Anda di halaman 1dari 7

TINGKAT PENGETAHUAN PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA METODE PRICES

(PROTECT, REST, ICE, COMPRESSION, ELEVATION, SUPPORT) PADA ATLET BOLA


TANGAN

Moh Nur Rofik


S1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
moh.18088@mhs.unesa.ac.id

Fatkur Rohman Kafrawi


S1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
fatkurrohman@unesa.ac.id

Abstrak
Prestasi atlet merupakan hal yang sangat penting, banyak hal yang memengaruhinya salah satunya
adalah pemahaman akan penanganan cedera. Penanganan cedera adalah pertolongan yang
diberikan untuk mengatasi cedera yang dialami oleh atlet. Pemahaman penangan cedera
diperlukan untuk menunjang aktivitas dari atlet. Salah satu metode penanganan cedera yang
memiliki banyak kelebihan adalah metode Protect, Rest, Ice, Compression, Elevation, dan Support
(PRICES). Para atlet harus memahami mengenai penanganan PRICES baik atlet putra maupun
putri dengan harapan dapat meningkatkan prestasinya. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk
mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan atlet putra dan putri dalam penanganan cedera
olahraga metode PRICES. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
responden atlet PUSLATCAB Surabaya 2022. Pengambilan data dilakukan menggunakan angket
yang berisi 50 pertanyaan yang akan dianalisis menggunakan skala Guttman dan analisis One Way
ANOVA. Analisis skala Guttman dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden
sedangkan analisis One Way ANOVA dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat
pengetahuan antara atlet putra dan atlet putri. Hasil dari penelitian ini diperoleh 28 responden
dengan masing-maisng 14 responden putra dan 14 responden putri. Tingkat pengetahuan
penanganan cedera olahraga metode PRICES pada atlet bola tangan PUSLATCAB Surabaya 2022
yang masuk dalam kategori sedang. Pada atlet putra dan atlet putri sama-sama memiliki tingkat
pengetahuan sedang dengan persentase untuk putra (76%) dan putri (77,6%). Pada analisis One
Way ANOVA diperoleh nilai p-value > 0,05 yang diartikan tidak terdapat perbedaan pengetahuan
yang signifikan dari atlet putra maupun atlet putri. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada
perbedaan pengetahuan antara jenis kelamin putra dan putri terhadap pemahaman penanganan
cedera metode PRICES. Besar harapan pengetahuan penanganan cedera dapat ditanamkan pada
individu sejak dini bukan hanya pada atlet namun pada masyarakat biasa karena akan membantu
dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Penanganan Cedera, Atlet, Bola Tangan

Abstract
Athlete's achievement is very important, many things affect it, one of which is understanding of
injury management. Injury handling is the help given to overcome the injuries suffered by athletes.
An understanding of injury management is needed to support the activities of athletes. One method
of handling injuries that has many advantages is the Protect, Rest, Ice, Compression, Elevation,
and Support (PRICES) method. Athletes must understand the handling of PRICES for both male
and female athletes in the hope of improving their performance. This study aims to determine the
differences in the level of knowledge of male and female athletes in handling sports injuries using
the PRICES method. This research is a quantitative descriptive study with PUSLATCAB Surabaya
2022 athletes as respondents. Data collection was carried out using a questionnaire containing 50
questions which would be analyzed using the Guttman scale and One Way ANOVA analysis. The
Guttman scale analysis was conducted to determine the level of knowledge of the respondents
while the One Way ANOVA analysis was carried out to determine the difference in the level of

241
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 231 - 240

knowledge between male athletes and female athletes. The results of this study obtained 28
respondents with each 14 respondents male and 14 female respondents. The level of knowledge of
handling sports injuries using the PRICES method in handball athletes at PUSLATCAB Surabaya
2022 which is in the medium category. Male athletes and female athletes both have a moderate
level of knowledge with percentages for boys (76%) and girls (77.6%). In the One Way ANOVA
analysis, the p-value > 0.05, which means that there is no significant difference in knowledge of
male athletes and female athletes. So it can be concluded that there is no difference in knowledge
between the sexes of sons and daughters on understanding the PRICES method of handling
injuries. It is hoped that knowledge of injury management can be instilled in individuals from an
early age not only in athletes but in ordinary people because it will help in everyday life.

Keywords: Knowledge Level, Injury Management, Athlete, Handball

PENDAHULUAN disebabkan oleh kesalahan pemanasan, kurangnya


Olahraga adalah salah satu dasar dalam mobilitas, dan kelelahan (Purba, 2017).
kebutuhan manusia yang dapat mempengaruhi latihan Penanganan yang baik dan tepat sangatlah
fisik dan mental yang kuat dan kuat. Seperti yang penting untuk diterapkan karena hal tersebut
sering dikatakan oleh para olahragawan “mens sana merupakan penentu seberapa lamanya cedera tersebut
in corpore sano” yang artinya pada tubuh kuat menjadi sembuh kembali. Jika perlakuan penanganan
terdapat jiwa sehat, sehingga setiap individu yang dari awal kurang baik, akan mempunyai risiko dan
rutin melakukan kegiatan olahraga dapat memiliki dapat mengakibatkan cedera memakan waktu lama
kesehatan fisik dan mental yang lebih baik daripada untuk sembuh. Upaya dalam tindakan pertama cedera
individu yang jarang atau tidak melakukan olahraga. yang dikenal secara umum yaitu menggunakan
Ketika berkecimpung dalam dunia olahraga metode Rest, Ice, Compression, Elevation (RICE).
penting untuk mengetahui ilmu dasar seputar Tim Bantuan Medis BEM IKM FKUI
pencegehan dan penanganan pertama cedera olahraga (2015) mengembangkan metode penangan cedera
baik sebelum, pada saat, dan sesudah di lapangan. dalam sebuah modul dengan nama metode Protect,
Perihal berikut perlu adanya penguatan dalam ilmu Rice, Ice, Compression, Elevation, dan Support
dasar pengetahuan kinesiologi, psikologi, fisioterapi, (PRICES). Metode PRICES merupakan sebuah
fisiologi, gizi, anatomi, dan ilmu perawatan serta metode penanganan cedera yang menyempurnakan
penanganan pertama dalam cedera olahraga. metode sebelumnya dengan lebih lengkap dan
Cedera olahraga umumnya didefinisikan penambahan perlindungan utama pencegahan dan
sebagai cedera fisik yang diderita oleh seorang pendukungan lanjutan cedera olahraga dalam upaya
pemain sebagai akibat dari permainan atau sesi meminimalisir terjadi kejadian kembali (BEM IKM
latihan. The United States Injury Law and Legal FKUI, 2015).
Definition (2020) secara umum mendefinisikan Bola tangan merupakan olahraga beregu
cedera sebagai kerugian yang diderita seseorang dengan kontak badan yang sangat berat yang
sebagai akibat dari tindakan atau kelalaian orang menekankan pada gerakan lari, lompat, lari cepat,
lain, dan secara umum dapat menyebabkan tuntutan kekuatan lengan, lemparan tangan, memblokir, dan
perdata atau pidana. mendorong. Selain keterampilan teknis dan taktis,
Penanganan pertama cedera olahraga baru-baru ini telah ditunjukkan bahwa karakteristik
merupakan salah satu pengetahuan yang wajib di antropometrik dan tingkat kekuatan otot serta
ketahui oleh setiap pelaku olahraga termasuk atlet kecepatan lempar bola tangan yang tinggi adalah
guna mengurangi terjadinya kesalahan dalam faktor terpenting untuk partisipasi yang sukses di
penanganan serta perawatan dan berakibat cedera tingkat bola tangan elit. Selain mempunyai
yang lebih parah (kronis). Selain itu, cedera dapat karakteristik kontak badan yang berat olahraga bola
terjadi pada awal kegiatan olahraga atau selama tangan juga memiliki intensitas permainan yang
olahraga dilakukan. Hal ini dapat terjadi yang tinggi. Dengan begitu setiap atlet akan mudah
mengalami resiko terjadinya cedera pada setiap digunakan adalah angket kuisioner yang berisi 50
pertandingan. pertanyaan tertutup dengan metode survei.
Terlebih lagi, kurangnya kondisi fisik Penelitian ini dilakukan di tempat latihan
umum, teknik yang salah, kurangnya fleksibilitas, atlet bola tangan PUSLATCAB Surabaya 2022.
dan juga perawatan dan rehabilitasi cedera yang tidak Namun, dikarenakan penelitian kali ini menggunakan
memadai telah dilaporkan sebagai faktor yang terkait google form maka dapat diselesaikan dimanapun atlet
dengan terjadinya cedera dalam olahraga bola tangan. berada menggunakan gadget dari masing-masing
Guna ke depan dapat meminimalisir terjadinya atlet. Penelitian ini berjalan selama 7 hari dimulai
cedera yang berkelanjutan dan lebih parah/kronis, tanggal 13 Maret 2022 hingga 20 Maret 2022.
setiap atlet bola tangan harus mempunyai bekal Populasi pada penilitian ini yaitu atlet bola
pengetahuan dasar mengenai perawatan dan tangan PUSLATCAB Surabaya 2022, dengan total
penangan pertama cedera olahraga. Mengingat populasi sebanyak 28 atlet (14 tim putra, 14 tim
permainan bola tangan mempunyai kontak badan putri). Arikunto (2010), menyatakan pengambilan
yang berat dan merupakan olahraga dengan intensitas sampel dengan subjek sampel kurang dari 100
permainan yang tinggi. responden, maka perlu diambil keseluruhan. Maka
Tingkat pengetahuan cedera berpengaruh dari itu pada penilitian ini peneliti menggunakan
dalam prestasi atlet terutama dalam praktik di teknik total sampling.
lapangan. Apabila penanganan cedera dapat Variabel pada penelitian kali ini yaitu
dioptimalkan maka presetasi atlet juga akan dapat pengetahuan atlet bola tangan tentang pemahaman
dioptimalkan. Atlet putra dan atlet putri harus sama- mengenai penanganan cedera dalam olahraga dengan
sama memiliki tingkat pengetahuan yang baik dalam metode PRICES. Penelitian ini menggunakan
menangani cedera. Atlet putra terkenal lebih sering instrumen kuesioner yang diadaptasi penelitian
mengalami cedera dibanding atlet putri. Hal tersebut Susanti (2018) yang berjudul “Pengetahuan Guru
sering dikaitkan dengan banyak faktor, sehingga Pendidikan Jasmani Tentang Penanganan Dini
diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui Cedera Olahraga Dengan Metode PRICES di SMA/
perbedaan tingkat pengetahuan penanganan cedera MA Negeri Se-Kabupaten Kulon Progo Tahun
dan jenis kelamin. 2017”. Instrumen adalah kuisioner tertutup yang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berjumlah 50 pertanyaan yang akan dianalisis dengan
tingkat pengetahuan atlet bola tangan PUSLATCAB aturan skala Guttman dan skala dikotomi.
Surabaya 2022 perihal penanganan cedera olahraga Penelitian ini merupakan penelitian
metode PRICES; kemudian mengetahui perbedaan kuantitatif perihal teknik pengumpulan dengan
tingkat pengetahuan penanganan cedera olahraga pemberian nilai pada jawaban yang diperoleh di
metode PRICES pada atlet bola tangan setiap jawaban yang ada dalam kuisioner, dengan
PUSLATCAB Surabaya 2022 dari atlet putra dan ketentuan jika menjawab dengan benar mendapat nila
atlet putri. Batasan dalam penelitian ini adalah 2, dan apabila memilih jawaban yang salah mendapat
peneliti hanya melakukan penilitian pada atlet bola skor 0.
tangan PUSLATCAB Surabaya 2022 dan penelitian Teknik analisis data menggunakan antara
ini hanya fokus pada tingkat pengetahuan atlet bola lain: mengetahui persentase,, uji normalitas untuk
tangan PUSLATCAB Surabaya 2022 perihal menentukan persebaran data, uji homogenitas untuk
penanganan cedera dengan metode PRICES. mengetahui kehomogenan data, serta uji one way
ANOVA sebagai dasar pengambilan kesimpulan. Uji
METODE One Way ANOVA dilakukan untuk menarik
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kesimpulan dengan membandingkan perbedaan rata-
kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui perbedaan rata terhadap kelompok variabel. Uji statistika
pemahaman pengetahuan cedera metode Protect, dilakukan dengan menggunakan bantuan program
Rest, Ice, Compression, Elevation, dan Support lunak SPSS 20.
(PRICES) pada atlet bola tangan PUSLATCAB
Surabaya 2022. Data diambil menggunakan HASIL
instrumen yang telah divalidasi. Instrumen yang Karakterisitik Responden

243
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 231 - 240

Pengambilan data dalam penelitian Tabel 3 Tingkat Pengetahuan Responden Putra


dilakukan pada 31 Maret – 5 April 2022 dengan terhadap Tingkat Pendidikan Cedera pada
menggunakan kuisioner melalui platform google Responden
form. Responden dalam penelitian ini adala atlet bola Tingkat Frekuensi Presentase (%)
tangan PUSLATCAB Surabaya 2022 yang berjumlah Pengetahuan
total 28 (putra & putri) responden. Angket kuisioner Sangat Tinggi 2 14,00
Tinggi 2 14,00
berisi 50 pertanyaan berisi mengenai penanganan
Sedang 4 29,00
cedera olaraga pada atlet metode protect,rest, ice,
Rendah 4 29.00
compression, elevation, dan support.
Sangat Rendah 2 14,00
Total 14 100,00%
Tabel 1 Karateristik Responden berdasarkan
Jenis Kelamin Berdasarkan tabel 3, didapatkan hasil bahwa
untuk atlet putra dengan kategori sangat tinggi
berjumlah 2 responden (14%). Pada kategori tinggi
berjumlah 2 orang (14%). Kategori sedang untuk
atlet putra berjumlah 4 orang (29%). Kategori rendah
untuk berjumlah 4 orang (29%) dan kategori sangat
Berdasarkan tabel 1, jumlah responden
rendah berjumlah 2 orang (14%). Hasil analisis
berdasarkan jenis kelamin yang setara dengan jumlah
menunjukkan bahwa atlet putra PUSLATCAB
laki-laki sebanyak 14 responden (50%) dan
Surabaya 2022 memiliki pengetahuan penanganan
perempuan 14 responden (50%). Responden
cedera metode PRICES kategori sedang dengan skala
merupakan atlet bola tangan PUSLATCAB Surabaya
persentase (76%)
2022.
Tabel 4 Tingkat Pengetahuan Responden Putri
Tabel 2 Tingkat Pengetahuan Responden
terhadap Tingkat Pendidikan Cedera pada
terhadap Tingkat Pengetahuan Cedera pada
Responden
Responden
Tingkat Frekuensi Presentase (%)
Tingkat Frekuensi Presentase (%)
Pengetahuan
Pengetahuan
Sangat Tinggi 4 14,00 Sangat Tinggi 2 14,00
Tinggi 3 11,00 Tinggi 1 7,00
Sedang 9 32,00 Sedang 5 36,00
Rendah 9 32,00 Rendah 5 36,00
Sangat Rendah 3 11,00 Sangat Rendah 1 7,00
Total 28 100,00 Total 28 100,00

Berdasarkan tabel 2, diperoleh bahwa Berdasarkan tabel 4, didapati untuk


responden dengan tingkat pengetahuan sangat tinggi responden perempuan dengan kategori sangat tinggi
berjumlah 4 orang (14%), tingkat pengetahuan tinggi berjumlah 2 responden (14%). Pada kategori tinggi
3 orang (11%), tingkat pengetahuan sedang 9 orang didapatkan hasil berjumlah 1 responden (7%).
(32%), tingkat pengetahuan rendah 9 orang (32%), Responden perempuan dengan kategori sedang
dan tingkat pengetahuan sangat rendah berjumlah 3 berjumlah 5 responden (36%). Pada kategori rendah
orang (11%). Hasil analisis menunjukkan bahwa atlet berjumlah 5 responden (36%) dan kategori sangat
bola tangan PUSLATCAB Surabaya 2022 memiliki rendah berjumlah 1 responden (7%). Hasil analisis
pemahaman penanganan cedera metode PRICES menunjukkan atlet bola tangan putri PUSLATCAB
kategori sedang dengan skala persentase 77%. Surabaya 2022 memiliki tingkat pengetahuan sedang
dengan skala persentase 77,6%.
Analisis Pengaruh Jenis Kelamin teradap Tingkat Banyak hal yang memengaruhi cedera diantaranya
Pengetaan Mengatasi Cedera adalah umur, jenis kelamin, kondisi, lingkungan,
Data dianalisis dengan bantuan perangkat pengawasan, dan tingkat pendidikan (Supartini,
lunak SPSS. Data pertama kali dianalisis dengan uji 2004), sehingga diperlukan penanganan cedera.
normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk Penanganan cedera merupakan hal yang sangat
mengetahui kenormalan persebaran atau distribusi penting terutama pada praktik lapangan, ketika terjadi
data. Selanjutna dilakukan uji homogenitas untuk cedera olahraga salah satu metode yang dapat
mengetahui kesaamaan data. Uji normalitas dan uji dilakukan untuk menangani cedera yaitu metode rest,
homogenitas adalah dua prasyarat untuk melakukan ice, compression, elevation, dan support (PRICES).
uji parametrik. Uji parametrik yang dijalankan dalam Perlakuan yang diberikan harus sesuai dengan cedera
penelitian ini adalah uji ANOVA One Way. yang terjadi sehingga penangannya menjadi lebih
optimal. Metode PRICES merupakan metode
Tabel 4 Hasil Uji Normalitas pengembangan yang telah disempurnakan dari
Kelompok P-value Keterangan metode sebelumnya yang memiliki banyak
Laki-laki 0,268 Data normal keunggulan dibandingkan metode lain. Apabila
Perempan 0,188 Data normal penanganan yang diberikan dengan metode PRICES
benar maka cedera dapat sembuh dengan cepat dan
tidak memberikan dampak yang parah.
Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh Pada penelitian ini, diperoleh hasil analisis
nilai p-value normalitas dari masing-masing secara deskriptif secara keseluruhan menunjukkan
kelompok data dengan taraf signifikasi α = 0,05. bahwa atlet bola tangan PUSLATCAB Surabaya
Hhasil uji menunjukkan hasil data normal karena 2022 memiliki tingkat pengetahuan sedang. Untuk
nilai p-value > 0,05. atlet putra dan putri juga memiliki kategori sedang.
Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman akan
Tabel 5 Hasil Uji Homogenitas penanganan cedera pada atlet putra (76%) dan putri
P-value Keterangan (77,6%) tidak memiliki perbedaan secara deskriptif
0,760 Data homogen
karena sama-sama memiliki kategori yang sama.
Berdasarkan hasil uji homogenitas, Pemahaman dengan kategori sedang menunjukkan
diperoleh nilai p-value yang lebih besar dari taraf bahwa kesadaran akan mengatasi cedera berada pada
signifikansi α = 0,05. Apabila nilai p-value tingkat normal. Perbedaan antara skala persentase
homogentas > 0,05 maka data tersebut homogen. pengetahuan antara atlet putra dan atlet putri dapat
disebabkan karena atlet putra yang sering
Tabel 6 Hasil Uji One Way ANOVA menganggap remeh cedera dan sering
P-value Keterangan menghiraukannya. Sedangkan atlet putri lebih
0,715 Tidak terdapat perbedaan menganggap cedera perlu diperhatikan namun tidak
terlalu penting. Selain itu pula studi mengenai
perbedaan perawatan cedera yang dilakukan
Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA Sethuraman dkk (2014) menunjukkan laki-laki
diperoleh niliai p-value sebesar 0,346 dengan taraf merasa bahwa rasa sakit yang diterima tergolong
signifikasi α = 0,05. Sehingga dengan nilai p-value biasa sehingga menganggap remeh, berbeda dengan
0,715 < 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat perempuan yang lebih sensitif sehingga memberikan
perbedaan signifikan antara jenis kelamin dengan dampak pada pengetahuan yang berbeda pada
tingkat pengetahuan penanganan cedera. pengetahunnya. Selaras dengan Jones dkk (2020)
PEMBAHASAN mengenai studi perbedaan gender dalam cedera
Cedera merupakan rusaknya struktur dan muskuloskeletal menunjukkan bahwa perempuan
fungsi normal dari suatu bagian tubuh yang memiliki kemungkinan cedera yang lebih rendah
disebabkan kecelakaan baik sengaja maupun tidak dibanding laki-laki. Namun secara keseluruhan hasil
sengaja (Poter dan Perry, 2005; Purwoko, 2006). deskriptif menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
cedera metode PRICES antara atlet putra dan putri

245
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 231 - 240

memiliki kesamaan. Hal tersebut bertolak belakang tidak selaras dengan penelitian Jones dkk (2020) dan
dengan penelitian relevan mengenai hubungan jenis Sethuraman dkk (2014) yang menunjukkan bahwa
kelamin dan pengetahuan bantuan hidup dasar perempuan lebih memiliki pengetahuan berbeda
(Rahmawati dkk, 2021) yang mengatakan bahwa dengan laki-laki. Hal tersebut dikarenakan perbedaan
terdapat perbedaan signifikan antara tingkat responden dalam penelitian dimana Jones dkk (2020)
pengetahuan dan jenis kelamin. Hal tersebut dapat dan Sethuherman dkk (2014) menggunakan
berbeda karena responden dalam penelitian ini adalah masyarakat biasa dalam mengumpulkan data dimana
atlet yang sudah diberikan pengetahuan sejak dini masyrakat biasa masih awam dan baru mengenal
mengenai cedera sehingga memiliki tingkat penanganan cedera. Perempuan memiliki
pengtahuan yang sedang dalam mengetasi cedera. pengetahuan yang lebih tinggi karena perempuan
Purba (2017) yang melakukan penelitian memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan
mengenai tingkat pengetahuan penanganan cedera laki-laki dalam merasakan rasa sakit. Fadlilah dan
pada kelompok olahraga prestasi FIO Universitas Rahil (2019) menyatakan bahwa tingkat pendidikan
Negeri Jakarta memeroleh hasil bahwa anggotanya memengaruhi pencegahan cedera pada bagian
memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Hal tersebut muskuloskeletal. Hal tersebut juga menjadikan salah
disebabkan karena pemahaman akan penanganan satu dasar dimana tingkat pengetahuan responden
cedera ditanamkan secara matang dan mendalam pada penelitian ini berbeda-beda mulai dari
sehingga penanganan cedera anggota kelompok pendidikan di siswa sekolah dasar hingga mahasiswa
olahraga prestasi FIO UNY memiliki pengetahuan di perguruan tinggi. Mahasiswa di perguruan tinggi
yang baik. Pengetahuan menangani cedera akan memiliki tingkat pengetahuan lebih tinggi
memberikan banyak dampak baik dari segi cara dibandingkan dengan siswa di sekolah dasar
bermain hingga prestasi. Menurut Okta (2020) dan sedangkan pada penelitian ini tidak melihat faktor
Simatupang (2016) jurusan dan prodi memberikan tingkat pendidikan dalam penarikan kesimpulan.
perbedaan dalam pengetahuan penanganan cedera. Pengetahuan pada saat penanganan cedera
Beberapa faktor yang memengaruhi pengetahuan olahraga yang baik dan tepat merupakan hal yang
mengenai masalah penanganan cedera oleh Okta sangat penting untuk diketahui oleh seorang praktisi
(2020) adalah program studi. Menurut penelitiannya, olahraga (atlet), mengetahui penanganan cedera yang
program studi memengaruhi cara berpikir dalam baik dan tepat akan mempengaruhi prestasi mereka.
memahami penangan cedera. Jurusan dan program Pengetahuan yang cukup dalam menangani cedera
studi akan menunjang cara berpikir dalam penangan diharapkan dapat meminimalkan risiko cedera yang
cedera. Selain itu, selaras dengan Simatupang (2016), semakin parah serta memudahkan perawatan lebih
jurusan memberikan pengaruh dalam tingkat lanjut dan meningkatkan performa atlet sehingga
pengetahuan penanganan cedera. Pemahaman dapat berprestasi.
penanganan cedera akan disesuaikan dengan bidang
masing-masing. PENUTUPAN
Berdasarkan hasil analisis statistika Simpulan
menggunakan One Way ANOVA diperoleh jenis Berdasarkan pembahasan, diperoleh bahwa
kelamin pada atlet bola tangan PUSLATCAB tingkat pengetahuan penanganan pada cedera
Surabaya 2022, menunjukkan hasil tidak ada olahraga menggunakan metode protect, rest, ice,
perbedaan pengetahuan yang signifikan antara atlet compression, elevation, dan support pada atlet bola
putra dan atlet putri. Hal ini merepresentasikan tangan PUSLATCAB Surabaya 2022 rendah-tinggi.
bahwa atlet bola tangan PUSLATCAB Surabaya Tidak ada perbedaan signifikan antara pengetahuan
2022 memiliki pemahaman yang sama terhadap penanganann cedera antara atlet putra dan atlet putri
cedera. Atlet bola tangan PUSLATCAB kurang bola tangan PUSLATCAB Surabaya 2022.
memerhatikan masalah cedera dan meremehkan efek
cedera. Sementara, cedera olahraga dapat terjadi Saran
karena banyak faktor diantaranya karena kecelakaan, Pembaca diharapkan dapat meningkatkan
kesalahan teknis, kuranya peralatan, serta kelebihan pemahaman akan penanganan cedera karena hal
bobot tubuh tertentu (Elmagd, 2016). Hal tersebut tersebut sangat penting. Edukasi perlu dilakukan
untuk memberikan dampak positif dan menunjang
kemajuan atlet terutama di Indonesia.

247

Anda mungkin juga menyukai