Anda di halaman 1dari 6

Manusia dan Lingkungan Fisik

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Disusun oleh : Aisha Alfiani Mahadhika (M0510004) Anindika Utami Putri (M0510008) Dimas Adi Kurniawan (M0510021) Kartika Permatasari Suryajaya (M0510029)

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret 2010

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN................................ ................................ ....................... DAFTAR ISI ................................ ................................ ................................ ... BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................ ................................ ....... 1.2 Rumusan Masalah ................................ ................................ ................ 1.3 Tujuan Penulisan................................ ................................ .................. 1.4 Manfaat Penulisan ................................ ................................ ................ BAB II ISI 2.1 Hakikat Manusia Sebagai Objek dan Subjek Lingkungan ..................... 2.2 Manusia, Lingkungan Alam, dan Lingkungan Sosial Budaya ............... 2.3 Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Lingkungan Alam dan Kondisi Sosial Budaya ................................ ................................ ...................... 2.4 Analisis Dampak Lingkungan dan Analisis Resiko Lingkungan ........... BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ................................ ................................ .......................... 3.2 Saran................................ ................................ ................................ .... LAMPIRAN ................................ ................................ ................................ .... DAFTAR PUSTAKA ................................ ................................ ......................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana hakikat manusia sebagai objek dan subjek lingkungan? b. Bagaimana hubungan antara manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya? c. Bagaimana timbal balik antara kondisi lingkungan alam dengan kondisi sosial budaya? d. Bagaimana analisis dampak lingkungan dan analisis resiko lingkungan? 1.3. Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui hakikat manusia sebagai objek dan subjek lingkungan. b. Untuk mengetahui hubungan antara manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya. c. Untuk mengetahui timbal balik antara kondisi lingkungan alam dengan kondisi sosial budaya. d. Untuk mengetahui analisa dampak lingkungan dan analisa resiko lingkungan. 1.4. Manfaat Penulisan a. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan bagi diri dan masyarakatnya. b. Untuk mengetahui bagaimana bila manusia mengembangkan lingkungan tanpa dilandasi nilai-nilai moral, etika dan religi.

BAB II ISI

2.1. Hakikat Manusia Sebagai Objek dan Subjek Lingkungan

2.2. Manusia Hidup, Tumbuh dan Berkembang Dalam Lingkungan Alam dan Sosial Budayanya a. Lingkungan Alam Lingkungan alam meliputi keadaan tanah, iklim, musim, dan sebagainya. Lingkungan alam memberi pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan individu. Individu yang tinggal di lingkungan alam berbeda tentu akan memiliki karakteristik yang berbeda pula. Sebagai contoh, daerah pantai pegunungan ataupun pedalaman akan memberikan pengaruh berbeda kepada individu, begitu pula dengan daerah dua musim, atau empat musim akan memberikan pengaruh berbeda pada individu. Dalam lingkungan alam terdapat sebuah ekosistem, yakni suatu unit atau suatu fungsional dari makhluk-makhluk hidup yang saling berhubungan dengan lingkungannya. Ekosistem dibangun oleh komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik pada umumnya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup di antaranya : 1) Tanah yang merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan, dimana tumbuhan memperoleh bahan-bahan makanan atau mineralmineral untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tanah ini juga merupakan tempat tinggal manusia dan hewan-hewan. 2) Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer. Oksigennya diperlukan untuk bernapas, gas karbondioksidanya diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis, termasuk juga misalnya gas-gas yang kemudian larut dalam air yang diperlukan oleh makhluk yang hidup di dalam air. 3) Air, baik sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggal di dalam air, maupun air yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban dari udara, yang besar pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang hidup di darat. 4) Cahaya, terutama cahaya matahari banyak mempengaruhi keadaan makhluk-makhluk hidup. 5) Suhu atau temperatur, merupakan juga factor lingkungan yang sering besar pengaruhnya terhadap kebanyakan makhluk-makhluk hidup. Tiap makhluk hidup mempunyai batas-batas pada suhu di mana mereka dapat tetap hidup. Sedangkan komponen abiotik dalam suatu ekosistem diantaranya : 1) Produsen, kelompok inilah yang merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan dari zat-zat anorganik, umumnya merupakan makhluk-makhluk hidup yang dapat melakukan proses fotosintesis, termasuk kelompok ini adalah tumbuhan yang memiliki klorofil. 2) Konsumen, merupakan kelompok makhluk hidup yang mengunakan atau makan zat-zat organik atau makanan yang dibuat oleh produsen. Termasuk de dalam kelompok ini yaitu hewan-hewan dan manusia. 3) Pengurai adalah makhluk hidup atau organisme yang menguraikan sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati. Oleh pekerjaan

pengurai ini zat-zat organik yang terdapat dalam sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati itu, terurai kembali menjadi zat-zat anorganik. Dengan demikian zat-zat anorganik ini dapat digunakan kembali oleh produsen untuk membentuk zat-zat organic atau makanan. Termasuk kelompok ini misalnya, kebanyakan bakteri dan jamur-jamur. b. Lingkungan Sosial Budaya Lingkungan sosial merupakan lingkungan masyarakat dimana terjadi interaksi antara individu yang satu dengan yang lainnya. Lingkungan sosial juga berperan signifikan terhadap perkembangan suatu individu. Lingkungan sosial ada 2 macam : 1) Lingkungan sosial primer Lingkungan sosial primer adalah lingkungan sosial dimana terdapat hubungan yang erat antara anggota yang satu dengan anggota yang lain, antar anggota saling mengenal dengan baik, dan memiliki hubungan yang erat. Sehingga pengaruh lingkungan sosial primer ini akan lebih kuat. 2) Lingkungan sosial sekunder Lingkungan sosial sekunder adalah lingkungan sosial dimana hubungan antara anggota yang satu dengan anggota yang lain agak longgar. Pada umumnya antar anggota kurang atau tidak saling kenal dengan baik. Karena itu pengaruh lingkungan sosial sekunder ini tidak kuat. 2.3. Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Lingkungan Alam dan Kondisi Sosial Budaya Lingkungan alam memiliki pengaruh yang besar terhadap lingkungan sosial budaya. Lingkungan alam tempat kita tinggal akan membentuk watak serta budaya kita. Begitu juga sebaliknya, kebudayaan pada suatu tempat juga akan berpengaruh kepada lingkungan alam sekitarnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan alam dan sosial budaya sangat berkaitan erat dan memiliki pengaruh timbal balik. 2.4. Analisis Dampak Lingkungan dan Analisis Resiko Lingkungan a. Analisis Dampak Lingkungan Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup pasal 1 ayat (1), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL dibuat saat merencanakan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya, dalam hal ini aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat. Dokumen AMDAL terdiri dari Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL).

AMDAL digunakan untuk: 1) Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah 2) Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan 3) Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan 4) Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup 5) Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah: 1) Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL 2) Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan 3) masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006 Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008

1)

2)

3) 4)

b. Analisis Resiko Lingkungan

BAB III PENUTUP 1.1. Kesimpulan a. Hakikat b. 1.2. Saran a. Sebaiknya b.

Anda mungkin juga menyukai