Anda di halaman 1dari 6

ALUR PIKIR ILMIAH

MENGKRITISI FENOMENA YANG BERHUBUNGAN DENGAN


HIPERTENSI PADA IBU HAMIL
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikoneuroimunologi
Fasilitator : Dr. Hanik Endang Nihayati, S.Kep. Ns., M.Kep.

Oleh:
ESA ROSYIDA UMAM 131714153015

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2017
ALUR PIKIR ILMIAH

TOPIK
Hipertensi dalam Kehamilan
FENOMENA
Hipertensi banyak ditemukan terjadi pada ibu hamil.
MASALAH
Hipertensi yang ditemukan terjadi pada ibu hamil masih belum dapat dijelaskan.
TUJUAN UMUM
Menjelaskan hutan dibakar yang ditemukan terjadi di Provinsi Riau.
TUJUAN KHUSUS
1. Menjelaskan penyebab hutan dibakar ditemukan di Provinsi Riau.
2. Menjelaskan dampak terjadinya pembakaran hutan yang banyak
ditemukan di Provinsi Riau.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana terjadinya hutan dibakar di Provinsi Riau?
2. Bagaimanakah dampak adanya hutan yang dibakar di Provinsi Riau?

MANFAAT
1. Pembaca dapat mengetahui penyebab hutan dibakar ditemukan di
Provinsi Riau.
2. Mampu mengetahui dampak hutan.dibakar yang ditemukan di Provinsi
Riau.
KERANGKA KONSEP

JUDUL
Hutan dibakar di Provinsi Riau.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kabut asap tidak hanya terjadi pada tahun ini, tetapi telah menjadi
fenomena yang terjadi setiap tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kabut asap
dipicu oleh pembakaran yang dilatarbelakangi pemanfaatan hutan dan lahan.
Menurut catatan World Wide Fund for Nature (WWF), Riau telah
kehilangan lebih dari 4 juta hektar hutan dalam kurun waktu 25 tahun
terakhir.. Menurut CIFOR (2013), berdasarkan kajian lapangan, hipotesis
yang dapat diambil dari bencana asap ini dilatarbelakangi oleh proses
pengembangan dan pengelolaan perkebunan. Pembagian luas wilayah yang
terbakar berada pada lahan gambut, dan ini merupakan pola khas
pengelolaan perkebunan di wilayah kebakaran. Di samping itu, kondisi
cuaca menjadi faktor yang memperburuk kebakaran hutan. Menutut
fenomena diatas hutan dibakar ditemukan terjadi di Provinsi Riau masih
belum bias dijelaskan.
Tahun ini pun Pemerintah Singapura dan Malaysia merasa terganggu
dengan kabut asap yang menyelimuti beberapa wilayah di negara tersebut.
Mereka melayangkan protes terhadap Pemerintah Indonesia terkait kabut
asap. Menyikapi kondisi asap yang semakin tidak terkendali dan pernyataan
protes negara lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan
BNPB melakukan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karlahut)
di Provinsi Riau. (BNPB, 2013)
Frekuensi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau hampir
setiap tahun, jelas meresahkan masyarakat karena beragam kerugian dampak
dari kabut asap, dari sisi pemerintahan pada tingkat daerah sudah dalam dua
tahun terakhir menyatakan ketidak mampuan dalam menanggulangi
kebakaran, dengan menetapkan status darurat kabut asap dan memintah
bantuan dari Pemerintah Pusat. Kerugian ekonomi, ekologis serta sosial pun
terjadi begitu besar akibat kebakaran karena menciptakan kabut asap
(BNPB, 2013)
Beragam penelitian akademik telah mengkaji kebakaran hutan dan
lahan di Riau, serta konstitusi hukum yang mengungkap unsur kesengajaan
dalam kebakaran yang terjadi areal konsesi. Namun hal-hal tersebut tidak
menjadi sentilan untuk memperbaiki dan mengevaluasi dengan pengendalian
selama ini dilakukan, seolang praktik kepentingan menjadi bagian yang jelas
tampak namun tidak bisa dibuktikan karena kompleksitas kebakaran hutan
dan lahan yang terjadi di Riau. Hal ini dikarenakan pengelolaan dan
pemanfaatan hutan selama ini tidak memperhatikan manfaat yang akan
diperoleh dari keberadaan hutan tersebut, sehingga kelestarian lingkungan
hidup menjadi terganggu. Penyebab utama kabut asap adalah kebakaran
hutan. Kebakaran hutan terjadi karena manusia yang menggunakan api
dalam upaya pembukaan hutan untuk Hutan Tanaman Industri (HTI),
perkebunan, dan pertanian. selain itu, kebakaran didukung oleh pemanasan
global, kemarau ekstrim yang seringkali dikaitkan dengan pengaruh iklim
memberikan kondisi ideal untuk terjadinya kebakaran hutan. Dari keterangan
diatas perlunya kerjasama pemerintah dan masyarakat untuk menanngulangi
bencana asap. (BNPB, 2013)

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana terjadinya hutan dibakar di Provinsi Riau?
2. Bagaimanakah dampak adanya hutan yang dibakar di Provinsi Riau?
1.3 TUJUAN UMUM
1. Menjelaskan hutan dibakar ditemukan terjadi di Provinsi Riau.
1.4 TUJUAN KHUSUS
1. Menjelaskan penyebab hutan dibakar ditemukan di Provinsi Riau.
2. Menjelaskan dampak terjadinya pembakaran hutan yang ditemukan di
Provinsi Riau.
1.5 MANFAAT
1. Pembaca dapat mengetahui penyebab hutan dibakar ditemukan di
Provinsi Riau.
2. Mampu mengetahui dampak hutan.dibakar yang ditemukan di Provinsi
Riau.

Anda mungkin juga menyukai