Abstrak
Prestasi atlet merupakan hal yang sangat penting, banyak hal yang memengaruhinya salah satunya
adalah pemahaman akan penanganan cedera. Penanganan cedera adalah pertolongan yang
diberikan untuk mengatasi cedera yang dialami oleh atlet. Pemahaman penangan cedera
diperlukan untuk menunjang aktivitas dari atlet. Salah satu metode penanganan cedera yang
memiliki banyak kelebihan adalah metode Protect, Rest, Ice, Compression, Elevation, dan Support
(PRICES). Para atlet harus memahami mengenai penanganan PRICES baik atlet putra maupun
putri dengan harapan dapat meningkatkan prestasinya. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk
mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan atlet putra dan putri dalam penanganan cedera
olahraga metode PRICES. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan
responden atlet PUSLATCAB Surabaya 2022. Pengambilan data dilakukan menggunakan angket
yang berisi 50 pertanyaan yang akan dianalisis menggunakan skala Guttman dan analisis One Way
ANOVA. Analisis skala Guttman dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden
sedangkan analisis One Way ANOVA dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat
pengetahuan antara atlet putra dan atlet putri. Hasil dari penelitian ini diperoleh 28 responden
dengan masing-maisng 14 responden putra dan 14 responden putri. Tingkat pengetahuan
penanganan cedera olahraga metode PRICES pada atlet bola tangan PUSLATCAB Surabaya 2022
yang masuk dalam kategori sedang. Pada atlet putra dan atlet putri sama-sama memiliki tingkat
pengetahuan sedang dengan persentase untuk putra (76%) dan putri (77,6%). Pada analisis One
Way ANOVA diperoleh nilai p-value > 0,05 yang diartikan tidak terdapat perbedaan pengetahuan
yang signifikan dari atlet putra maupun atlet putri. Sehingga dapat disimpulkan tidak ada
perbedaan pengetahuan antara jenis kelamin putra dan putri terhadap pemahaman penanganan
cedera metode PRICES. Besar harapan pengetahuan penanganan cedera dapat ditanamkan pada
individu sejak dini bukan hanya pada atlet namun pada masyarakat biasa karena akan membantu
dalam kehidupan sehari-hari.
Abstract
Athlete's achievement is very important, many things affect it, one of which is understanding of
injury management. Injury handling is the help given to overcome the injuries suffered by athletes.
An understanding of injury management is needed to support the activities of athletes. One method
of handling injuries that has many advantages is the Protect, Rest, Ice, Compression, Elevation,
and Support (PRICES) method. Athletes must understand the handling of PRICES for both male
and female athletes in the hope of improving their performance. This study aims to determine the
differences in the level of knowledge of male and female athletes in handling sports injuries using
the PRICES method. This research is a quantitative descriptive study with PUSLATCAB Surabaya
2022 athletes as respondents. Data collection was carried out using a questionnaire containing 50
questions which would be analyzed using the Guttman scale and One Way ANOVA analysis. The
Guttman scale analysis was conducted to determine the level of knowledge of the respondents
while the One Way ANOVA analysis was carried out to determine the difference in the level of
241
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 231 - 240
knowledge between male athletes and female athletes. The results of this study obtained 28
respondents with each 14 respondents male and 14 female respondents. The level of knowledge of
handling sports injuries using the PRICES method in handball athletes at PUSLATCAB Surabaya
2022 which is in the medium category. Male athletes and female athletes both have a moderate
level of knowledge with percentages for boys (76%) and girls (77.6%). In the One Way ANOVA
analysis, the p-value > 0.05, which means that there is no significant difference in knowledge of
male athletes and female athletes. So it can be concluded that there is no difference in knowledge
between the sexes of sons and daughters on understanding the PRICES method of handling
injuries. It is hoped that knowledge of injury management can be instilled in individuals from an
early age not only in athletes but in ordinary people because it will help in everyday life.
243
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 231 - 240
245
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 231 - 240
memiliki kesamaan. Hal tersebut bertolak belakang tidak selaras dengan penelitian Jones dkk (2020) dan
dengan penelitian relevan mengenai hubungan jenis Sethuraman dkk (2014) yang menunjukkan bahwa
kelamin dan pengetahuan bantuan hidup dasar perempuan lebih memiliki pengetahuan berbeda
(Rahmawati dkk, 2021) yang mengatakan bahwa dengan laki-laki. Hal tersebut dikarenakan perbedaan
terdapat perbedaan signifikan antara tingkat responden dalam penelitian dimana Jones dkk (2020)
pengetahuan dan jenis kelamin. Hal tersebut dapat dan Sethuherman dkk (2014) menggunakan
berbeda karena responden dalam penelitian ini adalah masyarakat biasa dalam mengumpulkan data dimana
atlet yang sudah diberikan pengetahuan sejak dini masyrakat biasa masih awam dan baru mengenal
mengenai cedera sehingga memiliki tingkat penanganan cedera. Perempuan memiliki
pengtahuan yang sedang dalam mengetasi cedera. pengetahuan yang lebih tinggi karena perempuan
Purba (2017) yang melakukan penelitian memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan
mengenai tingkat pengetahuan penanganan cedera laki-laki dalam merasakan rasa sakit. Fadlilah dan
pada kelompok olahraga prestasi FIO Universitas Rahil (2019) menyatakan bahwa tingkat pendidikan
Negeri Jakarta memeroleh hasil bahwa anggotanya memengaruhi pencegahan cedera pada bagian
memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Hal tersebut muskuloskeletal. Hal tersebut juga menjadikan salah
disebabkan karena pemahaman akan penanganan satu dasar dimana tingkat pengetahuan responden
cedera ditanamkan secara matang dan mendalam pada penelitian ini berbeda-beda mulai dari
sehingga penanganan cedera anggota kelompok pendidikan di siswa sekolah dasar hingga mahasiswa
olahraga prestasi FIO UNY memiliki pengetahuan di perguruan tinggi. Mahasiswa di perguruan tinggi
yang baik. Pengetahuan menangani cedera akan memiliki tingkat pengetahuan lebih tinggi
memberikan banyak dampak baik dari segi cara dibandingkan dengan siswa di sekolah dasar
bermain hingga prestasi. Menurut Okta (2020) dan sedangkan pada penelitian ini tidak melihat faktor
Simatupang (2016) jurusan dan prodi memberikan tingkat pendidikan dalam penarikan kesimpulan.
perbedaan dalam pengetahuan penanganan cedera. Pengetahuan pada saat penanganan cedera
Beberapa faktor yang memengaruhi pengetahuan olahraga yang baik dan tepat merupakan hal yang
mengenai masalah penanganan cedera oleh Okta sangat penting untuk diketahui oleh seorang praktisi
(2020) adalah program studi. Menurut penelitiannya, olahraga (atlet), mengetahui penanganan cedera yang
program studi memengaruhi cara berpikir dalam baik dan tepat akan mempengaruhi prestasi mereka.
memahami penangan cedera. Jurusan dan program Pengetahuan yang cukup dalam menangani cedera
studi akan menunjang cara berpikir dalam penangan diharapkan dapat meminimalkan risiko cedera yang
cedera. Selain itu, selaras dengan Simatupang (2016), semakin parah serta memudahkan perawatan lebih
jurusan memberikan pengaruh dalam tingkat lanjut dan meningkatkan performa atlet sehingga
pengetahuan penanganan cedera. Pemahaman dapat berprestasi.
penanganan cedera akan disesuaikan dengan bidang
masing-masing. PENUTUPAN
Berdasarkan hasil analisis statistika Simpulan
menggunakan One Way ANOVA diperoleh jenis Berdasarkan pembahasan, diperoleh bahwa
kelamin pada atlet bola tangan PUSLATCAB tingkat pengetahuan penanganan pada cedera
Surabaya 2022, menunjukkan hasil tidak ada olahraga menggunakan metode protect, rest, ice,
perbedaan pengetahuan yang signifikan antara atlet compression, elevation, dan support pada atlet bola
putra dan atlet putri. Hal ini merepresentasikan tangan PUSLATCAB Surabaya 2022 rendah-tinggi.
bahwa atlet bola tangan PUSLATCAB Surabaya Tidak ada perbedaan signifikan antara pengetahuan
2022 memiliki pemahaman yang sama terhadap penanganann cedera antara atlet putra dan atlet putri
cedera. Atlet bola tangan PUSLATCAB kurang bola tangan PUSLATCAB Surabaya 2022.
memerhatikan masalah cedera dan meremehkan efek
cedera. Sementara, cedera olahraga dapat terjadi Saran
karena banyak faktor diantaranya karena kecelakaan, Pembaca diharapkan dapat meningkatkan
kesalahan teknis, kuranya peralatan, serta kelebihan pemahaman akan penanganan cedera karena hal
bobot tubuh tertentu (Elmagd, 2016). Hal tersebut tersebut sangat penting. Edukasi perlu dilakukan
untuk memberikan dampak positif dan menunjang
kemajuan atlet terutama di Indonesia.
247