Anda di halaman 1dari 43

PROSEDUR PEMERIKSAAN

TROMBOSIT
No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 01

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pemeriksaan keping darah dengan cara menambahkan darah dengan
Pengertian amonium oxalat 1%. Darah + amm. Oxalat 1%, maka sel-sel selain trombosit
akan lisis.
Tujuan Untuk mengetahui kadar trombosit dalam darah
Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor 800/001/V/ Tentang …

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur/ langkah 1. Disiapkan bilik hitung, ditutup dengan dek glass sampai terbentuk cincin
kerja newton
2. Diambil 380 µL (0,38 mL) larutan ammonium oksalat 1% kedalam
tabung, kemudian ditambahkan 20 µL darah.
3. Dihomogenkan
4. Masukan ke dalam bilik hitung
5. Di lihat pada mikroskop pembesaran 40x, dihitung dalam kotak eritrosit (5
kotak)

PERHITUNGAN
Jumlah Sel = P x KV x N
= 20 x (1/20 x 1/20 x 80) x N
= 20 x 50 x N

Nilai Normal : 150.000 – 400.000/mm3

Unit Terkait
Semua Unit pelayanan klinis
PROSEDUR PEMERIKSAAN LEUKOSIT

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 02

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Pengertian Proses pemeriksaan jumlah leukosit yang ada dalam volume tertentu.

Tujuan Untuk mengetahui Kadar Leukosit dalam darah


Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ...

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur 1. Dipipiet larutan turk sebanyak 0,38 mL dan di masukan kedalam tabung
2. Dihisap darah kapiler/ darah EDTA dengan pipet sahli sampai tepat pada
garis 20 µL
3. Dihapus kelebihan darah diujung luar pipet dengan tisu.
4. Dimasukan pipet yang berisi darah kedalam larutan turk.
5. Larutan di kocok sampai homogen
6. Diambil bilik hitung yang bersih letakan bilik hitung dengan kaca penutup
terpasang mendatar diatasnya
7. Diambil larutan turk yang telah diisi tadi dengan pipet, kemudian buang 3
tetes pertama, lalu tetesan berikutnya diteteskan pada bilik hitung.
8. Dibiarkan kamar hitung diatas mikroskop selama 2 menit agar leukosit
mengendap

CARA MENGHITUNG JUMLAH LEUKOSIT


1. Meja Mikroskop harus dalam posisi horizontal
2. Aturlah fokus mikroskop terlebih dahulu.
3. Hitung jumlah leukosit yang terdapat pada 4 kotak besar dengan
pembesaran 40x

PERHITUNGAN
Jumlah Leukosit = N x KV x P
= N x 2,5 x 20

Nilai Normal : 4.000 – 10.000 sel/ mm3


Unit Terkait
Poli Umum,Poli PAL, Poli Lansia, Rawat Inap, IGD
PROSEDUR PEMERIKSAAN HB
METODE SAHLI

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
:

Halaman :

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Proses Pemeriksaan Zat warna Darah dalam darah. Hb di ubah menjadi asam
Pengertian hematin dengan penambahan HCl 0,1 N, lalu kadar asam hematin diukur
dengan membandingkan warna dengan standar
Tujuan Untuk mengetahui Kadar Zat Warna dalam darah
Kebijakan
SK Kepala UTPD Yankes Cimaung Nomor ......... tentang .........

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur 1. Tabung Hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda 2 (± 3
tetes)
2. Hisaplah darah Kapiler / darah EDTA dengan pipet sahli sampai batas 20
µL.
3. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan
kertas tissue secara hati – hati jangan sampai darah dari dalam pipet
berkurang
4. Masukan darah kedalam tabung yang berisi HCl 0,1 N.
5. Tunggu 5 menit untuk pembentukan Asam hematin (warna coklat tua)
6. Asam hematin yang terbentuk diencerkan dengan aquadest tetes demi tetes
sambil di aduk dengan batang pengaduk dari gelas sampai didapat warna
yang sama dengan warna standar
7. Dibaca kadar Hb dari skala tabung pada bagian bawah miniskus

Nilai Normal :
Laki laki : 14 – 18 gr/dL
Wanita : 12 – 16 gr/dL
Unit Terkait
Poli Umum, Poli Lansia, IGD, Rawat Inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN HB
METODE SIANMET-HB

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit
:
:
Halaman :

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Pengertian Proses Pemeriksaan Zat warna Darah dalam darah.

Tujuan Untuk mengetahui Kadar Zat Warna dalam darah


Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung DTP Nomor ........... tentang .............

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur 1. 5 mL reagen drabkins dimasukan kedalam tabung reaksi
2. Tambahkan 0,02 mL (20 µL) darah EDTA / darah kapiler
3. Homogenkan kemudian inkubasi selama 3 menit
4. Ukur absorpsinya pada fotometer dengan λ 540 nm.

CARA MENGHITUNG KADAR HEMOGLOBIN :


1. Mengalikan hasil absorpsi dengan faktor

Nilai Normal :
Laki laki : 14 – 18 gr/dL
Wanita : 12 – 16 gr/dL
Unit Terkait
Poli Umum, Poli lansia, Rawat Inap, IGD
PROSEDUR PEMERIKSAAN
HEMATOKRIT

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
:

Halaman :

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Pengertian Volume Sel darah merah yang dipisahkan dari plasma dengan disentrifuge
Tujuan Untuk mengetahui volume sel darah merah
Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor ............... Tentang ..........

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur 1. Disinfeksi ujung jari dengan kapas alcohol, dan biarkan kering
2. Tusuk dengan lanset
3. Darah yang keluar pertama dihapus dengan kapas kering
4. Dihisap darah dengan menggunakan tabung microhematokrit sampai 2/3 –
¾ tabung
5. Tutup tabung hematokrit berisi darah dengan creatoseal
6. Putar pada sentrifuge dengan creatoseal disebelah luar pada kecepatan
2000 - 3000 rpm selama 5 menit
7. Ukur hasilnya pada kalkulator hematkrit

Nilai Normal :
Laki laki : 40 – 54 g/dL
Wanita : 37 – 47 g/dL

Unit Terkait
Poli umum, Poli lansia, IGD, dan Rawat Inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN
HEMATOLOGI DENGAN HEMATOLOGI
ANALYZER

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit
: 03
:
Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Pengertian Proses Pemeriksaan Hematologi dengan alat Mindray

Tujuan Untuk mengetahui 18 parameter pemeriksaan dalam darah secara otomatis


Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor ..... tentang .........

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Buku petunjuk pemakaian alat
Prosedur 1. Menyalakan alat dan menekan tombol OK kemudian alat secara otomatis
dan melakukan auto rinse
2. Saat Auto Rinse alat akan berbunyi bip dan akan terlihat tulisan ready di
display alat siap digunakan
3. Darah EDTA yang homogen disimpan di bawah probe lalu tekan tombol
start sampai alat berbunyi Bip Bip dan di layar display tertulis Analyzing
4. Tunggu hingga Hasil Keluar
5. Lakukan Hal yang Sama Pada Kontrol

Unit Terkait
Poli umum, Poli lansia, Rawat Inap, dan IGD
PROSEDUR PEMERIKSAAN LED

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit
: 03
:
Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
LED merupakan Laju Endap darah. Darah Sitrat dengan Perbandingan 1 : 4
Pengertian ditegakkan menggunakan tabung westergreen berpenyangga lalu dilihat laju
pengendapan darah pada 60 menit dan 120 menit setelah ditegakan.
Tujuan
Untuk mengetahui laju kecepatan pengendapan darah dalam waktu tertentu.
Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor .... Tentang ....

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur 1. Membuat darah sitrat dengan perbandingan 1 : 4 yaitu 1,6 ml darah
ditambah 0,4 ml Na. Sitrat 3,8 % lalu homogenkan
2. Hisap darah sitrat ke dalam tabung westergreen sampai batas 0 lalu
tegakkan dengan penyangga
3. Dibaca tinggi lapisan plasma pada jam pertama (60 menit) dari 0 sampai
batas plasma dengan endapan darah.
4. Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam millimeter per jam dan 2 jam.

Nilai Normal :
Laki laki : 0 – 10 mm/ jam
Perempuan : 0 – 20 mm / jam

Unit Terkait
Poli Umum, Poli lansia, Poli PAL, Rawat Inap dan IGD
PROSEDUR PEMERIKSAAN HITUNG
JENIS LEUKOSIT

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit
: 03
:
Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Hapusan darah yang telah terfiksasi diwarnai dengan pewarnaan giemsa
Pengertian sehingga terlihat perbedaan jenis leukosit dan busa dihitung menggunakan
mikroskop
Tujuan
Untuk menghitung jumlah tiap – tiap jenis leukosit per 100 leukosit

Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor ... tentang ...

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur 1. Buat Hapusan Darah Pada Object Glass
2. Setelah Kering Merata Lakukan Fiksasi dengan Methanol selama 3-5
menit
3. Warnai Dengan pewarnaan Giemsa selama 30 Menit
4. Bilas Dan keringkan
5. Hitung Jenis leukosit Menggunakan Mikroskop Per 100 leukosit

Nilai Normal :
Basofil : 0-1 %,
Eosinofil : 1-6 %,
N. batang : 3-5 %,
N. Segmen : 35-70 %,
Limfosit : 20-45 %,
Monosit : 2-10 %
Unit Terkait
Poli umum, Poli lansia, Poli PAL, Rawat Inap dan IGD
PROSEDUR PEMERIKSAAN
GOLONGAN DARAH

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 03

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Suatu tindakan pemeriksaan golongan darah. Darah di tambah Reagen ABO
Pengertian
Screen kemudian dilihat Aglutinasi
Tujuan
Untuk mengetahui golongan darah seseorang
Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor ... tentang ...

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur 1. Teteskan pada masing-masing lingkaran yang terdapat pada kartu
golongan darah 1 tetes anti-A, 1 tetes anti-B, 1 tetes anti-AB, dan 1 tetes
anti-Rh.
2. Tusuk ujung jari dengan lanset kemudian teteskan darah pada masing-
masing lingkaran
3. Homogenkan dengan menggunakan batang pengaduk
4. Goyangkan kartu golongan darah selama 2 menit
5. Dilihat bagian mana yang aglutinasi

Hasil :
1. Anti-A dan anti-AB aglutinasi positif  Golongan darah A
2. Anti-B dan anti-AB aglutinasi positif  Golongan darah B
3. Ati-A, anti-B, dan anti-AB aglutinasi positif  Golongan darah AB
4. Anti-A, Anti-B dan anti-AB aglutinasi negatif  Golongan darah O
5. Anti Rh factor aglutinasi positif  Rh+
6. Anti Rh factor aglutinasi negatif  Rh-

Unit Terkait
Poli Umum, Poli KIA, Poli Lansia, Poli PAL, IGD, Rawat Inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN
KEHAMILAN DENGAN STRIP

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 03

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Reagen dalam Strip akan bereaksi dengan β – hCG sehingga membentuk
Pengertian
warna pada garis strip
Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya β–hCG dalam urin sebagai pertanda
kehamilan
Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ...
Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur 1. Celupkan bagian merah pada test stick selama 10 – 60 detik
2. Letakan stick pada bidang horizontal
3. Baca stick setelah 1-3 menit

Hasil :
Positif hamil : Garis berwarna merah pada kontrol dan tes
Negatif hamil : Garis berwarna merah pada kontrol saja

Unit Terkait
Poli Umum, Poli KIA, IGD, Rawat Inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN WIDAL

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Pengertian Reaksi antigen dan antibodi yang sesuai akan terjadi aglutinasi.

Tujuan mengetahui adanya antibodi Salmonella sp. di dalam darah untuk membantu
diagnosis penyakit thypus
Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor ... tentang ...
Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur 1. Teteskan satu tetes (0.04 ml) serum yang tidak di encerkan ke atas slide.
2. Tambahkan satu tetes (0.04 ml) suspensi antigen yang telah dikocok
dengan homogen.
3. Campurkan serum dan suspensi antigen dan menggunakan batang
pengaduk (tusuk gigi) dan sebarkan memenuhi lingkaran pengamatan.
4. Putar slide dengan perlahan selama satu menit dan amati aglutinasi yang
terjadi. Hasil positif ditandai dengan terjadinya reaksi aglutinasi yang bisa
dilihat dengan mata. Jika terjadi aglutinasi dalam waktu satu menit
tersebut, lanjutkan dengan tes konfirmasi dengan menggunakan tabung
reaksi untuk menentukan titer antibodi dalam serum spesimen tersebut.

Interpretasi Hasil :
Positif : Terjadi aglutinasi
Negatif : Tidak terjadi Aglutinasi

Unit Terkait
Poli Umum, Lansia, PAL, IGD, Rawat Inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN HIV

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit
: 00
:
Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Jika dalam sampel mengandung antibody HIV 1 atau HIV 2, maka akan
Pengertian berikatan dengan antigen yang dilabel colloidal (Konjugat). Ikatan Tersebut
akan bermigrasi ke daerah tes dan berikatan dengan anti HIV 1 atau HIV 2
sehingga membentuk garis berwarna merah. Kelebihan konjugat akan
berikatan dengan control sehingga membentuk garis berwarna merah.

Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya antibody HIV 1 atau HIV 2


Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ...
Referensi 1. Permenkes nomor 15 tahun 2015 Tentang Pelayanan Lab Pemeriksaan
HIV dan reaksi Oportunistik
2. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
3. Kit Insert Pemeriksaan Rapid HIV
Prosedur 1. Disiapkan card dan sampel serum.
2. Dimasukkan 20 µl (satu tetes) sampel serum / plasma ke lubang tempat
sampel.
3. Dibaca hasilnya dalam 10 - 20 menit. Hasil tidak boleh dibaca lebih dari
20 menit dan kurang dari 5 menit.

Hasil :
Positif HIV 1 : Garis berwarna pada control dan Tes 1
Positif HIV 2 : Garis berwarna pada control dan Tes 2
Positif HIV 1 dan 2 : Garis berwarna pada control, T1 dan T2
Negatif : Garis berwarna pada control saja

Unit Terkait
Poli PAL, Poli Umum, IGD, KIA, Rawat Inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN URINE
DENGAN URINE ANALIZER

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Senyawa dalam urin bereaksi dengan reagen dalam Stik membentuk
Pengertian
perubahan warna , perubahan warna yang terjadi dibaca oleh alat
Tujuan Untuk mengetahui komponen komponen yang penting secara klinik dalam
urin.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cimaung nomor ... tentang ...
Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
3. Buku Petunjuk Pemeriksaan Urine dengan Urine Analyzer
Prosedur 1. Urin di pindahkan ke dalam tabung centifuge dan nyalakan alat Urine
Analyzer
2. Celupkan stik ke dalam urin hingga semua reagen terendam urin
3. Serap kelebihan urin dalam stik dengan tisuee
4. Simpan stik di tempat sampel Urine Analiyzer
5. Tekan strip test pada layar lalu tekan enter new operator ID dan
masukan identitas operator tekan enter
6. Tekan enter new pasien dan masukan nama pasien, lalu tekan enter
7. Tekan Start dan masukan warna dari sampel Urin lalu tunggu sampai
keluar hasil

Unit Terkait Poli PAL, Poli Umum, Poli Lansia, KIA, IGD, Rawat Inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN URINE
METODE CARIK CELUP
No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 03

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Senyawa dalam urin bereaksi dengan reagen dalam Stik membentuk
perubahan warna, perubahan warna yang terjadi dibandingkan dengan
parameter
Pengertian
Sedimen : Urin di putar dalm centrifuge sehingga di dapat endapan dan
supernatan supernatan di buang dan endapan di alihkan ke objeck
glass lalu di tutup dengan deck glass, dilihat di mikroskop dengan
pembesaran 40 lensa Objeck
Tujuan Untuk mengetahui komponen komponen yang penting secara klinik dalam
urin.
Menentukan adanya unsur-unsur sedimen organik dan anorganik dalam urin
secara miskroskopis.
Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor .... tentang ...
Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium
Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur 1. Ditampung sejumlah urine dalam pot urine (wadah) jumlah minimal
10ml.
2. Warna dan kejernihan dilihat secara visual.
3. Urine dikocok kemudian dituangkan ± 50ml kedalam tabung sentifugasi
4. Dicelup reagen strip combur 10 parameter kedalam tabung sentrifugasi
yang berisi urine tersebut sampai seluruh darah reagen tercelup.
5. Reagen strip segera diangkap, tiriskan pada kertas tissue dengan posisi
vertikal.
6. Dibaca reagent paper dengan membandingkan warnanya dengan warna
yang ada pada kemasan botol secara horizontal.
7. Diputar tabung yang berisi urine tersebut dengan kecepatan 3000-
4000rpm selama 10 menit.
8. cairan supernatannya sisakan, kemudian dikocok sampai homogen dan
ditetesan pada kaca objek serta tutup dengan kaca penutup (deck glass).
9. Diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa 0 objektif 10x
(untuk silinder ephitel dan kristal) objektif 40x (untuk leukosit dan
eritrosit).

Pelaporan Hasil :
Makroskopis urine
Warna dilaporkan sesuai dengan warna urine (kuning, merah, kuning tua,
dll) sedangkan kejernihan dilaporkan dalam (jernih, agak keruh, keruh).
Kimia urine
Protein, glukosa, blirubin, urobilinogen, keton nitrit.
Mikroskop urine (sidimen)
Leukosit, eritrosit dihitung jumlah rata-rata pada 5 lapangan pandang besar
(LPB) ephitel, kristal, selinder dihitung jumlah rata-rata pada 5 lapangan
pandang kecil (PKK) dan disebut jenisnya, dilaporkan (-), (+) atau (++).

Unit Terkait Poli Umum, Poli PAL, KIA,IGD, Rawat Inap, Poli Lansia
PROSEDUR PEMERIKSAAN BTA

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 03

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pemanasan akan membantu penyerapan Zat warna Utama ( Carbol Fuchsin ),
melalui pemberian Laruran pemucat ( Asam alkohol ) . Bakteri berwarna
Pengertian asam akan tetap merah , sedangkan pada bakteri tidak tahan asam zat warna
utama akan luntur sehingga pada penambahan warna ke dua ( Methylen
Blue ) bakteri akan menyerap zat warna tersebut ( Biru )
Tujuan Untuk Mengetahui ada atau tidak adanya Bakteri tahan Asam (Micobacterium
tuberculosis) dari bahan pemeriksaan sputum ( dahak )

Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor ... tentang ...

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993

Prosedur 1. Kaca objek diberi nomor kode pada sisi kanan kaca objek.
2. Pilih bagian dahak yang kental, kehijauan dengan ose yang telah di
fiksasi.
3. Ratakan diatas kaca objek dengan ukuran 2-3cm.
4. Preparat dibiarkan mengering di udara dan lakukan Fiksasi panas
5. Tuangkan Larutan Carbol Fuchsin ke preparat sambil di panaskan sampai
menguap selama 5 menit ( jangan sampai preparat mengering )
6. Preparat didinginkan , cuci dengan air mengalir
7. Tambahkan asam alcohol 3% tetes demi tetes sampai warna carbol
fuchsin tercuci dari olesan.
8. Cuci dengan air mengalir
9. Tambahkan zat warna methylen blue 0,1% dan tunggu 10-20 detik
10. Cuci preparat dengan air mengalir
11. Biarkan kering serap kelebihan air dengan kertas isap
12. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran obyektif 100 kalidan
dilihat ada tidak adanya bakteri tahan asam ( BTA ) Batang merah

Evaluasi Berdasarkan IUALTD :


1. Tidak ditemukan BTA Dalam 100 LP : Negatif
2. Ditemukan 1 – 9 BTA Dalam 100 LP ditulis Jumlah Kuman yang
ditemukan
3. Ditemukan 10 – 99 BTA dalam 100 LP : Positif 1
4. Ditemukan 1 – 10 BTA dalam 1 lapang Pandang : Positif 2
5. Ditemukan >10 BTA dalam 1 LP : Positif 3
Catatan : Bila ditemukan 1-3 BTA dalam 100 Lapang Pandang
pemeriksaan harus diulangi dengan spesimen dahak ( Sputum Yang baru )
Unit Terkait
Poli PAL, Poli Lansia, Poli Umum, Rawat Inap, IGD
PROSEDUR PEMERIKSAAN IMS

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Bakteri dengan pewarna utama (Kristal violet) akan berwarna ungu, melalui
fiksasi dengan lugol akan menguatkan pelekatan warna utama, penambahan
alcohol akan melunturkan zat warna utama sehingga padas sel gram negatif
Prinsip menjadi tidak perwarna tetapi pada sel gram positif tetap berwarna ungu.
Melalui pemberian safranin menyebabkan bakteri gram negatif akan
menyerap zat warna menjadi merah sedangkan gram positif tetap berwarna
ungu.
Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri neiseria gonorhoe (diplococcus
seperti biji kopi) berwarna merah dari sampel penyebab infeksi menular seks

Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor ... tentang ...

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993

Prosedur 1. Gunakan teknik aseptic untuk membuat apusan kemudian lakukan fiksasi
panas.
2. Teteskan Kristal violet dan biarkan selama 1 menit, kemudian cuci
dengan air mengalir
3. Teteskan dengan lugol selama 1 menit kemudian cuci dengan air mengalir
4. Tambahkan alcohol 70% tetes demi tetes sampai warna ungu terlihat
luntur kemudian cuci dengan air mengalir
5. Genangi dengan safranin selama 30 – 45 detik kemudian cuci dengan air
mengalir
6. Amati dibawah mikroskop pembesaran 100x dengan immersi oil.

Hasil :
Positif : bakteri diplococcus seperti biji kopi berwarna merah

Unit Terkait
IGD, Poli PAL, Poli Umum, Rawat inap, KIA
PROSEDUR PEMERIKSAAN FESES

No.Dokumen :
No Revisi : 03
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Pengertian Proses Pemeriksaan mikroorganisme / unsur-unsur lain dalam feses

Tujuan Untuk Mengetahui komponen Komponen Yang Penting Secara Klinis Dalam
Feses
Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ...

Referensi 1. PMK No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium


Puskesmas
2. Petunjuk praktis tentang ruangan, peralatan, reagen dan keselamatan kerja
laboratorium Puskesmas, Direktorat Kesehatan. 1993
Prosedur Makroskopis :
1. Warna
2. Bau
3. Konsistensi
4. Ada tidaknya lendir
5. Ada tidaknya darah
6. Ada tidaknya cacing dewasa

Mikroskopis :
1. Disiapkan kaca objek
2. Diteteskan 1 tetes Eosin 3% di atas kaca objek
3. Ditambahkan feses seujung lidi kemudain diaduk sampai rata
4. Ditutup dengan deckglass
5. Dibaca dengan mikroskop pembesaran 40 Kali

Hasil : telur cacing, amuba,larva, eritrosit,lekosit, lemak, sisa makanan,


dll
Unit Terkait
IGD, Poli Umum, Rawat inap, Poli MTBS
PROSEDUR PEMERIKSAAN GLUKOSA
DARAH
No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 03

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Pemeriksaan banyaknya kandungan gula (glukosa) didalam sirkulasi darah


Pengertian
didalam tubuh. Glukosa merupakan sumber energi.

Tujuan Untuk Mengetahui Kadar gula dalam darah


Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ...
Referensi
Kit insert reagen pemeriksaan Glukosa darah
Prosedur Pipet kedalam tabung reaksi Rx. blanko Standar Sampel
Reagen 1000 µl 1000 µl 1000 µl
Standar -- 10 µl --
Sampel -- -- 10 µl

Campur, inkubasi 10 menit 20 - 25ºC atau 5 menit pada


suhu 37ºC.
Ukur absorban sample/standar terhadap blanko reagen
pada photometer panjang gelombang 546 nm ( stabil
selama 60 menit )
Konsentrasi Standar : 100 mg/dL
Perhitungan : A std / A sampel x C std

Nilai Normal :
Glukosa Darah : 70 – 110 mg/dL

Unit Terkait
IGD, Poli PAL, Poli Umum, Rawat inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN
KOLESTEROL

No.Dokumen :
No Revisi : 03
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pemeriksaan lemak yang terdapat didalam aliran darah atau sel tubuh.
Pengertian
Tujuan Untuk Mengetahui Kadar Cholesterol dalam darah

Kebijakan
SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor ... tentang ...
Referensi
Kit insert reagen pemeriksaan kolesterol
Prosedur Pipet kedalam tabung reaksi Rx. blanko Standar Sampel
Reagen chol 1000 µl 1000 µl 1000 µl
Standar -- 10 µl --
Sampel -- -- 10 µl

Campur, inkubasi 10 menit 20 - 25ºC atau 5 menit pada


suhu 37ºC.
Ukur absorban sample/standar terhadap blanko reagen
pada photometer panjang gelombang 546 nm ( stabil
selama 60 menit )
Nilai standar : 200 mg/dl

Perhitungan : A std / A sampel x C std

Nilai normal : < 200 mg/dl


Unit Terkait
Poli Umum, IGD, Poli PAL,Rawat inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN ASAM
URAT

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 03

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Pengertian Asam urat merupakan zat hasil metabolism purin dalam tubuh

Tujuan Untuk Mengetahui Kadar Asam urat dalam darah

Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ...


Referensi Kit insert reagen pemeriksaan asam urat

Prosedur

Pipet kedalam tabung reaksi Rx. blanko Standar Sampel


Reagen 1000 µl 1000 µl 1000 µl
Standar -- 20 µl --
Sampel -- -- 20 µl

Campur, inkubasi 10 menit 20 - 25ºC atau 5 menit pada


suhu 37ºC.
Ukur absorban sample/standar terhadap blanko reagen
pada photometer panjang gelombang 546 nm.
Konsentrasi standar : 8 mg/dl

Perhitungan : A std / A sampel x C std

Nilai normal: Pria : 3,4 – 7,0 mg/dL atau 200 – 420 µmol/L
Wanita : 2,4 – 5,7 mg/dL atau 140 - 340 µmol/L
Urin : 250 – 750 mg/24 jam atau 1,5 – 4,5 mmol/24
jam

Unit Terkait
Poli Umum, IGD, Poli PAL,Rawat inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN
TRIGLISERIDA

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 03

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Pengertian Merupakan lemak yang berasal dari makanan atau dibentuk oleh tubuh sendiri

Tujuan Untuk Mengetahui Kadar Trigliserida dalam darah


Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor ... tentang ...
Referensi Kit insert reagen pemeriksaan Trigliserida

Prosedur
Pipet kedalam tabung reaksi Rx. blanko Standar Sampel
Reagen 1000 µl 1000 µl 1000 µl
Standar -- 10 µl --
Sampel -- -- 10 µl

Campur, inkubasi 10 menit 20 - 25ºC atau 5 menit pada


suhu 37ºC.
Ukur absorban sample/standar terhadap blanko reagen
pada photometer panjang gelombang 546 nm ( stabil
selama 30 menit )
Konsentrasi standar : 200 mg/dl

Perhitungan : A std / A sampel x C standar

Nilai normal: 36 – 165 mg/dL

Unit Terkait
Poli Umum, IGD, Poli PAL,Rawat inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN HDL-
KOLESTEROL

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
HDL (High Density Lipoprotein) disebut lemak baik karena bisa
Pengertian membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari pembuluh darah ke
hati.
Tujuan Untuk Mengetahui Kadar HDL - Kolesterol dalam darah
Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor .... tentang ...
Referensi Kit insert reagen pemeriksaan HDL-kolesterol

Prosedur
Pipet kedalam tabung reaksi Kontrol Sampel
Kontrol Serum 500 µL --
Serum -- 500µL
Presipitat PTA 500 µL 500 µL
Homogenkan, lalu inkubasi 10 menit kemudian putar
dengan centrifuge kecepatan 3000 – 4000 rpm selama 10 menit. Ambil
supernatan kemudian lanjutkan pemeriksaan dengan reagen kolesterol

Pipet kedalam tabung reaksi Rx. Blanko Standar


Sampel
Reagen 1000 µl 1000 µl 1000 µl
Standar -- 10 µl --
Sampel -- --
10 µl

Campur, inkubasi 10 menit 20 - 25ºC atau 5 menit pada


suhu 37ºC.
Ukur absorban sample/standar terhadap blanko reagen
pada photometer panjang gelombang 546 nm ( stabil
selama 30 menit )
Konsentrasi standar : 200 mg/dl

Perhitungan : A std / A sampel x C standar

Nilai normal: Laki laki : 35 – 65 mg/dL


Perempuan : 45 – 75 mg/dL

Unit Terkait
Poli Umum, IGD, Poli PAL,Rawat inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN LDL-
KOLESTEROL

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
LDL (Low Density Lipoprotein) disebut lemak jahat karena bisa menimbun
Pengertian
di dinding pembuluh darah.
Tujuan Untuk Mengetahui Kadar LDL - Kolesterol dalam darah

Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor .... tentang ...


Referensi Kit insert reagen pemeriksaan LDL- kolesterol

Prosedur
1.Lakukan Pemeriksaan Kolesterol Total
2.Lakukan pemeriksaan Trigliserida
3.Lakukan pemeriksaan HDL- Kolesterol

Perhitungan :
LDL-Chol = Chol. Total – Trigliserida – HDL-chol
5
Nilai normal: < 130 mg/dL

Unit Terkait
Poli Umum, IGD, Poli PAL,Rawat inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN
KREATININ

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit
: 00
:
Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Dalam suasana basa, kreatinin bereaksi dengan asam pikrat menghasilkan
kompleks warna jingga. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan
Pengertian kadar kreatinin dalam sampel yang diukur dengan fotometer pada panjang
gelombang 505 nm.

Tujuan Untuk Mengetahui Kadar kreatinin Dalam Darah Pasien


Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ...
Referensi Kit insert reagen pemeriksaan kreatinin

Prosedur
Pipet kedalam tabung reaksi Rx. Blanko Standar
Sampel
Reagen 1000 µl 1000 µl 1000 µl
Standar -- 100µl --
Sampel -- --
100 µl
Homogenkan kemudian inkubasi selama 30 detik, baca Abs1 kemudian
inkubasi kembali tepat 2 menit baca kembali Abs 2 lakukan terhadap standard
an sampel pada panjang gelombang 505 nm.
C standar : 2 mg/dL

Perhitungan :
(A2 – A1) spl x C std
(A2- A1) std

Nilai normal :
Laki-laki : 0,9 – 1,1 mg/dL
Perempuan : 0,6 – 0,9 mg/dL

Unit Terkait
Poli Umum, IGD, Poli PAL,Rawat inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN SGOT/AST

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Merupakan proses pemeriksaan enzim yang terdapat dalam hati. Pemeriksaan


Pengertian
ini dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pada hati.

Tujuan Untuk Mengetahui Kadar SGOT dalam darah

Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ...


Referensi Kit insert reagen pemeriksaan SGOT

Prosedur
Pipet kedalam tabung reaksi Sampel
Reagen 1000 µl
Sampel 100 µL
Homogenkan kemudian inkubasi selama 1 menit, baca pada menit ke-1, 2 dan
3 pada λ 340 nm.

Perhitungan :
A x 1746

Nilai normal :
Suhu 300C : Laki-laki < 25 IU/L , perempuan < 21 IU/L
Suhu 370C : -laki <35 IU/L, perempuan <29 IU/L

Unit Terkait
Poli Umum, IGD, Poli PAL,Rawat inap
PROSEDUR PEMERIKSAAN SGPT/ALT

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
L-alanin bereaksi dengan 2 oksoglutar dengan bantuan enzim ALT
membentuk piruvat dan L-glutamat. Piruvat yang terbentuk akan mereduksi
NADH dengan bantuan enzim Laktat Dehidrogenase (LDH) membentuk L-
Pengertian
laktat dan NAD+. Aktifitas katalitik ALT ditentukan dengan mengukur
penurunan absorban pada λ340 nm.

Tujuan Untuk Mengetahui Kadar SGPT Dalam Darah Pasien

Kebijakan Po SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ..


Referensi Kit insert reagen pemeriksaan SGPT

Prosedur
Pipet kedalam tabung reaksi Sampel
Reagen 1000 µl
Sampel 100 µL
Homogenkan kemudian inkubasi selama 1 menit, baca pada menit ke-1, 2 dan
3 pada λ 340 nm.

Perhitungan :
A x 1746

Nilai normal :
Suhu 300C : Laki-laki < 30 IU/L , perempuan < 25 IU/L
Suhu 370C : -laki <45 IU/L, perempuan <35 IU/L

Unit Terkait
Poli PAL, Poli LAnsia, Poli umum, IGD
PROSEDUR PEMERIKSAAN BILIRUBIN

No.Dokumen :
SOP No Revisi : 00
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis faal hati . Bilirubin total
yang terdapat dalam sampel akan bereaksi dengan asam sulfanilat terazotasu
dalam DMSO membentuk senyawa yang berwarna. Intensitas warna yang
Pengertian
terbentuk setara dengan konsentrasi bilirubin dalam serum. Dimana kadarnya
dapat diukur dengan fotometer pada λ 546 nm metode DMSO

Tujuan Untuk Mengetahui Kadar Bilirubin total dan direct Dalam Darah Pasien

Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ..


Referensi Kit insert reagen pemeriksaan Bilirubin

Prosedur
Pipet kedalam tabung reaksi
Bilirubin Total Bilirubin direk
Blanko Sampel Blanko Sampel
1000 1000
R1 µl µl - -
R2 - - 1000µl 1000 µl
AQ 50 µl - 50 µl -
R3 - 50 µl - 50 µl
Campur sampai homogen
Sampel 100 µl 100 µl 100 µl 100 µl
Campur sampai homogen, inkubasi
tepat 5 menit
(bilirubin direk) dan > 5 menit
(bilirubin total)
pada λ 546 nm.

Perhitungan : Bil total/ direk : Abs sampel x 11,40


Bil indirek : Bil total – bil direk

Nilai normal: Bil total : < 1 mg/dL


Bil direk : < 0,2 mg/dL

Unit Terkait
Poli PAL, Poli Lansia, Poli umum, IGD
ALUR KEGIATAN PEMERIKSAAN HIV

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman :1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
HIV adalah virus penyebab gangguan ketebalan tubuh yang ditularkan
melalui darah dan cairan tubuh.
Pengertian Pemeriksaan anti-HIV adalah proses pemeriksaan untuk mendeteksi adanya
antibody terhadap HIV dalam darah. Terdiri dari 2 tahap yaitu penyaring dan
konfirmasi
Tujuan Diperoleh hasil pemeriksaan yang akurat
Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ..
Referensi Permenkes nomor 15 tahun 2015 Tentang Pelayanan Lab Pemeriksaan HIV
dan reaksi Oportunistik
Prosedur
Darah di periksa dengan rapid test
1. Jika tes pertama negatif, laporkan sebagai Non reaktif
2. Jika tes pertama (+), konfirmasi dengan tes kedua yang berbeda merk/
metode.
3. Bila hasil tes kedua berlawanan dengan tes pertama, diulangi dengan tes
yang sama. Bila hasil negatif, dilaporkan sebagai Non reaktif.
4. Jika Hasil tes pertama dan kedua (+), maka laporkan sebagai reaktif serta
disarankan untuk melakukan konfirmasi dengan tes ketiga.
5. Ketiga pemeriksaan harus menggunakan preparasi antigen atau prinsip tes
dari reagen 1,2, dan 3 tidak sama.
6. Bila hasil pemeriksaan menggunakan reagensia kedua atau ketiga
diperoleh hasil yang tidak sesuai dengan yang pertama, maka dilaporkan
sebagai indeterminate
7. Bila hasil tes 1, tes 2, dan tes 3 positif (+) maka hasil dilaporkan sebagai
Reaktif

Unit Terkait
Poli Umum, Poli PAL, IGD, Poli KIA
PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH
VENA

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pemeriksaan analisis terhadap darah memerlukan penanganan khusus
Pengertian
sehingga diperlukan prosedur pengambilan spesimen yang baik dan benar
Tujuan Untuk memperoleh spesimen yang baik dan benar guna pemeriksaan darah

Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ..


Referensi

Prosedur
1. Siapkan spuit, kapas alkohol, tabung yang mengandung anti koagulan
EDTA, tabung reaksi tanpa anti koagulan dan plester/micropore.
2. Tentukan tempat pengambilan sampel (vena) kemudian sterilisasi dengan
kapas alkohol.
3. Dipasang tourniquet pada bagian vena yang akan diambil darahnya; bisa
lengan atau kaki.
4. Tusukkan jarum spuit pada pembuluh darah vena yang sudah ditentukan
dan disterilisasi dengan sudut kemiringan 45 derajat.
5. Tarik darah hingga memenuhi spuit, cabut dan langsung tutup bekas luka
dengan kapas dan berikan tekanan.
6. Masukkan darah ke dalam tabung EDTA sebanyak minimal 2 mL untuk
pemeriksaan hematologi lengkap dan masukan sebanyak minimal 2,5 ml
ke dalam tabung tanpa anti koagulan untuk pemeriksaan kimia darah dan
imuno-serologi.
7. Diberi label pada tabung yang berisi: Nama, Ruangan, No RM.
8. Darah siap dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa.

Unit Terkait
Laboratorium
PROSEDUR PENGUMPULAN DAHAK

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Mengumpulkan dahak yang baik untuk pemeriksaan meliputi petunjuk
Pengertian
pengumpulan dahak dan cara pengeluaran dahak yang baik.
Tujuan Mendapatkan dahak yang baik untuk pemeriksaan.

Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ...


Referensi

Prosedur A. Petunjuk sebelum pengumpulan dahak.


 Periksa formulir permohonan pemeriksaan laboratorium TB.
 Isi bagian-bagian yang belum lengkap, misalnya diagnosis atau follow
up.
 Beri label yang jelas pada dinding pot dahak dengan nama penderita
dan tanggal penampungan dahak.
 Jelaskan pada penderita bahwa spesimen yang terbaik berasal dari
paru-paru ( dahak ) bukan air liur.

B. Cara pengumpulan dahak/spesimen.


 Tarik nafas dalam-dalam 2 sampai 3 kali dan hembusan nafas dengan
kuat.
 Batukan dengan keras dari dalam dada.
 Letakkan pot yang sudah dibuka dekat dengan mulut dan keluarkan
dahak ke dalam pot.
 Tutup pot dengan ketat dengan cara memutar tutupnya.
 Jika diperlukan langkah di atas diulang beberapa kali untuk
mendapatkan spesimen yang berkualitas baik.

Unit Terkait
Laboratorium
PROSEDUR PEMERIKSAAN GLUKOSA
DENGAN GLUCOTEST

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit
: 00
:
Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Glukosa adalah suatu karbohidrat utama yang digunakan pada proses
Pengertian
metabolisme
Tujuan Untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah secara cepat.
Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ..
Referensi

Prosedur 1. Siapkan stik gula dan masukan kedalam alat glucometer sampai keluar
bunyi – tit” dan kode stik yang akan dipakai.
2. Bersihkan ujung jari dengan kapas alkohol, tusuk dengan lancet
3. Darah yang pertama keluar dihapus dengan kapas kering.
4. Teteskan darah yang keluar berikutnya pada ujung stik
5. Kemudian tunggu selama 30 detik
6. Baca hasilnya pada monitor alat

Nilai Normal :
Glukosa Darah : 70 – 110 mg/dL

Unit Terkait
Poli Umum, Poli lansia, Poli PAL, Rawat Inap, IGD
PROSEDUR PENGGUNAAN
CENTRIFUGE

No.Dokumen :
No Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Pengertian Tatacara penggunaan centrifuge yang baik dan benar


Tujuan Agar mencegah penggunaan alat yang tidak sesuai dengan petunjuk pemakaian

Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung Nomor ............... tentang


Referensi Buku Petunjuk Penggunaan Alat
Prosedur 1. Nyalakan stop kontak

2. Buka penutup centrifuge

3. Masukkan aliquot yang berisi BP (harus seimbang)

4. Tutup penutup centrifuge

5. Atur waktu dan rpm yang dikehendaki

6. Tekan “start” untuk memulai

7. Jangan membuka penutup centrifuge jika rotator masih berputar

8. Jika sudah selesai digunakan, matikan tombol OFF pada alat kemudian
cabut kabel pada stop kontak

Unit Terkait
Laboratorium
PROSEDUR PEMERIKSAAN MALARIA

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007

Pengertian Pemeriksaan parasit yang menyerang eritrosit


Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya parasit malaria dalam pemeriksaan sampel
darah
Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ..
Referensi Buku Pedoman pemeriksaan Laboratorium
Prosedur 1. Diteteskan 2 tetes sampel darah pada obyek glass secara terpisah, tetesan
pertama dibuat sediaan tipis dengan menggunakan kaca malit dan yang
kedua dibuat sediaan tebal.
2. Setelah kering sediaan tipis dituangi larutan wright, dibiarkan selama 15
menit.
3. Sediaan tebal ditetesi aquadest (supaya eritrositnya lisis).
4. Dituangi larutan wright, dibiarkan selama satu menit ditetesi larutan buffer
sampai homogen ditunggu 15 menit.
5. Dicuci menggunakan air yang mengalir dan dibiarkan kering dengan posisi
vertikal.
6. Dengan menggunakan mikroskop perbesaran obyektif 100 x diperiksa ada
tidaknya parasit malaria.
7. Dicatat dan dilaporkan hasilnya positif atau negatif.
Catatan :
1. Sediaan tebal untuk mempermudah dalam mencari parasit malaria,
sedangkan sediaan tipis digunakan untuk mengidentifikasi jenis malaria.
Hasil yang positif harus diidentifikasi jenis malarianya.

Unit Terkait
Poli Umum, Poli Lansia, Poli KIA, IGD
PROSEDUR PEMERIKSAAN SIFILIS

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pengertian Sifilis merupakan jenis infeksi menular seks yang di sebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum
Tujuan Untuk mengetahui ada tidaknya antibody sifilis dalam sampel
Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ..
Referensi Kit Insert pemeriksaan Sifilis
Prosedur 1. Disiapkan card dan sampel serum.
2. Dimasukkan 20 µl (satu tetes) sampel serum / plasma ke lubang tempat
sampel.
3. Di tambahkan 4 tetes diluent
4. Dibaca hasilnya dalam 10 - 20 menit. Hasil tidak boleh dibaca lebih dari 20
menit dan kurang dari 5 menit.

Hasil :
Positif SIFILIS : Garis berwarna pada control dan Tes
Negatif : Garis berwarna pada control saja

Unit Terkait
Poli Umum, KIA, IGD, Poli Lansia, Poli PAL
PROSEDUR PENGGUNAAN
MIKROSKOP

No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pengertian Tata cara penggunaan alat yang baik dan benar
Tujuan Agar mencegah penggunaan alat yang tidak sesuai dengan petunjuk pemakaian
Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Cimaung nomor ... tentang ..
Referensi Buku Petunjuk Penggunaan Alat
Prosedur
1. Masukan socket ke tempatnya
2. Untuk Menyalakan lampu tekan “ON”
3. Simpan slide sediaan hapus di meja bendadan menghadap ke atas (arah
lensa objektif)
4. Putarlah lensa objektif lemah (10x). Naikkan kondensor hingga hampir
maksimal. Gerakan meja benda ke kiri dan kanan sehingga didapatkan
gambar sediaan yang diinginkan
5. Buka kondensor sebesar 70-80% untuk menyesuaikan kontras, sehingga
gambar sediaan lebih jelas.
6. Sambil memutar micrometer, fokuskan gambar sediaan dengan mata
kanan melalu lensa okuler hingga jelas
7.
Unit Terkait Laboratorium
PROSEDUR PENERIMAAN BAHAN
PENGAMBILAN HASIL UNTUK
PEMERIKSAAN HIV
No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
HIV adalah virus penyebab gangguan kekebalan tubuh yang ditularkan
melalui darah dan cairan tubuh
Pengertian Pemeriksaan anti-HIV adalah proses pemeriksaan untuk mendeteksi adanya
antibody terhadap HIV dalam darah. Pemeriksaan terdiri dari 2 tahap yaitu
penyaring dan konfirmasi
Tujuan Diperoleh bahan pemeriksaan yang benar, sehingga hasil pemeriksaan akurat
Kebijakan SK Kepala UPTD Yankes Kec.Cimaung nomor ... tentang ..
Referensi Permenkes nomor 15 tahun 2015 Tentang Pelayanan Lab Pemeriksaan HIV
dan reaksi Oportunistik
Prosedur 1. Laboratorium yang merujuk akan mengirimkan bahan pemeriksaan
bersama formulir permintaan
2. Bahan pemeriksaan dan formulir permintaan diterima di loket
3. Di loket identitas pasien dan jenis tes yang dimintakan dicatat dalam
computer
4. Selanjutnya bahan pemeriksaan beserta formulir yang bersangkutan
dibawa ke ruang pemeriksaan
5. Pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur baku yang tertulis untuk tiap
jenis pemeriksaan
6. Hasil pemeriksaan yang diperoleh di catat dalam buku besar dan
dituliskan pada formulir permintaan yang berfungsi sebagai formulir hasil
7. Selanjutnya hasil yang tertulis pada formulir hasil diteliti dan di paraf oleh
dokter konsulen yang bertugas saat itu
8. Hasil dimasukkan ke dalam computer dan dicetak di loket
9. Hasil yang telah dicetak di paraf oleh dokter konsulen yang bertugas saat
itu
Unit Terkait Departemen Patologi Klinik
PROSEDUR PEMERIKSAAN SIFILIS
(TPHA)
No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Reagen (antibodi treponema) dapat bersatu dengan suspensi ekstrak lipid
Pengertian
dari binatang atau tumbuhan, maka akan membentuk flokulasi
Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan sifilis

Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium


Petugas Analis Kesehatan

Peralatan Alat :
1. Mikropipet
2. Tip kuning
3. Sentrifuge
4. Rotator
Bahan :
1. Darah vena (whole blood/serum)
2. Reagen RPR Shield
3. Kontrol reagen
4. Determine syphilis
Prosedur 1. Buka stip dan penutup reagen
2. Dengan menggunakan mikropipet, ambil 10µL serum/20µL
whole blood dan teteskan pada lubang sampel
3. Tunggu 1 menit
4. Tambahkan 3-4 tetes buffer pada lubang sampel
5. Tunggu sekurang-kurangnya 10-20 menit,baca hasil

INTERPRETASI HASIL

C T S
Hasil Reaktif

C T S
Hasil Non Reaktif

C T
Hasil Invalid

Unit Terkait Petunjuk penggunaan reagen One Step Anti Treponema


Pallidum/Syphilis test
PROSEDUR
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
(REAGEN 1 : SD HIV 1/2 3.0)
No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pemeriksaan imunoasai enzim yang dilakukan untuk
Pengertian
mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, darah
Tujuan Untuk mengetahui adanya anti-body Anti-HIV

Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium


Petugas Analis Kesehatan

Alat :
1. Spuit
2. Tabung reaksi
3. Pipet
4. Tes card
5. Timer
Bahan :
1. Sampel serum / whoole blood
2. Diluent reagen anti-HIV SD ½ 30

Prosedur 1. Biarkan perangkat pada suhu ruangan


2. Teteskan satu tetes (20uL) sampel menggunakan pipet yang sudah
tersedia
3. Teteskan 3-4 tetes diluent reagen
4. Baca hasil dalam waktu 10 menit. Jangan interpretasikan hasil setelah 20
menit.
a. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol berarti Non
Reaktif (NR)
b. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan satu garis
merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
c. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan dua garis
merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
d. Jika tidak terbentuk garis merah muda di bagian kontrol maupun bagian
tes berarti Invalid

INTERPRETASI HASIL

C C C

T T T

Reaktif Non reaktif Invalid


Unit Terkait - Petunjuk Penggunaan Reagen SD ½ 3.0
PROSEDUR
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
(REAGEN 2 : ONCOPROBE)
No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pemeriksaan imunoasai enzim yang dilakukan untuk
Pengertian
mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, darah
Tujuan Untuk mengetahui adanya anti-body Anti-HIV

Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium


Petugas Analis Kesehatan

Peralatan Alat :
1. Spuit
2. Tabung reaksi
3. Pipet
4. Tes card
5. Timer
Bahan :
1. Sampel serum /plasma(EDTA,Citrat, Heparin)/ whoole blood
2. Buffer anti-HIV ONCOPROBE
Prosedur Biarkan perangkat pada suhu ruangan
2. Teteskan satu tetes (20uL) sampel menggunakan pipet yang sudah
tersedia
3. Teteskan satu tetes diluent/Buffer reagen 2
4. Baca hasil dalam waktu 15-20 menit. Jangan interpretasikan hasil setelah
20 menit.
a. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol berarti
Non Reaktif (NR)
b. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan satu garis
merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
c. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan dua garis
merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
d. Jika tidak terbentuk garis merah muda di bagian kontrol maupun bagian
tes berarti Invalid

INTERPRETASI HASIL

C C C C C

T1 T1 T1 T1
T2 T2 T2 T2

Reaktif Reaktif Reaktif Non Reaktif

Unit Terkait - Petunjuk Penggunaan Reagen ONCOPROBE


PROSEDUR
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
(REAGEN 3 : VIKIA)
No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pemeriksaan imunoasai enzim yang dilakukan untuk
Pengertian
mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, darah
Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan anti-body Anti-HIV 1 dan Anti-HIV2

Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium


Petugas Analis Kesehatan

Peralatan Alat :
1. Spuit
2. Tabung reaksi
3. Pipet
4. Tes card
5. Timer
Bahan :
1. Sampel serum / whoole blood
2. Rapid test HIV VIKIA
Prosedur 1. Biarkan perangkat pada suhu ruangan
2. Teteskan satu tetes (20uL) sampel menggunakan pipet yang sudah
tersedia
3. Baca hasil dalam waktu 15-20 menit. Jangan interpretasikan hasil setelah
20 menit.
a. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol berarti
Non Reaktif (NR)
b. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan satu garis
merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
c. Jika terbentuk satu garis merah muda di bagian kontrol dan dua garis
merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
d. Jika tidak terbentuk garis merah muda di bagian kontrol maupun bagian
tes berarti Invalid

INTERPRETASI HASIL

C C C C C

T1 T1 T1 T1
T2 T2 T2 T2

Reaktif Reaktif Reaktif Non Reaktif

Unit Terkait - Petunjuk Penggunaan Reagen VIKIA


PROSEDUR
PEMERIKSAAN ANTI-HIV
(REAGEN 3 : TRIDOT)
No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1
PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS
CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pengertian
Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan

Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium


Petugas Analis Kesehatan

Peralatan Alat :
1. Spuit
2. Tabung reaksi
3. Pipet
4. Tes card
5. Timer
Bahan :
1. Sampel serum /plasma(EDTA,Citrat, Heparin)/ whoole blood
2. Buffer anti-HIV TRIDOT

Prosedur 1. Biarkan reagen pada suhu ruangan


2. Teteskan tiga tetes larutan buffer tepat pada pusat device dan biarkan
meresap.
3. Pegang pipet secara vertikal arah kebawah dan tambahkan 1 tetes sampel
pasien (50uL) dengan pipet sampel yang sudah tersedia dan biarkan
meresap.
4. Tambahkan 5 tetes larutan buffer dan biarkan meresap
5. Tambahkan 2 tetes konjugt- A , biarkan meresap
6. Tambahkan 5 tetes buffer
7. Langsung baca hasil
a. Jika terbentuk satu titik merah muda di bagian kontrol berarti
Non Reaktif (NR)
b. Jika terbentuk satu titik merah muda di bagian kontrol dan satu titik
merah muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
c. Jika terbentuk satu titik merah muda di bagian kontrol dan dua titik merah
muda di bagian tes berarti Reaktif (R)
d. Jika tidak terbentuk titik merah muda di bagian kontrol maupun bagian tes
berarti Invalid

Unit Terkait
- Petunjuk Penggunaan Reagen TRIDOT
PROSEDUR
ALUR PEMERIKSAAN HIV
No.Dokumen :
SOP No Revisi
Tanggal Terbit :
: 00

Halaman : 1 dari 1

PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS


CIKALONG

drg. Novita Utami Sumitra


NIP. 19821125201001 2 007
Pengertian Alur pasien dalam melaksanakan pemeriksaan dan konseling HIV
Tujuan Untuk mengetahui pemeriksaan

Kebijakan Semua pasien yang datang ke laboratorium


Petugas Konselor IMS, Perawat, Analis Kesehatan

Peralatan

Prosedur

Unit Terkait Dinas Kesehatan Kabupaten


Balai Pengembangan Laboratorium Propinsi

Anda mungkin juga menyukai