Anda di halaman 1dari 4

RADIO KINI DAN NANTI

A. Aspek Ontologi

Media massa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam


menyampaikan informasi dari komunikator kepada komunikan. Komunikan yang
terdapat dalam elemen masyarakat bersifat heterogen, keberadaannya terpencar-
pencar, tidak saling mengenal satu dengan lainnya serta tidak dapat kontak
langsung dengan pribadi. Dengan ditemukannya radio sebagai sebuah media
massa yang dapat mengubah bentuk informasi yang sampai dengan mudah kepada
komunikan. Dalam dunia radio seorang komunikan disebut sebagai pendengar.

Hubungan radio dengan daya tangkap manusia dipandang dari sudut aspek
ontologi ialah media massa yang memberikan kebutuhan secara menyeluruh
kepada para pendengar. Baik secara pendengaran yang paling utama, berpikir,
merasa dan mengambarkan suasana. Radio hadir dengan berbagai program yang
dikemas semenarik mungkin, sehingga masih bisa bertahan sampai sekarang
walaupun teknologi mengalami perkembangan yang semakin canggih. Program
radio tidak terbatas pada program musik saja, namun merambah ke dunia berita,
tips dan trik, informasi terkini dan bahkan komunikasi dua arah dengan
pendengar juga intensif. Kapanpun dan dimanapun para pendengar radio berada
dapat mendengarkan siaran radio karena gelombang elektromagentik yang
terpancar meluas.

B. Aspek Epstemologi
Radio merupakan media massa yang paling luas dan populer.
Keberadaannya tidak menghilang walau telah bertambah banyak media massa
lainnya. Karena pada faktanya, saat ini banyak antrian perizinan untuk mendirikan
radio. Selain itu, radio bisa tetap jaya hingga saat ini karena adanya misteri
penyiar, yang akan menjadi rahasia bagi pendengar. Hal ini lah yang membuat
radio selalu ada di hati para pendengarnya.
Kelebihan radio lainnya adalah bersifat praktis dan praktis, para pendengar
dapat mendengarkan radio dimanapun dan kapanpun bahksan saat menjalankan
aktivitas lainnya, seperti memasak, menyetir mobil, menonton televisi dan lain
sebagainya. Radio juga memiliki kekuatan langsung, tidak mengenal jarak dan
rintangan serta memiliki daya tarik sendiri seperti kekuatan suara dan musik.
Sehingga secara aspek epstemologi, selain sebagai media massa radio juga
sebagai sumber informasi dan sumber ilmu yang dapat memberikan informasi
serta ilmu secara langsung dapat dinikmati oleh para pendengar. Dengan
kepaktisan radio, keberadaannya yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun
menjadi salah satu pilihan favorit untuk mendapatkan informasi secara cepat.
Bahkan untuk era saat ini, para pendengar dapat memilih saluran dan program
yang sesuai kebutuhannya.
C. Aspek Aksiologi
Keberadaan stasiun radio yang semakin banyak pada saat ini
mengakibatkan munculnya persaingan antar stasiun untuk menarik para
pendengarnya. Hal ini memacu setiap stasiun radio untuk memiliki program-
progam yang menarik dan dibutuhkan oleh pendengar. Pihak radio harus benar-
benar memahami siapa sasaran dan target dari pendengarnya, hal ini berpengaruh
terhadap program- program yang akan disiarkan. Misalnya, statisun radio
Mujahidin FM memiliki sasaran target masyarakat luas secara umunya, namun
secara khususnya ialah masyarakat muslim berbagai macam usia, atau contoh
yang lainnya radio Volare FM yang didesain kebutuhannya untuk para kaula
muda, sehingga program- program yang dilaksanakan berkaitan dengan dunia-
dunia anak muda.
Bermula dari persaingan ini dari segi positifnya bahwa setiap stasiun radio
memiliki kekhasan masing-masing sesuai dengan segmentasinya. Setiap program
yang disajikan oleh masing-masing stasiun radio memberikan pesan moral
tersendiri untuk para pendengarnya. Setiap program secara tidak langsung akan
membentuk kebiasan para pendengar yang sedikit banyak akan mengubah gaya
hidup pendengar. Setiap informasi yang diterima oleh para pendengar dari
program-program yang ada akan membentuk sebuah opini pendengar terhadap
suatu isu atau masalah yang sedang diangkat oleh penyedia program. Secara kasat
mata, opini akan membentuk perbedaan, akan tetapi hal ini masih dikatakan
sebagai sebuah kewajaran, karena dengan adanya perbedaan tersebut para
pendengar memiliki kemampuan untuk saling menghargai pendapat orang lain.
Hal ini juga berpengaruh terhadap gaya bahasa maupun gaya komunikatif
dari para penyiar radio tersebut. Salah satu daya tarik dari program- program yang
tersedia ialah siapa penyiar program tersebut. Setiap program memiliki
karakteristik tersendiri dari segi penyiarnya. Penyiar yang menggunakan gaya
bahasa komunikasi yang baik , maka dapat dipastikan memiliki pendengar yang
ramai, namun sebaliknya. Sehingga dengan adanya idola dari para penyiar ini
dapat memberikan pesan moral juga terhadap para pendengar.
Pendengar dengan mudah menirukan gaya hidup, gaya bicara bahkan
kebiasaan serta saran-saran yang disampaikan oleh penyiar. Hal ini berarti bahwa,
radio dapat berperan efektif dalam membentuk moral kehidupan manusia. Radio
menarik bagi siapa saja, dari kalangan apa saja karena tersedia untuk semua
orang. Kepraktisan dan keanekaragaman tawaran program siarannya menjadikan
radio sebagai media paling popular dalam sejarah.
Radio dapat mempertahankan existensinya di dunia masa sehingga tetap
memiliki ruang di hati para pendengarnya. Dengan berbagai program yang
tersedia, kini radio tidak hanya hadir sebagai media masa yang hanya sekedar
menghibur saja ( terbatas di program musik), melainkan sudah meluas ke berbagai
macam program sehingga bisa menjadi media massa yang memiliki sumber
informasi yang tidak kalah akuratnya dengan media massa lainnya, televisi
misalnya.

Anda mungkin juga menyukai