Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA

KARBOHIDRAT

DOSEN PEMBIMBING:

Rofiatun Solekha M.Sc

PENYUSUN :

NUR FATIMAH AZZAHRA HAIBATURRAHMA

(2103020018)

LABORATORIUM BIOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2022

i
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN………………………………………………………………i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii

LATAR BELAKANG…………………………………………………………….1

TUJUAN…………………………………………………………………………..2

DASAR TEORI………………………………..…………………..........………...2

ALAT DAN BAHAN…………………………………………………………….3

CARA KERJA……………………………………………………………………4

HASIL PENGAMATAN…………………………………………………………5

PEMBAHASAN ………………………………………………………………….5

KESIMPULAN……………………………………………………………………6

SARAN……………………………………………………………………………6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..7

ii
1. LATAR BELAKANG

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat


dalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O ; misalnya,
rumus molekul glukosa. Ialah C6H12O6 (enam kali CH2O). Senyawa ini pernah
disangka “hidrat dari karbon,” sehingga disebut karbohidrat. Dalam tahun 1880-
an disadari bahwa gagasan “hidrat dari karbo” merupakan gagasan yang salah dan
karbohidrat sebenarnya adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan
mereka

Karbohidrat yang tersusun dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk


sebagai oligosakarida. Jika lebih dari delapan satuan monosakarida diperoleh
dari hidrolisis, maka karbohidrat tersebut disebut polisakarida. Karbohidrat dapat
diberikan perlakuan untuk mengetahui reaksi-reaksi apa yang terjadi. Untuk
membuktikan teori-teori yang ada tentang karbohidrat maka dilakukan beberapa
percobaan ini. Percobaan tersebut antara lain uji benedict untuk mengetahui
adanya gugus reduksi pada karbohidrat, uji barfoed untuk membedakan antara
monosakarida dan disakarida, uji molisch untuk mengetahui pengaruh asam pada
karbohidrat (identifikasi umum karbohidrat), uji sliwanoff untuk mengetahui
adanya gugus keton pada karbohidrat , sehingga dapat digunakan untuk
membedakan glukosa dan fruktosa, uji yod untuk mengetahui jenis polisakarida,
uji hasil hidrolisis amilum untuk mengetahui uji hasil hidrolisis amilum dan
mengetahui tahap-tahap hidrolisis amilum.

Karbohidrat atau disebut juga sakarida didefinisikan sebagai polihidroksi


aldehida atau polihidroksi keton. Golongan senyawa karbohidrat dapat dibagi
menjadi 3 subgolongan atas dasar jumlah satuan dasar yang menyusun. Satuan
Dasar yang dimaksud ialah polihidroksi aldehida dan polihidroksi keton tunggal.
Kedua jenis satuan penyusun ini mengandung gugus karboksil. Jika gugus
karboksil itu terdapat pada ujung bangun molekul linier, maka satuan itu
dinamakan aldose

. Jika gugus itu terdapat pada urutan kedua rantai atom C, maka dinamakan
ketosa. Sakarida yang hanya terdiri dari sebuah satuan dasar, maka karbohidrat itu
termasuk sub golongan monosakarida. Sub golongan kedua dinamakan
oligosakarida karena mengandung dua sampai sepuluh satuan dasar, yang terakhir
ialah polisakarida, mengandung satuan dasar yang jumlahnya lebih dari sepuluh.
Ikatan antara satuan dasar yang satu terhadap lainnya dinamakan: Ikatan
Glikosidik.

1
2. TUJUAN

Untuk mengetahui adanya gugus reduksi pada karbihidrat

Untuk membedakan antara monosakarida dan disakarida

Untuk mengetahui pengaruh asam pada karbohidrat (identifikasi umum


karbohidrat)

Untuk mengetahui adanya gugus keton pada karbohidrat (misal:fruktosa),


sehingga dapat digunakan untuk membedakan glukosa dan fruktosa

Untuk mengetahui jenis polisakarida

Untuk mengetahui uji hasil hidrolisis amilum dan mengetahui tahap-tahap


hidrolisis amilum

3. DASAR TEORI

Karbohidrat dapat dibedakan menjadi: monosakarida, oligosakarida, dan


polisakarida. Monosakarida ialah karbohidrat yang paling sederhana yang tidak
dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat lain. Sebagian besar monosakarida dikenal
sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Menurut Sunita
Almatsier, ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa,
fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan
jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom
oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hydrogen
dan oksigen di sekitar atom-atom karbon(Sunita,2009).

Karbohidrat memiliki berbagai macam fungsi bagi tubuh. Almatsier dalam


bukunya menyebutkannya sebagai berikut, Sumber energy, Pemberi rasa manis
pada makanan. Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono
dan disakarida. Alat kecapan manusia merasakan rasa manis tersebut. Penghemat
protein. Pengatur metabolisme lemak. Membantu pengeluaran feses(Sunita,2009).

Karbohidrat juga merupakan bagian dari struktur sel, dalam bentuk


glikoprotein. Reseptor seluler yang terdapat pada permukaan membrane sel adalah
suatu glikoprotein. Selain itu, di dalam hidangan karbohidrat memudahkan
pemberian bentuk kepada makanan, misalnya dalam bentuk kue. Dalam proses
fermentasi, karbohidrat mempunyai sifat-sifat khusus untuk mendapatkan hasil
olah yang disukai konsumen.

2
Jika dipanaskan pada suhu tinggi, karbohidrat menjadi caramel yang beraroma
khas. Mono dan disakarida berfungsi sebagai pemanis di dalam makanan. Rasa
manis merupakan kualitas kecapan yang disenangi manusia sejak lahir. Kalau
seorang bayi atau anak kecil diberi pilihan dari berbagai rasa (manis, pahit, asin,
dan asam) maka rasa manis akan menjadi pilihan utama. Tingkat manis sebagai
standard yaitu sukrosa (100), fruktosa (173), glukosa (74), galaktosa (32), maltose
(32), dan laktosa (16) (Djaeni, 2000).

Karbohidrat itu sendiri merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen


yang terdapat di alam. Senyawa ini pernah disangka “hidrat dari karbon”,
sehingga disebutkan karbohidrat. Pada tahun 1880 dinyatakan bahwa gagasan
“hidrat dari karbon” merupakan gagasan yang salah dan sebenarnya karbohidrat
adalah polihidroksi aldehida dan keton atau turunan keduanya (Fessenden 1986).

Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus


molekul Cn(H2O)n. Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol
polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks
(Girinda 1986).

Ada 3 jenis karbohidrat berdasarkan penggolongan ini, yaitu monosakarida,


disakarida (oligosakarida), dan polosakarida (Wardiana dan Santoso 2010). Baik
pada hewan maupun manusia, energi disimpan sebagai glikogen dan pada
tanaman sebagai pati. Kedua jenis karbohidrat tersebut merupakan polisakarida
(Sumarlin 2006).

4. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung reaksi
3. Gelas ukur
4. Pengaduk
5. Pipet
6. Penjepit tabung reaksi
7. Gelas beaker
B. Bahan
1. Larutan benedict
2. Glukosa
3. air

3
5.CARA KERJA

Percobaan 1 : Uji Benedict

Tujuan: untuk mengetahui adanya gugus reduksi pada karbohidrat

Prinsip Kerja : Cu++ yang terdapat dalam reagen Benedict, dapat direduksi oleh
gugus reduksi pada monosakarida menjadi Cu+ yang terlihat dengan terbentuknya
endapan merah bata (Cu2O).

Cara Kerja :

1. Ke dalam 3 tabung reaksi masing-masing diisi dengan larutan Benedict


sebanyak
ml.
2. Kemudian tambahkan masing-masing 1 ml 0,01 M; 0,02 M dan 0,04 M
glukosa.
3. Panaskan air mendidih selama 10 menit.
Amati perubahan dan bandingkan kecepatan perubahannya

4
6.HASIL PENGAMATAN

Percobaan 1 : uji benedict

Zat uji Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3 Hasil foto


(0,01 M (0,02 M (0,04 M
glukosa) glukosa) glukosa)

Warna awal biru Biru Biru

Perubahan Merah bata Merah bata Oren

Gula + + +
Reduksi

7.PEMBAHASAN

Ada banyak fungsi dari karbohidrat dalam penerapannya di industry pangan,


farmasi maupun dalam kehidupan manusia sehari-hari. Diantara fungsi dan
kegunaan itu ialah
1. Sebagai sumber kalori atau energi
2.Sebagai bahan pemanis dan pengawet
3. Sebagai bahan pengisi dan pembentuk
4. Sebagai bahan penstabil
5. Sebagai sumber flavor (karamel)
6. Sebagai sumber serat
Pada praktikum kali ini praktikan hanya melakukan percobaan 1 saja,
dikarenakan bahan bahan yang banyak tidak tersedia sehingga membuat
praktikan hanya bisa melakukan 1 percobaan yaitu uji benedict pada karbohidrat.

5
Pada uji benedict ini mempunyai tujuan untuk menguji karbohidrat yang
mana mempunyai gugus karbonil bebas. Reaksinya dikatakan positif apabila
terdapat endapan hijau ataupun orange, bisa juga warna merah bata. Yang mana
perlu diketahui juga bahwa fungsi larutan yang digunakan adalah untuk melihat
adanya gula pereduksi dan juga reaksi reaksi monosakarida.
Dalam percobaan ini pun juga dilakukan pemanasan, yang mana tujuannya
adalah untuk mempercepat reaksi. Pada percobaan glukosa dengan takaran 0,01
M, 0,02 M ,0,04 M tiga percobaan tersebut menghasilkan warna akhir orange
dan merah bata Sehingga dapat diketahui bahwa glukosa memiliki gula reduksi.

8.KESIMPULAN
Gula reduksi dalam karbohidrat bisa dibuktikan dengan terbentuknya suatu
endapan berwarna merah bata pada glukosa, walaupun perlu digaris bawahi
bahwa kandungan glukosanya kadarnya berbeda beda namun hasilnya tetap
positif pada semua aspek. Lalu moosakarida dan disakarida pun juga dapat
dibedakan dengan terbentuknya endapan merah bata pada monosakarida dan
pada disakarida sendiri tidak ada endapan berwarna merah bata.

9.SARAN
Diharapkan praktikan lebih teliti dan juga memahami kembali terkait apa
yang akan di praktikumkan. Lalu pada pihak laboratorium sendiri pun
seharusnya melengkapi bahan maupun alat yang sekiranya dibutuhkan oleh
mahasiswa agar tidak terjadi hambatan pada saat mahasiswa melakukan proses
praktikum.

6
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Ahmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid
1, (Jakarta: Dian Rakyat, 2000 cet.IV), hlm. 32

Girinda Aisyah,1986 Biokimia.Jakarta;Gramedia

Sumarlin L.2006.Penuntun Praktikum Biokimia. Program Studi Kimia


Universitas Muhammadiyah Sukabumi;Sukabumi

Fesenden,R.J.(1986).Kimia Organik

Anda mungkin juga menyukai