Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................................1
BAB 1 PENDAHULUAN
2.4 Internalisasi nilai Tasamuh, Tawasuth dan I’tidal terhadap agama lain.............. 20
1
BAB 1
PENDAHULUAN
pemeluknya, lebih dari kebutuhan yang lain (Nashir, 1999: 102). Sidi Gazalba
manusia dengan Yang Maha Kudus yang dinyatakan dalam bentuk yang
2
1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui apa itu islam,
2. Untuk memahami karakteristik agama islam,
3. Dapat memahami hubungan agama islam dengan agama yang lain serta agar
memiliki sifat toleransi,
4. Agar mengetahui nilai Tasamuh, Tawasuth dan I’tidal terhadap agama lain.
3
BAB 2
ISI
2.1 Definisi Agama Islam
Secara etimologis (asal-usul kata,lughawi) kata “Islam” berasal dari bahasa Arab:
salima yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama yang artinya sejahtera,
selamat, tidak cacat, damai, seimbang, menyerahkan diri atau tunduk dan patuh.
Sebagaimana firman Allah SWT, “Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri)
kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya pahala di sisi Tuhannya
dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati” (Q.S.
2:112).
Menurut George Sarton, agama Islam merupakan tatanan agama yang paling tepat
sekaligus paling indah.
Menurut Leodourch, agama Islam itu adalah agama kemanusiaan alami, ekonomis
dan sekaligus moralis.
4
Menurut Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah at-Tawairjiri, agama Islam adalah
penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dengan mengesakan-Nya dan
melaksanakan syariat-Nya dengan penuh ketaatan atau melepaskan dari kesyirikan.
Menurut Umar bin Khaththab, agama Islam adalah agama yang diturunkan Allah
kepada Muhammad Saw. Agama ini meliputi: Akidah, Syariat, dan Akhlak.
Menurut Abu Said Al-Hasan Al-Bashri, agama Islam ialah kepasrahan hati anda
kepada Allah, lalu setiap orang muslim merasa selamat dari gangguan anda.
Sedangkan, Prof. Dr. Harun Nasution mengatakan bahwa Islam menurut istilah
( Islam sebagai agama ) adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan
kepada masyarakat manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam
pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi,
tetapi mengenal berbagai segi dari kehidupan manusia. Sementara itu Maulana
Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah agama perdamaian; dan dua ajaran
pokoknya, yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia
menjadi bukti nyata bahwa agama Islam selaras benar dengan namanya.
Jadi, pengertian agama islam secara umum adalah agama wahyu berintikan tauhid
atau keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw
sebagai utusan-Nya yang terakhir dan berlaku bagi seluruh manusia, di mana pun
dan kapan pun, yang ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang
secara garis besar terdiri atas akidah, syariat dan akhlak dengan berpedoman pada
kitab suci Al-Qur’an.
1. Rabbaniyah
Karakter agama Islam yang pertama ialah Rabbaniyah, yang memiliki arti
bahwa Islam merupakan agama yang bersumber dari Allah Swt, bukan dari
5
manusia, sedangkan Nabi Muhammad Saw tidak membuat agama ini melainkan
hanya menyampaikannya.
Allah SWT berfirman QS. 32: 1-3 yang artinya:
“Alif Laam Miim. Turunnya Al Qur’an yang tidak ada keraguan padanya,
(adalah) dari Tuhan semesta alam. Tetapi mengapa mereka (orang kafir)
mengatakan: “Dia Muhammad mengada-adakannya”. Sebenarnya Al Qur’an
itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi
peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang
memberi peringatan sebelum kamu; mudah-mudahan mereka mendapat
petunjuk.”
Dengan karakteristik ini, Islam sangat berbeda dengan agama manapun
yang ada di dunia pada saat ini. Karena semua agama selain Islam, adalah buatan
manusia, atau paling tidak terdapat campur tangan manusia dalam
pensyariatannya.
2. Insaniyyah
6
keluarga, masyarakat sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara.
Kesyumuliyahan tidak hanya dari segi ajarannya yang rasional dan mudah
diamalkan tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dengan metodologi
yang Islmai. Karena itu, di dalam Islam kita dapati konsep tentang dakwah, jihad
dan sebagainya. Dengan demikian, segala persoalan ada petunjuknya dalam
Islam. Allah berfirman dalam Q.S An-Nahl : 89 yang artinya :
”Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an untuk menjelaskan segala sesuatu
dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri.”
4. Al-Wasathiyah/al-Tawazun (pertengahan/moderat)
5. Al-Waqi’iyyah (kontekstual)
7
mengatasi dampak negatif dari kemajuan zaman. Ini berarti, Islam agama yang
tidak takut dengan kemajuan zaman.
6. Al-Wudhuh (terang/jelas)
7. Al-Takamuliyah (Integrasi)
Menurut AL Ustadz Yazid Bin Abdul Qodir Jawas Di antara karakteristik yang
mengokohkan kelebihan Islam dan membuat umat manusia sangat membutuhkan
agama Islam adalah sebagai berikut:
1. Islam datang dari sisi Allah Subhanahu wa Taala dan sesungguhnya Allah lebih
mengetahui apa yang menjadi mashlahat (kebaikan) bagi hamba-hamba-Nya.
I ُرI يIِ بIخIَ I ْلI اIف َ Iَ لI َخIنIْ I َمI ُمIَ لI ْعIََأ اَل ي
Iِ IَّلIلI اIوIَ Iُ هIوIَ Iق
Iُ I يIط
“Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia
Mahahalus, Maha Mengetahui.” [Al-Mulk: 14]
8
2. Islam menjelaskan awal kejadian manusia dan akhir kehidupannya, serta tujuan ia
diciptakan.
َّ Iَ بIوIَ I اIَ هI َجIوIْ IزIَ I اIَ هI ْنI ِمIق
Iث ٍ I ْفIَ نIنIْ Iِم
َ Iَ لIخIَ IوIَ I ٍةI َدI ِحI اI َوIس I ْمI ُكIَ قIَ لI َخI يI ِذIَّلI اI ُمI ُكIَّI بIرIَ IاI وIُ قIَّتI اIس Iُ I اIَّنIلI اI اIَ هIُّI َأ يI اIَي
I َنI اI َكIَ هَّللاI ِإ َّنIۚ I َمI اI َحIرIْ َأْلI اIوIَ I ِهIِ بIنIَ I وIُ لI َءI اI َسIَ تI يI ِذIَّلIا Iَ هَّللاIاI وIُ قIَّتI اI َوIۚ I ًءI اI َسIِ نI َوI اIرIً I يIِ ثIاًل َكI اI َجI ِرI اI َمIُ هI ْنIِم
I اIًبI يIِ قIرIَ I ْمI ُكI ْيIَ لIَع
Iٰ I َرIخIْ ُأIً ةIرIَ I اIَ تI ْمI ُكI ُجI ِرIخIْ Iُ نI اIَ هI ْنI ِمIوIَ I ْمI ُكI ُدI يIعIِ Iُ نI اIَهI يIِ فI َوI ْمI ُكI اIَ نI ْقIَ لI َخI اIَ هI ْنIِم
Iى
“Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan
mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada
waktu yang lain.” [Thaahaa: 55]
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku.” [Adz-Dzaariyaat: 56]
3. Islam adalah agama fitrah. Islam tidak akan pernah bertentangan dengan fitrah dan
akal manusia.
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah
Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada
9
perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.” [Ar-Ruum: 30]
I َنI وI ُمIَ لI ْعIَ اَل يIنIَ I يI ِذIَّلI اI َوIنIَ I وI ُمIَ لI ْعIَ يIنIَ I يI ِذIَّلI اI يI ِوIَ تI ْسIَ يIلIْ Iَ هIلIْ Iُۗ ق
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Rabb
kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia; Mahasuci Engkau,
lindungilah kami dari adzab Neraka.” [Ali ‘Imran: 190-191]
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung-
jawabannya.” [Al-Israa’: 36]
Islam meliputi ‘aqidah dan syari’at (keyakinan dan pedoman hidup). Islam
telah sempurna dalam ‘aqidah, ajaran syari’atnya dan seluruh aspek kehidupan.
10
4. Islam adalah ilmu syar’i. Ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah,
dan ilmu mengangkat derajat orang-orang yang memilikinya ke derajat yang paling
tinggi.
“Dan Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman di antaramu dan
mengerjakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum
mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang
telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan)
mereka, setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka
(tetap) beribadah kepada-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu apa pun
dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka
itulah orang-orang yang fasik.” [An-Nuur: 55]
11
7. Syari’at Islam adalah syari’at yang paling bijak dalam mengatur semua bangsa,
paling tepat dalam memberikan solusi dari setiap masalah, memperhatikan
kemaslahatan dan sangat memperhatikan hak-hak manusia.
8. Islam adalah agama yang fleksibel (cocok untuk semua tempat, zaman, bangsa
dan berbagai macam situasi). Bahkan dunia tidak akan menjadi baik melainkan
dengan agama Islam. Oleh karenanya, semakin modern zaman dan semakin
majunya bangsa selalu muncul bukti baru yang menunjukkan keabsahan Islam dan
ketinggian nilainya.
9. Islam adalah agama cinta, kebersamaan, persahabatan dan kasih sayang sesama
kaum mukminin.
ِك َوا ْست َِع ْن بِاهلل َ اِحْ ِرصْ َعلَى َما يَ ْنفَ ُع،ٌ َوفِى ُكلٍّ َخ ْير،ْف ِ اَ ْل ُمْؤ ِمنُ ْالقَ ِويُّ َخ ْي ٌر َوَأ َحبُّ ِإلَى هللاِ ِمنَ ْال ُمْؤ ِم ِن الض َِّعي
ُ لَوْ َأنِّي فَ َع ْل: ْصابَكَ َش ْي ٌء فَالَ تَقُل
ْ فَِإ َّن لَو، قَ َّد َر هللاُ َو َما َشا َء فَ َع َل: ْ َولَ ِك ْن قُل،ت َكانَ َك َذا َو َك َذا َ َوِإ ْن َأ،َوالَ تَ ْع َج ْز
تَ ْفتَ ُح َع َم َل ال َّش ْيطَا ِن.
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang
lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah dalam menuntut
sesuatu yang bermanfaat bagimu dan mohonlah per-tolongan kepada Allah (dalam
segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila
engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, ‘Seandainya aku berbuat
demikian, tentu tidak akan begini dan begitu,’ tetapi katakanlah, ‘Ini telah ditakdir-
kan Allah, dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki,’ karena ucapan
‘seandainya’ akan membuka (pintu) per-buatan syaitan.” [4]
12
11. Islam adalah agama yang sangat jauh dari kontradiksi.
ٱختِ ٰلَفًا َكثِيرًا ۟ َأفَاَل يَتَ َدبَّرُونَ ْٱلقُرْ َءانَ ۚ َولَوْ َكانَ ِم ْن ِعن ِد َغيْر ٱهَّلل ِ لَ َو َجد
ْ ُوا فِي ِه ِ
12. Islam itu sangat jelas dan sangat mudah, tidak sulit, dan Islam mudah difahami
oleh setiap orang.
“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah
dari orang-orang bodoh.” [Al-A’raaf: 199]
َ َٱ ْدفَ ْع بِٱلَّتِى ِه َى َأحْ َسنُ فَِإ َذا ٱلَّ ِذى بَ ْين ُك َوبَ ْينَ ۥه
ُك َوبَ ْينَ ۥه َ َٱ ْدفَ ْع بِٱلَّتِى ِه َى َأحْ َسنُ فَِإ َذا ٱلَّ ِذى بَ ْين
“…Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang
antaramu dan antara dia ada per-musuhan seolah-olah menjadi teman yang sangat
setia.” [Fushshilat: 34]
14. Islam memelihara kesehatan. Banyak sekali dalil dari Al-Qur-an dan As-Sunnah
tentang pemeliharaan kesehatan.
ْرفُ ٓو ۟ا ۟ ۟
ِ َو ُكلُوا َوٱ ْش َربُوا َواَل تُس
Para ulama mengatakan, “Sederhana dalam makan dan minum merupakan faktor
utama terpeliharanya kesehatan.”
13
ِ ير َو َمٓا ُأ ِه َّل بِ ِهۦ لِ َغي ِْر ٱهَّلل ِ ِإنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْٱل َم ْيتَةَ َوٱل َّد َم َولَحْ َم ْٱل ِخ
ِ نز
َصابُ َوٱَأْل ْز ٰلَ ُم ِرجْ سٌ ِّم ْن َع َم ِل ٱل َّش ْي ٰطَ ِن فَٱجْ تَنِبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون
َ ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا ِإنَّ َما ْٱل َخ ْم ُر َو ْٱل َم ْي ِس ُر َوٱَأْلن
ٌك ُذلُاًل ۚ يَ ْخ ُر ُج ِم ۢن بُطُونِهَا َش َراب ِ ثُ َّم ُكلِى ِمن ُك ِّل ٱلثَّ َم ٰ َر
ِ ِّت فَٱ ْسلُ ِكى ُسبُ َل َرب
Hubungan islam dengan agama-agama lain dapat dilihat pada ajaran moral yang
ada didalamnya dan konsep gender yang terdapat pada masing-masing agama.
Dalam agama Hindu terdapat ajaran yang menganggap bahwa keinginan terhadap
kesenangan merupakan hal yang bersifat alamiyah sesuai dengan kodrat manusia.
14
Akan tetapi terdapat ajaran untuk mengendalikan hawa nafsu terhadap kenikmatan
tersebut. Dalam agama Hindu, wanita diibaratkan sebagai tanah dan laki-laki
diibaratkan sebagai benih. Hasil terjadinya jasad badaniyah yang hidup terjadi karena
melalui hubungan antara tanah dan benih. Potensi wanita dipandang kreatif dan penuh
kebaikan hanya apabila potensi itu terjadi secara harmonis dengan pria.
Dalam agama Yahudi yang dibawa oleh Nabi Musa terdapat Sepuluh perintah
Tuhan yang meliputi: pengakuan terhadap Tuhan Tang Maha Esa; larangan
menyekutukan Tuhan dengan apa saja dan dimana saja; larangan menyebut nama
Tuhan dengan kata-kata yang dapat menyia-nyiakan-Nya; memuliakan hari Sabtu;
menghormati ayah dan ibu; larangan membunuh sesama manusia; larangan berbuat
zina; larangan mencuri; larangan menjadi saksi palsu; menahan hawa nafsu untuk
memiliki sesuatu yang bukan menjadi miliknya.
Dalam agama Kristen terdapat ajaran tentang perintah berbuat baik antara sesama
manusia, saling mencintai sesama manusia, bersifat pemurah dalam setiap hal yang
menyangkut kebaikan, menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan lain
sebagainya. Dalam agama Kristen, Yesus tidak membeda-bedakan laki-laki dan
perempuan. Ia menghargai wanita sebagai pribadi yang utuh. Yesus berbicara
langsung dengan wanita, menyembuhkan wanita yang sakit dan memanggil wanita
untuk mengikutinya.
Dalam agama Islam terdapat ajaran tentang pengendalian hawa nafsu keduniaan
yang diikuti oleh keharusan melakukan perbuatan yang baik bagi kemanusiaan. Islam
mengingatkan umatnya agar jangan mengikuti hawa nafsu karena mengikuti hawa
nafsu akan menjerumuskan pelakunya kedalam kehidupan yang menyengsarakan.
15
Dalam ajaran Yahudi yang dibawa oleh Nabi Musa terdapat ajaran menghormati
hari sabtu. Ajaran ini tidak dianggap relevan lagi dalam ajaran Islam. Semua hari
dalam ajaran islam memiliki kedudukan dan makna yang sama, tergantung kepada
orang yang memanfaatkannya.
Dalam agama islam wanita diumpamakan seperti tanah ladang tempat bercocok
tanam sebagaimana disebut dalam Alquran surah Al-baqarah ayat 223 yang
artinya “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka
datangilah tanah tersebut bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah amal
yang baik untuk dirimu dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu
kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman”.
Rasulullah menyebutkan kriteria seorang istri sebagaimana yang disebutkan dalam
suatu hadits yang artinya “Tidak ada sesuatu yang diambil faedahnya oleh orang
muslim setelah takwa kepada Allah yang lebih baik baginya daripada seorang istri
shalihah yang jika seorang suami memerintahnya, ia mematuhinya; jika suami
memandangnya, maka ia menyenangkannya; jika suami menggilirnya, maka ia
mematuhinya; dan jika suami pergi darinya, maka ia memelihara diri dan harta
(suami)nya”.
Prinsip Menjalin Kerukunan bagi Umat Islam Terhadap Pemeluk Agama Lain
ْ ِإالَّ َم ْن َر ِح َم َربُّكَ َولِذلِكَ خَ لَقَهُ ْم َوتَ َّم، َاس ُأ َّمةً وا ِح َدةً َوال يَزالُونَ ُم ْختَلِفِين
َت َكلِ َمةُ َربِّك َ ََّولَوْ شا َء َربُّكَ لَ َج َع َل الن
َاس َأجْ َم ِعين
ِ ََّأَل ْمَأَل َّن َجهَنَّ َم ِمنَ ْال ِجنَّ ِة َوالن
“Dan jika Tuhan-mu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu,
tetapi mereka senantiasa berselisih (pendapat), kecuali orang yang diberi rahmat
16
oleh Tuhan-mu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat (keputusan)
Tuhan-mu telah tetap, "Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan
manusia (yang durhaka) semuanya." (QS. Hud: 118–119)
“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari
kampong halamanmu. Sesungguhnya Alloh mencintai orang-orang yang berlaku
adil.” (QS Al-Mumtahanah: 8)
2. Mengedepankan budi pekerti yang baik
Di manapun berada, terlebih di lingkungan yang plural, seorang Muslim tidak
dapat melepaskan dirinya dari hubungan sosial dengan pemeluk agama lain. Islam
mengajarkan, dalam setiap menjalin hubungan dan interaksi sosial dengan siapa pun
baik Muslim maupun non-Muslim, setiap Muslim harus tampil dengan budi pekerti
yang baik (Akhlaq al-Karīmah), tutur kata yang lembut, dan sikap yang penuh
kesantunan dan kasih sayang (rahmah). Sebagaimana perintah Allah subhanahu
wata’ala. kepada Nabi Musa As. dan nabi Harun As. untuk bertutur kata lembut
kepada Fir’aun:
فَقُواَل لَهُ قَوْ اًل لَيِّنًا لَ َعلَّهُ يَتَ َذ َّك ُر َأوْ يَ ْخ َشى
17
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah
lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS. Thaha: 44)
Sikap seperti ini merupakan refleksi kebeningan spiritual pada diri seorang Muslim.
ُ فَِإنَّه، ِإاَّل َم ْن ظَلَ َم َوَأثِ َم، َم َوالِي ِه ْم َوَأ ْنفُ ُسهُ ْمI، َولِ ْل ُم ْسلِ ِمينَ ِدينُهُ ْم، لِ ْليَهُو ِد ِدينُهُ ْمI، َف ُأ َّمةٌ َم َع ْال ُمْؤ ِمنِين ٍ ْوَِإ َّن يَهُو َد بَنِي عَو
َوَأ ْه َل بَ ْيتِ ِه،ُاَل يُوْ تِ ُغ ِإاَّل نَ ْف َسه
“Kaum Yahudi dari Bani ‘Auf adalah satu umat dengan mukminin. Bagi kaum
Yahudi agama mereka, dan bagi kaum Muslimin agama mereka. Juga (kebebasan
ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri mereka sendiri. Kecuali bagi yang zalim
dan jahat, maka hal demikian akan merusak diri dan keluarganya.”
ِ َُّون الن
اس ِ إنَّهُ ْم ُأ َّمةٌ َو
ِ اح َدةٌ ِم ْن د
18
“Sesungguhnya mereka adalah umat yang satu, bukan dari komunitas yang lain.”
ِ ب َأ ْه َل هَ ِذ ِه الص
َوِإ َّن بَ ْينَهُ ْم،َّحيفَ ِة َ َوِإ َّن بَ ْينَهُ ْم النَّصْ َر َعلَى َم ْن َحا َر،وَِإ َّن َعلَى ْاليَهُو ِد نَفَقَتَهُ ْم َو َعلَى ْال ُم ْسلِ ِمينَ نَفَقَتَهُ ْم
َو ْالبِ َّر ُدونَ اِإْل ْث ِم وإنه لم يأثم امرؤ بحليفه وإن النصر للمظلوم،َيحة َ ص ِ َّالنُّصْ َح َوالن
“Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya dan bagi umat Islam ada kewajiban biaya.
Mereka (Yahudi dan Muslimīn) bantu-membantu dalam menghadapi musuh
piagam ini. Mereka saling memberi saran, nasehat dan berbuat baik tidak boleh
berbuat jahat. Seseorang tidak menanggung hukuman akibat kesalahan sekutunya.
Pembelaan diberikan pada pihak yang teraniaya.”
Agama Islam menjamin kebebasan beragama bagi setiap pemeluk agama lain,
dalam arti memaksakan non-Muslim untuk memeluk agama Islam merupakan
sebuah larangan.
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam).” (QS Al-Baqarah: 256)
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
ك زَ يَّنَّا لِ ُك ِّل ُأ َّم ٍة َع َملَهُ ْم ثُ َّم ِإلَى َربِّ ِه ْم َمرْ ِج ُعهُ ْم
َ َِواَل تَ ُسبُّوا الَّ ِذينَ يَ ْد ُعونَ ِم ْن دُو ِن هَّللا ِ فَيَ ُسبُّوا هَّللا َ َع ْد ًوا بِ َغي ِْر ِع ْل ٍم َك َذل
َفَيُنَبُِّئهُ ْم بِ َما َكانُوا يَ ْع َملُون
“Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Alloh,
karena mereka nanti akan memaki Alloh dengan melampaui batas dasar
pengetahuan.Demikianlah kami jadikan setiap ummat menganggap baik pekerjaan
mereka. Kemudian kepada tuhan tempat kembali mereka, lalu dia akan
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-An’am:
108)
20