(2)
manusia tanpa mengerti bahasa. Namun musik sejauh ini (dan akan terus) selalu bisa menjadi
bahasa alternatif untuk mengutarakan sesuatu yang bahasa verbal sulit lakukan.
Sebuah mikrofon mengubah suara menjadi sinyal listrik analog, kemudian sebuah konverter
analog-ke-digital mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, begitu juga dengan konverter
digital-ke-analog melakukan proses sebaliknya, mengubah sinyal digital kembali menjadi sinyal
analog, dimana sirkuit analog memperjelas sinyalnya dan mengirimnya ke pengeras suara.
Sistem audio digital dapat mencakup kompresi, penyimpanan, pengolahan dan komponen
komponen lain transmisi. Konversi ke format digital memungkinkan kenyamanan dalam hal
manipulasi, penyimpanan, transmisi dan pengambilan sinyal audio.
Penyimpanan musik pertama yang diketahui secara umum adalah Piringan Hitam yang diputar
melalui alat bernama Gramophone. Namun sebelum gramophone ditemukan, pada tahun 1887,
Charles Cros dari Perancis menggunakan sebuah alat bernama paleophone yang memiliki pena
yang bergetar untuk menghasilkan bunyi dari sebuah piringan hitam. tetapi ide ini tidak pernah
berhasil diwujudkan secara luas.
Piringan hitam sendiri memberikan kualitas suara yang cukup baik, namun dikarenakan
terbatasnya inovasi teknologi pada masa itu, tidak seperti sekarang - musisi biasa membuat 1
album yang berisi beberapa lagu dalam satu albumnya - selain besar dan beratnya bisa
mencapai 200 gram, piringan hitam tidaklah praktis. besarnya piringan hitam pun tidak dapat
menyimpan banyak lagu/musik didalamnya. Biasanya 1 piringan hitam hanya dapat menyimpan
4 buah rekaman penuh lagu, itupun untuk jenis Long Play (dengan plat berdiameter 30 cm
dengan kecepatan 33 1/3 rpm).
- Kaset.
Digital Audio Tape (DAT) & Digital Compact Cassette (DCC) adalah pembaruan dari Compact
Cassette. kelebihan dari DAT & DCC adalah memiliki pita magnetik yang terlindungi sehingga
menjadikannya perangkat penyimpanan suara digital dengan kualitas jauh lebih baik dari Kaset.
Kelebihan dari DCC terdapat pada alat pemutarnya yaitu DCC player yang juga kompatibel atau
bisa digunakan untuk memutar Compact Cassette atau kaset biasa, tidak seperti DAT Player
yang tidak bisa memutar kaset biasa.
Diramalkan sebagai primadona baru dalam industri penyimpanan suara digital, DCC yang
menjadi pesaing langsung dari MiniDisc (MD) Sony yang lebih dulu diperkenalkan pada tahun
1991, gagal memenuhi ekspektasi.
Hal tersebut disebabkan strategi pasar dari pihak Sony yang memperbaiki kualitas suara yang
dihasilkan oleh Compact Disc (CD) yang diperkenalkan pertama kali pada tahun 1982,serta
kompabilitasnya dengan pemutar musik yang sempat merajai pemutar musik portable di seluruh
dunia, Sony MiniDisc Walkman.
CD mempunyai kapasitas rata-rata antara 600 - 700 MB yang mana mampu menyimpan antara
10 - 20 (bisa lebih) lagu tergantung dari kualitas suara yang disimpan.
CD pada awalnya hanya bisa dipakai sebagai media penyimpanan audio saja, namun pada
perkembangannya mampu juga menyimpan data (CD-ROM). beberapa format lainnya juga
dikembangkan seperti cakram optik media sekali input (CD-R), media bisa tulis ulang (CD-RW),
Video Compact Disc (VCD) dan beberapa tipe lainnya.
Kapasitas penyimpanan yang besar - hingga 8.5 GB - ternyata tidak membuat DVD-A menjadi
media penyimpanan musik yang populer. Di Indonesia sendiri sangat jarang ditemukan DVD-A
yang dipasarkan secara luas. Hanya segelintir orang saja mungkin yang pernah atau masih
memiliki, atau bahkan mengetahui DVD-A.
sejak pertama kali beredar tahun 2000 hingga sekarang, kepopuleran keluarga DVD memang
ada pada media penyimpanan visual audionya. Indonesia merupakan salah satu konsumen DVD
bajakan terbesar se Asia bahkan dunia.
Dan saya yakin anda juga memiliki satu atau lebih DVD bajakan di rumah anda. Betul?
Seiring semakin majunya teknologi, inovasi semakin banyak dilakukan oleh para produsen
musik.
tak ketinggalan juga dengan format audionya.
Kalau anda pengguna OS Windows maka anda pasti familiar dengan format suara
berekstensi .wav ini.Ya, WAV adalah format suara standar yang digunakan oleh Windows dan
IBM untuk perangkat PC mereka yang punya kemiripan dengan format suara AIFF yang jadi
standar pada Macintosh buatan Apple Inc. WAV dirilis pertama kali pada tahun 1991 oleh
Windows dan IBM.
WAV pada dasarnya hasil ripping langsung dari audio yang ada
pada standar CD, sehingga mempunyai standar kualitas suara yang baik karena menggunakan
sistem pengkodean Linear Pulse-Code Modulation (LPCM). Karena itu rata-rata WAV memiliki
ukuran file yang lebih besar dari MP3 untuk ukuran panjang suara yang sama.
Walaupun berbeda standarisasi, namun baik Windows maupun Macintosh juga OS Linuxsama-
sama kompatibel dalam hal penggunaan format suara WAV ataupun AIFF.
dalam hal popularitas penggunaannya, WAV lebih disukai oleh para profesional dalam hal
merekam suara format digital karena menggunakan 2 channel LPCM dengan sample 44.100
kHz perdetik dan 16 bits per sample. BBC Radio Inggris menggunakan format audio WAV
sebagai standarisasi untuk format suara siaran mereka.
Anda Pengguna Ipod? kalau iya, maka format inilah yang digunakan
produk keluaran Apple ini.
Ekslusif adalah satu kata yang mendeskripsikan Ipod ketika diluncurkan pertama kali tahun 2001
oleh mendiangSteve Jobs. Saya menyebutnya ekslusif karena Ipod hanya dapat memutar
format audio AAC/M4A dan AIFF saja pada saat pertama kali diperkenalkan, namun pada tahun
2002 Ipod mulai mendukung format MP3, WAV dan beberapa format lainnya.
AAC/M4A sendiri adalah format audio yang mirip dengan MP3 karena bersifat lossy (sifat dasar
kompresi tinggi) tetapi sedikit lebih tinggi standarnya dalam hal pengkodean. Dengan kata lain,
AAC/M4A yang dirilis pertama kali dirilis pada tahun 1997 oleh kerjasama antara Bell Labs,
Fraunhofer Institute, Dolby Labs, Sony dan Nokia ini adalah suksesor MP3 karena AAC/M4A
adalah juga bagian dari MPEG-2 dan MPEG-4.
Ekstensi AAC (.aac) dan M4A (.m4a) menjadi standar format suara
pada YouTube, iPhone, iPod, iPad, Nintendo DSi, Nintendo 3DS, iTunes, DivX Plus Web Player
and PlayStation 3.
Pada tahun 2006, MPEG-4 Scalable To Lossless (SLS) diluncurkan sebagai peningkatan pada
format suara AAC/M4A untuk memberikan opsi pengkodean lossless pada format AAC/M4A.
Windows Media Audio (WMA)
OGG
OGG bukan sebuah akronim, OGG diambil dari ogging, jargon dari sebuah game Real-time
strategy/shooter; Netrek. ogging sendiri, berdasarkan penuturan dari pengembangnya Xiph.org
Foundation memiliki arti harfiah "datang untuk melakukan sesuatu secara paksa, mungkin tanpa
mempertimbangkan jika menguras sumber daya masa depan". -Entah apalah maksudnya..
hehehe-.
Sifat dari OGG adalah open container format yang berarti tidak memiliki hak cipta dan dapat
digunakan sebagai format suara dimana saja, oleh siapa saja tanpa harus khawatir melanggar
hak cipta.
OGG hanya populer di dunia streaming internet. Misalnya anda menonton siaran sepakbola atau
ajang penghargaan Oscar secara live streaming, maka untuk keluaran suara yang anda dengar
dari speaker PC maupun headphone anda adalah format suara digital yang melakukan
pengkodean OGG.
RealAudio
Bagi Pengguna gadget pemutar musik maupun ponsel sekarang, MIDI tidak populer.
Tapi belum ponsel sekarang mayoritas berbasis Smartphone, ada masanya MIDI dikenal oleh
para pengguna ponsel berbasisJava.
Ya, Nokia dulu adalah salah satu vendor yang menggunakan format suara MIDI. Bahkan pernah
dibuat aplikasi yang sudah tertanam dalam setiap ponselnya, komposer sederhana untuk
membuat nada MIDI bagi pengguna ponsel. Walaupun sederhana, tapi cukup menyenangkan
mencoba membuat nada MIDI menggunakan komposer bawaan ponsel tersebut.
Karena dikhususkan untuk perangkat musik elektronik, saya kurang tahu apa nama ekstensi
untuk file MIDI ini. informasi yang saya dapat hanyalah Standard MIDI File (SMF) yang
merupakan format file yang menyediakan cara terstandarisasi untuk rangkaian Nada atau suara
yang akan disimpan, dipindahkan, dan dibuka pada sistem lain, namun .rmi adalah ekstensi
yang digunakan oleh file MIDI versi lanjutan sekarang ini.