, April 2015, hal 1-50.

- Amien,M. 2007.Mengjarkan Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ).Dengan menggunakan Metode Disvovery
Dan Inkuiry. Depdikbud Jakarta.

- Djalil, Aria.2012.pembelajaran Kelas Rangkap Universitas Terbuk Press, Tangerang selatan.

3. Judul : Model Pengelolaan Kelas Rangkap (PKR) Untuk Sekolah Dasar Yang Mengalami Kekurangan

Guru di Daerah Perbatasan atau Terpencil di Provinsi Kalimantan Timur. BIOEDUKASI Volume 8,

Nomor 1 Halaman 1-7. ISSN :1693-2654 Februari 2015. ELSJE THEODORA MAASAWET

- Anderson,M,L ( 1979) An. Experimental study of effective teaching in first grade reading group, The
elementary school jurnal79 ( 4) 193-223.

1. Judul : Pengaruh Pembelajaran Kelas Rangkap Terhadap Pengaruh Motivasi Murid SD INPRES
CAMBAYYA Kecamatan Somba Ompu Kabupaten Gowa. MUH.FIRDAUS ACHMAD. 2016.
- Alwi, Hasan dkk, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta Balai Pustaka.
- Arikunto, Suharsimi. 2006.Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
- Asri,A. 2015.Laporan Pemantapan ProfesiKeguruan SD INPRES Timbuseng . Laporan Tidak
diterbitkan . Makassar. Unismu : Unismu Makassar.

2. Judul : Miskonsepsi Siswa Kelas Rangkap SDN 47 SEKADU Pada Materi Sifat Dan Perubahan
Wujud Benda.CLARA,STEPANUS, HARATUA.
- Azwar, Azrul dan JoedoPrihartono (2006).Metodologi Penelitian. Batam.Binaruka Apara.
- Depdiknas (2007). Depdiknas Ditjen Manajemen Dikdasmen Ditjen Pembinaan TK Dan SD.
Jakarta: Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai