Anda di halaman 1dari 8

Integral 1

Integral
Bab I

Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer 2, 1999

Motivasi
Apabila suatu laju perubahan fisik dinyatakan dalam sebuah
grafik, luas bidang di bawah lengkungan grafik mempunyai arti khas.
Luas itu menyatakan keseluruhan nilai yang berada di antara grafik
dan sumbu mendatar tepat di bawah grafik. Luas bidang di bawah
lengkungan itu tidak dapat ditentukan dengan metode aljabar, tetapi
dapat ditentukan dengan integral tertentu. Teknik untuk menentukan
luas bidang di bawah lengkungan itu disebut pengintegralan.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat
1. merancang aturan integral tak tentu dari aturan turunan;
2. menghitung integral tak tentu dari fungsi aljabar;
3. menjelaskan integral tentu sebagai luas daerah di bidang datar;
4. menghitung integral tentu dengan menggunakan integral tak tentu;
5. menghitung integral dengan rumus integral substitusi;
6. menggambarkan suatu daerah yang dibatasi oleh beberapa kurva;
7. merumuskan integral tentu untuk luas suatu daerah;
8. menghitung integral yang yang menyatakan luas suatu daerah.
2 Mmt Aplikasi SMA 3 IPS

Peta Konsep

Integral
mempelajari

Integral Tak Tentu Integral Tertentu

membahas untuk menentukan

Integral Fungsi Luas Bidang


Aljabar Datar

diselesaikan
dengan

Rumus Dasar Integral Integral


Integral Substitusi Parsial

Kata Kunci
• batas atas • fungsi primitif • integral tertentu
• batas bawah • integral • integran
• diferensial • integral parsial • persamaan keluarga kurva
• diferensiabel • integral tak tentu
Integral 3

Pembahasan mengenai kalkulus integral erat kaitannya dengan


kalkulus diferensial. Walaupun secara historis kalkulus integral lebih
dahulu ditemukan, dalam mempelajari kalkulus terasa lebih mudah
jika dimulai dengan mempelajari kalkulus diferensial, kemudian
kalkulus integral. Materi tentang hitung diferensial pernah kalian
pelajari di kelas XI. Demikian pula dengan materi limit. Pemahaman
yang baik tentang materi-materi tersebut akan sangat membantu
dalam mempelajari pokok bahasan ini.
Secara umum, integral dapat diartikan dalam dua macam. Kedua
arti integral itu adalah sebagai berikut.
a. Secara aljabar, integral merupakan invers operasi pendiferen-
sialan. Coba ingat kembali, apa diferensial itu?
b. Secara geometri, integral menunjukkan luas suatu daerah.
Kedua pengertian di atas akan kita pelajari dalam pembahasan
integral berikut ini. Pembahasan itu, antara lain pengertian integral,
integral tak tentu, integral tertentu, dan beberapa penggunaan integral.
Sebelum mempelajari bab ini, jawablah soal-soal berikut.

Uji Prasyarat Kerjakan di buku tugas

1. Diketahui f(x) = 2x2 – 9x.


Tentukan f'(x).
2. Sebutkan suatu fungsi yang turunannya adalah fungsi f'(x)
= 3x. Ada berapa fungsi?
3. Gambarlah kurva f(x) = 2x2 dan f(x) = 3x + 1 dalam satu
koordinat Cartesius. Kemudian, arsirlah daerah yang berada
di antara kedua kurva itu.

Setelah kalian mampu menjawab soal-soal di atas, mari lanjutkan


ke materi berikut.

A. Pengertian Integral sebagai Invers


Diferensial
Misalkan f adalah fungsi turunan dari fungsi F yang kontinu pada
suatu domain. Untuk setiap x terletak pada domain tersebut, berlaku
dF ( x)
F'(x) = = f(x)
dx
Pengertian ini telah kita pelajari pada kalkulus diferensial. Misalnya,
jika
F(x) = x2 maka F'(x) = f(x) = 2x
F(x) = x2 – 4 maka F'(x) = f(x) = 2x
F(x) = x2 + 2 maka F'(x) = f(x) = 2x
F(x) = x2 + c maka F'(x) = f(x) = 2x (c adalah suatu konstanta)
4 Mmt Aplikasi SMA 3 IPS

Dari kenyataan tersebut, timbul pertanyaan bagaimanakah me-


nentukan fungsi F sedemikian rupa sehingga untuk setiap x anggota
domain F, berlaku F'(x) = f(x)?
Suatu operasi yang digunakan untuk menentukan fungsi F
merupakan invers dari operasi derivatif. Invers dari operasi derivatif
disebut integral. Integral disebut juga antiderivatif atau antiturunan.
Pada contoh di atas, jika F(x) adalah integral dari f(x) = 2x, maka
F(x) = x2 + c, dengan c suatu konstanta real.

B. Integral Tak Tentu


1. Pengertian Integral Tak Tentu
Integral fungsi f(x) ditulis dengan notasi 0 f ( x ) dx , yaitu Tes Mandiri
operasi yang digunakan untuk menentukan fungsi F sedemikian Kerjakan di buku tugas

dF ( x ) Hasil dari
rupa sehingga dipenuhi = f ( x ) , untuk setiap x pada 0 (4x
3
+ 3x 2 + 2x + 1) dx
dx = ....
domainnya. Perhatikan kembali subbab A. Pada pembahasan itu a. x4 + x3 + x2 + c
dijelaskan berapapun nilai suatu konstanta, maka turunannya b. x4 + x3 + x2 + x + c
c. 4x4 + 3x3 + 2x2 + c
adalah nol (0). Oleh karena itu, integral dari fungsi f(x) adalah d. 4x4 + 3x3 + 2x2 + x + c
F(x) ditambah dengan sebarang konstanta, yaitu F(x) + c. e. 12x4 + 6x3 + 2x2 + c
Misalnya, untuk F(x) = x2 + 2, maka turunannya F'(x) = f(x) = Soal Ebtanas SMA,
2x. Adapun antiturunan dari 2x kemungkinan F(x) = x2 + 2 atau 1992

F(x) = x2 + 5 atau F(x) = x2 – log 2. Konstanta seperti 2, 5, dan


– log 2 dapat dinyatakan sebagai c.
Dengan demikian, diperoleh hubungan

0 f (x ) dx = F ( x ) + c

dengan 0 f ( x) dx = notasi dari integral tak tentu


F(x) + c = fungsi antiturunan atau fungsi primitif
f(x) = fungsi integran (fungsi yang dicari anti-
turunannya)
c = konstanta

2. Rumus Integral dari f(x) = axn, untuk n & –1


Pada kalkulus diferensial, kalian telah mempelajari bahwa
n
turunan dari F ( x ) = ax adalah f(x) = anxn–1, dengan F' (x) =
f(x). Dengan demikian, jika diketahui
1 n+1 1
F ( x) = x maka f(x) = (n + 1)xn = xn.
n+1 n+1
Integral 5

a a
F ( x) = x n +1 maka f ( x ) = (n + 1) x n = ax n .
n +1 n +1
Dengan mengingat bahwa operasi integral adalah invers dari
operasi diferensial, lakukan kegiatan berikut.

Kegiatan Kerjakan di buku tugas

Tujuan:
Menentukan rumus integral f(x) = xn dan f(x) = axn dengan
memahami hubungan antara f(x) dan f'(x).
Permasalahan:
Bagaimana rumus integral untuk f(x) = xn dan f(x) = axn?
Langkah-Langkah:
1. Coba kalian lengkapi tabel berikut.
a. f(x) f'(x) b. f(x) f'(x)
x2 .... 3x2 ....
x3 .... 3x3 ....
x4 .... 3x4 ....
x5 .... 3x5 ....
.... .... .... ....
xn .... 3xn ....

2. Sekarang pemahaman dibalik. Amati tabel yang telah kalian


lengkapi. Amati dari f'(x) baru ke f(x). Pola apa yang kalian
dapatkan?
Kesimpulan:
Kalian akan menemukan pola dari rumus integral fungsi.

Jika melakukan kegiatan di atas, kalian dapat menyimpulkan


sebagai berikut.
Integral fungsi f(x) = xn dan f(x) = axn dapat ditentukan
dengan rumus berikut.

n 1 n+1
0x dx = x + c, untuk n & –1
n +1
n a n +1
0 ax dx = x + c, untuk n & –1
n +1
6 Mmt Aplikasi SMA 3 IPS

3. Menentukan Hasil Integral


Misalnya f(x) = xn. Menurut rumus di atas, diperoleh
n Tes Mandiri
0 f ( x ) dx = 0 x dx
Kerjakan di buku tugas
1 n+1
= x +c Jika
n +1 f(x) = 0 (2ax + (a < 1) dx ,
f(1) = 3, dan f(2) = 0
1 n +1
Dari 0 f ( x) dx = n + 1 x + c , kalikan a di kedua ruasnya maka nilai a adalah ....
1
a. 2 d.
2
a
sehingga diperoleh a 0 f ( x ) dx = x n+1 + c , n & – 1 . b. –2 e. –
1
n+1 3
1
c.
a n+1 3
Dengan mengingat bahwa x + c = 0 ax n dx , akan kalian Soal UMPTN, Kemam-
n +1 puan IPA, 1996

a n+1
peroleh bahwa x + c = 0 a f ( x ) dx .
n +1

Dengan demikian, diperoleh 0 af (x ) dx = a 0 f ( x ) dx.


Dari uraian di atas, kita peroleh

0 af ( x ) dx = a 0 f ( x ) dx

Masih ingatkah kalian dengan sifat turunan yang menyatakan


untuk h(x) = f(x) + g(x) maka turunannya h'(x) = f'(x) + g'(x)?
Dari sifat ini dapat kita nyatakan bahwa
0 h' ( x) dx = 0 (f' ( x) + g' ( x))dx = 0 f' ( x) dx + 0 g' ( x) dx
Dari uraian di atas, tentu kalian mengerti bahwa
0 ( f ( x) + g ( x) dx = 0 f ( x) dx + 0 g ( x) dx
Hal ini juga berlaku untuk tanda negatif. Oleh karena itu, diperoleh
sifat integral.

0 (f ( x) ± g( x) )dx = 0 f ( x ) dx ± 0 g ( x) dx
Dengan sifat-sifat tersebut, rumus-rumus integral suatu fungsi
lebih mudah diterapkan untuk menentukan hasil integral suatu fungsi.

Contoh:

1. Tentukan hasil integral fungsi-fungsi berikut.


4
a. 0 2 dx b. 0 3x dx c. 02 x dx
Integral 7

Penyelesaian:
a. 0 2 dx = 2 0 dx = 2 x + c
4
b. 0 3x dx = 3 0 x 4 dx

3 4+1
= x +c
4 +1

3 5
= x +c
5
1
c. 02 x dx = 2 0 x 2 dx
2 1
+1
= 1
x2 + c
2 +1
4 . 12
x x +c=
3
4
= x x + c
3
2. Tentukan hasil integral dari soal-soal di bawah ini.
2
a. 0 (3 x < 4 x ) dx

( x 3 < 3 x )2
b. 0 dx
x
Penyelesaian:
a. 0 (3 x
2
< 4 x ) dx = 0 3 x 2dx < 0 4 x dx
2
= 30 x dx < 4 0 x dx
= x3 – 2x2 + c

( x 3 < 3 x )2 < 12
b. 0 dx = 0x ( x 6 < 6 x 4 + 9 x 2 ) dx
x
5 12 3 12 11
= 0 (x < 6x + 9 x 2 ) dx

1 512 +1 1 3 1 +1 1 1 1 +1
= 1
x – 1 .6 x 2 + 1 .9 x 2 + c
52 32 12

2 6 12 12 4 21 18 2 12
= x < x + x +c
13 7 5
8 Mmt Aplikasi SMA 3 IPS

Info Math: Informasi Lebih Lanjut


Gottfried Wilhelm Von Leibniz (1646–
1716) adalah seorang jenius serba bisa yang
mampu meraih beraneka gelar kehormatan
dalam berbagai bidang, seperti bidang hukum,
keagamaan, kenegaraan, kesastraan, logika,
metafisika, dan filsafat spekulatif. Dia menerbit-
kan kalkulus menurut versinya pada tahun 1684
M. Bersama dengan Isaac Newton, keduanya
disebut sebagai tokoh kalkulus.
Leibniz menciptakan lambang-lambang
matematika baku tentang integral dan diferensial
G.W. Von Leibniz Isaac Newton seperti yang kita pakai sekarang, yaitu lambang
(1646–1716) (1642–1727)
" dy "
Sumber: www.cygo.com ” 0 ” untuk integral dan untuk diferensial.
dx
Sumber: www.myscienceblog.com

Uji Kompetensi 1 Kerjakan di buku tugas

1. Tentukan hasil integral berikut ini.


4 5
a. 0 3 x dx c. 0 x3 dx e. 0 x2 dx

2 10 3 1

b. 0 9x dx d. 0 (< x 6 ) dx f. 02 x 2
dx

2. Tentukan hasil integral berikut ini.


2 <2
a. 0 2 x( x < 1) dx d. 0x ( x 2 < x )(2 x 2 < 3 x ) dx

( x 2 < 4 x) 2
b. 0 dx e. 0 x ( x < 2) dx
x
(x 2 < x 3) ( x 2 + 6)2
c. 0 dx f. 0 dx
x2 x
3. Tentukan fungsi primitifnya.
x 3n dx , untuk n & – 2
n
a. 0 (n + 1) x dx , untuk n & –1 c. 0 3
2n
b. 0 xn dx , untuk n & 1 x 3< 2 n dx , untuk n & 5
d. 0 2
4. Misalkan diketahui fungsi f(x) = 2x dan g(x) = x2. Jika (g° f) (x) ada, tentukan
0 (g o f )( x) dx. (Ingat kembali materi komposisi fungsi yang telah kalian pelajari
di kelas XI)
5. Diketahui fungsi (f ° g)(x) = 3(2x – 1)2 + 1 dan g(x) = 2x – 1. Tentukan 0 f ( x) dx.

Anda mungkin juga menyukai