PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia
karena melalui pendidikan manusia dapat menentukan arah dan tujuan hidupnya.
Setrategi becerita dipilih penulis karena strategi bercerita memiliki keutamaan antara lain
mengkomunikasikan nilai-nilai budaya, mengkomunikasikannilai-nilai sosial,
mengkunikasikan nilai-nilai agama, membantu mengembangkan fantasi anak, membantu
mengembangkan kognitif anak dan membantu mengembangkan bahasa anak. Penelitian
ini adalah penelitian lapangan. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru kelas dan
anak-anak didik pada TK NU Muslimst NU Bojong. Untuk mendapatkan data penulis
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian penulis dapat diketahui bahwa pertama perencanaan
metode bercerita dalam mengembangkan bahasa pada anak disekolahan tersebut berupa
menyiapkan RKM, RKH yang dibuat oleh guru kelas dengan acuan dari kurikulum dari
pemerintah, kedua pelaksanaan metode bercerita berupa menjalankan RKM, RKH yang
sudah disusun oleh guru. Pelaksanaan ini dilakukan mulai dari pembukaan saat dikelas
sebelum materi cerita dimulai, kemudian masuk kepada inti yaitu guru bercerita dengan
tema yang sesuai pada hari itu, setelah kegiatan berlangsung guru akan melakukan
evaluasi kepada anak tentang isi dari cerita yang disampaikan. Ketiga evaluasi dilakukan
oleh semua pihak seperti kepala sekolah, guru terhadap perkembangan bahasa anak
maupun penerapan metode bercerita ini. Dalam evaluasi yang dilakukan oleh guru
terhadap pengembangan bahasa anak yaitu melihat lansung disaat anak bermain, dan
berbicara dengan teman, guru, orang tua pada disaat mereka dijemput. Dalam penerapan
metode ini kepala sekolah melakukan evaluasi dengan cara melihat lansung kekelas
bagaimana penerapan metode bercerita ini berlangsung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari metode bercerita dalam pembelajaran anak usia dini?
2. Apa tujuan, fungsi, manfaat dari metode bercerita?
3. Apa saja bentuk dan jenis-jenis metode bercerita dalam pembelajran?
4. Bagaimana cara menerapkan metode bercerita kepada anak usia dini di TK Lestari
Kasepuhan Batang?
5. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari metode bercerita?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari metode bercerita dalam pembelajaran
2. Mengetahui tujuan, fungsi, dan manfaat dari metode bercerita
3. Mengetahui bentuk dan jenis metode bercerita
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan metode bercerita anak di TK Lestari
Kasepuhan Batang
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode bercerita di TK Lestari
Kasepuhan Batang
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan metode bercerita Kegiatan bercerita merupakan salah satu cara yang
ditempuh guru untuk memberi pengalaman belajar anak agar penguasaan isi cerita
yang disampaikan lebih baik. Dalam kegiatan bercerita anak dibimbing
mengembangkan kemampuan untuk mendengarkan cerita. Secara umum kegiatan
bercerita memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Menanamkan pesan-pesan atau nilai-nilai sosial, moral dan agama yang
terkandung dalam sebuah cerita, sehingga mereka dapat menghayatinya
dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Nilai sosial berkenaan
dengan bagaimana seharusnya seseorang hidup bersama dengan orang
lain. Nilai moral berkaitan dengan bagaimana seharusnya sikap moral
seseorang yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai
agama berkaitan dengan bagaimana seharusnya seseorang bersikap dalam
kehidupannya sehari-hari dengan berlandaskan pada ajaran agama yang
diyakininya.
b. Guru dapat memberikan informasi tentang lingkungan fisik dan
lingkungan sosial yang perlu diketahui oleh anak. Lingkungan fisik
berkaitan dengan segala sesuatu yang ada di sekitar anak selain
2. Fungsi metode bercerita
Fungsi kegiatan bercerita bagi anak usia 4-6 tahun adalah membantu
perkembangan bahasa anak. Selain itu fungsi cerita itu sendiri, antara lain sebagai
berikut :
a. Sarana kontak batin antara pendidik dan anak didik. Artinya dalam kontak
batin ini mempunyai dampak positif yaitu : 1) Pendidik didengar dan
diperhatikan. 2) Pendidik disayangi atau anak-anak merasa dekat. 3) Pendidik
dipercaya dan diteladani (kata-kata, nasehat dan tingkah lakunya).
b. Pendidik imajinasi atau fantasi. Imajinasi dan fantasi akan mendorong rasa
ingin tahu anak. Rasa ingin tahu ini sangat penting bagi perkembangan
intelektual dan kreatifitas anak. Untuk merangsang imajinasi dan memperkaya
fantasinya, kita dapat melakukannya secara efektif dengan cerita.
c. Pendidikan emosi (perasaan) anak didik. Melalui cerita emosi anak dapat kita
latih, dengan diajak mengarungi berbagai perasaan manusia. Anak di didik
untuk menghayati kesedihan, kemalangan, dan derita. Anak juga dapat diajak
untuk berbagai kegembiraan dan keceriaan. Maka hal ini dapat kita lakukan
dengan cara bercerita secara ekspresif
d. Sarana pendidikan bahasa anak didik. Penanaman nilai-nilai ditinjau dari segi
bahasa dapat dilakukan dengan memperbanyak unsur dialog. dalam
mendengarkan cerita. Melalui unsur dialog inilah, disamping untuk lebih
memperkaya perbendaharaan kata atau bahasa juga untuk mendidik anak
tentang cara-cara menyampaikan isi hatinya kepada orang lain dengan bahasa
yang baik dan sopan.
e. Membantu proses identifikasi diri atau perbuatan. Melalui cerita, anak-anak
akan dengan mudah memahami sifat-sifat, figur-figur dan perbuatan-
perbuatan mana yang baik dan sebaliknya. Dengan melalui cerita dapat
memperkenalkan akhlaq dan figur seorang muslim yang baik dan pantas
diteladani, demikian pula sebaliknya.
f. Media penyampaian pesan atau nilai-nilai agama. Cerita ini hanyalah sebuah
metode, endingnya adalah pesan-pesan moral atau agama. Menyampaikan
nilai-nilai agama melalui cerita biasanya akan lebih didengarkan anak dari
pada nasehat murni. Karena anak senang mendengarkan ceritanya, maka
secara otomatis pesan-pesan agama yang kita selipkan akan didengar anak
dengan senang hati pula.
g. Sebagai sarana hiburan dan pencegah kejenuhan. Di tengah-tengah kepenatan
anak-anak mengaji atau belajar, tentu mereka membutuhkan hiburan untuk
mengendurkan urat syarafnya, agar kembali fresh. Dengan cerita akan sangat
menghibur anak, bahkan bisa juga dimanfaatkan untuk menarik kembali anak-
anak yang mulai tidak aktif.
Bercerita mempunyai beberapa bentuk dalam penyajiannya agar anak tidak bosan
dalam mendengarkan cerita dan juga lebih bervariatif :
Adapun, syarat yang harus dipenuhi oleh buku cerita adalah sebagai berikut
Metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian pula untuk
metode cerita memiliki kelebihan dan kekurangan.
a. Dapat menjangkau jumlah anak yang relatif lebih banyak. Artinya dalam kegiatan
bercerita semua anak bisa ikut terlibat di dalamnya, sehingga bisa menjangkau
jumlah anak yang relative banyak.
b. Waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan efektif dan efisien. Dimana
dalam hal ini kegiatan bercerita dilaksanakan pada kegiatan penutup, sehingga
ketika anak pulang anak menjadi tenang dan senang setelah mengikuti
pembelajaran di TK/RA. Namun, pada prakteknya tidak selalu pada saat kegiatan
penutup, bercerita dapat dilakukan pada saat kegiatan pembukaan, kegiatan inti
maupun waktu-waktu senggang di sekolah. Misalnya, pada saat waktu istirahat,
karena mendengarkan cerita adalah sesuatu yang mengasyikkan bagi anak
TK/RA.
c. Pengaturan kelas menjadi lebih sederhana. Dalam kegiatan bercerita kelas akan
menjadi lebih sederhana karena kegiatan bercerita membuat anak lebih aktif,
kreatif, ekspresif.
a. Anak didik menjadi pasif, karena lebih banyak mendengarkan atau menerima
penjelasan dari guru.
c. Daya serap atau daya tangkap anak didik berbeda dan masih lemah sehingga
sukar memahami tujuan pokok isi cerita.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan beberapa orang
pengurus RA Muslimat NU Bojong kepala sekolah, guru kelas dan beberapa siswa maka
didapatkan kesimpulan sebagai berikut
1. metode bercerita Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi
yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem
pembelajaran memegang peran yang sangat penting
2. Pelaksanaan metode story telling (bercerita) akan berjalan dengan baik harus
memiliki pedoman dalam pelaksanaannya seperti terdapat dalam RKH (Rangkaian
Kegiatan Harian) yang dibuat lansung oleh guru sebagaimana terlampir.
Metode story telling (bercerita) dilaksanakan minimal satu kali dalam seminggu
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA