Anda di halaman 1dari 19

DIREKTORAT SEKOLAH DASAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


 
  
Pencegahan dan Penanggulangan
Kekerasan di Sekolah
Pengarah: Diterbitkan oleh:
Jumeri
Penanggungjawab:
Sri Wahyuningsih
Penyusun:
Sri Wahyuningsih, Khairullah, Direktorat Sekolah Dasar
Setiawan Witaradya, Tata Sudrajat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Andri Yoga, Rediansyah Putra Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Dinata, Cup Santos, Sapta Nugraha, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Enfira Yanuaristi, Wahyu Maliki
Penelaah:
Indun Lestari, Ihsan Tanjung,
Rizal Listyo Mahardika, Asep Sutisna Sanjaya,
Niknik Kartika, Sri Lalanawati, Heryanto
Penyunting:
Setiawan Witaradya, Enfira Yanuaristi @2020
Ilustrator: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Muhammad Anhar Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Diperbolehkan mengutip atau memperbanyak
Penata letak: sebagian atau seluruh isi buku dengan izin
Muhammad Anhar tertulis dari penerbit.
Kata Sambutan
Direktur Sekolah Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sekolah menjadi rumah kedua bagi peserta didik. Lingkungan sekolah yang kondusif menjadi
penting, mengingat hampir sebagian waktu anak dihabiskan di sekolah. Tidak dapat dipungkiri,
tindak kekerasan di lingkungan sekolah menjadi fenomena gunung es. Terlihat sedikit di
permukaan, namun banyak permasalahan lainnya yang belum tersentuh

Pengembangan lingkungan sekolah yang kondusif menjadi penting agar seluruh warga sekolah
merasa aman dan nyamansaat mengikuti proses belajar mengajar.Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan telah berupaya penuh untuk meningkatkan kesadaran semua pihak terkait dampak
tindak kekerasan di sekolah dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di
Satuan Pendidikan.

Untuk mensosialisasikan peraturan tersebut, Direktorat Sekolah Dasar menyusun buku saku
yang memberikan informasi kepada pihak sekolah dalam menerapkan program pencegahan
dan penanggulangan kekerasan di satuan pendidikan. Harapannya, buku saku ini dapat
bermanfaat bagi sekolah untuk mengembangkan program edukasi pencegahan tidak
kekerasan dan menciptakan sistem penanggulangan yang tepat.

Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada tim penyusun, tim penelaah, ilustrator, dan
pihak-pihak lain yang telah memungkinkan terbitnya buku saku ini. Semoga sumber
informasi ini bermanfaat bagi pendidik dan tenaga kependidikan maupun seluruh pihak
terkait untuk mengembangkan lingkungan sekolah yang kondusif bagi pengembangan
potensi peserta didik yang berkarakter menuju profil Pelajar Pancasila.
Sri Wahyuningsih,
Direktur Sekolah Dasar
Daftar Isi
HAL Bagian 1 Bagian 5
HAL
1 Kekerasan terhadap anak 8 Upaya Penanggulangan Tindak Kekerasan
1 Apa dan Mengapa? 8 Kewajiban sekolah pada tindakan awal
2 Apa akibat kekerasan terhadap anak? 9 Kewajiban sekolah pada tindakan lanjut
3 Apa yang perlu diperhatikan guru? 10 Kewajiban sekolah menjamin hak peserta
didik sebagai pelaku atau korban
Bagian 2
Bagian 6
4 Pendekatan Disiplin Positif
4 Mengapa disiplin positif? 11 Perlindungan Guru
5 Bagaimana guru menerapkan disiplin positif ? 11 Guru pun memiliki hak perlindungan
dalam menjalankan profesinya
Bagian 3 12 Cara-cara perlindungan terhadap guru

6 Partisipasi Peserta Didik


Bagian 7
Bagian 4 13 Sanksi
7 Upaya Pencegahan Tindak Kekerasan
Bagian 1 Kekerasan terhadap anak

Apa dan Mengapa?


Setiap orang beresiko melakukan
kekerasan terhadap anak, Biasanya
dilakukan oleh orang yang dekat
dengan anak di lingkungannya
mencakup dua atau lebih kekerasan
seperti fisik, psikis, seksual,
penelantaran, dan pemanfaatan anak
untuk kepentingan orang dewasa

1
Apa akibat kekerasan terhadap anak?
Mengganggu tumbuh kembang, terabaikannya hak-hak anak, hilangnya masa depan bahkan
kematian dan merusak hubungan antara anak dan orang di lingkungannya

2
Apa yang perlu
diperhatikan guru?

1 Anak memiliki hak untuk dilindungi


dari berbagai bentuk kekerasan

2 Melakukan penyadaran dengan cara yang aman,


menyenangkan, melibatkan semua anak, dan
memperhatikan kebutuhan setiap anak

3 Memahami ciri anak yang


mengalami kekerasan

4 Mengetahui pertolongan pertama


pada kekerasan.

5 Mengetahui kemana dan


kepada siapa harus melapor

3
Bagian 2 Pendekatan Disiplin Positif

Mengapa disiplin positif?


Hukuman fisik dan psikis termasuk tindak
kekerasan pada peserta didik, Hukuman fisik
dan psikis tidak efektif dalam mendisiplinkan
peserta didik

Disiplin positif adalah penerapan disiplin pada


peserta didik dengan mengajarkan
penyelesaian masalah tanpa kekerasan

4
Bagaimana guru menerapkan disiplin positif ?
Saat menerapkan disiplin positif kepada peserta didik, guru perlu menekankan pada
pendekatan pemecahan masalah dari pada memberikan hukuman. Peserta didik perlu
mempelajari konsekuensi dari tiap perilakunya. Disiplin positif memanfaatkan kesalahan
sebagai peluang untuk pembelajaran

1 Guru perlu memberikan Memberikan kehangatan berupa :


a. Memastikan keselamatan dan rasa aman peserta didik
b. Menerapkan budaya asah, asih, dan asuh
c. Berperan sebagai orang tua
d. Hadir saat anak menghadapi kesulitan

2 Memberikan bimbingan berupa :


a. Memberikan teladan
b. Memberikan arahan dan motivasi
c. Mendukung keberhasilan anak
d. Menerapkan aturan dengan konsisten

5
Bagian 3 Partisipasi Peserta Didik
Peserta didik memiliki hak untuk mendapatkan informasi, didengarkan pandangannya dan
memberikan pendapat serta terlibat dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingannya
seperti:

1 Pelibatan peserta didik dalam menyusun tata tertib sekolah

2 Pelibatan peserta didik sebagai pelopor dan pelapor perlindungan anak melalui forum anak,
ekstrakurikuler dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

PENYUSUNAN
TATA TERTIB SEKOLAH
1.
2.
3.

6
Bagian 4 Upaya Pencegahan Tindak Kekerasan
Sekolah perlu mengembangkan program pencegahan tindak kekerasan dengan melakukan

1 Sosialisasi pedoman pencegahan dan


penanggulangan tindak kekerasan
kepada seluruh warga sekolah

Pelatihankepada guru mengenai


2 pedoman pencegahan dan
penanggulangan tindak kekerasan

Pemasangan poster yang berisi pesan


3 menciptakan rasa hormat dan kasih
sayang dan menghindarkan kekerasan

Kerja sama dengan komite sekolah, Dinas Pendidikan Kab/Kota, UPTD Perlindungan
4 Perempuan dan Anak, Dinas Sosial, Puskesmas, Kepolisian, Lembaga Pemerhati Anak,
dan tokoh masyarakat

7
Bagian 5 Upaya Penanggulangan Tindak Kekerasan

Kewajiban sekolah pada tindakan awal :

1 Memberikan pertolongan pertama terhadap korban


tindak kekerasan di satuan pendidikan

2 Melaporkan kepada orang tua/wali peserta didik


setiap tindak kekerasan yang melibatkan peserta didik
sebagai korban maupun pelaku

3 Melakukan identifikasi fakta kejadian tindak kekerasan

8
Kewajiban sekolah pada tindakan lanjut
Menindaklanjuti kasus secara proporsional dengan cara
1 kunjungan rumah, pertemuan dengan orang tua dan pihak
berkepentingan

2 Berkoordinasi dengan pihak dan lembaga terkait

Melaporkan kepada dinas pendidikan dengan segera apabila


3 terjadi tindak kekerasan yang mengakibatkan luka fisik yang
cukup berat/cacat fisik/kematian untuk dibentuknya tim
independen oleh pemerintah daerah

Wajib melaporkan pada aparat penegak hukum apabila terjadi


4 tindak kekerasan yang mengakibatkan luka fisik yang cukup
berat/cacat fisik/kematian

9
Kewajiban sekolah menjamin hak peserta didik
sebagai pelaku atau korban :
1 Tetap mendapatkan pendidikan

2 Mendapatkan hak perlindungan hukum

3 Mendapatkan rehabilitasi

REHABILITASI

10
Bagian 6 Perlindungan Guru
Guru pun memiliki hak perlindungan
dalam menjalankan profesinya

1 Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Pasal 40 ayat (1) huruf d


perlindungan dalam melaksanaan tugas

2 Undang – Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,


pasal 11 ayat (1) huruf c, pasal 39, pasal 42 : memperoleh perlindungan dalam
pelaksanaan tugas, organisasi profesi guru

3 Permendikbud No.10 Tahun 2017 tentang Perlindungan


Guru :
Perlindungan hukum terhadap tindak kekerasan,
ancaman, perlakuan diskriminatif, intimidasi,
dan/atau perlakukan tidak adil dari peserta didik,
orang tua, masyarakat, birokrasi, dan pihak lain

11
Cara-cara perlindungan terhadap guru
meminta bantuan perlindungan hukum melalui organisasi profesi guru, ketika
1 menghadapi permasalahan terkait kekerasan.

Meningkatkan ketahanan diri, disiplin positif, manajemen stres, dan penguatan


2 pedagogis untuk pencegahan kekerasan

Menandatangani dan menerapkan


3 Kode Perilaku keselamatan anak ORGANISASI PROFESI GURU

12
Bagian 7 Sanksi
Utamakan sanksi yang bersifat edukatif
Sanksi adalah sebuah tindakan koreksi kepada peserta didik, dalam pelaksanaannya guru atau
tenaga kependidikan memberikan sanksi kepada peserta didik dalam bentuk:

1. 2. 3.

Teguran Lisan Teguran Tulisan Tindakan lain yang


bersifat edukatif

13
Sumber :
1. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan
2. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Sekolah Dasar

14
DIREKTORAT SEKOLAH DASAR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Anda mungkin juga menyukai