KELOMPOK I :
2. Resume :
Pendekatan Negosiasi
Pendekatan khas untuk menyelesaikan perselisihan melalui negosiasi adalah tawar-
menawar posisional. Kita semua akrab dengan pendekatan ini: pihak lawan mengajukan tuntutan
(mengambil posisi) dan kemudian tawar-menawar dan tawar-menawar sampai mereka mencapai
posisi kompromi yang disepakati, di suatu tempat di tengah tuntutan mereka yang berlawanan.
Secara umum disepakati bahwa ada empat tahap yang dapat diidentifikasi dalam proses
negosiasi:
1. Persiapan. Mengidentifikasi dan menganalisis konflik; melakukan penelitian;
menghubungi pihak lain, menjelaskan niat dan membangun hubungan; rencana strategis;
2. Buka negosiasi. Memperkenalkan para pihak; menentukan masalah dan menetapkan
agenda;
3. Jelajahi minat dan temukan solusi. Bertindak/berpikir kreatif; mengidentifikasi minat;
bersama-sama menghasilkan beberapa opsi untuk penyelesaian; menilai pilihan terhadap
standar objektif;
4. Penutupan dan kesepakatan. Pilih opsi terbaik; menggabungkan dan memperluas opsi;
membuat konsesi; mencapai kesepakatan; menulis penyelesaian formal; menyepakati
langkah/proses implementasi.
Resume Chapter 1 :
Negosiasi adalah bentuk interaksi yang dilakukan untuk mencapai suatu kesepakatan.
Negosiasi biasa dilakukan diantara dua pihak atau lebih untuk merundingkan atau
membicarakan sesuatu dengan tujuan kesepakatan.
Negosiasi dilakukan tidak hanya sebagai media saja. Banyak tujuan dari negosiasi,
diantaranya; Mencapai kesepakatan Bersama; Mengurangi konflik dan perbeadaan; dan
Saling menguntungkan berbagai pihak.
Kemudian, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai alasan alasan mengenai kenapa
Negosiasi biasa terjadi, diantaranya adalah;
1. Untuk menyetujui bagauimana cara untuk berbagi secara damai dengan sumber yang
terbatas
2. Menciptakan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh kedua belah pihak
3. Untuk menyelesaikan masalah yang terjadi antara dua belah pihak secara aman dan damai
Selanjutnya, erat mengenai alasan kenapa negosiasi terjadi, berikut beberapa Karakteristik
dari Situasi Negosiasi yang biasa terjadi, yaitu;
Jika negosiasi terjadi dan kesepakatan tidak disetujui oleh salah satu pihak atau semua pihak
maka disebut dengan konflik. Jika ada ketidaksetujuan atau penentangan yang tajam disebut
sebagai konflik, bahkan jika perbedaan kepentingan yang dirasakan atau keyakinan bahwa
aspirasi yang telah dikemukakan tidak sesuai dengan kesepakatan maka disebut dengan
konflik.
Maka, dalam hal ini konflik memiliki tingkatan tersendiri dalam pembahasan ini, yaitu;
Konflik intrapersonal atau intrapsikis; yaitu konflik yang terjadi pada diri sendiri
seorang individu
Konflik interpersonal atau konflik antarprobadi; yaitu konflik yang terjadi antar
individu
Konflik antargrup, yaitu konflik yang terjadi pada kumpulan individu dengan
kumpulan individu lainnya
Konflik intergroup, yaitu konflik yang terjadi didalam sebuah kelompok
Kemudian, konflik ternyata memiliki dampak yang positif, yaitu memperjelas berbagai aspek
kehidupan yang masih belum tuntas, konflik yang terjadi dapat mendorong solidaritas dianatara
individu yang terlibat konflik, terjadinya konflik dapat memunculkan kompromi baru, dan
konflik dapat mengurangi rasa ketergantungan terhadap individua tau kelompok.
Selanjutnya, dampak negatif dari konflik adalah; Menyebabkan trauma secara sosial dan
psikologis, Merusak integrasi sosial masyarakat, dan Timbulnya rasa dendam yang tidak bisa
menimbulkan kehidupan yang harmonis.
1. Contending
Pada jenis ini pihak yang saling berkonflik melakukan pekerjaan yang bertentangan dan
saling berlomba mencapai tujuan masing masing
2. Yielding
Pada jenis ini pihak yang terlibat dalam sebuah konflik adalah sedikit atau bahkan tidak
sama sekali tertarik atau terlibat pada konflik yang terjadi.
3. Inaction
4. Problem Solving
5. Compromising
Mendengarkan pendapat dari semua pihak dan memutuskan jalan keluar dengan tetap
mementingkan kepentingan Bersama menjadi cara yang adil bagi semua pihak.
Kemudian, beberapa fungsi dari manajemen konflik, yaitu; Meningkatkan kinerja dan
keaktifan karyawan, Mengembangkan kemampuan karyawan, Melatih kemampuan
menyelesaikan konflik, dan Meningkatkan rasa saling menghormati.
Resume Chapter 2 :
Strategy and Tactics Distributive Bargaining
#Distributive Bargaining Situation
Merupakan jenis negosiasi yang bertujuan agar terjalinnya pembagian sejumlah sumber daya,
baik terkait harga atau hal lainnya yang sudah ditetapkan sebelumnya. Beberapa situasi terkait
dengan Distributive Bargaining, yaitu; bersifat langsung masuk ke konflik yang berkaitan
dengan pihak lain dengan durasi jangka pendek; Memiliki sumber daya bersifat tetap dan
terbatas; Memaksimalkan sumber daya yang berasal dari diri sendiri. Kemudian, ada beberapa
hal yang perlu dipersiapkan/tetapkan terkait Distributive Bargaining, yaitu; poin target;titik
resistensi;permintaan harga/penawaran awal.
#Fundamental Strategies
Beberapa dasar strategi yang dapat diperhatikan yaitu; kamu harus berhasil mengubah apa
yang menjadi penawaran awal sesuai dengan kesepakatan akhir yang telah direncanakan;jika
penawaran berada pada titik ‘negatif’ dipihakmu, seharusnya dapat dilakukan beberapa hal,
seperti;mengubah titik resistensi kamu sendiri.
Jika sudah mengetahui beberapa strategi dasar, maka ada beberapa hal yang harus
diperhatikan mengenai kunci untuk menerapkan strategi tersebut, yaitu; Menemukan titik
perlawanan pihak lain, dan Mempengaruhi kembali pihak lain.
Beberapa taktik yang dapat dilakukan oleh seorang negosiator yaitu; Menilai hasil dan biaya
dari hasil akhir yang sudah dinegosiasikan; Mengelola tayangan pihak lain;Mengubah
presepsi pihak lain;Melakukan penghentian/manipulasi atas keterlambatan biaya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk persepsi pihak lain, yaitu; membuat hasil tampak
kurang menarik; Membuat biaya untuk mencapai tujuan tampak lebih tinggi; Membuat
catatan penting mengenai hal hal apa saja yang perlu diperbaiki bagi pihak lain sesuai dengan
kebutuhan kamu.
Kemudian, beberapa hal yang dapat dilakukan jika terdapat keterlambatan atau penundaan
biaya, yaitu dengan; Merencanakan Tindakan yang dapat menganggu pihak lain seperti;
Menaikkan biaya keterlambatan ke pihak lain; dan Membentuk aliansi dengan pihak luar.
Kemudian, memberitahu atau bahkan mengancam (jika dibutuhkan) untuk melibatkan pihak
lain yang dapat mempengaruhi hasil akhir dari kesepakatan.
Beberapa posisi yang dapat kamu pilih selama negosiasi berlangsung, yaitu; Opening Offer,
Opening Stance, Initial Concessions, The role of concessions, Patterns of concessions making,
dan Final Offer (membuat pernyataan komitmen).
Abaikan mereka
Coba diskusikan dengan mereka
Lakukan respon yang baik
Berteman dengan mereka
Beberapa hal yang harus dilakukan saat ‘Closing the Deal’, yaitu; berikan kesepakatan
alternatif (2 – 3 pilihan), Anggap pihak lain adalah orang yang sudah kenal lama, Sampaikan
penawaran dengan hasil yang dapat ‘meledak’, Tawarkan ‘pemanis’ agar pihak lain merasa
special.
#Kesimpulan
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai negosiator yaitu; Tetapkan target dan titik
resistensi yang jelas kepada pihak lain, Memahami dan bekerja untuk meningkatkan BATNA
(Best Alternative To a Negotiated Agreement), Mulailah dengan penawaran pembukaan yang
jelas dan baik, Membuat konsesi yang sesuai dengan topik, Mengelola komitmen yang telah
dibuat dengan pihak lain dengan benar.