Makalah Thaharah
Makalah Thaharah
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
THAHARAH (BERSUCI)
A. HAKIKAT THAHARAH (BERSUCI)
Thaharah (bersuci) menurut bahasa berarti bersih dan membersihkan diri dari kotoran yang
bersifat hissiy (indrawi) seperti najis serta kotoran yang ma’nawi seperti cacat atau aib . Di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata bersih memiliki beberapa makna, antara
lain:
1) Bebas dari kotoran
2) Bening tidak keruh (tt air), tidak berawan (tt langit)
3) Tidak tercemar (terkena kotoran
4) Tidak bernoda; suci
5) Tidak dicampur dng unsur atau zat lain; asli.
Jadi, bersih yang dimaksud disini adalah suatu keadaan dimana sesuatu terbebas dari
segala hal yang membuatnya tampak tidak baik dan bersifat merusak pandangan.selain itu,
kebersihan juga merupakan ciri muslim yang cukup menonjol dimana telah ditegaskan
dalam sebuah maqolah bahwa “kebersihan merupakan sebagian dari iman” . Maka dari itu,
hal kebersihan ini cukup menjadi perhatian di kalangan umat Islam.
Pada dasarnya,thaharah tidak selalu diidentikkan dengan kebersihan karena ada perbedaan
diantara keduanya. Meskipun sama-sama bertujuan untuk menjaga kebersihan namun
thaharah sendiri mengandung nilai ibadah bagi yang menjalankannnya. Nilai ibadah inilah
yang kemudian menjadikan thaharah sebagai nilai lebih yang dimiliki umat Islam.
Adapun menurut syara’, thaharah adalah sesuatu yang dihitung sunnah untuk
melaksanakan sholat seperti wudhu, mandi, tayammum dan menghilangkan najis.
Thaharah atau bersuci dalam pandangan Islam tidak hanya menyangkut masalah bersih
atau kotor, namun lebih kepada tujuan sahnya sebuah ibadah.
Tanpa adanya ritual bersuci yang sesuai, mustahil akan terwujud ibadah yang sah. Karena
salah satu syarat sahnya semua ibadah adalah kondisi suci yang apabila tidak terpenuhi
maka akan berakhir dengan kesia-siaan.
1. Wudlu
Wudlu menurut bahasaya itu sebutan untuk pembersihan sebagian anggota badan . Adapun
menurut syara’, wudlu adalah sebutan untuk pembersihan bagian-bagian tertentu dengan
niat yang tertentu . Hukum wudlu ada dua, wajib bagi orang yang hadats dan sunnah bagi
orang yang memperbarui wudlu baik setelah shalat ataupun setelah mandi wajib, serta
ketika orang yang junub hendak melakukan makan, tidur atau wathi dan lain sebagainya .
Beberapa komponen wudlu antara lain:
3. Tayammum
Menurut bahasa, tayammum adalah menyengaja ()القصد. Sedangkan menurut ishtilah yaitu
mengusapkan debu pada wajah dan kedua tangan dengan niat tertentu. Tayammum yaitu
sebuah ritual penyucian diri dari hadats dengan menggunakan debu sebagai pengganti air
dikarenakan beberapa sebab atau hal tertentu.
Sebab-sebab tayammum terbagi menjadi dua kategori. Pertama yaitu tayammum yang
wajib mengulangi sholat yang telah dilakukan seperti tayammum karena tidak adanya air di
tempat yang biasanya terdapat air melimpah, lupa meletakkan air, hilangnya air dari
tempatnya dan sebagainya . Kedua yaitu dimana tidak diwajibkan untuk mengulangi sholat
yang telah dilakuakan seperti tayammum karena tidak ada air di tempat yang sudah biasa
tidak ada airnya dan kebutuhan akan air tersebut untuk diminum atau dijual untuk
memenuhi kebutuhan, tidak adanya air kecuali dengan harga tertentu dan tidak ada uang
untuk membeli atau akan dipergunakan untuk kebutuhan lain .
Fardlu tayammum ada lima yaitu memindahkan debu dari tanah atau udara kebagian yang
diusap, niat, mengusap wajah, mengusap dua tangan hingga kedua siku dan tertib.
Beberapa Sunnah tayammum yaitu bersiwak, membaca basmalah, mendahulukan anggota
kanan, berturut-turut, menipiskan debu pada telapak tangan.
Hal hal yang membatalkan tayammum diantaranya yaitu hadats, murtad, mengira telah ada
air di luar sholat, mengerti tentang keberadaan air, mampu untuk membeli air dan
sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Thaharah (bersuci) menurut bahasa berarti bersih dan membersihkan diri dari kotoran yang
bersifat hissiy (indrawi) seperti najis serta kotoran yang ma’nawi seperti cacat atau aib.
Sedangkan menurut syara’, thaharah adalah sesuatu yang dihitung sunnah untuk
melaksanakan sholat seperti wudhu, mandi, tayammum dan menghilangkan najis.
Beberapa macam thaharah yaitu wudlu untuk menghilangkan hadats kecil, mandi untuk
menghilangkan hadats besar serta tayammum untukj menggantikan wudlu dalam keadaan
tertentu. Thaharah pada dasarnya adalah sebuah ibadah yang mencakup seluruh ibadah
lainnya. Tanpa adanya thaharah mustahil akan terwujud ibadah yang sah karena ibadah
yang dilakukan seorang hamba haruslah dalam keadaan yang suci untuk mencapai
kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Al quran Al Karim
Al Ghaziy, Muhammad bin Qasim, Fath Al qarib, (Indonesia: Daar Al Ihya’ Al Kutub Al
‘Arabiyah)
Al Anshariy, Syaikh Al Islam Zakariya, Tuhfat Al Thullab, (Surabaya: Maktabah Al Hidayah)
Al Syathiriy , Sayyid Ahmad ibn Umar, Al Yaqut Al Nafis, Al Haramain