II-1
produksi komersial pertama. Pertengahan tahun 1995 dimulai masa comissioning
(percobaan mesin) produksi selama 5 bulan dan setelah itu mulai berproduksi
secara komersil pada bulan berikutnya. Pada tahun 1996, dimulai survei untuk
pabrik kertas dan pada tahun 1997 pabrik kertas sudah dimulai beroperasi
walaupun belum beroperasi sepenuhnya.
II-2
Gambar 2.1 Pabrik PT.RAPP
PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) terletak di Pangkalan Kerinci,
Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan yang berjarak sekitar 75 km dari
Pekanbaru, ibukota Propinsi Riau, sedangkan kantor pusat dan urusan
administrasi serta kerjasama terletak di Jl. Teluk Betung No. 31 Jakarta Pusat
10230. PT. RAPP merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pulp
(bubur kertas) dan kertas. Lokasi produksi PT. RAPP yang terletak di Pangkalan
Kerinci merupakan lokasi yang strategis karena dekat dengan sumber bahan baku
(kawasan HTI) dengan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan pohon yang menjadi
II-3
bahan baku pulp dan kertas. Bahan baku pendukung produksi berupa air juga
mudah diperoleh karena kawasan ini dekat dengan Sungai Kampar.
Bahan baku diperoleh dari lahan konsesi pabrik seluas 280.500 ha, dimana
rencana tata ruang HTI (Hutan Tanaman Industri) diperkirakan seluas 189.000 ha
dan areal efektif tanam seluas 136.000 ha. Pada tahun 2000 bahan baku yang
berasal dari kayu alam Mixed Hard Wood (MHW) mulai digantikan dengan kayu
hasil tanam yaitu jenis akasia. Akasia yang ditanam yaitu acacia mangium, acacia
crassicarpa dan eucaliptus, untuk eucaliptus sendiri saat ini belum mulai bisa
dipanen karena dalam masa percobaan.
PT.RAPP mulai beroperasi secara penuh pada kuartal ketiga tahun 1996.
Pada saat itu, produksi rata-rata per hari sebesar 2000 ton pulp. Nilai produksi ini
bervariasi pada bulan-bulan berikutnya sekitar 1800-2000 ton pulp per hari. Pada
tahun 2003, jumlah produksi pulp dan kertas mengalami peningkatan hingga pada
1.975.000 ton per tahun. Pada tahun 2004-2006 target sebesar 2.000.000 ton pulp
dan kertas atau sekitar 5.500 ton per hari. RiauPulp menggunakan sistem Super
Batch Cooking dan Continuos Cooking dengan kapasitas produksi 2.700.000 ton
per tahun. Hal ini menjadikan PT.RAPP sebagai single line pabrik pulp terbesar di
Asia dan salah satu yang menghasilkan biaya produksi rendah di dunia.
Perusahaan ini memakai teknologi ECF (Elemental Chlorine Free) sehingga
II-4
memenuhi mutu dan lingkungan industri secara internasional. Semua kegiatan
proses produksinya ditunjang oleh sistem operasi dan dapat dilihat langsung
melalui monitor disebut DCS (Distribusi Control System).
II-5
2.2 Lokasi Perusahaan
PT. Riau Andalan Pulp and Paper terletak di Pangkalan Kerinci, Kecamatan
Langgam, Kabupaten Pelalawan yang berjarak sekitar 75 km dari Pekanbaru,
ibukota Propinsi Riau. Sedangkan kantor pusat dan urusan administrasi serta
kerjasama terletak di Jl. Teluk Betung No. 31 Jakarta Pusat 10230.
Lokasi produksi yang terletak di Pangkalan Kerinci merupakan lokasi yang
strategis karena dekat dengan sumber bahan baku (kawasan HTI) dengan iklim
yang sesuai untuk pertumbuhan pohon yang menjadi bahan baku pulp dan kertas.
Bahan baku pendukung produksi berupa air juga mudah diperoleh karena kawasan
ini dekat dengan aliran Sungai Kampar.
Bahan baku diperoleh dari lahan konsesi pabrik seluas 280.500 ha, dimana
rencana tata ruang HTI (Hutan Tanaman Industri) diperkirakan seluas 189.000 ha
dan areal efektif tanam seluas 136.000 ha. Pada tahun 2000 bahan baku yang
berasal dari kayu alam Mixed Hard Wood (MHW) mulai digantikan dengan kayu
hasil tanam yaitu jenis akasia.
II-6
kertas terbesar di dunia dengan manajemen terbaik, paling menguntungkan,
berkelanjutan, serta merupakan perusahaan pilihan bagi para pelanggan dan para
karyawan.
Sistem manajemen PT. RAPP menganut Integrated Management System
(IMS) yang bertujuan untuk meningkatkan kemajuan perusahaan. Untuk urusan
kualitas dan pengendalian pencemaran lingkungan. PT. RAPP mengacu pada
standar ISO yang mengutamakan customer satisfaction dan pollution abatement.
Sedangkan Sistem Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
karyawan PT. RAPP mengacu pada OHSAS. Dalam rangka memenuhi tuntutan
konsumen akan penggunaan bahan baku yang legal serta tidak menggunakan kayu
yang berasal dari hutan alam maka digunakanlah prinsip controlled wood. Secara
keseluruhan sertifikasi yang telah didapatkan oleh PT. RAPP guna memenuhi
tuntutan pasar antara lain adalah :
1. ISO 9002
2. ISO 14001
3. OHSAS 18001
4. FSC CoC
Untuk terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi maka dilakukan
Continous Improvement (CI) di setiap aspek/departemen. Adapun tugas dan
tanggung jawab pada masing-masing struktur organisasi PT. Riau Andalan Pulp
and Paper yang disusun berdasarkan fungsi-fungsi yang dijalankan perusahaan
yaitu:
1. Mill General Manager (Manager Umum Pabrik)
Memiliki tugas dan tanggung jawab mengorganisir kelancaran operasi dan
administrasi serta berperan dalam mengambil keputusan strategic operasional di
pabrik. Untuk mengadakan kebijaksanaan operasi dibantu oleh 6 manager.
2. Finance Manager (Manager Keuangan)
Memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir laporan keuangan
atau yang dinilai dengan uang untuk semua barang baik itu yang ada pada volume
produksi maupun non produksi serta melayani urusan keuangan departemen dan
karyawan.
3. Procurement Manager (Manager Logistik)
II-7
Memiliki tugas dan tanggung jawab mengkoordinir kelancaran aktivitas
produksi pabrik dalam hal penyediaan spare part dan penyimpanan material
(logistic).
4. Personal and Administration Manager (Manager Personalia dan
Administrasi)
Memiliki tugas dan tanggung jawabnya dalam mengkoordinir bagian :
1. General Service
2. Personal Administration
3. APRIL Learning Institute
4. Security
5. Transportation
6. Health Care Clinic
II-8
8. Superitendent, Tugas dan kewajibannya yaitu dan mengatur satu bagian area
II-9
produksi, untuk meningkatkan kapasitas produksi, serta membicarakan suatu
masalah yang harus ditangani secara bersama. Adapun struktur organisasi PM#2
dapat dilihat pada lampiran.
II-10
4. Memastikan kebijakan ini dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap karyawan
II-11
hasil yang berarti. Oleh karena itu kami menempatkan continual improvement
sebagai tujuan perusahaan yang permanen”
Salah satu penerapan dari visi adalah keterlibatan seluruh karyawan,
melalui setiap unit kerja mengajukan gagasan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan. Sehingga gagasan tersebut dilombakan, dipilih yang terbaik, diberi
penghargaaan serta diwujudkan dalam area kerja.
2.5 Ketenagakerjaan
Karyawan perusahaan merupakan sumber daya yang paling berharga bagi
perusahaan. PT. RAPP memiliki tenaga kerja dalam negeri sekitar 95% dari
jumlah total tenaga kerja sekitar 3.600 orang. Perusahaan juga mendatangkan
tenaga kerja dari luar negeri yaitu: India, Finlandia, Kanada, Filipina, Korea,
China dan Amerika. Untuk meningkatkan disiplin serta produktivitas karyawan
maka PT. RAPP menerapkan sistem 5S yang meliputi: Seiri (Ringkas), Seiton
(Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), Shitsuke (Rajin).
Para karyawan PT. RAPP memiliki asuransi yang menjamin Keselamatan
selama 24 jam baik di dalam maupun diluar pabrik. Selain itu terdapat beberapa
fasilitas untuk karyawan diantaranya tempat tinggal karyawan (Town Site 1 dan
2), hotel, tempat ibadah, kantin, sarana olahraga, perpustakaan, mini market, bus
antar jemput, poliklinik, sekolah (TK, SD, SMP, SMA) dan fasilitas lainnya untuk
menunjang kesejahteraan karyawan.
Sistem kerja yang dilakukan pada perusahaan ini terdapat dua jenis sistem
kerja yaitu: general dan shift. Untuk general waktu kerja yang digunakan adalah
07.00-16.00 (untuk yang di lapangan) dan 08.00 - 17.00 (untuk yang di kantor)
sedangkan untuk shift dalam satu hari terdapat tiga shift yaitu shift pagi (07.00-
15.00), shift siang (15.00 - 23.00) dan shift malam (23.00-07.00). Jam kerja yang
dipakai setiap harinya adalah 8 jam/hari dari hari senin sampai jumat, untuk hari
Sabtu, karyawan general masuk setengah hari (07.00 - 11.00 untuk yang di
lapangan dan 08.00-12.00 untuk yang di kantor).
Untuk meningkatkan kemampuan karyawannya demi mencapai target
operator yang berstandar international, maka PT. RAPP menerapkan Driving
Licence Program (DLP). DLP ini merupakan semacam syarat yang harus
II-12
dipenuhi oleh operator untuk mengoperasikan mesin dan menjalankan proses
produksi. Setiap karyawan PT. RAPP mendapatkan training secara berkala guna
meningkatkan kemampuannya. Keselamatan karyawan juga mendapatkan
perhatian yang lebih dengan adanya penerapan SMK3 antara lain wajib untuk
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) di area kerja.
II-13
chop (potong) menjadi chips (serpihan kecil), bark (kulit kayu) harus dihilangkan.
Ini dilakukan dengan sebuah rotating drum (drum yang berputar) yang disebut
dengan drum debarker. Debarker log kemudian memotong hingga menjadi chip.
Setelah menjadi chip, kemudian disaring dengan chip screening. Merupakan unit
pengolahan chip hingga menjadi pulp. Chip yang berasal dari gundukan (chip
pile) dikirim ke digester untuk dimasak. Cooking adalah penguraian chip hingga
menjadi pulp. Karena itu memerlukan zat kimia sebagai pengurai, maka pulp
perlu dibersihkan terlebih dahulu sebelum diproses menjadi kertas. Setelah
penyaringan dan pembersihan, pulp yang berwarna coklat disimpan di brown
stock. Di brown stock ini lah pulp tadi di bleach hingga putih (disebut bleached
stock). Setelah screening, washing, dan bleaching. Bleached stock disimpan di
HD tower (tower densitas tinggi). Proses pembersihan menghasilkan yang disebut
dengan black liquor yang mengandung unsur yang biasa digunakan kembali.
Peralatan yang digunakan pada pulp mill ini adalah sebagai berikut:
1. Digester berfungsi sebagai tempat pemasakan chip menjadi pulp.
2. Washer berfungsi sebagai tempat mencuci pulp.
3. Screener berfungsi untuk memisahkan serat kasar dari pulp.
4. Knotter berfungsi untuk memisahkan chip yang tidak masak dari pulp.
5. Oxygen Deliqnification Plant berfungsi sebagai tempat menghilangkan
kandungan lignin yang tersisa dari proses cooking dengan menggunakan
Oksigen (O2).
6. Bleaching Plant berfungsi sebagai tempat untuk memulihkan pulp.
II-14
menghasilkan power awal. Kemudian power boiler dapat start-up untuk
menghasilkan steam yang digunakan untuk menjalankan steam driven turbine.
Bahan bakar yang digunakan power boiler adalah kulit kayu dan serpihan kayu
halus dari wood yard. Tetapi kapasitas yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan
mill. Untuk itu perlu ditambahkan dengan menggunakan batu bara (coal fire
boilers) dan tungku recovery. Fungsi tungku recovery adalah untuk membakar
black liquor. Sebelum pembakaran black liquor, air yang digunakan pada washing
process harus dihilangkan. Ini dicapai dengan cara meng-evaporating
(penguapan) air pada evaporator. Setelah black liquor dibakar dalam pembakaran
akan didapat green liquor. Green liquor ini dikirim ke recaustizing plant untuk
konversi.
2.6.3 Pulp Machine
Fungsi dari pulp machine adalah untuk membersihkan pulp hasil dari
proses pemutihan, mengeringkan, dan mencetak dalam bentuk sheet (lembaran)
untuk dijual kepada konsumen.
Bleached stock (stock/pulp yang sudah diputihkan) dirubah menjadi dried bales
(seikat lembaran-lembaran pulp kering) dengan proses sebagai berikut :
1. Stock dipompakan ke dalam ruangan bertekanan disebut headbox yang
mengalirkan pulp ke wire (saringan) untuk menyaring air dari stock.
Kemudian dialirkan ke press section untuk di-press menjadi lembaran,
sekaligus benar-benar membuang sisa air dari stock.
2. Lembaran stock yang hampir kering ini kemudian dialirkan melalui
pengeringan drier untuk menghilangkan kelembaban. Area dari headbox ke
press section ini sering disebut sebagai wet end.
3. Dari pengering lembaran pulp yang sudah kering itu dialirkan ke sebuah
pemotong yang disebut cutter layboy. Mesin ini memotong lembaran pulp
tersebut dalam 8 bagian secara menyilang dan menyamping.
4. Setelah mencapai jumlah dan berat tertentu, layboy (conveyor tempat dimana
lembaran pulp tersebut bertumpuk) bergerak secara otomatis mengalirkan
tumpukan ini untuk ditimbang sebelum di-press di bale press.
5. Di bale press ini tumpukan tersebut dipadatkan dalam kelembaban tertentu
sesuai dengan kelembaban udara kering (air dry moisture) sebelum dialirkan
II-15
ke wrapping line untuk dikemas, diikat, diberi nama untuk keperluan internal
maupun ekspor.
II-16
Proses di paper machine hampir sama dengan proses di pulp machine.
Bedanya karena kita membuat kertas dari pulp berserat pendek dan panjang (short
and long fibre pulp) sementara PT. RAPP tidak memproduksi pulp berserat
panjang. Pulp dengan serat panjang ini kita pesan dalam bales dan di-pulp-kan
kembali dalam repulper untuk kemudian disiapkan di stock preparation. Stock
preparation adalah suatu dimana serat panjang ini dibersihkan (cleaning), disaring
(screening) dan dihaluskan (refining).
Perbedaan yang lain adalah dari kedua proses tersebut adalah bahwa di
paper machine menggunakan jenis silinder yang berbeda, yaitu seperti drying
cylinders, dan lembarannya pun harus digulung yang disebut jumbo. Ini digulung
kembali dalam rewinder, atau dipotong menjadi lembaran di sheet cutters.
II-17