apy sobs
Masalah bangun datar pada penetitian tnt dl
waclaps pok
siswa, Karena bebe
ar hanya berupa caus
van dl sekolat terkatt bang
siswa dalam px
1 dael ramus, Kedua, hasil wawancare
serta latihan soal yang merupakan pener
J menerapkan atau
kkan bahwa pu pe
dengan guru kelas meni
1 datar dalam
bentuk masalah (soal) seperti pada masalal ba
member
jun dat
penelitian ini, Kedua alasan tersebut menunjukkan bahwa masalah b
pada penelitian ini adalah masalah non-rutin atau dianggap sebagai masalah bast
siswa yang memungkinkan terjadinya kondisi bingung bagi-nya. Kondisi bingung,
nm melakukan beragam upaya
siswa ini dapat mendorong berpikir reflektifnya dal
penyclidikan dan akhirnya mampu berpikir kreatif untuk menemukan beragart
solusi baru melalui proses mengaitkan pengetahuan yang telah dimiili
sebelumnya dengan masalah yang dihadapinya. Olch karena itu masalah bangun
datar dalam penelitian ini merupakan suatu pertanyaan terbuka (open ended) yang,
memberikan tantangan serta kesempatan terjadinya proses berpikir reflektif —
kreatif pada siswa untuk menemukan beragam bangun datar baru secara kreatif
dan tak terbatas melalui proses berpikir reflektif dengan menggunakan
pengalaman sebelumnya. Pada penelitian ini pengertian tentang bangun datar
mengacu pada beberapa definisi dari beberapa referensi.
Bangun datar (plane figure) mencakup dua suku kata yaitu bidang datar
(plane) dan bangun geometri (figure). Lewis (1968) mendefinisikan bidang datar
sebagai berikut:
A plane is a surface such that if a line is drawn through any two points
of this surface, then the points of the line will also be points of the
surface.40
Definisi bidang data
rut Lewis (1968) sesuai de
Playfair (1804), yaitu suatu permukaaan (surface) dimana jika aris yang,
digambarkan melalui sebarang dua titik dari permuka ka tithk-ttik dae
garis ini juga akan menjadi titik dari permukaan ini. Sedangkan, Alexander &
Koeberlein (2015) berpendapat bahwa “A plane is two-dimensional, that is, it has
ari
infinite length and infinite width but no thickness”. Definisi bidang datar
Alexander & Kocberlein (2015) yakni “bidang datar adalah dua dimensi yang,
memiliki panjang tanpa batas dan lebar tanpa batas tetapi tidak memiliki
ketebalan”.
Bidang datar (plane) yang hanya dibatasi olch garis lurus atau garis
Tengkung (Paige dkk., 1982 dan Wahyudi & Anugraheni, 2017) disebut dengan
bangun datar. Hirsch & Goodman (2006) menegaskan bahwa “Ketika bagian
dari bidang datar secara keseluruhan ditutupi oleh segmen/tuas garis lurus, maka
bangun tertutup ini disebut dengan poligon.
Alexander & Koeberlein (2015) mendefinisikan poligon sebagai berikut.
A polygon is a closed plane figure whose sides are line segments that
intersect only at the endpoints.
Berdasarkan definisi poligon dari Alexander & Kocberlein (2015) diatas,
poligon adalah bangun datar tertutup yang sisi-sisinya merupakan ruas garis yang
hanya berpotongan pada titik-titik akhirnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Lewis
(1968), yakni poligon adalah gabungan dari kumpulan titik-titik, seperti:
Pi, P2, Ps, -a Pots Pr
Dengan ruas-ruas garis seperti:
Pa-vtn PPh
Puy FaP Bakaa
Dimana, jika setiap peepotongan dart dua tuas gatis, maka peepote
akan menjadi ttik-titk berikut
PLE Pas oP Pa
diam tidak adda ttik lainnya,
Poligon ini ditentuk:
poligon dengan empat sist dise
Poligon dengan tiga sisi disebut seg
segiempat, dan lain sebagainya (Hirsch & Goodman, 2006), Berdasarkan ul
sudutnya, poligon dibagi menjadi dua yaitu poligon cembung (convex pol
dan poligon cekung (concave polygons). Ukuran sudut dalam dari poligon
cembung (convex polygons) antara lain 0° dan 180°; sedangkan ukuran sudut
Pada
dalam dari poligon cekung (concave polygons) antara Jain lebih dari 180°
poligon cekung, terdapat segmen atau ruas garis yang menghubungkan dua tik
ik di bagian luar poligon, sedemikia
poligon cekung yang terletak pada t
hingga poligon cekung selalu memiliki setidaknya satu suclut refleks (Alexander
& Koeberlein (2015).
‘ae >«
conser ane
Bangun datar yang ditutupt oleh minimal sebuah garis lengkung antara
lain dapat berupa lingkaran, elips, hiperbola, dan lainnya. Lewis (1968)
ran adalah salah satu bangun datar yang memuat |
menyatakan bahwa lingkat
garis, yang disebut keliling (circumference) dan sedenikian hingga Sena garis
lurus yang diambil dari tik tertentu dengan permukaan datar (figure) padaa
keliling (circumference), adalat sama
1. Menurat Alexander
Koeberlein (2015), Lingkaran adalah himpunan dari semua titik datam bidang,
yang berada pada jarak tertentu dari titik tertentu (dikenal sebagai “pusat
lingkaran). Bagian dari
karan di antara sebarang dua titik tersebut dik
sebagai busur. Setiap segmen garis yang menghubungkan pusat ke titik pad
lingkaran disebut dengan jari-jari dari lingkaran
Terkait materi dalam penelitian ini adalah Iuas daerah banj
maka pencliti perlu mengetahuai definisi luas dacrah bangun secara mendalam,
Definisi luas daerah bangun datar dalam penelitian i
mengacu pada pendapat
Alexander & Koeberlein (2015), yakni luas daerah bangun datar adalah ukuran
dari suatu dacrah bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus atau garis
lengkung. Menurut Jerman & Beardslee (1978), luas daerah suatu bangun datar
dapat ditentukan dengan menghitung setiap persegi satuan (square units) dalam
bangun datar tersebut, atau mengalikannya, dan menghitungnya, Segitiga satuan
dalam penelitian ini merupakan segitiga siku-siku dengan panjang alasnya adalah
1 satuan dan tingginya adalah 1 satuan dalam suatu bangun datar yang digunakan
untuk membantu menentukan luas daerah dari bangun datar tersebut. Persegi
satuan dalam penelitian ini merupakan suatu persegi dengan panjang sisi-sisinya
adalah 1 satuan dalam suatu bangun datar yang digunakan untuk menentukan luas
daerah dari suatu bangun datar tersebut.
Konsep bangun datar lainnya yang penting dalam penelitain ini adalah
konsep dari luas daerah segitiga yaitu “Jika sebuah persegi dibagi menjadi dua
pada salah satu diagonalnya, maka terbentuk dua buah segitiga siku-siku,
schingga luas dacrah segitiga siku-siku adalah setengah dari luas daerah persegi”.10
n mental yang,
penelitian ini, berpikir kreatif diartikan suatu k
yang"
D:
ss * seeara fiasily
n sescorang untuk membangun ide
di sini adalah ide dalam m
digunal
kan masalah,
dan fleksibel, Ide dalam penger
atau mengajukan masalah matematika,
C. Kajian Materi Segi
Materi segiempat merupakan salah satu materi yang diajarkan pada siswa
Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VII semester 2, Materi segiempat int
aitan erat dalam membangun konsep
diberikan setelah materi segitiga yang ber
segiempat yang akan dipelajari, Pada umumnya, siswa masih belum mengetahui
hubungan keterkaitan antara materi segitiga dengan segicmpat. Ketidaktahuan
mereka biasanya disebabkan karena guru tidak membelajarkan keterkaitan antara
Konsep segitiga dengan konsep segiempat. Dalam penelitian ini untuk dapat
mempelajari konsep segiempat, siswa terlebih dahulu harus mempelajari konsep
segitiga sebagai materi prasyarat.
Sebelum mengenal segiempat, terlebih dahulu dikenalkan tentang poligon.
sebut sisi)
Poligon adalah lintasan yang memuat tiga atau lebih ruas garis (yang,
lainnya
sedemikian sehingga setiap ruas garis berpotongan tepat dua dengan rua
aling
pada masing-masing titik ujungnya, Jika dua sisi dari suatu poligon
berpotongan, keduanya disebut sisi-sisi saling berdekatan atau sisi berurutan,
Perpotongannya disebut titik sudut (Coxford, 1971).
D
Gg F
B
\ A
Titik sudut
Menurut Ed Kohn (2001:57), segiempat adalah poligon yang memiliki
cempat sisi atau empat sudut, Bangun datar erat kaitannya dengan keliling dan luas.
Keliling merupakan keseluruhan panjang gambar atau jarak yang mengelilingi
bangun datar, sedangkan luas adalah ukuran bagian dalam pada gambar bidangdatar (Ed Kohn, 2001.72), Panjang dai kliling seat dvkur dla satin neat
seperti inchi, kaki, dan centimeter (em), sedangkan luas sclatu diukur dalam
satuan kuadrat seperti inchi kuadrat (in*), dan centimeter kuadat (em*). Keliling
biasanya disimbotkan dengan “K”, sedangkan luas dengan “L.". Ada enam macam
seglempat yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu, trapesium, jajargenjang,
ersegi, Persegi panjang, layang-layang, dan belah ketupat (Ed Kohn, 2001-72)
Pengertian trapesium menurut Ed Kohn (2001:61) adalah segiempat
i yang sejajar dinamakan
dengan hanya mempunyai sepasang sisi sejajar, sisi
alas dan sisi-sisi yang tidak sejajar dinamakan kaki. Dari sepasang sisi sejajar,
dapat dibuat ruas garis yang tegak lurus dengan kedua sisi sejajar. Ruas garis
tersebut adalah ruas garis tinggi trapesium. Panjang dari ruas garis tinggi
trapesium biasa dinamakan tinggi trapesium. Pada gambar 2.1, sepasang ruas garis
alas yang sejajar pada trapesium ABCD yaitu AB dan CD, ruas garis tingginya
adalah DP.
" P
Gambar 2.1 Gambar ruas garis tinggi trapesium
Untuk mencari keliling dan luas dari trapesium, perhatikan gambar 2.2 di
bawah ini.
Gambar 2.2 Gambar trapesium
Berdasarkan pengertian keliling maka, rumus untuk menghitung keliling,
trapesium ABCD yaitu, K = a + b +c +d. Untuk menghitung luas trapesium,
perhatikan bahwa trapesium ABCD dapat dibagi menjadi dua segitiga sebarang,mn
Wihan 4 ABD dan
yaity A ALD dan A BCI
on ting yang sorn yaita €. Her
lata ats dan A BOD
A RCD, misatkan b ada
Laanw me
Laano = Laann + Lanny
mer gat
=F eovnye
Sadi, Laapestum = jul ss sejjar x tng
(200161),
mpat yang kedua yaitu jajargenjany, menurut Ed K
niliki du paasangs
1g adalah segiempat yang rm
ng sejajar dinamakan
tegak lurus diantara sep;
s tingginya adalah ti
Perhatikan gambar 2.3 berikut, DP adalah ruas garis tinggi pada alas AH dan DC
a P 0
Gambar 2.3 Gambar Jajargenjang,
Ed Kohn (2001-62) juga menyebutkan sifat-sifat dari jajar genjang, yaitu
(1) diagonalnya membagi dua jajar genjang menjadi dua segitiga yang kongruen
(A ABD dan A BCD), (2) sis
panjang sisi yang sama (AB = BC dan BC = AD), (3) sudut-sudut yang
berhadapan pada jajar genjang mempunyai besar sudut yang sama (besar ZDAB -
isi yang berhadapan pada jajar genjang memiliki
besar ZBCD dan besar ZABC = besar ZCDA), (4) sudut-sudut dalam yang
berdekatan pada suatu jajar genjang saling berpelurus (besar ZDAB + besar
ZABC = 180° dan besar ZBCD + besar ZCDA = 180"), dan (5) diagonal-diagone2
sua j ny saling berpotongan dan saling membagi dua sama panjang
ar
(AX = CX dan BX = DX).
Untuk meneari keliting dan luas dari jajar genjang, perhatikan gambar 24
berikut ini
Dd c
A 7 B
Gambar 2.4 gambar garis tinggi pada jajar genjang
Misalkan a = AB = DC,b = BC = AD, dan t = tinggi ABCD
Kjajar genjang = 2a + 2b dan Ljajar genjang = ot
Keterangan
Kjsjrzeniang _: Keliling jajargenjang,
Lyjapenjong _: Las jajargenjang
a Alas
t : Tinggi
Ed Kohn (2001:63) juga mengatakan tentang persegi panjang yaitu
segiempat yang semua sudutnya siku-siku, Sepasang sisi terpanjang pada persegi
panjang biasa disebut panjang dari persegi panjang, sedangkan sepasang sisi
terpendek biasa disebut lebar dari suatu persegi panjang Sifat-sifat dari persegi
panjang sama dengan sifat-sifat dari jajar genjang tetapi ada sifat tambahan yaitu
diagonal-diagonal pada persegi panjang sama panjang Perhatikan gambar persegi
panjang di berikut ini (Gambar 2.5).1 dari persegi
2) AB =
jamnb
\-sifat dari jajargenjang dan sifat
eroleh (1) ABW CD dan AD WBC.
besar 2EDA
Berdasarkan s
panjang, maka dari gambar 2.4 di
CD dan BC = AD, besar 2DAB = besar ZABC
90°, (4) AP = CP = BP = DP. Untuk menentukan keliling dan las persegi
Panjang, perhatikan gambar 2.6 di bawah ini (Ed Kohn, 200165),
c
besar 2BCD
D,
B
A P
Gambar 2.6 Gambar persegi panjang ABCD
Kpersegipanjang = 2p + 2l = 2(p + 1) dan Lpersegt panjang = P Xt
Keterangan:
Kpersegipanjang : Keliling persegi panjang
Lperseglpanjang : LUas persegi panjang
P Panjang
l : Lebar
Persegi menurut Ed Kohn (2001:65) adalah segiempat dengan semua
sudutnya siku-siku dan panjang semua sisinya sama. Sifat-sifat yang terdapat pada
jajargenjang dan persegi panjang juga berlaku pada persegi.
D, Cc D c
A B A B
jambar 2.7 Gambar yang menunjukkan — Gambar 2.8 Gambar Persegi ABCD
Sifat-sifat persegi24
Untuk menentukan keliling dan Tuas persegi, perhatikan gambar 2.8 di
ats
Krerseai = 4X8
sxs
Lrerseat =
+ Keliling persegi
Luas persegi
s Sisi
t Lebar
Pengertian belah ketupat adalah segiempat yang memiliki empat sisi yang
sama panjang, Perhatikan gambar 2.9 berikut ini, sifat-sifat yang terdapat pada
belah ketupat yaitu, (1) memiliki empat sisi yang sama panjang (AB = BC = CD =
AD), (2) diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling
tegak lurus (AE = EC, BE = ED, AC 4 BD), dan (3) besar sudut-sudut yang
berhadapan sama besar (besar ZDAB = besar ZBCD dan besar ZABC = besar
ZCDA). Untuk mencari keliling dan luas belah ketupat, perhatikan gambar 2.9 di
berikut ini, Misalkan s adalah panjang tiap sisi belah ketupat, dy adalah panjang
diagonal pertama (panjang AC), dan d, adalah panjang diagonal kedua (panjang
BD) (Ed Kohn, 2001:65).
Gambar 2.9 Gambar belah ketupat ABCD
Ketan ketupat = 4% S
1
Lyetah ketupat = 5X di X de
Keterangan:
Kyetanketupat _: Keliling belah ketupat
Lyetahketupat _* Luas belah ketupat
Panjang sisi belah ketupat
SsLayanystayany adataty bangin dati septompat yan nncnntbike ina pana
9.10, sitivtesitit tay
VS dan QK
sisi yang borstokatan sauna paaniany, Poctatshan yanbt
Aaya, yaitey CL) mvounitiht con pase sist yaa sens gogianny PO
(vosat 2POR
ns (PRL
S18), C2) memilihi sepasinng side yanyy bertinelapan sate
APSR), (2) diagonatdiagonataya berpotonjan siting tema 1
QS), C4) salal sate diagonatayw meniotong diagonal habe nena cae bagi yan
ant paniang (QT "TS), Untuk meneari helitinys can tas aya layin,
perhatikan gambar 2,10 betikut ini, Misathan «adalah paniang sisi terpendek (PQ
dan PS), b adalah paniany sisi terpanjany (QR dan BS), dy adalat panjang
onal pertama (paniany PR), dan dy adalal paniang diagonal keduus (paring,
QS) (Ed Koha, 2001265),
P R
Q
Gamibar 2.10 Gambar layang-layang PQRS
= 2x (a+b)
1
Itayang-tayang = 3% dy X dy
Kiayang-tayang
Keterangan:
K
Layany
+ Keliling layang-layang
+ Luns layang-layang
ang=la)
tayang
D, Implementasi RME dalam Pembelajaran Bangun Datar
Matematika adalah ilmu tentang logika berupa simbol-simbol, tersusun,
abstrak, aksiomatik, dan deduktif, namun dalam
secara hirarkis yang bersiti
matematika mencari kebenaran itu bisa dimulai dengan cara induktif, tetapt
selanjutnya harus bisa dibuktikan secara deduktif, karena dalam matematika silt
teori atau dalil belum dapat diterima kebenarannya sebelum dapat dibuktkanae < soni
Mode! poe ol Students. Educational Sciences a