Darah Tinggi
Darah Tinggi
Penyakit ginjal
Diabetes
Kelainan hormon, misalnya gangguan tiroid
Sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur
Penyakit jantung bawaan
Obesitas
Tumor otak
Tumor kelenjar adrenal
Konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab darah tinggi sekunder.
Jenis obat-obatan yang dapat menyebabkan darah tinggi meliputi:
Pil KB
Obat flu dan batuk, seperti dekongestan
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
Obat herbal yang mengandung licorice atau akar manis
Obat-obatan terlarang, seperti kokain dan amfetamin
1. Keturunan
Seseorang menjadi lebih rentan terkena darah tinggi jika ia memiliki orang tua atau
anggota keluarga yang menderita darah tinggi. Hal ini diduga berkaitan dengan
faktor genetik atau keturunan.
2. Usia
Seiring bertambahnya usia, organ dan pembuluh darah di dalam tubuh akan
mengalami perubahan, termasuk ginjal dan pembuluh darah. Perubahan pada ginjal
akan berdampak pada penurunan fungsi organ tersebut, sehingga mengganggu
keseimbangan garam dan cairan dalam tubuh.
Sementara itu, perubahan pada pembuluh darah akibat penuaan bisa menyebabkan
dinding pembuluh darah menjadi kaku. Kedua kondisi tersebut mengakibatkan
tekanan darah dalam tubuh meningkat. Itulah sebabnya orang yang berusia lebih
dari 35 tahun lebih berisiko mengalami darah tinggi.
4. Obesitas
Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko Anda terkena darah
tinggi. Semakin gemuk tubuh seseorang, semakin banyak darah yang diperlukan
untuk memasok oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Ketika volume darah
meningkat, tekanan dalam pembuluh darah pun akan meningkat.
5. Jarang olahraga
Orang yang jarang olahraga cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi dan
rentan terkena obesitas. Hal ini dapat membuat jantung harus bekerja lebih keras,
sehingga meningkatkan risiko terjadinya hipertensi.