Anda di halaman 1dari 9

EOR

 Pengertian Perolehan Tahap Lanjut (EOR) adalah :


 Perolehan minyak yang berasal dari salah satu atau beberapa metode
pengurasan yang menggunakan energi luar reservoir.
 berbagai cara yang dilakukan untuk meningkatkan laju produksi dari suatu
sumur, tanpa merusak formasi dari reservoir yang ada, sehingga faktor
perolehan dari sumur produksi tersebut meningkat.

 Alasan dilakukan EOR ialah :


jumlah cadangan hidrokarbon diperkirakan masih cukup besar, tetapi tekanan sudah
sangat menurun

 Tujuan EOR adalah :


a. Meningkatkan faktor perolehan minyak
b. Mengurangi saturasi minyak residual (Sor)
c. Menurunkan viskositas minyak yang terdapat dalam reservoir
d. Mengurangi tekanan kapiler pada sistem fluida-batuan reservoir
e. Memberikan driving force pada laju produksi minyak yang sudah rendah
f. Meningkatkan areal sweep efficiency (bergantung pada karakteristik
reservoir)

 Dasar Pemilihan Metode EOR


1. Kedalaman
Kedalaman reservoir merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan
suatu EOR dari segi teknik maupun ekonomi. Dari sudut pandang teknik, jika reservoir
cukup dangkal, tekanan injeksi yang dapat dikenakan pada reservoir juga kecil karena
dibatasi oleh tekanan rekah.

2. Kemiringan
Kemiringan memiliki arti yang penting jika perbedaan rapat massa yang didesak
cukup besar. Jika kecepatan pendesakan besar sekali, pengaruh kemiringan tidak terlalu
besar. Jika fluida pendesaknya air, maka cenderung untuk maju lebih cepat di bagian
bawah.

3. Tingkat Heterogenitas Reservoir


Heterogenitas reservoir ditentukan oleh :
 Tingkat ketidakseragaman ukuran pori
 Stratigrafi / jenis batuan
 Kontinuitas yang dipengaruhi oleh struktur

4. Sifat Petrofisik
Besaran – besaran petrofisik yang mempengaruhi keberhasilan metode EOR atau
peningkatan perolehan ialah :
 Porositas
 Permeabilitas
 Permeabilitas efektif sebagai fungsi saturasi (kro dan krw)
 Tekanan kapiler
 Kebasahan batuan

5. Mekanisme Pendorong
Peranan mekanisme pendorong sangat penting artinya dalam EOR. Misalnya, jika
suatu reservoir memiliki tenaga pendorong air (waterdrive mechanism) yang kuat, maka
injeksi air atau kimiawi tidak akan memberi dampak yang berarti.

6. Cadangan Minyak Tersisa


Cadangan minyak tersisa reservoir mempunyai hubungan langsung dengan nilai
ekonomi penerapan suatu metode EOR. Makin besar cadangan tersisa, maka makin besar
suatu proyek EOR mendapatkan keuntungan.

7. Saturasi Minyak Tersisa (Sor)


Besarnya saturasi minyak tersisa menentukan sulit mudahnya pendesakan atau
pengurasan yang dilakukan oleh fluida injeksi. Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu
pengurasan minyak akan memerlukan metode yang mahal dan jumlah minyak yang harus
menanggung biaya pengurasan makin sedikit.

8. Viskositas Minyak
Viskositas minyak penting dalam pemilihan metode EOR dan juga dalam
penentuan keberhasilan metode tersebut. Dalam pendesakan tak tercampur, besaran yang
menentukan efektifitas penyapuannya ialah perbandingan mobilitas fluida pendesak
dengan minyak didesak.

 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi EOR

1. Mobilitas Fluida
- Mobilitas merupakan suatu ukuran kemudahan suatu fluida untuk mengalir melalui
media berpori dengan suatu gradient tekanan tertentu.

- Mobilitas fluida merupakan perbandingan antara permeabilitas efektif fluida tersebut


terhadap viskositasnya pada kondisi reservoir.
λ = kf/μf ……………………………………………..(1)
dengan :
λ = mobilitas fluida, md/cp
kf = permeabilitas efektif, md
μf = viskositas fluida, cp
Persamaan ini berlaku baik untuk air, minyak, dan gas.

2. Perbandingan Mobilitas Fluida


- Besaran ini menghubungkan antara mobilitas air yang berada di belakang kontak air-
minyak (front) dengan mobilitas minyak yang berada di dalam oil bank. Apabila harga
dari perbandingan mobilitas fluida ini semakin kecil, maka bagian yang tersapu oleh
fluida injeksi akan semakin besar.

M=(k/μ)pendesak/(k/μ)didesak ……..(2)
dengan :
M = perbandingan mobilitas
k = permeabilitas efektif fluida, md
μ = viskositas fluida, cp
Bila proses pendesakannya merupakan pendesakan fluida yang bercampur
(miscible), maka permeabilitas efektif fluida pendesak dan fluida yang didesak sama,
sehingga secara lebih sederhana yang dibandingkan hanya viskositas kedua fluida
tersebut saja.

3. Pola Sumur Injeksi


- Pertimbangan dalam penentuannya tergantung pada :
tingkat keseragaman formasi, yaitu penyebaran permeabilitas ke arah lateral
maupun ke arah vertikal.
Gambar 1. Pola Sumur Injeksi (Latil et.al 8)

4. Efisiensi Penyapuan (ES)


- Efisiensi penyapuan didefinisikan sebagai perbandingan antara luas daerah hidrokarbon
yang telah terdesak di depan front dengan luas daerah hidrokarbon seluruh reservoir.

5. Efisiensi Pendesakan (ED)


- Efisiensi pendesakan merupakan perbandingan antara volume hidrokarbon (minyak
atau gas) yang dapat didesak dari sebuah atau banyak pori – pori terhadap volume
hidrokarbon total yang terdapat di dalam pori – pori tersebut.
Dalam prakteknya, efisiensi pendesakan didefinisikan lebih sederhana, yaitu fraksi
hidrokarbon (minyak atau gas) yang dapat didesak setelah dilalui oleh front dan zona
transisinya.
Bila dianggap suatu kasus pendesakan linier pada suatu sampel media berpori
yang berbentuk silinder, kemudian semua pori – pori yang terletak di belakang front
dapat diisi oleh fluida pendesaknya, maka sesuai dengan definisi, efisiensi volumetriknya
akan mencapai 100% dan hubungan yang menunjukkan efisiensi pendesakan adalah
sebagai berikut :

ED=(Soi - Sor)/Soi ……….(3)

dimana :
ED = efisiensi pendesakan, fraksi
Soi = saturasi minyak mula – mula (pada saat awal
pendesakan)
Sor = saturasi minyak sisa

Dalam prakteknya, Sor dan ED akan tetap harganya sampai bidang front mencapai titik
produksi. Pada saat dan sebelum waterbreakthrough terjadi, efisiensi pendesakan
ditunjukkan oleh persamaan :

(ED)BT=(Soi - Sor)BT)/Soi …………..(4)

Harga Soi akan berkurang dan ED akan bertambah dengan terus berlalunya zona transisi
melewati sumur produksi. Setelah zona transisi berlalu, maka akan diperoleh harga S or
minimum yang merupakan saturasi minyak irreducible dan efisiensi pendesakan akan
mencapai suatu harga maksimum, sesuai dengan persamaan :

(ED)max=(Sor - Sor(min))/Soi ………..(5)


6. Efisiensi Invasi
Efisiensi invasi didefinisikan sebagai besarnya perbandingan antara volume
hidrokarbon dalam pori – pori yang telah didesak oleh fluida terhadap volume
hidrokarbon yang tertinggal di belakang front.
Dalam pembicaraan mengenai efisiensi penyapuan, seolah – olah proses
pendesakan memiliki sifat – sifat yang merata secara vertikal. Tetapi pada kenyataannya
hal tersebut jarang sekali terjadi di dalam reservoir. Agar pengaruh aliran ke arah vertikal
turut diperhitungkan, maka perlu ditentukan terlebih dahulu efisiensi invasinya. Besar
kecilnya efisiensi invasi dipengaruhi oleh adanya pelapisan serta pengaruh gravitasi.
Hubungan efisiensi secara keseluruhan dapat dinyatakan sebagai berikut :

E=EsxEDxEi …………(6)
1. Apa yang dimaksud dengan EOR.........
a. Perolehan gas yang berasal dari salah satu atau beberapa metode pengurasan yang
menggunakan energi luar dan dalam reservoir.
b. Perolehan minyak yang berasal dari salah satu atau beberapa metode pengurasan
yang menggunakan energi dalam reservoir.
c. Perolehan minyak yang berasal dari salah satu atau beberapa metode pengurasan
yang menggunakan energi luar reservoir.
d. Perolehan minyak yang berasal dari salah satu atau beberapa metode pengurasan
yang menggunakan energi reservoir.

2. Tujuan EOR adalah sebagai berikut, kecuali..........


a. Meningkatkan faktor perolehan minyak
b. Mengurangi saturasi minyak residual (Sor)
c. Menurunkan viskositas minyak yang terdapat dalam reservoir
d. Menambah tekanan kapiler pada sistem fluida-batuan reservoir

3. Tingkat Heterogenitas reservoir ditentukan oleh dibawah ini, kecuali...........


a. Tingkat ketidakseragaman ukuran pori
b. Aliran Fluida
c. Stratigrafi / jenis batuan
d. Kontinuitas yang dipengaruhi oleh struktur

4. Berikut ini merupakan besaran-besaran dalam petrifisik


1. Porositas
2. Permeabilitas
3. Permeabilitas efektif sebagai fungsi saturasi (kro dan krw)
4. Tekanan kapiler
5. Resitivity Batuan
6. Kebasahan batuan
Besaran – besaran petrofisik yang mempengaruhi keberhasilan metode EOR atau
peningkatan perolehan ialah .........
a. 1,2,3 & 4
b. 3,4,5 & 6
c. 1,2,3 & 5
d. Semua Benar

5. Pertimbangan dalam penentuan pola injeksi sumur bergantung pada.....


a. Tingkat keseragaman formasi
b. Tingkat keseragaman struktur
c. Tingkat keseragaman aliran
d. Tingkat keseragaman stratigrafi

6. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi EOR, kecuali......


a. Mobilitas Fluida
b. Pola Injeksi Sumur
c. Efisiensi Invasi
d. Efisiensi Sumur

Anda mungkin juga menyukai