Anda di halaman 1dari 10

Mega Oktavia Budi Ratnasari, Irwan Noor, dan Firda Hidayati/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 35-44

JIAP Vol 8, No 1, pp 35-44, 2022


© 2022 FIA UB. All right reserved
ISSN 2302-2698
e-ISSN 2503-2887
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JIAP)
URL: https://jiap.ub.ac.id/index.php/jiap

Analisis Pengembangan E-Government pada Layanan Administrasi Pemerintahan


(Studi pada “SURADI” di Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Malang)
Mega Oktavia Budi Ratnasari a, Irwan Noor b, Firda Hidayati c
abc
Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Indonesia

I N F O R M A S I A R T IK E L ABSTRACT

Article history: This study aims to analyze the development of e-government on an electronic-based
Dikirim tanggal: 27 Oktober 2021 government system. The object of this research is the development of SURADI as
Revisi pertama tanggal: 08 Maret 2022 a form of government administration service that applies the concept of e-
Diterima tanggal: 11 April 2022
government in the Communication and Information Office of Malang City. So, this
Tersedia online tanggal: 11 April 2022
study will look at the extent to which SURADI as a form of e-government
development is analyzed based on the theoretical concept of e-government
development. The elements of e-government development include support,
capacity, value, willingness, and local culture. The results of this study indicate that
the development of SURADI by the Department of Communication and
Information as an online-based government system for government administration
services in Malang City is going well by using the five elements of e-government
development well. As for the supporting factors and inhibiting factors in the
implementation of the development of SURADI, it is necessary to take steps to
improve and improve the system development based on five elements in accordance
with the available supporting factors.
Keywords: e-government, e-government
development, SURADI
INTISARI
Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengembangan e-government pada sistem
pemerintah berbasis elektronik. Objek penelitian ini adalah pengembangan
SURADI sebagai wujud layanan administrasi pemerintahan yang menerapkan
konsep e-government di Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang. Maka,
penelitian ini akan melihat sejauh mana SURADI sebagai bentuk pengembangan
e-government yang dianalisis berdasarkan konsep pengembangan e-government
secara teoritis. Adapun elemen pengembangan e-government tersebut meliputi
support, capacity, value, willingness, dan local culture. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pengembangan SURADI oleh Dinas Komunikasi dan
Informatika sebagai sistem pemerintah berbasis online pada layanan administrasi
pemerintahan di Kota Malang berjalan baik dengan menggunakan ke-5 elemen
pengembangan e-government dengan baik. Adapun ditemukan faktor pendukung
dan faktor penghambat dalam pelaksanaan pengembangan SURADI, maka perlu
dilakukan langkah – langkah perbaikan dan peningkatan terhadap pengembangan
e-government yang didasarkan pada lima elemen sesuai dengan faktor pendukung
yang telah tersedia.

2022 FIA UB. All rights reserved.

———
 Corresponding author. Tel.: +62-812-1616-3676; e-mail: megaoktaviabr@gmail.com
35
Mega Oktavia Budi Ratnasari, Irwan Noor, dan Firda Hidayati/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 35-44

1. Pendahuluan organisasi pemerintah secara elektronik yang kemudian


disebut electronic government (e-government). Dengan
Reformasi merupakan bagian dari dinamika demikian, agenda reformasi administrasi dapat berjalan
masyarakat, dalam arti bahwa perkembangan akan bersama dengan penerapan e-government. Secara singkat
menyebabkan tuntutan terhadap pembaharuan dan diartikan, reformasi administrasi berusaha merespon
perubahan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan keinginan masyarakat dengan mempertimbangkan
perkembangan tersebut. Definisi agenda reformasi banyak perubahan yang telah terjadi baik dari lingkungan
administrasi disampaikan oleh Zauhar (2007, h.11), yaitu organisasi atau birokrasi pemerintah berdasarkan dengan
reformasi administrasi merupakan usaha sadar dan tuntutan globalisasi dan perkembangan teknologi.
terencana untuk mengubah struktur dan prosedur Pemahaman tentang e-government sendiri
birokrasi meliputi aspek reorganisasi atau institusional, didefinisikan oleh banyak para ahli. Adapun definisi
kelembagaan, sikap dan perilaku birokrat guna e-government oleh InfoDev (2012, h.2) menyebutkan
meningkatkan efektivitas organisasi dan administrasi bahwa “electronics government (e-government) is the
yang sehat serta menjamin tercapainya tujuan use of information and communications technologies
pembangunan nasional. Pendapat yang sama mengenai (ICT) to transform government by making it more
reformasi administrasi dikemukakan oleh Sedarmayanti accessible, affective and accountable”. Berdasarkan
(2009, h.67) bahwa penataan ulang penyelenggaraan uraian tersebut, e-government dimaksudkan sebagai
pemerintahan merupakan langkah antisipatif dan inovatif jembatan untuk berbagi akses informasi kepada
untuk menghadapi perubahan global dan menciptakan masyarakat, baik mengenai informasi pelayanan publik
pelayanan berkualitas prima yang dicerminkan ke dalam maupun partisipasi dalam proses penyelenggaraan
program perencanaan pembangunan daerah. Oleh karena pemerintahan. Selanjutnya, secara umum disebutkan oleh
itu, administrasi dapat berdiri sebagai upaya perubahan UNDP (United Nation Development Programme) bahwa
atas prinsip, organisasi, struktur, metode atau prosedur “e-government is the application of the Information and
untuk memperbaiki proses administrasi secara Communication Technology (ICT) by government
berkesinambungan. agencies” (Indrajit, 2006, h.6).
Adapun tujuan reformasi administrasi disebutkan Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas,
oleh Caiden (1969), yaitu efisiensi administrasi, maka peneliti dapat menyimpulkan definisi
penghapusan kelemahan atau penyakit administrasi, e-government adalah pengelolaan pemerintahan berbasis
pemrosesan data melalui sistem informasi yang otomatis, teknologi dan informasi dalam rangka membangun
penyesuaian sistem administrasi, mengubah pembagian interaksi baru antar stakeholders dengan tujuan
pekerjaan antara sistem administrasi dan sistem politik, meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi
dan memperbaiki hubungan antara sistem administrasi masyarakat. Selanjutnya, dalam pelaksanaannya
dan masyarakat (Fitri, 2017, h.102). Selanjutnya, untuk e-government tentu perlu memperhatikan kesiapan dalam
mencapai tujuan tersebut maka Abidin (2006) dalam Fitri berbagai aspek atau bidang yang mempengaruhi. Seperti
(2017, h.102) menjelaskan strategi dalam memulai yang diungkapkan oleh Napitupulu (2020, h.6) bahwa
reformasi administrasi sebagai berikut: e-government bersifat multidispliner, artinya tidak hanya
a) Perbaikan prosedur pelayanan dan peningkatan ilmu komputer atau elektronik, tetapi juga politik, sosial,
kemampuan sumber daya manusia aparatur; manajemen, administrasi publik dan lain – lain. Pendapat
b) Perbaikan prosedur dan tata laksana pengelolaan yang sama juga disebutkan oleh Al-Hakim (2007), yaitu
anggaran yang mengedepankan kepentingan publik; sebagai berikut:
dan “…this transformation should, according to the
c) Penetapan pejabat publik melalui kriteria dan European Commission, be combined with
prosedur terbuka dengan menempatkan ketaatan, organisational change and new skills to improve
kejujuran dan keahlian sebagai syarat utama (Fitri, public services, increase democratic participation,
2017, h.125). and enhance public policy making”.
Munculnya tuntutan reformasi administrasi tersebut, Mengacu pada hal tersebut, maka muncul berbagai
beriringan dengan dinamika perkembangan teknologi tantangan dalam melakukan pengembangan
informasi yang sedang terjadi saat ini. Sehingga e-government yang diuraikan oleh Muluk (2001) dalam
membawa banyak pengaruh dan perubahan dalam Teguh, dkk (2020, h.88), yaitu tantangan e-government
berbagai bidang dan tidak hanya berlaku bagi organisasi dapat berupa keterbatasan sarana dan prasana fisik
bisnis (profit-oriented), tetapi juga bagi organisasi jaringan telekomunikasi, finansial, keterbatasan sumber
pemerintah (non profit-oriented). Dimana private sector daya manusia (SDM) serta dalam konteks kebernaian
yang telah lebih dahulu berhasil mengadopsi konsep ini pemerintah daerah untuk menerapkan e-government
dengan sebutan e-commerse, sehingga menjadi sebuah dengan berbagai tindakan sebagai konsekuensi yang
tantangan khususnya bagi pemerintah untuk dapat juga harus dilakukan seperti menegakkan disiplin atas segala
meningkatkan kinerja melalui penerapan pengelolaan
36
Mega Oktavia Budi Ratnasari, Irwan Noor, dan Firda Hidayati/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 35-44

penyelenggaraan serta bagaimana membangun menjadi bahan rekomendasi untuk melakukan


knowledge society di kalangan birokrasi pemerintah itu peningkatan pengembangan SURADI ke depannya. Hal
sendiri (Teguh, dkk, 2020, h.88). tersebut menjadi sebuah urgensi yang harus dilakukan,
Dalam rangka menjawab tantangan tersebut, maka mengingat SURADI merupakan salah satu bentuk
pemerintah perlu melakukan penataan sistem manajemen penerapan SPBE yang dimandatkan melalui Peraturan
dan proses kerja dilingkungan dengan cara Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem
mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan teknologi Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam rangka
informasi untuk mengeliminasi sekat – sekat organisasi meningkatkan pelayanan publik.
dan birokrasi serta membentuk jaringan sistem
manajemen dan proses kerja yang memungkinkan 2. Teori
instansi pemerintah bekerja secara terpadu atau 2.1 Reformasi Administrasi
terintegrasi mulai dari tingkat pemerintah daerah hingga
ke pusat. Sehingga mampu menyederhanakan akses ke Reformasi secara etimologis berasal dari kata
semua informasi dan layanan yang harus disediakan oleh “reformation” dengan akar kata “reform” yang secara
pemerintah. Oleh karena itu, melalui Instruksi Presiden semantik bermakna “make or become better by removing
Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi or putting right what is bad or wrong”. Munculnya
Nasional Pengembangan E-Government, disebutkan reformasi administrasi sendiri dipengaruhi oleh beberapa
bentuk pengembangan e-government dalam pemanfaatan faktor terutama dinegara – negara berkembang sebagai
teknologi yang dapat dilakukan pemerintah daerah, yaitu berikut (Fitri, 2017, h.118):
mencakup pengolahan data, pengelolaan informasi, a) Ketidakpuasan kepada pemerintah, yang cenderung
sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik. mengeksploitasi seluruh sumber daya yang ada dan
Adanya inpres tersebut menjadi acuan bagi dipandang menerapkan cara – cara konvensional
pemerintah daerah untuk melakukan inovasi dalam menajemen;
pengembangan pelayanan melalui jaringan komunikasi b) Munculnya teori – teori ekonomi baru;
dan informasi ke dalam berbagai bentuk aplikasi atau c) Globalisasi dan perdagangan bebas; dan
sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE). Maka, d) Perkembangan teknologi.
termasuk Pemerintah Kota Malang juga terus melakukan Selain itu, sesuai dengan yang disebutkan oleh Fitri
upaya pengembangan e-government melalui (2017, h.126) tentang konsep dasar reformasi yang
pembangunan sistem atau aplikasi – aplikasi pelayanan mengemukakan bahwa perkembangan atau dinamika
pemerintahan maupun publik. Salah satu sistem yang terjadi dalam masyarakat akan menimbulkan
pemerintah berbasis elektronik yang sedang tuntutan terhadap pembaharuan dan perubahan sesuai
dikembangkan di Kota Malang, yaitu SURADI (Surat dengan perkembangan tersebut. Sehingga dengan
Digital). SURADI merupakan salah satu bentuk sistem demikian reformasi administrasi dapat berdiri sebagai
yang dibangun untuk meningkatkan pelayanan upaya perubahan atas prinsip, organisasi, struktur,
khususnya layanan administrasi pemerintahan dalam hal metode atau prosedur untuk memperbaiki proses
surat – menyurat resmi dalam bentuk surat digital atau administrasi secara berkesinambungan. Hal tersebut
elektronik. Sistem aplikasi ini terintegrasi menjadi satu senada dengan pendapat yang disampaikan oleh
sistem informasi surat bagi seluruh OPD yang ada pada Sedarmayanti (2009, h.67) bahwa penataan ulang
Pemerintahan Kota Malang. SURADI sendiri dibangun penyelenggaraan pemerintahan merupakan langkah
sejak Tahun 2015 dan masih terus dikembangkan hingga antisipatif dan inovatif untuk menghadapi perubahan
saat ini. Melalui SURADI, pemerintah Kota Malang global dan menciptakan pelayanan berkualitas prima
berhasil membuat sebuah inovasi dalam peningkatan yang dicerminkan ke dalam program pembangunan
pelayanan melalui pemanfaatan teknologi sehingga daerah. Selanjutnya, disebutkan oleh Hidayat, dkk (2017,
proses surat – menyurat antar stakeholdes menjadi lebih h.3) mengenai elemen umum yang dapat mendefinisikan
cepat dan efisien serta realtime. Adapun permasalahan reformasi administrasi terdiri dari sebagai berikut:
yang terdapat terkait pelaksanaan sistem SURADI, yaitu a) Reformasi administrasi merupakan rencana yang hati
terletak pada keterbatasan akses atau kuota integrasi data – hati untuk mengubah birokrasi publik;
khususnya administrasi dibidang kependudukan. b) Reformasi administrasi bersinonim dengan inovasi;
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melihat c) Efisisensi dan efektivitas dari pelayanan publik
sejauh mana SURADI sebagai bentuk pengembangan merupakan hasil dari proses reformasi; dan
e-government yang dianalisis berdasarkan konsep d) Mendesaknya reformasi dijustifikasi sebagai
pengembangan e-government secara teoritis. Adapun kebutuhan untuk memecahkan ketidakpastian dan
kesesuaian atau kebenaran dan permasalahan serta gap perubahan yang cepat dalam sebuah lingkungan
yang mungkin ditemukan dalam proses analisis, akan organisasi.

37
Mega Oktavia Budi Ratnasari, Irwan Noor, dan Firda Hidayati/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 35-44

Adapun Fitri (2017, h.119) mengidentifikasi faktor d) Mengoptimalkan partisipasi dan peran masyarakat
yang dianggap sebagai key-leverage dalam mewujudkan dalam perencanaan; dan
reformasi administrasi, yaitu sebagai berikut: e) Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya
a) Penataan ulang kelembagaan penyelenggaraan negara secara efisien, efektif dan adil.
secara lebih sehat dan efektif; Adapun korelasi perencanaan pembangunan dengan
b) Manajemen penyelenggaraan negara yang efisien dan reformasi administrasi terdapat hubungan yang saling
efektif; dan mengikat dan mempengaruhi satu sama lain. Hal tersebut
c) Kompetensi kepeminpinan birokrasi atau kualitas dikarenakan bentuk program perencanaan pembangunan
SDM aparatur. yang diputuskan oleh pemerintah daerah merupakan
Maka, reformasi administrasi merupakan salah satu manifestasi dari tujuan reformasi administrasi itu sendiri.
agenda yang harus diambil sebagai fokus perencanaan Hal tersebut dapat dilihat dalam konteks tujuan antara
pembangunan. Artinya, dalam setiap agenda perencanaan reformasi administrasi dan perencanaan pembangunan
pembangunan maka pemerintah perlu memperhatikan sama – sama bertujuan untuk menjamin terwujudnya tata
aspek reformasi administrasi guna menunjang capaian kelola pemerintahan yang lebih baik dan tertata. Dalam
pembangunan berbasis tata kelola pemerintahan yang mencapai tujuan tersebut, maka pemerintah daerah
lebih baik, efektif, dan efisien. memerlukan jembatan atau alat yang menghubungkan
dengan konsep pengembangan yang paling sesuai dengan
2.2 Perencanaan Pembangunan perkembangan teknologi dan informasi saat ini, yaitu
Perencanaan pembangunan merupakan agenda e-government.
penyusunan suatu rancangan yang akan menjadi acuan 2.3 E-Government
untuk melaksanakan pembangunan berdasarkan pada
potensi dan kemampuan sumber daya alam maupun Menurut Gronlund dalam Irawan (2013, h.176)
manusia, serta peluang ekonomi yang ada. Dengan e-government berkaitan dengan penggunaan teknologi
menyusun perencanaan pembangunan, diharapkan dapat informasi oleh instansi pemerintah yang memiliki
meningkatkan kualitas atau taraf hidup masyarakat yang kemampuan untuk meningkatkan interaksi dengan warga
lebih baik secara lebih cepat dan tepat sasaran. negara, bisnis, dan unit lain dari pemerintah. Selanjutnya
Selanjutnya, dengan perencanaan pembangunan akan disebutkan e-government menurut World Bank (2002,
menghasilkan rencana pembangunan daerah yang h.2), adalah sebagai berikut:
menentapkan kegiatan – kegiatan pembangunan secara “…e-government refers to the use by government
luas, baik dalam bidang sosial – ekonomi, fisik agencies of information technologies that have the
(infrastruktur) dan dilaksanakan secara terpadu oleh tiga ability to transform relations with citizens,
stakeholders, yaitu pemerintah, masyarakat, dan pihak businesses, and other arms of government. These
swasta. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Affisco technologies can serve a variety of different ends:
& Soliman (2006, h.14) yang menyatakan “the first step better delivery of government services to citizens,
toward delivering high quality customer service is to improved interactions with business and industry,
realize that the nature of customer needs is different citizen empowerment through access to information,
depending upon their primary relationship to or more efficient government management. The
government”. Maka, dapat disimpulkan bahwa resulting benefits can be less corruption, increased
berlangsungnya mekanisme e-government bergantung transparency, greater convenience, revenue growth,
pada hubungan setiap stakeholder yang terkait. and/or cost reductions”.
Dalam penerapannya yang bertujuan untuk Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat
mendorong proses pembangunan secara terpadu dan disimpulkan bahwa e-government adalah penggunaan
efesien; maka perencanaan pembangunan didasarkan teknologi informasi dan komunikasi terbaru oleh
pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang pemerintah untuk memberikan pelayanan intensif kepada
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada masyarakat, pelaku bisnis dan lingkungan pemerintah
dasarnya, perencanaan pembangunan nasional dengan harapan dapat menciptakan pemerintahan yang
di Indonesia mempunyai lima tujuan dan fungsi pokok, lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Adapun
antara lain sebagai berikut: menurut Indrajit (2006, h.13-15), untuk sukses dalam
a) Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; menerapkan e-government, maka pemerintah daerah
b) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan harus memperhatikan beberapa elemen pengembangan
sinergi antar daerah; e-government berikut ini:
c) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara a) Support, merupakan elemen utama yang harus ada
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan dalam menerapkan e-government. Pada elemen ini
pengawasan; berkaitan erat dengan prinsip -prinsip dasar yang

38
Mega Oktavia Budi Ratnasari, Irwan Noor, dan Firda Hidayati/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 35-44

harus dibangun oleh pemerintah daerah, meliputi sistem teknologi informasi. G2C memungkinkan
antara lain sebagai berikut: adanya perbaikan interaksi antara pemerintah dan
• Political Will, yaitu dukungan berdasarkan masyarakat, sehingga harapannya dapat memahami
kemauan dari pihak pemerintah sendiri dalam kebutuhan pelayanan dari sudut pandang masyarakat.
mengembangkan e-government dalam bentuk b) Government to Business (G2B)
regulasi atau peraturan terkait; Penyediaan informasi bagi sektor swasta atau bisnis
• Kontinyuitas mengenai jaminan keberlanjutan secara lebih akurat dan bertujuan untuk menekan
penerapan e-government; dan biaya – biaya keperluan operasional atau kepentingan
• Sosialisasi, yaitu aspek penting untuk mengetahui transaksi lainnya.
bagaimana pemerintah melakukan sosialisasi c) Government to Governments (G2G)
tentang pengembangan e-government. Pertukaran informasi atau data secara online antar
b) Capacity, mengenai unsur kemampuan atau sesama institusi pemerintahan dalam suatu daerah
keberdayaan dari pemerintah setempat dalam melalui basis data yang terintegrasi. G2G dapat
mewujudkan e-government. Elemen ini memiliki diterapkan hingga pada layanan ekspor dan impor
beberapa aspek yaitu ketersediaan SDM, ketersediaan data, informasi kependudukan, tenaga kerja, informasi
sumber daya finansial dan yang terakhir ketersediaan masyarakat miskin dan sebagainya. Model ini
infrastruktur teknologi informasi. bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan
c) Value, berhubungan dengan nilai manfaat yang akan antara pemerintah pusat dan daerah ataupun antar
diperoleh dari suatu bentuk pengembangan instansi pemerintah daerah.
e-government, terutama bagi masyarakat. Sehingga d) Government to Employee (G2E)
pada elemen ini, pemerintah daerah dituntut untuk Penyediaan layanan yang lebih spesifik kepada para
dapat mengidentifikasi bentuk sistem atau aplikasi pegawai atau karyawan khususnya aparatur sipil
pengembangan e-government yang benar- benar negara (ASN). Tujuannya agar memberikan
mampu menjawab kebutuhan pelayanan publik dan pelayanan dan kenyamanan terhadap para ASN. G2E
tujuan pembangunan daerah. dapat berupa aplikasi sistem pengembangan karir
Lebih lanjut lagi, masih terdapat komponen lain pegawai, maupun juga sistem asuransi kesehatan yang
dalam menentukan keberhasilan e-government, yaitu terintegrasi secara keseluruhan.
willingness dan local culture. Menurut Moon dalam
Nugroho (2008, h.168), willingness berkaitan dengan 3. Metode Penelitian
presepsi pemerintah mengenai teknologi informasi Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif
terhadap manfaatnya dalam meningkatkan pelayanan. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nawawi (2005,
Selanjutnya, local culture atau budaya lokal yang h.63), penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai
memiliki pengaruh langsung dalam mendukung prosedur pemecahan masalah yang mana diselidiki
pengembangan e-government. Dalam elemen ini dengan menggambarkan keadaan subyek ataupun obyek
berkaitan erat dengan aspek literasi digital yang penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-
berhubungan kesiapan para stakeholders terkait lain) berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
penggunaan sistem pemerintah berbasis elektronik. sebagaimana adanya. Sedangkan, Sugiyono (2013, h.8-9)
Seperti pendapat yang disampaikan oleh Indrajit, dkk menjelaskan penelitian kualitatif digunakan untuk
(2007, h.8) bahwa semakin tinggi tingkat information mendapatkan data yang mendalam, yang mana
technology literacy SDM menunjukkan pemerintah instrument dari penelitian adalah orang atau peneliti
tersebut semakin siap dalam mensukseskan sendiri.
pengembangan e-government. Kemudian, Ridwan (2014) Fokus pertama pada penelitian ini adalah
juga menyebutkan bahwa jenis atau karakteristik pengembangan e-government pada layanan administrasi
teknologi menentukan struktur organisasi yang pemerintahan “SURADI” di Dinas Komunikasi dan
selanjutnya akan mengubah komponen administratif Informatika (Diskominfo) Kota Malang. Adapun alat
lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu lima
perkembangan teknologi dan informasi merupakan dua elemen pengembangan e-government (menurut Indrajit
aspek yang saling memperngaruhi satu sama lain. (2006, h.13-15) serta Moon dalam Nugroho (2008,
Menurut Indrajit (2006, h.27-29), model penerapan h.186); adalah sebagai berikut:
e-government ditetapkan berdasarkan orientasi manfaat a) Support; Political will, kontinyuitas dan sosialisasi;
layanan yang dapat diperoleh, yaitu terdiri dari sebagai b) Capacity: SDM, finansial dan infrastruktur teknologi;
berikut: c) Value;
a) Government to Citizens (G2C) d) Willingness; dan
Penyampaian layanan publik dan informasi oleh e) Local Culture.
pemerintah kepada masyarakat dengan memanfaatkan

39
Mega Oktavia Budi Ratnasari, Irwan Noor, dan Firda Hidayati/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 35-44

Fokus kedua pada penelitan ini adalah faktor Adapun komitmen pemerintah disini dapat ditunjukkan
pendukung dan faktor penghambat pengembangan melalui berbagai regulasi atau kebijakan yang
e-government pada layanan administrasi pemerintahan mendukung penerapan dan pengembangan e-government
“SURADI” di Dinas Komunikasi dan Informatika disetiap pemerintahan daerah. Sebagai acuan utama,
(Diskominfo) Kota Malang. Analisis dilakukan melalui pengembangan e-government di Indonesia telah diatur
identifikasi faktor pendukung dan penghambat yang dalam Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 2003 tentang
didasarkan pada lima elemen pengembangan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
e-government. Dengan demikian, selanjutnya dapat E-government. Dengan demikian pemerintah daerah
ditentukan langkah – langkah perbaikan yang dapat dapat dengan leluasa untuk melakukan inovasi
dilakukan dengan memanfaatkan faktor pendukung yang e-government pada berbagai jenis pelayanan yang
telah tersedia. disediakan.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi Pada pelaksanaan SURADI, aspek political will
pustaka dan studi lapangan melalui observasi, wawancara yang mendukung, yaitu adanya Peraturan Walikota
dan dokumentasi. Selanjutnya analisis data merupakan Nomor 49 Tahun 2011 tentang Tata Naskah Dinas
proses pengorganisasikan dan mengurutkan data ke dilingkungan Kota Malang. Artinya segala aturan yang
dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga bersifat subtantif pada Perwal tersebut telah diakomodir
dapat ditemukan tema dan dirumuskan hipotesis kerja ke dalam sistem pemerintah berbasis elektronik, sehingga
seperti yang disarankan oleh data (Moleong, 2010, sistem tersebut terintegrasi dan dapat dimanfaatkan
h.280). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan bersama oleh seluruh OPD dan kecamatan/ kelurahan
adalah langkah analisis data kualitatif menurut Cresswell di Kota Malang. Namun, mengingat perkembangan
& Cresswell (2016) yang disajikan pada Gambar 1. teknologi dan informasi yang begitu pesat maka di tengah
pemanfaatan SURADI ditemukan dinamika atau
perubahan yang perlu diakomodir dalam penyempurnaan
secara regulasi. Sehingga saat ini, Diskominfo Kota
Malang sedang dalam upaya pengajuan penerbitan
regulasi atau peraturan mengenai Tata Naskah Dinas
Elektronik. Upaya tersebut menjadi salah satu bukti
konkrit komitmen atau kemauan pemerintah daerah
dalam melakukan pengembangan e-government, seperti
yang disebutkan oleh Indrajit, dkk (2007, h.8), yaitu
dengan adanya perangkat hukum maka dapat menjamin
terciptanya mekanisme pengembangan e-government
yang kondusif, sehingga menjadi daya dukung political
Gambar 1 Proses Analisis Data Kualitatif will juga untuk meningkatkan akuntabilitas dan
Sumber: Cresswell & Cresswell (2016, h.264) transparansi di dalam organisasi.
4.1.1.2 Kontinyuitas
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kontinyuitas berkaitan dengan keberlanjutan sistem
4.1 Analisis Pengembangan E-Government Pada SURADI. Maka, mengacu pada pendapat Hasibuan
Layanan Administrasi Pemerintahan “SURADI” (2007, h.66) mengenai tujuan pemanfaatan teknologi dan
Pada fokus penelitian pertama, peneliti akan informasi yang terintegrasi dalam level pemerintahan
melakukan analisis deskriptif terhadap pengembangan yaitu agar dapat dimanfaatkan secara bersama dalam
e-government pada layanan administrasi pemerintahan, rangka hubungan kerjasama maupun koordinasi oleh
yaitu SURADI dengan menggunakan alat analisis yang seluruh instansi, baik dipusat maupun daerah. Maka,
telah ditetapkan sebelumnya, yaitu lima elemen pengembangan SURADI telah berjalan sesuai dengan
pengembangan e-government. Adapun elemen tujuan tersebut, yaitu mempercepat proses birokrasi surat
pengembangan e-government yang digunakan sebagai – menyurat antar OPD dan kecamatan serta surat layanan
alat analisis pada penelitian ini sebagai berikut: masyarakat pada level kelurahan. Sehingga
pengembangan sistemnya akan terus berlanjut dan
4.1.1 Support dikembangkan sesuai dengan peningkatan kebutuhan
layanan administrasi pemerintahan.
4.1.1.1 Political Will
4.1.1.3 Sosialisasi
Political will sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Indrajit (2006, h.13-15) bahwa pengembangan Sosialisasi sesuai pada salah satu bentuk strategi
e-government bukan hanya ajang untuk mengikuti trend. yang diatur dalam Inpres RI Nomor 3 Tahun 2003, yaitu

40
Mega Oktavia Budi Ratnasari, Irwan Noor, dan Firda Hidayati/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 35-44

“……..pengembangan sumber daya manusia di tersebut sesuai dengan pendapat dari Indrajit, dkk (2007,
pemerintahan dan peningkatan e-literacy masyarakat.” h.14) yang menyebutkan salah satu komponen penting
Maka, pelaksanaan sosialiasi SURADI juga dilakukan dalam penerapan e-government adalah “…..connecticity,
secara rutin dan berkala serta diikuti oleh seluruh OPD menyangkut ketersediaan infrastruktur komunikasi dan
dan kecamatan/ keluarahan di Kota Malang guna teknologi informasi dilokasi dimana e-government
menjabarkan simulasi penggunaan sistem SURADI agar diterapkan”. Merujuk pada pendapat tersebut, adapun
dapat dimanfaatkan secara berkesinambungan. kesiapan sistem SURADI dalam aspek infrastruktur
teknologi dan informasi telah disediakan meliputi sarana,
4.1.2 Capacity prasarana yang memadai untuk memenuhi kebutuhan
4.1.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM) operasional sistem SURADI.

SDM menjadi unsur penggerak utama dalam 4.1.3 Value


menjalankan pengembangan e-government. Seperti yang Value berkaitan dengan manfaat pengembangan
disebutkan oleh Abidin (2006) yang dikutip oleh Fitri e-government secara menyeluruh. Pada elemen ini,
(2017, h.125) mengenai strategi awal dalam memulai berkaitan dengan model layanan e-government yang
reformasi administrasi, yaitu “….perbaikan prosedur disebutkan oleh Indrajit (2006, h.27-29) yang membagi
pelayanan, dan peningkatan kemampuan sumber daya e-government menjadi empat jenis layanan, yaitu G2G,
manusia aparatur.” Pada pelaksanaannya, hal tersebut G2C, G2B, dan G2E. Berdasarkan jenis layanan
juga dipraktikkan dalam pengelolaan sistem SURADI e-government tersebut, maka pengembangan SURADI
pada Diskominfo Kota Malang. Secara khusus dapat dinilai dari dua jenis layanan, yaitu G2G dan G2C.
Diskominfo Kota Malang menunjuk beberapa sumber Adapun uraian jenis layanan SURADI tersebut dibawah
daya manusia sebagai tim pengelola dan disahkan melalui ini:
Surat Keputusan Kepala Dinas. Hal tersebut tentunya
menunjukkan bahwa aspek sumber daya manusia pada 4.1.3.1 SURADI OPD
pengembangan e-government sistem SURADI telah
terpenuhi. Selain itu, juga dilakukan peningkatan SURADI OPD meliputi layanan surat – menyurat
komptensi SDM secara berkala baik dari segi kualitas berbasis elektronik yang dapat dilakukan antar OPD dan
maupun kuantitas. antar pejabat ASN dalam satu OPD. Adapunn bentuk
surat berkaitan dengan seluruh bentuk surat dinas masuk
4.1.2.2 Sumber Daya Finansial maupun surat keluar serta disposisi. Gambaran dari
SURADI OPD dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Sumber daya finansial merupakan aspek yang tidak
kalah penting karena setiap program pengembangan
e-government membutuhkan alokasi dana atau anggaran
yang cukup untuk merealisasikannya. Hal tersebut juga
disampaikan oleh Indrajit, dkk (2007, h.8) sebagai
berikut:
“…..tidak dipungkiri bahwa sumber daya finansial
adalah faktor yang strategis dalam penerapan
maupun pengembangan sistem e-government.
Anggaran yang ada tergantung atas sejauh mana
proyek e-government yang diterapkan dapat
mengatasi permasalahan khalayak umum. Semakin
kritis permasalahan yang dihadapi, semakin mudah Gambar 1 SURADI OPD Diskominfo Kota Malang
sumber daya finansial bisa didapatkan.” Sumber: Dinas Komunikasi & Informasi Kota
Mengacu pada pendapat tersebut, pengembangan Malang, 2016
SURADI yang telah berjalan sejak Tahun 2015
mendapatkan alokasi dana anggaran dari PAD Kota 4.1.3.2 SURADI Kelurahan
Malang. Dengan demikian, refleksi kesiapan sumber
daya finansial pada pengembangan SURADI dapat SURADI Kelurahan pada dasarnya memiliki
dikatakan telah berjalan sesuai dengan konsep mekanisme yang sama dengan SURADI OPD. Pada
pengembangan e-government yang seharusnya. SURADI Kelurahan terdapat fitur surat – menyurat dinas
masuk maupun keluar serta disposisi. Namun, terdapat
4.1.2.3 Infrastruktur Teknologi dan Informasi penambahan pada fitur layanan surat keterangan sesuai
Infrastruktur teknologi dan informasi termasuk dengan pelayanan Kelurahan yang disediakan langsung
sebagai salah satu aspek penunjang elemen capacity. Hal bagi masyarakat. Adapun gambaran SURADI Kelurahan
dapat dilihat pada Gambar 3.
41
Mega Oktavia Budi Ratnasari, Irwan Noor, dan Firda Hidayati/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 35-44

Kedua mekanisme SURADI diatas memberikan membentuk pelayanan yang lebih mudah, cepat,
kemudahan bagi setiap OPD agar dapat berinteraksi dan transparan dan akuntabel.
bekerjasama dalam waktu yang lebih cepat dan hasil
kinerja yang lebih akurat serta akuntabel, baik dalam 4.1.5 Local Culture
layanan administrasi internal birokrasi pemerintahan Local culture meliputi pengaruh aspek budaya dan
maupun layanan Surat Keterangan bagi masyarakat di lingkungan yang mempengaruhi pengembangan
level Kelurahan. Sehingga pada elemen value ini, dapat e-government. Menurut Robbins (1994) dalam Nurhakim
disimpulkan bahwa pengembangan SURADI dapat terus (2014, h.410) menyebutkan bahwa jenis atau
dilakukan untuk mencapai cakupan manfaat yang lebih karakteristik teknologi menentukan struktur organisasi
luas. yang selanjutnya akan mengubah komponen
administratif lainnya. Menurut pendapat tersebut, maka
disimpulkan sebaliknya, yaitu dengan pemanfaatan
teknologi dan informasi akan dapat mengubah budaya
dan lingkungan suatu organisasi untuk mampu
bertransformasi memanfaatkan teknologi dan informasi
dalam setiap layanan administrasi pemerintahan.
4.2 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Pengembangan E-Government Pada Layanan
Administrasi Pemerintahan “SURADI”
Pada fokus penelitian kedua, peneliti akan
melakukan analisis deskriptif terhadap pengembangan
e-government pada layanan administrasi pemerintahan
yaitu SURADI berdasarkan faktor pendukung dan
penghambat yang dihadapi. Selanjutnya, akan
diidentifikasi langkah peningkatan yang paling ideal
Gambar 3 SURADI Kelurahan Diskominfo Kota sesuai dengan faktor yang mempengaruhi lima elemen
Malang pengembangan e-government. Adapun faktor pendukung
Sumber: Dinas Komunikasi & Informasi Kota dalam upaya pengembangan e-government pada layanan
Malang, 2016 administrasi pemerintahan SURADI, yaitu sebagai
berikut:
4.1.4 Willingness a) Adanya peraturan walikota yang menjadi daya
dukung dalam aspek political will untuk
Willingness berkaitan dengan optimisme
pengembangan sistem SURADI;
pemerintah daerah tentang pengembangan e-government
b) Diadakannya sosialisasi secara rutin dan berkala yang
terhadap peningkatan pelayanan. Pada pengembangan
diikuti seluruh OPD dan kecamatan/ kelurahan
SURADI dukungan willingness terletak pada komitmen
di Kota Malang,
pimpinan tertinggi, yaitu Walikota Malang yang masih
c) Komitmen dari Pemerintah Daerah Kota Malang
gencar dalam upaya peningkatan capaian Smart City.
menuju Smart City;
Dengan demikian, diskominfo memiliki keyakinan serta
d) Sumber daya manusia yang berkompeten dan
kemauan untuk terus melakukan pengembangan fitur –
memadai;
fitur pada sistem SURADI sesuai dengan dinamika
e) Adanya ketersedian alokasi dana dari Pemerintah
kebutuhan layanan pemerintahan maupun publik yang
Daerah Kota Malang, kualitas, dan kuantitas
dibutuhkan mendatang. Adapun pengembangan yang
infrastruktur informasi dan teknologi yang memadai;
sedang dijalankan saat ini yaitu penambahan fitur Tanda
f) Adanya sinergitas antar OPD dan kecamatan/
Tangan Elektronik (TTE) SURADI Kelurahan, yaitu
kelurahan dalam memanfaatkan sistem SURADI
pada akun Lurah dan Sekretaris Lurah. Dimana fitur
secara berkesinambungan;
tersebut akan dikembangkan pada akun SURADI OPD.
g) Optimisme pengembangan fitur – fitur layanan
Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
pemerintahan yang lebih luas; dan
oleh Indrajit (2006, h.9), yaitu mengenai pemicu
h) Adanya akses kerjasama dengan perguruan tinggi
meningkatnya tuntutan dari masyarakat terhadap
khususnya dalam bidang pengembangan teknologi
pemerintah salah satunya adalah karena faktor kemajuan
dan informasi.
teknologi. Artinya, semakin maju perkembangan
Selanjutnya, dibawah ini diuraikan mengenai faktor
teknologi dan informasi akan secara otomatis pemerintah
penghambat dalam upaya pengembangan e-government
tidak akan dapat menghindar untuk terus berinovasi
pada layanan administrasi pemerintahan SURADI:

42
Mega Oktavia Budi Ratnasari, Irwan Noor, dan Firda Hidayati/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 35-44

a) Adanya kebutuhan penyempurnaan dari sisi regulasi • Memperluas cakupan urusan layanan
tentang tata naskah dinas elektronik; pemerintahan, sehingga pada akhirnya
b) Adanya kesulitan dalam mengakomodir jenis fitur – perkembangan teknologi itu sendiri yang akan
fitur layanan yang berbeda pada satu level tingkat mendorong dan memaksa seorang aparatur untuk
organisasi perangkat daerah (OPD) yang sama; mau memanfaatkan teknologi dan informasi agar
c) Petugas SURADI yang ditunjuk di OPD belum proses birokrasi pemerintahan tetap dapat berjalan;
memiliki kompetensi atau background dibidang dan
teknologi dan informasi; • Peningkatan komitmen dari pejabat tertinggi
d) Belum adanya integrasi data valid lainnya dengan hingga terendah untuk turut serta dan aktif dalam
OPD lainnya; penggunaan sistem yang tersedia.
e) Terbatasnya manfaat sistem SURADI bagi
masyarakat secara langsung, yaitu masih pada urusan Daftar Pustaka
surat – menyurat di level kelurahan; Affisco, J. F., & Soliman, K. S. (2006). E-Government:
f) Masih adanya apparat yang memiliki willingness yang A Strategic Operations Management Framework
rendah; dan for Service Delivery. Business Process
g) Masih terdapat mindset konvensional mengenai Management Journal. 12(1), 13-21.
pemanfataan informasi dan teknologi. Al-Hakim, L. (2007). Global E-Government: Theory,
Melihat faktor pendukung dan penghambat yang Applications and Benchmarking. Idea Group
ditemukan pada proses pengembangan SURADI tersebut Publishing.
di atas, maka pengembangan SURADI di Diskominfo Buku Manual SURADI. (2016). Bidang Aplikasi
Kota Malang dapat dinyatakan telah memenuhi lima Informatika. Dinas Komunikasi dan Informatika
elemen pengembangan e-government. Sehingga, faktor Kota Malang.
pendukung yang ada cukup dan memadai untuk dapat Buku Manual SURADI Kelurahan. (2016). Bidang
meningkatkan pengembangan SURADI ke depannya. Aplikasi Informatika. Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Malang.
5. Kesimpulan Cresswell, J. W., & Cresswell, J. D. (2016). Research
Merujuk pada rumusan masalah yang telah Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. Sage Publication.
ditentukan dan hasil penelitian, maka peneliti dapat
Fitri, I. M. (2017). Refomasi Administrasi Publik. AURA.
menarik kesimpulan sebagai berikut:
Hasibuan, Z. A. (2007). Langkah – langkah Strategis dan
a) Menurut hasil analisis terhadap pengembangan
Taktis Pengembangan E-Government Untuk
e-government pada layanan administrasi
PEMDA. Jurnal Sistem Informasi MTI UI. 3(1), 6-
pemerintahan SURADI di Dinas Komunikasi dan
70.
Informatika Kota Malang, maka diperoleh kesimpulan Hidayat, H. A., Trisakti, H. F., & Nanang, S. (2017).
bahwa pengembangan SURADI sebagai sistem Reformasi Administrasi, Teori dan Praktek. FISIP
pemerintah berbasis elektronik telah memenuhi lima UNPAD Press.
elemen pengembangan e-government dengan baik Indrajit, R. E. (2006). Electronic Government: Konsep
yaitu meliputi support, capacity, value, willingness, Pelayanan Publik Berbasis Internet dan Teknologi
dan local culture. Informasi. APTIKOM.
b) Adapun saran perbaikan untuk pengembangan Indrajit, R. Eko., Rudianto, D., & Zainuddin, A. (2007).
SURADI sebagai sistem pemerintah berbasis E-Government In Action: Ragam Kasus
elektronik diidentifikasi berdasarkan faktor Implementasi di Berbagai Belahan Dunia. Andi.
pendukung dan penghambat yang dikategorisasikan Irawan, B. (2013). Studi Analisis Konsep E-Government:
sesuai lima elemen pengembangan e-government Sebuah Paradigma Baru dalam Pelayanan Publik.
adalah sebagai berikut: Jurnal Paradigma, 2(1), 174-201.
• Penyempurnaan regulasi terkait Tata Naskah InfoDev. (2002). The E-Government Handbook for
Dinas Elektronik (TNDE); Developing Countries. InfoDev The World Bank
• Penambahan fitur secara berkala sesuai urutan Group.
prioritas atau kepentingan urusan; Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitiatif.
• Kaderisasi khusus untuk petugas admin SURADI Remaja Rosdakarya.
di OPD; Napitupulu, D., Lubis, M. R., Revida, E., Putra, S. H.
• Pengadaan atau pengajuan bimtek khusus; Saputra, S., Negara, E. S., & Simarmata, J. (2020).
• Konsolidasi formulasi sistem atau aplikasi untuk E-Government: Implementasi, Strategi dan
integrasi data dengan OPD terkait; Inovasi. Yayasan Kita Menulis.
• Penambahan atau perluasan SURADI pada unit Nawawi, H. (2005). Penelitian Terapan. Gajah Mada
kerja; University Press.

43
Mega Oktavia Budi Ratnasari, Irwan Noor, dan Firda Hidayati/ JIAP Vol 8 No 1 (2022) 35-44

Nugroho, E. (2008). Sistem Informasi Manajemen.


Penerbit Andi.
Nurhakim, M. R. S. (2014). Implementasi E-Government
Dalam Mewujudkan Transparansi Dan
Akuntabilitas Sistem Pemerintahan Modern.
Jurnal Ilmu Administrasi, 11(3), 403-422.
Sedarmayanti. (2009). Reformasi Administrasi Publik,
Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa
Depan: Mewujudkan Pelayanan Prima dan
Kepemerintahan yang Baik. Refika Aditama.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Teguh, A. S., Suharyanto, H., & Nursam. (2020).
Pelayanan Kependudukan Berbasis E-
Government di Desa Triharjo Kabuapten Sleman
DIY. Balilatfo KDPDTT.
World Bank. (2002). Electronic Government and
Governance: Lessons for Argentina.
Zauhar, S. (2007). Reformasi Administrasi. Bumi Aksara.

44

Anda mungkin juga menyukai