Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Dosen Pengampu : Dr.Lilis Kholisoh N .,M.Pd

Disusun oleh :

Hani Zakia Hasanah

KELAS : B

Di susun Oleh :

Yuni Isnaeni (2108200022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH
2020/2021

KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah atas kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan judul
“pengembangan evaluasi program bimbingan dan konseling”
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu
pengetahuan. Penulis sadar bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
sekalian.

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................
A. LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................
C. TUJUAN....................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN...................................................................................................
PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING...........................
A. Program bimbingan dan konseling.........................................................
1. Pelayanan dasar............................................................................
2. Pelayanan responsif......................................................................
3. Perencanaan perorangan.............................................................
4. Dukungan sistem..........................................................................
B. Mengapa perlu program pengembangan...............................................
C. Tahapan pengembangan program BK.....................................................
1. Perencanaan program BK..............................................................
2. Program perencanaan BK..............................................................
3. Pelaksanaan program BK...............................................................
D. Sarana dan prasarana bimbingan dan konseling.....................................
1. Sarana bimbingan dan konseling..................................................
2. Prasarana bimbingan dan konseling.............................................
BAB III
PENUTUP...........................................................................................................
A. SARAN.....................................................................................................
B. PENUTUP.................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu individu agar memiliki
sikap,kesadaran,pemahaman atau perilaku yang baik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Program pengembangan BK
2. Mengapa perlu program pengembangan BK
3. Tahapan program pengembagan BK
4. Sarana dan prasarana BK
C. TUJUAN
1. Membantu siswa untuk mencapai tugas perkembangan secara optimal

BAB II
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Program pengembangan bimbingan dan konseling
1. Pelayanan dasar
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan
kepada siswa melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara
klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka
mengembangkan perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan
tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar
kompetensi kemandirian) yang diperlukan dalam pengembangan
kemampuan memilih dan mengambil keputusan dalam menjalani
kehidupannya. Penggunaan instrumen asesmen perkembangan dan
kegiatan tatap muka terjadwal di kelas sangat diperlukan untuk
mendukung implementasi komponen ini. Asesmen kebutuhan diperlukan
untuk dijadikan landasan pengembangan pengalaman terstruktur yang
disebutkan.
2. Pelayanan responsif
a. Pengertian
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan
kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang
memerlukan pertolongan dengan segera. Konseling individual,
konseling krisis, konsultasi dengan orangtua, guru, dan alih
tangan kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat dilakukan
dalam pelayanan responsif
b. Tujuan
Tujuan pelayanan responsif adalah membantu konseli agar
dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang
dialaminya atau yang mengalami hambatan, kegagalan dalam
mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tujuan pelayanan ini
dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi
masalah-masalah atau kepedulian pribadi konseli yang muncul
segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial-
pribadi, karier, dan atau masalah pengembangan pendidikan.
c. Fokus pengembangan
Fokus pelayanan responsif bergantung kepada masalah atau
kebutuhan konseli. Masalah dan kebutuhan konseli berkaitan
dengan keinginan untuk memahami sesuatu hal karena dipandang
penting bagi perkembangan dirinya secara positif. Kebutuhan ini
seperti kebutuhan untuk memperoleh informasi antara lain
tentang pilihan karier dan program studi, sumber-sumber belajar,
bahaya obat terlarang, minuman keras, narkotika, pergaulan
bebas. Masalah lainnya adalah yang berkaitan dengan berbagai hal
yang dirasakan mengganggu kenyamanan hidup atau
menghambat perkembangan diri konseli, karena tidak terpenuhi
kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas
perkembangan. Masalah konseli pada umumnya tidak mudah
diketahui secara langsung tetapi dapat dipahami melalui gejala-
gejala perilaku yang ditampilkannya.
3. Perencanaan perorangan
Perencanaan individual atau perorangan diartikan sebagai bantuan
kepada siswa agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang
berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman
akan kelebihan dan keterbatasan dirinya, serta pemahaman akan
peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman
siswa secara mendalam dengan segala karakteristiknya, penafsiran hasil
asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang
dan potensi yang dimiliki siswa amat diperlukan sehingga konseli
mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam
mengembangkan potensinya secara optimal, termasuk keberbakatan dan
kebutuhan khusus siswa. Kegiatan orientasi, informasi, konseling
individual, rujukan, kolaborasi, dan advokasi diperlukan di dalam
implementasi pelayanan ini.
4. Dukungan sistem
dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan
Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor
secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan
kepada konseli atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa.
Program ini memberikan dukungan kepada konselor dalam
memperlancar penyelenggaraan pelayanan di atas. Bagi personel pendidik
lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program
pendidikan di sekolah.
B. Mengapa perlu program pengembangan
Program BK perlu disusun dan dikembangkan agar tujuan kegiatan BK
lebih jelas, dengan demikian pelayanan bimbingan lebih teratur dan memadai.
Dengan demikian konselor bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya, serta
konselor menyadari peranan dan tugasnya masing-masing. Di samping itu,
penyediaan fasilitas lebih sempurna dan dapat dikontrol. Hal ini dapat
menunjang lebih eratnya komunikasi dengan berbagai pihak.
Pengembangan program mendorong konselor untuk selalu menjaga standar
mutu layanan BK komprehensif, terpenuhinya kebutuhan layanan secara
memadai, untuk semua komponen program dan semua aspek perkembangan.
C. Tahapan pengembangan program BK
Tahap pengembangan program meliputi kegiatan: perencanaan
(planning), perancangan (designing), pelaksanaan (implementing), dan evaluasi
(evaluating) (ASCA, 2012; Gysbers & Henderson, 2006).
1. Perencanaan program BK
a. Asesmen Kebutuhan Siswa dan Lingkungannya
Perencanaan program BK didahului asesmen kebutuhan siswa
dan lingkungannya. Asesmen kebutuhan siswa berkaitan dengan
identifikasi karakteristik siswa dan harapannya terhadap program
layanan BK. Asesmen lingkungan siswa berkaitan dengan
identifikasi visi dan misi serta tujuan sekolah, harapan sekolah dan
orang tua siswa, kondisi dan kualifikasi guru dan konselor,
sarana dan prasarana pendukung program BK, dan kebijakan
pimpinan sekolah.
b. Perumusan tujuan BK
Secara umum, layanan BK diselenggarakan di sekolah dengan
tujuan untuk membantu siswa agar dapat melaksanakan tugas-
tugas perkembangan secara optimal sehingga mencapai
perkembangan optimal dalam bidang kehidupan pribadi-sosial,
belajar, dan karier. Perumusan tujuan layanan BK dapat
merujuk Standar Kompetensi Kemandirian.
2. Program perancangan BK
Berdasarkan hasil asesmen kebutuhan siswa dan lingkungannya
serta pencermatan tujuan program BK maka dilakukan perancangan
program BK dengan menetapkan elemen dan komponen program sebagai
berikut:
a. Visi dan misi
Pada bagian ini dikemukakan visi dan misi program BK
berdasarkan visi dan misi sekolah secara keseluruhan. Visi
merupakan gambaran tentang masa depan yang dicita-citakan
untuk diwujudkan program BK bagi siswa berdasarkan visi
sekolah. Dalam visi tersebut dinyatakan secara jelas apa yang
diinginkan terjadi pada diri siswa sebagai hasil peran serta
mereka dalam program BK di sekolah. Misi merupakan tugas
yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi program BK.
Visi Program BK, misalnya, pengembangan kemandirian siswa
secara optimal dalam bidang perkembangan pribadi-sosial,
akademik, dan karier. Adapun misi program BK adalah
memfasilitasi tercapainya kemandirian siswa dalam bidang
3. Pelaksanaan program BK
Rancangan aktivitas bimbingan dan konseling yang disepakati
pihak-pihak yang berkepentingan sebagai program BK perkembangan
yang komprehensif merupakan instrumen yang digunakan konselor
melaksanakan layanan bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
mencapai kompetensi yang diharapkan. Dalam pelaksanaannya, konselor
perlu bekerjasama dengan berbagai pihak baik personalia sekolah
maupun pihak-pihak lain di luar sekolah sehingga keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling tersebut dapat dicapai secara optimal.
Pelaksanaan program BK pada dasarnya adalah penyelenggaraan semua
aktivitas dan strategi layanan yang dirancang dalam empat komponen
program BK, yaitu layanan dasar BK, perencanaan individual konseli,
layanan responsif, dan dukungan sistem.
D. Sarana dan prasarana bimbingan dan konseling
1. Sarana bimbingan dan konseling
Sarana yang diperlukan untuk menunjang layanan bimbingan dan
konseling meliputi: alat pengumpul data, alat penyimpanan data,
perlengkapan teknis, dan perlengkapan administratif.
1. Alat pengumpul data
a. Alat pengumpul data berupa tes yaitu: tes inteligensi, tes bakat
khusus, tes bakat sekolah, tes/inventori kepribadian, tes/inventori
minat, tes prestasi belajar, dan tes diagnostik untuk berbagai
bidang studi.
b. Alat pengumpul data teknik non-tes yaitu: biodata siswa,
pedoman wawancara, pedoman observasi, catatan anekdot, daftar
cek, skala penilaian, angket, biografi dan autobiografi,
sosiometri, alat ungkap masalah, format satuan pelayanan,
format-format
2. Alat penyimpan data
Alat penyimpan data khususnya dalam bentuk himpunan data.
Alat penyimpan data itu dapat berbentuk kartu, buku pribadi, map dan file
dalam komputer.
3. Perlengkapan teknis
Kelengkapan penunjang teknis, seperti data informasi, paket
bimbingan, kartu konsultasi, kartu kasus, blanko konferensi kasus, dan
agenda surat, buku-buku panduan, buku informasi tentang studi
lanjutan atau kursus-kursus, modul bimbingan, atau buku materi
pelayanan bimbingan, buku hasil wawancara, laporan kegiatan
pelayanan, data kehadiran konseli, leger bimbingan dan konseling,
buku realisasi kegiatan bimbingan dan konseling, bahan-bahan
informasi pengembangan keterampilan pribadi, sosial, belajar maupun
karier, dan buku/bahan informasi pengembangan keterampilan hidup,
perangkat elektronik (seperti komputer, tape recorder, film, dan CD
interaktif, CD pembelajaran, OHP, LCD, TV); filing kabinet/lemari
data (tempat penyimpanan dokumentasi dan data konseli), dan papan
informasi bimbingan dan konseling.
4. Prasarana bimbingan dan konseling
a. Ruangan bimbingan dan konseling
Jenis ruangan yang diperlukan meliputi: (1) Ruang kerja, (2),
Ruang administrasi/data, (3) Ruang konseling individual, (4)
Ruang bimbingan dan konseling kelompok, (5) Ruang
biblioterapi, (6) Ruang relaksasi/desensitisasi, dan (7) Ruang
tamu.
b. Pembiayaan
Anggaran untuk pengembangan dan peningkatan
kenyamanan ruang atau pelayanan bimbingan dan konseling
(seperti pembenahan ruangan, pengadaan buku-buku untuk terapi
pustaka, penyiapan perangkat konseling kelompok).

BAB III
PENUTUP
A. SARAN
Harapan kepada guru BK adalah senantiasa selalu bersikap adil dan netral kepada
setiap siswa. Jika siswa tersebut salah maka wajib di beri sangsi agar siswa yang
lain tidak merasa iri hati dan di bedakan.
B. KESIMPULAN
Bimbingan dan konseling merupakan upaya seseorang dalam membantu
mengembangkan kesempatan yang di miliki.

Anda mungkin juga menyukai