Disusun Oleh :
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Pengabdian Masyarakat Tematik berbasis Riset (KPM TbR) Mahasiswa
UNSIQ (Universitas Sains Quran) diselenggarakan sebagai salah satu kegiatan
pengabdian terhadap masyarakat, di mana setiap mahasiswa dituntut untuk berperan aktif
terhadap kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar masyarakat, di tempat penyelenggaraan
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM).
Mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi, dapat menjalin kerja sama yang baik
dengan seluruh lapisan masyarakat, dapat membantu warga masyarakat sesuai dengan
keahlian dan keterampilan yang dimiliki, serta diharapkan dapat menerapkan ilmu yang
telah didapat ke dalam bentuk program kerja kegiatan yang bertujuan untuk membantu
masyarakat sesuai dengan masalah yang timbul.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan survey dan observasi yang kami lakukan di Desa Wonokerto Kecamatan
Leksono Kabupaten Wonosobo, baik dari sektor fisik maupun non fisik, maka kami
mencoba untuk membantu masyarakat sesuai dengan kemampuan kami. Wujud bantuan
tersebut dengan menginterpretasikan permasalahan ke dalam dengan masalah yang
timbul.
Rencana program dan kegiatan yang dilakukan selama Kuliah Pengabdian
Masyarakat Tematik berbasis Riset (KPM TbR) Mahasiswa Universitas Sains Quran
(UNSIQ) Tahun 2022 tertuang di bawah ini antara lain :
1. Peduli TPQ dengan cara membantu membentuk struktur organisasi dan hal-hal lain
seperti jadwal pembelajaran, pengajaran metode IQRA, kemudian mendampingi
anak-anak TPQ belajar
2. Peduli Pendidikan, di Desa Wonokerto memiliki beberapa pendidikan formal seprti
SD, TK dan PAUD
1
3. Peduli Lingkungan, di Desa Wonokerto sedang membuat kawasan wisata edukasi dan
dari kami membantu membuat desain untuk wisata tersebut dan supporting dana
untuk pembuatan gazebo guna menunjang kawasan wisata tersebut
C. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dan kegunaan kegiatan KPM UNSIQ Wonosobo program pemberdayaan
masyarakat, yaitu :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu di
Universitas Sains Quran (UNSIQ) Wonosobo
2. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperhatikan, menjaga, dan
memelihara lingkungan hidup, khususnya lingkungan sekitar.
4. Merintis pembentukan lembaga/institusi peduli lingkungan hidup.
5. Merintis program pembinaan lingkungan hidup.
6. Sebagai implementasi dari pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan
& pengajaran, Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
7. Memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa tentang pembangunan masyarakat
dan pengalaman kerja nyata pembangunan.
8. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya
wawasan mahasiswa.
9. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri.
10. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat
2
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN HARIAN
3
Yogyakarta, yang pada terjadi perang Diponegoro beliau melarikan
diri ke daerah Wonosobo bagian barat dan membuka desa yang di
beri nama WONOKERTO. Wono yang berarti alas dan kerto yang
berarti ramai, beliau berharap tempai ini kedepannya menjadi
tempat atau desa yang ramai.
4
RW 2
a. Mustofa
b. Nurrohman
c. Mulyanto
d. Sukiman
RW 3
a. Ahmad Salimin
b. Budi Raharjo
c. Menolak setya wibowo
d. Supariyono
e. Mujiono
f. Yunianto
RW 4
a. Puji sabarjo
b. Sulistyartono
c. Mijuono
d. Darmanto
4. Aset Desa dan Potensi Desa
Merupakan segala potensi baik berupa fisik maupun non fisik yang jika
dipelihara akan memberika manfaat kesejahteraan bagi desa. Desa
Wonokerto memiliki beragam aset, baik itu kekayaan alam, kekayaan
desa maupun modal sosial masyarakat. Aset desa Wonokerto antara
lain :
1. Potensi Sosial
a. Semangat Gotong Royong
b. Masyarakat Mudah Diatur
c. Masyarakat mudah berbaur dan menyesuaikan diri
d. Masyarakat ramah
e. Kekompakan dan Kerukunan Masyarakat
f. Kelompok Yasinan
g. Kelompok Fatayat Muslimat
h. Kelompok Ibu-Ibu PKK dan Dawis
5
g. Kelompok Olahraga
h. Semua anak usia sekolah dasar mengikuti sekolah mengaji di TPQ
4. Potensi Budaya
a. Kesenian jaranan dan leak Sawung Galing
b. Kesenian Imblik Turonggo Seto
5. Potensi Peternakan
a. Bibit Ikan
b. Sapi
c. Marmut
d. Ayam dsb.
6. Potensi Lainnya
Adanya aset barang milik desa yang dikelola oleh pemerintah desa
untuk operasional desa, untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat termasuk untuk kegiatan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat, anatara lain:
a. Tanah
Di desa Wonokerto mempunyai lahan kosong yang akan dijadikan
sebagai kawasan wisata edukasi mina padi
b. Bangunan Kantor Desa
c. BUMDES Kerta Raharja
d. Pepustakaan Desa
e. Gedung TK Swipeni
f. Gedung SD
g. Gedung PAUD Piguna Hati
h. Bascame Karang Taruna
i. Kios / Ruko
6
e. Karang taruna
f. Anggota BUMDES
g. Lembaga swadaya masyarakat
h. Seluruh masyarakat desa Wonokerto
i. Siswa siswi TK, PAUD dan SD
j. Pengurus TPQ
k. Santri TPQ
7
n. Pembagian BLT ( Bantuan Langsung Tunai )
o. Bimbel ( Bimbingan Belajar )
D. Hasil Kegiatan
a. Terlaksananya pembuatan design kawasan wisata edukasi di Desa
Wonokerto
b. Telah diserah terimakan dana untuk supporting pembuatan gazebo dengan
jumlah Rp. 1.500.000 ( satu juta lima ratus ribu rupiah )
c. Kerja bakti membantu warga untuk pembuatan kawasan wisata edukasi
d. Terlaksananya penanaman pohon alpukat di lahan yang sudah disediakan.
e. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan Vaksinasi
baik untuk masyarakat umum maupun khusus.
f. Terbantunya proses kegiatan belajar dilembaga TK dan PAUD dan siswa-
siswi dapat memperoleh ilmu-ilmu baru yang telah disampaikan.
g. Meningkatkan semangat serta membaca anak-anak di Desa Wonokerto
dengan adanya bimbel
h. Meningkatnya semangat santri dalam mengaji melalui ilmu-ilmu baru
yang disampaikan
i. Mempererat tali persaudaraan dengan mendampingi pertemuan rutin ibu-
ibu dawis, PKK, yasinan, maupun Fatayat Muslimat
j. Meningkatkan kesadaran para orang tua akan pentingnya posyandu agar
dapat mengetahui bagaimana perkembangan anaknya dari bulan ke bulan.
k. Adapun pembuatan gazebo sebagai penambahan spot di kawasan wisata
edukasi yang sedang kami jalani namun belum sempat terealisasikan.
Oleh karena itu, kami menyerahkan sebagian dana kepada pemerintah
desa untuk merealisasikan pembuatan gazebo tersebut.
8
g) Antusias pendidik dan siswa-siswi TK dan PAUD di Desa Wonokerto
dengan kedatangan kami
b. Faktor Penghambat
Walaupun semua program kerja yang direncanakan hampir semuanya
dapat dilaksanakan dengan kategori penilaian secara alternatif, baik
dari mahasiswa peserta KPM, maupun dari pihak masyarakat yang
merasakan hasilnya. Dari sebagian program kerja yang tidak dapat kami
laksanakan, maupun program kerja yang sebenarnya diadakan dengan
memanfaatkan moment yang ada, hal ini disebabkan karena adanya
hambatan-hambatan yang merintangi jalannya program, antara lain:
a. Faktor dari dalam mahasiswa peserta KPM
b. Banyaknya tempat tujuan yang harus kita capai dalam menuntaskan
program kerja, mengakibatkan kurang meratanya pembagian kegiatan
di tiap dusun.
c. Banyaknya kegiatan dalam sehari menjadikan kami kesulitan untuk
mendahulukan kegiatan.
d. Kurang fit nya anggota KPM
e. Suasana ataupun kondisi alam (hujan) yang kurang bersahabat,
kadang-kadang memaksakan kami meninggalkan kegiatan KPM
f. Waktu yang terlalu singkat membuat program kerja yang bersifat
pembangunan fisik sangat kurang.
g. Keterbatasan dana, sehingga program kerja yang memerlukan dana
terlaksananya kurang maksimal.
h. Jarak antara tempat KPM jauh
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN
10
Permasalahan yang pertama yaitu di era new normal setelah pandemi covid
– 19. Banyak sekali desa maupun kota yang berlomba-lomba untuk memulihkan
kembali perekonomian warga masyarakatnya setelah pandemi. Salah satunya
yaitu dengan menggali potensi yang berada di desa Wonokerto. Di desa ini
memiliki lahan yang akan digunakan sebagai kawasan wisata edukasi MINA PADI.
Hal itu memerlukan tenaga serta kreatifitas dari masyarakat tersebut agar
kawasan wisata edukasi dapat segera terwujud. Untuk itu, kami membantu
mendesain kawasan wisata tersebut serta memberikan supporting dana untuk
pembuatan gazebo guna melengkapi serta memperindah kawasan tersebut. Kami
juga membantu warga kerja bakti di kawasan tersebut agar segera dapat
terealisasikan wisata edukasi di desa Wonokerto.
Yang kedua, kami juga membantu pemerintah desa untuk mendata warga UMKM
( Usaha Mikro Kelas Menengah ) yang ada di desa Wonokerto. New normal
membuat warga di desa Wonokerto kembali bangkit dari masa terpuruknya
pandemi covid-19 hingga menciptakan banyak warga yang memilih untuk memiliki
usaha-usaha kecil menengah sebagai pendapatan tetap maupun sampingan di
kesehariannya. Warga UMKM di sini memiliki potensi kreatifitas yang baik.
Entah itu dari kerajinan tangan seperti pengrajin kuda kepang, hiasan rumah
dari batok kelapa maupun produksi makanan yang ada dirumah seperti tape dari
ketela yang difermentasikan, makanan-makanan ringan ataupun cemilan.
Permasalahan yang ketiga yaitu, pasca pandemi covid-19 sedang memuncak,
pendidikan formal dan non formal seperti sempat berhenti dan belajar secara
daring ( dalam jaringan ) dengan menggunakan gadget. Hingga sampai pada era
new normal dimana sudah diperbolehkannya bagi pendidikan formal dan non
formal dapat melakukan kegaitan belajar mengajar secara tatap muka, namun
dengan catatan harus mematuhi protokol kesehatan dan waktu pembelajaran yang
dibatasi. Untuk pendidikan formal seperti SD, TK, dan PAUD di desa Wonokerto
sudah melakukan PTM ( Pembelajaran Tatap Muka ). PTM di Sekolah Dasar ( SD )
kurang lebih 6 jam, untuk PTM di TK Swipeni dibatasi hanya 1 setengah jam
pembelajaran dimulai dari pukul 07.30 sampai 09.00, sedangkan kegiatan
pembelajaran tatap muka di PAUD Piguna Hati dibatasi dimulai dari pukul
08.30 – 10.00. Kami juga mendampingi kegiatan pendidikan formal seperti
yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Mengenai pendidikan non formal, di desa
Wonokerto terdapat TPQ Masjid Baitussalam. TPQ disini belum mendapatkan ijin
operasional dari lembaga terkait. Tetapi untuk gedung TPQ masih dalam proses
pembangunan hampir finishing. Oleh karena itu, dari kami membantu
mempersiapkan administrasi TPQ seperti pembentukan struktur organisasi,
jadwal pembelajaran, serta metode pembelajarannya. Tidak hanya itu, kami
juga membantu mendampingi anak-anak TPQ belajar setiap hari Senin sampai
Sabtu, hari Minggu kegiatan di TPQ libur. Dimulai dari pukul 14.00 – 16.00.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan KPM yang dilaksanakan di tahun 2022 ini sangat mengesankan dan
memberikan kami banyak sekali ilmu yang tidak kami dapatkan dilingkungan Kampus.
Belajar bermasyarakat tidaklah mudah, berada dilingkungan yang baru bersama orang-orang
baru, adat dan kebiasaan yang baru membuat kami harus menyesuaikan diri sebelum
melakukan program kerja dan berbaur dengan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan selama
KPM dalam kurun waktu yang sangat singkat, memberikan arti yang cukup dalam bagi kami.
Alhamdulillah kegiatan KPM ini semua berjalan dengan lancar. Antusias dari warga sekitar
untuk mensukseskan program kerja kami juga sangat bagus, masyarakat yang aktif dan
ramah juga sangat mempermudah kami. Kedekatan kami dengan masyarakat membuat kami
betah dan ingin tinggal lebih lama di desa Wonokerto.
B. Saran
a. Dalam melakuka kegiatan KPM orang diharapkan bisa terjalin silaturahmi, kerjasama,
kerukunan dan solidaritas agar membuahkan hasil yang maksimal.
b. Permasalahan permasalahan yang ada bisa diselesaikan bersama.
c. Program Kerja KPM UNSIQ merupakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat pedesaan. Oleh karena itu setiap mahasiswa diharapkan mampu beradaptasi
dengan kebiasaan hidup masyarakat yang bernilai positif. Sehingga nantinya dapat
menjaga nama baik almamater UNSIQ saat kegiatan KPM berlangsung. Hal itu juga
selalu di terapkan dalam kehidupan sehari-hari di luar kegiatan KPM.
12
d. Untuk pihak kampus,
a) Untuk lebih jelas memberikan info kepada mahasiswa karena kami sering terkecoh
dengan info yang kurang valid dari pihak kampus, perububahan jadwal, dan lain
sebagainya apalagi jika system eror.
b) Tidak memberikan informasi yangbelum valid seperti diawal akan adanya
sumbangan bibit dari kampus dan ternyata tidak ada.
e. Semoga kedepannya kami selaku mahasiswa bisa lebih baik dalam menjalankan tugas di
masyarakat, begitu pula pihak kampus agar lebih jelas dan lebih baik lagi dalam
pemberian edukasi kepada mahasiswa.
C. Rekomendasi
1. Untuk Desa dan Pemerintah Setempat
a. Dapat menyempurnakan program mahasiswa KPM yang belum sesuai dan
melanjutkan program kerja berkelanjutan.
b. Seluruh program kerja yang telah dilaksanakan mahasiswa KPM diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk kepentingan masyarakat setempat.
c. Hendaknya Pemerintah daerah dan lembaga perguruan tinggi dapat bekerja sama
dalam menyusun konsep kegiatan KPM yang lebih sesuai dengan warna masyarakat
untuk mewujudkan terbentuknya masyarakat yang mandiri.
13
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
14
Penanaman pohon alpukat
15
PAUD Piguna Hati Desa Wonokerto
16
Vaksinasi di desa Wonokerto
17
18
19