Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing lapangan dan pembimbing institusi
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku Surabaya, 20 Februari 2022
Mengetahui,
Ketua Prodi D-3 Teknik Gigi Universitas Megarezky Makassar
1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Laporan ini disusun atas dasar memenuhi persyaratan mengikuti mata kuliah
PKL pada semester genap. Laporan kegiatan ini bertujuan untuk melaporkan
kegiatan-kegiatan PKL yang telah kami lakukan selama 4 minggu. Tentu saja laporan
PKL ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan baik dalam tata cara
penulisan maupun dalam tata bahasanya. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun akan sangat kami harapkan agar kami dapat memperbaiki kekurangan
dan kesalahan tersebut kedepannya.
Dengan selesainya laporan PKL ini tidak terlepas dari banyak bantuan dan
dukungan baik ketika melaksanakan kegiatan PKL dan ketika menyusun laporan ini.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan dan bantuan
positif baik secara moril maupun materil dalam kegiatan PKL ini.
2. Ketua Prodi DIII Teknik Gigi Fakultas Kesehatan Universitas MegaRezky
Makassar Umar Dg Palallo, SKM, M.Kes.
3. Bapak ibu dosen serta staff akademi studi DIII Teknik Gigi Fakultas
Kesehatan Universitas MegaRezky Makassar
3
4. Bapak Iwan nirwanto dan para jajaran staff Wawan Dental Lab atas semua
tempat, waktu dan kesempatan untuk menimba ilmu.
5. Teman – teman mahasiswa khususnya Prodi DIII Teknik Gigi yang telah
memberikan semangat serta masukan kepada kami dalam menyelesaikan
laporan ini.
6. Serta banyak pihak lain yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis
sebutkan namanya satu per satu.
Hanya ucapan terima kasih yang bisa kami berikan. Tidak banyak memang,
tetapi semoga Allah memberikan berkah yang banyak bagi kalian di Dunia dan di
Akhirat kelak.
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2 Tujuan
Tujuan umum
Setelah melaksanakan praktek mahasiswa diharapkan dapat memiliki
pengetahuan dan kemampuan praktik sesuai kompetensi yang ditetapkan.
Tujuan khusus
1.3 Manfaat
Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan ke dalam dunia kerja di
Dental Laboratorium, menjadi pribadi yang mandiri, dan mengambil
keputusan dalam bekerja.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Flexy Denture2
Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah gigi tiruan yang
menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang pada rahang atas atau
rahang bawah dan dapat dibuka pasang oleh pasien. Tujuan utama pemakaian
GTSL adalah untuk memulihkan fungsi pengunyahan, bicara dan estetika,
serta mempertahankan kesehatan jaringan mulut yang masih ada . Gigi tiruan
sebagian lepasan dapat dibuat dari aloi metal, resin akrilik dan resin
termoplastik. Gigi tiruan sebagian lepasan kerangka logam merupakan
protesa definitif, terdiri dari aloi Co-Cr sebagai basisnya dan anasir gigi
akrilik yang menempel pada basis tersebut .Dari sudut pandang biomekanika,
GTSL harus mempunyai dukungan, stabilisasi dan retensi. Retensi
didapatkan dari penahan yang ditempatkan pada undercut gigi pegangan.
Penahan merupakan komponen dari GTSL yang mencegah perpindahan
GTSL tersebut menjauhi jaringan. Disebut penahan langsung, ketika
diaplikasikan pada gigi pegangan yang mencegah pergerakan gigi tiruan
sepanjang arah insersinya. Penahan langsung diklasifikasikan menjadi
penahan ekstrakoronal dan intrakoronal. Salah satu contoh penahan langsung
ekstrakoronal adalah cengkeram.
Termoplastik nilon (poliamida) diperkenalkan pertama kali di bidang
kedokteran gigi di era 1950-an. Termoplastik nilon mempunyai sifat fisik
yang tinggi, tahan terhadap panas dan bahan kimia, sehingga nilon
merupakan calon kuat pengganti bahan berbasis logam. Termoplastik nilon
ini tidak mudah patah, berwarna seperti gingiva, dapat dibuat tipis dan dapat
dibentuk sebagai cengkeram.
7
laporan kasusnya, Ito dkk, mengunakan GTSL dengan konstruksi kerangka
berbahan aloi logam, sedangkan cengkeramnya berbahan termoplastik nilon.
Termoplastik nilon merupakan polimer kristalin, karena rantai-rantai
polimernya dapat tersusun teratur dalam tingkatan tertentu yang menyerupai
struktur kristal dalam logam.
8
Gambar 2.2.1 Flexy denture
( sumber : dokumentasi pribadi )
free-end saddle atau yang biasa disebut dengan gigi tiruan lepasan
bebas (distal extension) Merupakan gigi tiruan yang didukung oleh gigi
penyangga pada bagian anterior dan mukosa pada bagian posterior, yang
terdapat pada klasifikasi Kennedy kelas I dan II, memiliki banyak masalah
jika pembuatannya tidak sesuai.
9
yang memiliki kebiasaan bruxisem, maka desain protesa fleksibel dapat
berperan sebagai stress beaker dan tissue conditioner.
Kontraindikasi
Kontraindikasi gigi tiruan termoplastis tergantung pada tipe daerah
yang tidak bergigi pada lengkung rahang serta hubungan oklusal ; faktor
anatomis yang dapat mempengaruhi desain dan konstruksi protesa : atau
status kebersihan mulut yang menyulitkan perawatan gigi tiruan fleksibel.
Pada pasien yang tidak toleran terhadap basis yang luas pada daerah
palatum, pasien dengan mukosa diatas tulang alveolar yang bersifat
resilian, pasien yang tidak dapat bekerjasama dengan dokter gigi atau
pasien dengan kebersihan mulut jelek, serta jika terdapat kasus free – end
rahang bawah dengan ekstensi basis ke arah distal disertai kontur ridge
yang tajam.
2.4 Komponen flexy denture
Komponen – komponen yang terdapat pada flexy denture :
a. Basis gigi tiruan
Basis atau sadel adalah bagian gigi tiruan yang menghadap jaringan lunak
untuk memperbaiki kontur jaringan, tempat menempelnya elemen gigi
tiruan, dan menerima dukungan. Basis rahang atas flexi denture terdiri dari
dua jenis yaitu tapal kuda dan palatal plate sedangkan basis rahang bawah
menggunakan lingual plate.
b. Elemen gigi tiruan
Elemen gigi tiruan adalah bagian dari gigi tiruan untuk menggantikan
elemen gigi asli yang hilang. Perekatan elemen gigi tiruan ke basis
dilakukan secara mekanik dengan pembuatan lubang diatoric pada elemen
gigi tiruan.
c. Cengkram
Cengkram pada flexi denture tidak menggunakan cengkram tuang atau
klamer tetapi menggunakan bahan flexi denture itu sendiri. Macam –
macam cengkram yaitu :
10
Cengkram Utama ( Main clasp )
Cengkram ini menutupi beberapa milimeter kontak gigi dan gingiva
untuk retensi dan stabilisasi. Desain cengkram sering terlalu tebal
sehingga kurang nyaman saat gigi tiruan digunakan.
Cengkram Circumferential
Cengkram Circumferential digunakan untuk gigi yang berdiri sendiri /
tidak berkontak dengan gigi tetangga dan menempel pada seluruh
permukaan gigi.
11
Cengkram Kombinasi
Cengkram ini adalah kombinasi dari cengkram circumferential dan
cengkram utama yang komponennya melalui occlusal table dan
bertindak sebagai rest-seat. Cengkram kombinasi memberikan
stabilisasi dan kekuatan dengan cara menghubungkan komponen
palatal / lingual ke bukal
Cengkram Spur
cengkram yang berbentuk segitiga mengikuti papilla interdental dan
bertumpu pada undercut abutment.
12
Cengkram Splint Wrap - Around diindikasikan pada undercut
abutment yang besar.
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat yang digunakan pada pembuatan flexy denture
1. Lecron
Alat yang digunakan untuk melakukan modeler malam
14
Gambar 3.1.3 Rubber bowl
( sumber : dokumentasi pribadi )
4. Kunci L
Alat yang digunakan untuk membuka cuvet pada saat setelah
boiling out dan pada saat deflasking
15
Gambar 3.1.6 Sendok cetak
( sumber : dokumentasi pribadi )
7. Bunsen
Alat yang digunakan untuk memanaskan malam pada saat
melakukan waxing up
16
9. Micromotor
Alat yang dioperasikan untuk memoles gigi tiruan menggunakan
bantuan mata bur
17
11. Catridge
Alat laboratorium flexy yang digunakan sebagai wadah bahan
untuk jalan masuk kedalam mould chamber
12. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan bahan separator CMS
pada saat setelah boiling out
18
Gambar 3.1.21 Alat inject
( sumber : dokumentasi pribadi )
14. Heating machine
Alat yang digunakan untuk peleburan bahan
19
3.2 Bahan yang digunakan pada pembuatan flexy denture
1. Gips keras
Merupakan bahan yang digunakan untuk mengecor model kerja dan
menanam model didalam cuvet
20
Gambar 3.2.3 Alginat
( sumber : dokumentasi pribadi )
Bahan pemisah antara gips dan gips maupun gips dan bahan
5. Valplast
Bahan termoplastik yang digunakan sebagai basis gigi tiruan
21
6. Gigi artificial
Digunakan untuk menggantikan gigi asli yang hilang
7. Edel
Digunakan untuk mengkilapkan basis gigi tiruan flexy
22
Gambar 3.3.1 Persiapan modelkerja
( sumber : dokumentasi pribadi )
2. Duplikasi model
Duplikat model kerja dilakukan menggunakan bahan cetak alginat
kemudian dicor menggunakan bahan tanam gips, setelah model di cor
maka sendok cetak di ketuk untuk menghindari porositas. Setelah model
kerja selesai maka model kerja dihilangkan nodul – nodul menggunakan
pisau gips.
23
Penyusunan elemen gigi tiruan merupakan salah satu yang paling
penting, karena hubungan antara gigi-gigi tersebut dengan gigi yang
masih ada. Setelah gigi artifisial dipasang, model dipotong menggunakan
tang potong sebelum masuk kedalam tahap flashking.
24
Sebelum cuvet antagonisnya dipasang, kita harus terlebih dahulu
membuat sprue dengan menggunakan wax merah yang dipilin kemudian
ditempelkan ke cuvet yang telah ditanami model kerja. Setelah sprue
dipasang, cuvet disatukan dengan antagonisnya kemudian ditutup
menggunakan kunci L sebelum di boiling out.
8. Pembuatan retensi
Retensi diberikan pada gigi artificial dengan memberi lubang pada
gigi menggunakan mata bur kemudian dilekatkan kembali menggunakan
lem korea. Kemudian pemberian bahan separator CMS untuk
memisahkan gips dengan gips pada saat deflasking
25
Gambar 3.3.10 Pembuatan retensi
( sumber : dokumentasi pribadi )
9. Inject
Inject dilakukan dengan memasukkan bahan valplast kedalam
catridge kemudian ditutup, lalu catridge dimasukkan kedalam heating
meachine untuk peleburan bahan selama 30 menit dengan suhu 290C,
kemudian tabung diangkat dan dimasukkan ke alat inject untuk
melakukan pengepressaan agar bahan masuk kedalam cuvet dan
mencapai mould space
26
Pengeluaran model dari dalam cuvet yang telah dilakukan inject.
Dikeluarkan menggunakan palu.
12. Finishing
27
Gambar 3.3.14 Finishing
( sumber : dokumentasi pribadi )
13. Polishing
Proses mengkilatkn protesa dengan menggunakan mesin poles
28
29