Anda di halaman 1dari 6

1.

Kandungan Vitamin A
 Pemberian kapsul vitamin A biru (100.000 IU) pada bayi (6-11 Bulan) Februari dan
agustus
 Pemberian kapsul vitamin A merah (200.000 IU) pada bayi (12-59 Bulan) Februari dan
agustus
 Pemberian dua kapsul vitamin A merah (200.000 IU) pada ibu nifas, satu diminum
setelah melahirkan, 1 lagi diminum pada hari berikutnya paling lambat hari ke 42 pasca
melahirkan
 Pemberian Tablet Tambah Darah pada ibu hamil 90 tablet selama masa kehamilan
 Pemberian Taburia pada balita 6-59 bulan dengan status gizi underweight (BB/U).
Selama 4 bulan
2. TTD (60mg zat besi, 04 mg asam folat)
MT Pangan lokal dan MT biskiut yang mengandung 11 vitamin dan 7 mineral -> Untuk
Balita Gizi Kurang
3. AKG
4. Pola Pangan Harapan
5. Posyandu
6. Pelayanan gizi saat pandemi (zona merah, hijau)
7. E-PPGBM
8. SKDNTOB, BGM (0 – 59 bulan)
 Tersedianya data status gizi (BB/U, BB/TB atau BB/PB, TB/U atau PB/U
• Ada data balita by name by addres
Jika kwashiorkor adalah malnutrisi karena kekurangan protein meski asupan
energinya cukup, maka marasmus adalah kekurangan asupan energi atau kalori dari
semua bentuk makronutrien, yang mencakup karbohidrat, lemak, dan protein

Identifikasi balita berisiko masalah gizi dilihat dari data Posyandu terakhir, yaitu
balita yang berat badannya tidak naik/ 2T/ terlihat kurus dan BGM.

Balita gizi buruk ditandai oleh satu atau lebih tanda berikut:
 BB/PB atau BB/TB <-3 standar deviasi
 Lingkar lengan atas (LiLA) < 11,5 cm pada Balita usia 6-59 bulan
 Edema, minimal pada kedua punggung kaki. Sesuai dengan Pedoman Pencegahan
dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita (Kemenkes, 2019)
 Balita yang mengalami gizi buruk dengan komplikasi medis (bila ditemukan
salah satu atau lebih tanda berikut: anoreksia, dehidrasi berat, letargi atau
penurunan kesadaran, demam tinggi, pneumonia berat, anemia berat)
mendapatkan perawatan rawat inap di rumah sakit atau fasilitas pelayanan
kesehatan yang memiliki fasilitas rawat inap, sedang Balita gizi buruk tanpa
komplikasi medis mendapatkan pelayanan rawat jalan di fasilitas kesehatan
terdekat, kecuali bayi di bawah 6 bulan dan Balita ≥ 6 bulan dengan berat badan
di bawah 4 kg, walaupun tanpa komplikasi medis wajib rawat inap.
Posyandu

IBU HAMIL

Gizi Remaja
Pemberian suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) sebanyak satu tablet setiap
minggu selama 52 minggu (satu tahun) bertujuan untuk pencegahan anemia gizi
remaja putri dan meningkatkan kadar hemoglobin secara cepat, serta meningkatkan
simpanan zat besi di dalam tubuh.
UKM
UKM di Puskesmas adalah Upaya Kesehatan Masyarakat yang dilakukan di
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarat). Kegiatan UKM di Puskesmas dibagi mejadi
2:
 UKM Esensial:
1. Pelayanan promosi kesehatan;
2. Pelayanan kesehatan lingkungan;
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
4. Pelayanan gizi; dan
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

 UKM Pengembangan:
 Pelayanan kesehatan jiwa
 Pelayanan kesehatan gigi masyarakat 
 Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
 Pelayanan kesehatan olahraga
 Pelayanan kesehatan indera
 Pelayanan kesehatan lansia
 Pelayanan kesehatan kerja
 Pelayanan kesehatan lainnya

UKP
UKP di Puskesmas merupakan singkatan Upaya Kesehatan Personal.Penjelasan
UKP di Puskesmas adalah merupakan rangkaian kegiatan berupa pelayanan kesehatan
yang bertujuan untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengurangan penderitaan terhadap penyakit dan memulihkan kesehatan perorangan.
Ada banyak hal yang dilakukan UKP di Puskesmas, diantaranya adalah : Menyusun
perencanaan kegiatan UKP, Rapat UKP, Memantau Indikator mutu Klinis, Audit
internal UKP, SPMKK ( Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinik), RCD
(Reflektif Case Discussion), Pemantauan dan pelaporan serta tindak lanjut insiden,
Pelatihan Kondisi gawat darurat atau resiko bencana dan survei kepuasan Pelanggan.
Struktur Organisasi UKP Dalam menjalankan pelayanan UKP di Puskesmas, tentunya
diperlukan pembagian tugas yang tepat agar segala kegiatan UKP ini cepat tercapai
tujuannya. Tingkat hirarki paling atas pada kegiatan UKP adalah Kepala Puskesmas,
lalu dibawahnya kepala puskesmas dibantu oleh PJUK.Dan PJUK dibantu oleh
beberapa unit/bagian , yaitu :

1. Pendaftaran dan RM
2. Unit Layanan Umum
3. Unit Layanan Gigi dan Mulut
4. Unit Layanan KIA-KB
5. Unit Konseling Gizi
6. Unit Konseling Psikologi
7. Unit Layanan Laboratorium
8. Unit Konseling Sanitasi
9. Unit Layanan Fisioterapi
10. Unit Layanan Farmasi
11. Klinik Keperawatan
12. Unit Layanan TB terpadu

NBM Menyediakan data rata-rata jumlah pangan yang tersedia untuk konsumsi penduduk
perkapita (kg/kap/thn, kkal/kap/hr)
Neraca Bahan Makanan adalah tabel yang menyajikan gambaran menyeluruh tentang penyediaan
dan penggunaan pangan di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu dalam bentuk zat
gizi tertentu yaitu kalori (kkal/hari), protein (gram/hari), lemak (gram/hari).
Adapun tujuan penyusunan Neraca Bahan Makanan adalah:
1.      Menyediakan data/informasi tentang jenis bahan makanan yang diproduksi daerah, yang
didatangkan dari luar daerah, diproses oleh industri, untuk bibit, makanan ternak dan
yang tersedia untuk konsumsi penduduk per kapita per tahun dan per hari.

2.     Menyediakan data/informasi mengenai pola umum dari susunan bahan makanan yang
diterjemahkan dalam satuan kalori. Protein dan lemak yang tersedia untuk konsumsi
penduduk.

3.     Menyediakan data sebagai bahan dasar agar evaluasi kegiatan program dan perencanaan
program yang menyangkut masalah pangan dan gizi.

Ada dua komponen dalam Neraca bahan makanan yaitu Penyediaan      (supply ) dan
Penggunaan (utilization) Total Penyediaan Pangan (supply pangan) didapat dari penjumlahan
total produksi daerah ditambah impor pangan dikurang ekspor dan stok. Sedangkan total
penggunaan (utilization) adalah bahan makanan ditambah pakan ditambah bibit ditambah
tercecer ditambah untuk keperluan industri
Jenis bahan makanan adalah semua jenis bahan makanan yang dapat/lazim dimakan
penduduk, baik yang diperdagangkan maupun tidak. Bahan makanan yang dicantumkan
dalam kolom NBM adalah semua jenis bahan makanan baik nabati maupun hewani yang
umum tersedia untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan makanan tersebut dikelompokkan
menurut jenisnya yang diikuti prosesnya dari produksi sampai dengan dapat dipasarkan/
dikonsumsi dalam bentuk belum berubah atau bentuk lain yang berbeda sama sekali setelah
melalui proses pengolahan. Jenis bahan makanan ini secara umum dikelompokkan kedalam
sebelas kelompok bahan makanan yaitu padi – padian, makanan berpati, gula, buah/biji
berminyak, buah-buahan, sayur-sayuran, daging, telur, susu, ikan serta kelompok minyak dan
lemak.
Metode SKP individu adalah metode
1. Recal konsumsi 24 jam (Food Recall 24 Hours)
2. Penimbangan makanan (Food Weighing)
3. Pencatatan makanan (food record)
4. Riwayat Makanan (Dietary History).

Metode SKP yang digolongkan ke dalam metode kelompok adalah metode


1. frekuensi makan (Food Frequency Questionnaire)
2. Pencacatan Jumlah Makanan (Food Account)
3. Neraca Bahan Makanan (Food Balance Sheet).

Anda mungkin juga menyukai