DASAR HUKUM
-UU No. 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention on the Law of the Sea 1982
(Konversi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut)
-PP No.37 Tahun 2002 tentang Hak dan Kewajiban dan Pesawat Udara Asing Dalam Melaksanakan
Hak Lintas Alur Laut Kepulauan Melalui Alur Laut Kepulauan Yang Ditetapkan
-PP No.22 Tahun 2011 tentang Perubahan atas PP No.20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan
-Peraturan Menteri Perhubungan No.7 Tahun 2019 tentang Pemasangan Dan Pengaktifan Sistem
Identifikasi Otomatis Bagi Kapal Yang Berlayar Di Wilayah Perairan Indonesia
-Tokyo MoU tentang Port State Control / PSC (21 Negara Asia Pasifik)
-Ketentuan dalam IMO Circular No. COLREG.2/Circ.74 tentang New Traffic Separation Scheme dan
SN.1/Circ.337 tentang Routeing Measures Other Than Traffic Schemes tanggal 14 Juni 2019, IMO
telah mengadopsi ketentuan tersebut dan mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2020
VISI
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang andal, professional, inovatif, dan berintegritas dalam
pelayanan kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil
Presiden: “Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-
royong”
MISI
Memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis yang cepat, akurat dan responsif,
kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam pengambilan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan
negara;
Menyelenggarakan pelayanan yang efektif dan efesien di bidang pengawasan, administrasi umum,
informasi dan hubungan kelembagaan dalam penyelenggaraan transportasi laut;
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan prasarana Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
ARAH KEBIJAKAN (AK) DAN STRATEGI (S) DITJEN PERHUBUNGAN LAUT 2020-2024
AK.1
Peningkatan sistem layanan angkutan laut dalam negeri (Inaportnet, E-ticketing, Gate in)
Peningkatan pangsa muatan angkutan luar negeri yang dilayani kapal berbendera Indonesia
(beyond cabotage)
AK.2
Penyediaan angkutan laut dan trayek penunjang pariwisata, daerah 3TP, KEK, KI, dan SKPT
AK.3
Pemenuhan standar teknis dan operasional pelabuhan, khususnya pada IPN (Integrated Port
Network)
AK.4
Penguatan regulasi, kelem- bagaan, dan SDM dalam peningkatan jumlah kapal yang memenuhi
ketentuan SOLAS atau NCVS
Manajemen Keselamatan
AK.5
Peningkatan jumlah kapal dan faspel yang memiliki sertifikat ISPS Code
Penguatan kelembagaan
KPLP
AK.6
birokrasi