Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

PEMBAHASAN MESIN ANESTHESI

Gambar 4.1 Mesin Anasthesi


Sumber : Ruang OK RSUDZA

Data Teknik

Nama Alat : Mesin Anasthesi

Merk : Drấger

Model/Type : Primus

SN : ASMK-0211

Made in : Germany

Daya : 100 – 240 V

Frekuensi : 50 – 60 Hz

25
26

4.1 Mesin Anasthesi

Mesin Anasthesi adalah suatu alat yang berfungsi untuk mencampur oxigen

dan obat bius, seperti enflurane, isoflurane, sevoflurane, dan N2O, kemudian

campuran gas tersebut dikirimkan pada sistem pernafasan, lalu didapatkanlah

hasil pembiusan. Anastesia adalah suatu proses untuk membuat seseorang dalam

kondisi tidak sadar. Di dalam anesthesia terdapat tiga bagian yaitu : analgesia

(penghilang rasa sakit), amnesia (hilang ingatan) dan immobilization (kehilangan

fungsi gerak). Obat yang digunakan untuk anesthesia biasanya mempunyai efek

yang berbeda pada setiap area dimana obat tersebut diberikan. Beberapa obat

terkadang digunakan terpisah untuk mendapatkan efek tersebut. Selain itu obat

penghilang rasa sakit bisa juga dikombinasikan dengan obat lain untuk

mendapatkan pembiusan total. 

Klasifikasi anasthesia secara umum:

a) Inhalation anasthesia (anasthesi melalui sistem pernafasan, pada klasifikasi

ini pada umumnya memakai mesin anasthesi).

b) Vein anasthesia (anasthesi melalui urat darah halus).

c) Composite anasthesia (anasthesi campuran antara sistem pernafasan

dan melalui urat darah halus /vein).

Pada mesin anesthesi ini menggunakan bermacam-macam obat yang di

klasifikasikan berdasarkan warna, antara lain:

a. Halothane, pada tahun 1956 dan di lambangkan dengan warna Merah.

b. Enflurane, pada tahun 1972 dan dilambangkan dengan warna Oranye.

c. Isoflurane, pada tahun 1981 dan dilambangkan dengan warna Ungu.


27

d. Sevoflurane, pada tahun 1970 s/d 1990 dan dilambangkan dengan

warna Kuning.

e. Desflurane, pada tahun 1992 dan dilambangkan dengan warna Biru.

4.2 Bagian-bagian Mesin Anasthesi Drager Primus

A. Bagian Depan

Gambar 4.2 Bagian Depan Mesin Anasthesi Drager Primus


Sumber: Ruang OK RSUDZA
Keterangan :

A. Monitor Control

B. Rotary Knob

C. Tombol ON/OFF

D. Tombol O2

E. Tombol O2 +

F. Canester (Sodalime)
28

G. Release Button

H. Drawer

I. Roda

J. Water Trap

K. Vaporizer

B. Bagian Belakang

Gambar 4.3 Bagian Belakang Mesin Anasthesi Drager Primus


Sumber: Lin Nok (2017)
Keterangan :

A. Konektor untuk tabung gas tekan cadangan

B. O2 Sensor

C. Filter untuk kipas

D. Pin untuk kabel grounding untuk alat bantu

E. Outlet alat bantu dengan fuse switches


29

F. Scavenging nozzle (outlet gas buang dari pasien )

G. Anesthetic Gas Scavenging System (AGSS)

H. Kabel power

I. Pin untuk kabel grounding

J. Gas Inlet

K. Koneksi untuk lampu halogen tambahan

L. Interface panel

C. Bagian Gas Inlet

Gambar 4.4 Bagian Gas Inlet Mesin Anasthesi Drager Primus


Sumber: Lin Nok (2017)
Keterangan :

A. Koneksi untuk gas O2 Sentral

B. Koneksi untuk gas O2 tabung

C. O2 outlet untuk oksigen flow tube (optional)

D. Koneksi untuk air pressure sentral

E. Air pressure outlet untuk endotracheal system (optional)

F. Koneksi untuk gas N2O tabung


30

G. Koneksi untuk gas N2O sentral

4.3 Komponen-komponen penting mesin Anasthesi

1. Breathing Circuit

Sistem pernapasan yang paling umum digunakan dengan mesin anesthesi

adalah sistem lingkaran.

2. Spirometer

Spirometer juga disebut respirometers, digunakan untuk megukur volume

tidal dihembuskan di sirkuit pernafasan pada semua mesin Anaesthesi,biasanya

dekat katup pernafasan.

3. Circuit Pressure

Sebuah alat pengukur tekanan atau elektronik sensor selalu digunakan untuk

mengukur tekanan pernapasan sirkuit disuatu tempat antara katup searah ekspirasi

dan inspirasi.

4. Adjustable pressure-limiting

Adjustable pressure limiting (APL) valve, kadang-kadang disebut sebagai

pelepas tekanan atau katup pop-off, biasanya terbuka penuh selama ventilasi

spontan tetapi harus sebagian ditutup selama pengguna atau dibantu bagging.

Sebagai fitur keamanan tambahan,katup APL pada mesin modern bertindak

sebagai perangkat yang membatasi tekanan.

5. Scavenger Gas Buang

Scavenger gas buang akan membuang gas yang telah diventilasikan keluar

dari sirkuit pernafasan oleh katup buang ventilator. Polusi dari lingkungan ruang

operasi dengan gas anestetik dapat menyebabkan pada anggota tim bedah.
31

Meskipun sulit untuk mendefinisikan level aman dari eksposure, National

Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) merekomendasikan

pembatasan konsentrasi Nitrous Oxide sebanyak 25 ppm dan agen halogen

sebanyak 2 ppm (0,5 ppm jika nitrous oksida digunakan.

4.4 Accesories/ Kelengkapan Alat

Adapun accesoris atau kelengkapan alat dari mesin anasthesi drager adalah

sebagai berikut :

1. Selang Pernapasan (breathing circuit)

2. Flow Sensor (spirolog)

3. O2 sensor

4. SPO2 probe (optional)

5. Test Lung

6. Vaporizer

7. Filter /Sodalime

8. Water Trap

9. Selang Gas Inlet

10. Kabel Power

11. Battery
32

4.5 Prinsip Kerja Gas Medis Pada Mesin Anasthesi

Gambar 4.5 Prinsip Kerja Gas Medis Pada Mesin Anasthesi


Sumber: Lin Nok (2017)

Cara kerja

Oksigen, N2O masuk kedalam mesin anesthesi dan diatur alirannya oleh

regulator dan berapa besarnya aliran gas dapat dilihat dari flowmeter, dari flow

meter tersebut Oksigen dan N2O akan bercampur melewati vaporizer, didalam

vaporizer ini oksigen akan membawa partikel-partikel obat bius yang berada

didalam vaporizer tersebut. Setelah melewati vaporizer gas yang telah tercampur

dengan partikel obat bius tadi akan masuk kedalam saluran pernafasan melalui

masker atau endotracheal tube. Setelah masuk kedalam paru-paru pada saat

pasien menghembuskan nafas maka gas tadi akan keluar, pada proses ini sebagian

oksigen akan di filter kandungan karbondioksidanya dan setelah kandungan

karbondioksida hilang oksigen tersebut bisa masuk lagi kedalam saluran

pernafasan, siklus tersebut akan selalu berulang-ulang sampai pasien tertidur.


33

Setelah pasien tertidur, maka gas N2O dan obat bius tadi akan dihentikan. Jadi

setelah pasien tertidur gas yang dialirkan hanya Oksigen yang berfungsi untuk

menjaga sistem pernafasan pasien.

4.6 Penempatan

Penempatan Mesin Anasthesi Merek Drager dan Tipe Primus ada di Unit

Pelayanan Bedah Terpadu pada ruang OK.

4.7 SOP Penggunaan mesin anasthesi

Prosedur ini adalah petunjuk singkat penggunaan PRIMUS. Untuk petunjuk

lebih jelas ada pada buku manual operasional

Langkah langkah :

1. Hubungkan selang input ke gas outlet ( Oxygen, air, N2O ).

2. Hubungkan kabel power ke sumber listrik.

3. Pasang breathing circuit termasuk test lung dan flow sensor.

4. Hidupkan alat dengan menekan tombol power yang terletak di panel

depan,Setelah kira-kira 15 detik semua indikator LED dan loudspeaker

akan dihidupkan/dites. Kemudian 20 detik berikutnya primus akan menguji

memory internal nya, lalu setelah 35 detik unit primus akan menampilkan

daftar check list pada layar tampilan.

5. Lakukan Self-test dengan prosedur :

 Tutup bagian Y-piece = sumbat kedalam cone.

 Pastikan selang sample line terhubung dengan bagian Y-piece dan

dengan water trap.


34

 Lakukan pengaturan katup APL keposisi "MAN" dan diset pada

tekanan 40 mbar.

 Jika semua pokok pengujian pada Check list baik mulai self-test

dengan menekan knob-putar.

 Prosedur self-test akan dilakukan secara otomatis dan akan memakan

waktu kira-kira 5 menit. Hasil tes akan ditampilkan dalam kode

warna :

 Hijau : tes sukses dilakukan

 Kuning : unit dapat digunakan dengan keterbatasan

 Merah : tes harus diulang, terjadi malfungsi, pengoperasian

tidak diijinkan.

6. Jika prosedur self-test ingin diinterupsi/dilewatkan untuk memulai unit

secara darurat, tekan tombol"cancel test". Melewati prosedur pemeriksaan

ini dapat mengakibatkan unit berfungsi secara terbatas atau dapat terjadi

kegagalan fungsi. Perhatian yang lebih besar diperlukan saat pengoperasian

bila prosedur self test diinterupsi/dilewatkan.

7. Pilih mode yang akan digunakan : pilih dan tekan tombol mode ventilasi

yang diinginkan kemudian tekan knob untuk mengkonfirmasi.

8. Lakukan setting parameter dengan menekan tombol “softkey” disebelah

angka parameter dan putar knob untuk merubah, tekan untuk

mengkonfirmasi.

9. Pastikan posisi APL Valve pada posisi Spont. agar fresh gas tidak terbuang

ke manual ventilation.
35

10. Biarkan ventilator bekerja beberapa saat dengan menggunakan test lung

( sekitar 5 -10 menit ).Check error yang tampil. Pastikan alat berfungsi

dengan baik.

11. Pasang circuit ke pasien,lakukan pengaturan flow oxygen, N2O, dan AIR

sesuai kebutuhan.

12. Set vaporizer agar anasthesia gas yang diperlukan sesuai dengan yang

dibutuhkan.

13. Observasi kondisi pasien.

14. Lakukan perubahan setting sesuai kebutuhan.

15. Jika alat sedang tidak digunakan, tekan tombol stand by disebelah monitor

untuk mengaktifkan menu standby pada alat.

16. Check fungsi absorber (sodalime) untuk menghindari menurunnya

penyerapan kadar gas anesthesia. Absorber akan berubah warna jika

absorber sudah jenuh.

4.8 Pemeliharaan

Tabel 4.1 Pemeliharaan Mesin Anesthesi Drager Primus

Kegiatan Pemeliharaan Periode Petugas

1. Pembersihan unit & filter udara pada unit base 6 bulan Teknisi

2. Pembersihan unit & filter udara pada CCM 6 bulan Teknisi

(Control Monitor)

3. Pengecekan breathing system 6 bulan Teknisi

4. Penggantian 02 sensor 12 bulan Teknisi

5. Penggantian filter udara pada CCM (Control 12 bulan Teknisi


36

Monitor)

6. Penggantian flow sensor 12 bulan Teknisi

7. Pengecekan test leak pada breathing system 12 bulan Teknisi

8. Penggantian battery 24 bulan Teknisi

9. Peggantian Water Log 1 Bulan Teknisi

Anda mungkin juga menyukai